Analisa Hukum Mengenai Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Oleh Pemegang Saham

yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut. Ketentuan pasal 81 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan RUPS oleh Direksi dan Dewan Komisaris, mirip dengan redaksi pasal 43c Wetbook Van Kophandel WvK Belanda yang berbunyi sebagai berikut: Apabila satu atau lebih pemegang saham, bersama-sama mewakili atau sekurang-kurangnya satu persepuluh modal yang telah ditempatkan, atau suatu jumlah yang lebih kecil sebagaimana yang ditetapakan dalam akta pendirian, mengajukan permohonan pemanggilan RUPS secara tertulis disertai pemberitahuan secara teliti mengenai hal-hal yang akan dibicarakan kepada pengurus dan commissarissen, bilamana memang ada, dan baik pengurus maupun commissarissen, yang dalam hal ini sama-sama berwenang, dalam waktu 6 enam minggu sudah diterimanya permohonan tersebut, tidak menyelenggarakan RUPS yang diminta, maka pemegang saham yang minta diadakannya RUPS dapat dikuasakan oleh ketua pengadilan negeri yang dalam wilayah hukumnya terletak tempat kedudukan perseroan, untuk melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut. Selanjutnya, Pemanggilan RUPS oleh Pemegang Saham dalam hal terjadi kekosongan jabatan Direksi dan Dewan komisaris hanya dimungkinkan dalam hal setelah lewatnya tenggang waktu tertentu yang ditetapkan dalam pasal 79 sejak diterimanya surat tercatat yang memuat permohonan RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS. Dalam praktik sering terjadi bahwa Direksi maupun Dewan komisaris tidak menyadari bahwa masa jabatan mereka telah lama berakhir, sehingga terjadi kekosongan dalam masa jabatan Direksi dan Dewan komisaris perseroan. Dalam penjelasan pasal 94 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 disebutkan bahwa ”Anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya, tidak dengan sendirinya meneruskan jabatannya semula, kecuali dengan pengangkatan kembali berdasarkan keputusan RUPS. Misalnya untuk jangka waktu 3 tiga tahun atau 5 lima tahun sejak tanggal pengangkatannya, maka sejak berakhirnya jangka waktu tersebut mantan anggota Direksi yang bersangkutan tidak berhak lagi bertindak untuk dan atas nama Perseroan, kecuali setelah diangkat lagi oleh RUPS.” Penjelasan tersebut diatas tentunya berlaku mutatis mutandis bagi Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir, sehingga baik Direktur dan Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya tidak lagi berwenang melakukan pemanggilan RUPS dan memimpin RUPS. Dengan demikian panggilan RUPS oleh pemegang saham dengan izin Ketua Pengadilan Negeri juga dimungkinkan dalam hal terjadi kekosongan dalam jabatan Direksi dan Dewan Komisaris. Sementara itu, berdasarkan Pasal 80 ayat 2 mengatur bahwa ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi danatau Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk menyelenggaran RUPS apabila pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS. Persyaratan untuk memperoleh izin pengadilan : 1 a Bahwa para pemegang saham telah mengajukan permohonan tertulis yang telah disyaratkan berikut alasan yang tepat tentang hal-hal yang akan dibicarakan dan diputuskan kepada Direksi dan Dewan Komisaris ditempat kedudukan perseroan; 1 Handboek voor De Naamlooze Vennootschap, Mr EJ.T. van Der Heijdenbewerktdoor Mr.V.C.L. van Der Grinten, N. V. penerbit Uitgevers maatschappir W.EJ. Tjeenk Willink Zwolle , 1950, Hlm 305 b Bahwa mereka mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakan RUPS; c Bahwa baik Direksi maupun Dewan Komisaris dalam 6 enam minggu Undang-Undang Perseroan Terbatas 15 hari setelah diterimanya permohonan tersebut tidak melakukan pemanggilan RUPS yang sah. Redaksi pasal 80 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 juga mirip bunyinya dengan pasal 43d ayat 1 Wetbook Van Kophandel WvK yang bunyinya sebagai berikut: ”De president der rechbank verleent, na verhoor of behoorlijke oproeping van de naamlooze vennootschap, de verzochte machtiging, indien de verzoekers summierlijk hebben doen blijken, dat de in het vorige artikel gestelde voorwaarden zijn vervuld en dat zij een redelijk belang hebben bij het houden der vergadering. De president der rechbank stelt den vorm en de termijnen voor de oproeping tot de algemene vergadering vast. Hilkan tevens een aandeelhouder aanwijzen, die met de leiding van de algrmeene vergadering zalzijn belast. Pasal 43d ayat 2 Wetbook Van Kophandel WvK berbunyi sebagai berikut: ”Pada pemanggilan menurut ayat 1 disebutkan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan berdasarkan kuasa izin pengadilan. Pemanggilan yang dilakukan dengan cara ini adalah sah, juga apabila ternyata kuasa izin telah diberikan secara tidak sah. Dengan demikian menurut Undang-Undang UUPT Anggaran Dasar Perseroan Terbatas dapat memuat ketentuan yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk melakukan pemanggilan RUPS tanpa izin ketua pengadilan negeri. Hal ini sesuai dengan doktrin yang menyatakan bahwa; Ketentuan dalam anggaran dasar yang mungkin memberikan hak kepada pemegang saham untuk langsung memanggil sendiri RUPS“. 2 2 Id. hlm 306. Anggaran dasar tidak dapat secara sah menetapkan bahwa para pemegang saham, tanpa melalui Direksi maupun Dewan Komisaris, dapat melakukan pemanggilan RUPS sendiri, akan tetapi diperbolehkan menetapkan bahwa pemegang saham tanpa kuasa izin hakim pengadilan boleh melakukan pemanggilan RUPS. 3 3 Id. hlm 303.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Keharusan menyampaikan permohonan pemanggilan RUPS kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta Ketua Pengadilan Negeri dalam hal pemanggilan RUPS dilakukan oleh pemegang saham adalah agar terlebih dahulu dipertimbangkan apakah benar ada kepentingan untuk melakukan pemanggilan RUPS yang bersangakutan. Oleh karena itu dalam hal terdapat kekosongan dalam jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau dalam hal permohonan RUPS yang diajukan oleh pemegang saham yang baik sendiri maupun bersama-sama dengan pemegang saham dengan hak suara yang lainnya memiliki 110 satu persepuluh saham-saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan oleh perseroan, maka perseroan bersangkutan dapat minta izin kepada Ketua Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat dan kedudukan perseroan tersebut, untuk melakukan sendiri pemanggilan RUPS yang bersangkutan. 2. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tidak terdapat pasal seperti anak kalimat kedua pasal 43h Wetbook Van Kophandel WvK yang secara tegas mengatur bahwa dalam hal semua saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan diwakili dan keputusan RUPS diambil dengan suara bulat, maka keputusan RUPS tersebut adalah sah meskipun tidak diadakan pemanggilan RUPS. Dengan demikian menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pemanggilan RUPS wajib dilakukan untuk semua RUPS dengan sanksi tidak sahnya RUPS dan batalnya keputusan RUPS yang bersangkutan. Pasal 82 ayat 5 Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 hanya memberikan dispensasi terhadap apa yang diatur terhadap ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 pasal tersebut, dan sama sekali tidak meniadakankewajiban pemanggilan RUPS yang diatur dalam pasal 79 ayat 1, pasal 80, serta pasal 81 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Demikian pula Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tidak memuat ketentuan seperti yang diatur dalam pasal 46b dan 43b Wetbook Van Kophandel WvK yang memungkinkan pemanggilan RUPS oleh pemegang saham tanpa izin kuasa dari Ketua Pengadilan Negeri, asalkan hal tersebut diatur dalam anggaran dasar perseroan. 3. Pemanggilan RUPS yang dilakukan oleh pemegang saham wajib terlebih dahulu diperoleh dari izin ketua Pengadilan Negeri dengan sanksi tidak sahnya RUPS dan batalnya keputusan RUPS yang bersangkutan. Sehubungan dengan ketentuan pasal

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Nasabah Bank Dalam Cyber Crime Terhadap Internet Banking Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

4 66 152

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN GAME ONLINE YANG MENGALAMI BUG AND ERROR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 4 1

Tinjauan Hukum Mengenai Informasi Lowongan Kerja Pada Internet Dihubungkan Dengan Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

0 7 91

Tinjauan Hukum Mengenai Kekuatan Pembuktian Secara elektronik Dalam Perkara Cyber Crime Dihubungkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

1 10 29

Tinjauan Hukum Mengenai Penyadapan Data pribadi Pengguna Internet Melalui Monitoring Aktivitas Komputer Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

0 26 92

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

9 67 123

Tinjauan Yuridis Pemanfaatan Facebook dalam Transaksi Jual-Beli Dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen JO Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik JO KUHPerdata.

13 35 44

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA GO-JEK ATAS PENYALAHGUNAAN DATA PRIBADINYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 1 68

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE PRODUK FASHION BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 1 15

TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA INSTAGRAM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 1 9