Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

dengan pernyataan going concern. Opini audit wajar dengan modifikasi going concern mengindikasikan bahwa dalam penilaian auditor terdapat risiko perusahaan tidak dapat bertahan dalam bisnis. Opini audit going concerndalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Opini audit going concern diberi kode 1, sedangkan Opini audit wajar lainnya diberi kode 0. Tabel 3.3 Identifikasi Variabel Penelitian No Variabel Simbol Rumus 1. Opini Audit Going concern Y 1, jika opini audit wajar dengan pernyataangoing concern 0, jika opini audit wajar lainnya 2. Quick Ratio QR X 1 3. Long Term Debt to Asset Ratio LTDAR X 2 4. Return On Assets ROA X 3 5. Kualitas Audit X 4 1, jika diaudit oleh KAP big-four and patner 0, jika diaudit oleh KAP non big four 6. Pertumbuhan Perusahaan X 5

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS 18. Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Universitas Sumatera Utara 1. Pengujian Data a. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Dikarenakan Uji yang digunakan adalah regresi logistik, dimana uji ini mengabaikan uji normalitas dan heterokedasitas, maka uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolonieritas dan uji autokorelasi. 1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen Ghozali, 2005:91. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi menurut Ghozali 2005:95 dapat dilihat dari: a nilai tolerance dan lawannya b variance inflation factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai utnuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolineritas, yaitu: a mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B saling berkorelasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi. Universitas Sumatera Utara b menggunakan metode lanjut, seperti Regresi Bayessian atau Regresi Ridge. 2 Uji Autokorelasi Uji ini berguna untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Masalah ini timbul karena variabel pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series karena gangguan pada seorang individu atau kelompok, cenderung mempengaruhi gangguan pada individu ataupun kelompok pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dijelaskan dengan uji run test. Run test dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Bila hasil output SPSS menunjukkan probabilitas signifikansi dibawah 0.05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut.Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dapat dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. b. Menguji Keseluruhan Model Fit Statistik yang digunakan adalah berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol Universitas Sumatera Utara dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Statistik -2LogL kadang-kadang disebut likelihood rasio X2 statistik. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal intial -2LL function dengan nilai 2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2005. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik. c. Menguji Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya Ghozali, 2005. 2. Pengujian Hipotesis Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, skewness kemencengan distribusi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji regresi logistik. Uji regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh dari dua variabel, yang mana dua atau lebih variabel independen Universitas Sumatera Utara yang mempunyai jenis pengukuran rasio, serta sebuah variabel dependen berjenis pengukuran nominal. Pengujian hipotesis dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan antar variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikansi. Jika nilai asymtotik signifikan dari 0,05 maka berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, bila asymtotik signifikan dari 0,05 maka berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Model yang digunakan dalam persamaan regresi ini adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 Keterangan: Y = opini audit going concern X 1 = Quick Ratio X 2 = Long Term Debt to Assets Ratio X 3 = Return On Assets X 4 = Kualitas Audit X 5 = Pertumbuhan perusahaan a = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 , b 4, b 5 = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Universitas Sumatera Utara 3. Uji Kruskal Wallis Uji Kruskal Wallis digunakan untuk menguji hipotesis komparatif. Hipotesis komparatif adalah dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai dua kelompok atau lebih Sugiyono, 2008:211. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk data yang berbentuk nominal atau diskrit. Adapun hiotesa yang digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan adalah sebagai berikut: Ho : Tidak ada perbedaan kualitas antara KAP Besar dan KAP kecil H1 : Ada perbedaan kualitas antara KAP besar dan KAP kecil F. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut: Tabel 3.4 Rencana Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Agst 2010 Sep 2010 Okt 2010 Nov 2010 Des 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Pengumpulan dan Pengolahan data Penulisan Skripsi Ujian Skripsi Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

8 121 93

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

Pengaruh Proxi Going Concern dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Tahun Berjalan pada Bank Umum yang Go Public di Indonesia

0 43 70

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14