F. Pemeriksaan Keabsahaan Data
Untuk membuktikan kebenaran dari data yang ada diperlukan teknik yang tepat sehingga data tersebut benar-benar valid. Moeloeng
mamandang bahwa data merupakan konsep paling penting bagi penelitian kulitatif yang diperbaharui dari konsep kesahihan atau validitas dan
keandalan atau reliabilitas menurut versi positivism dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri Moeloeng 2000:
171. Penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan data triangulasi.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu Sugiyono 2009: 372. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber. Triangulasi dengan memanfaatkan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif Patton dalam Moeloeng 2000: 178.
Hal ini dapat dicapai dengan cara: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan orang secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan
dengan perspektif
seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan rendah atau tinggi, orang kaya atau miskin, orang
pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara membandingkan
hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan demikian akan diperoleh data yang benar-benar valid.
G. Metode Analisis Data
Dalam hal analisis data kualitatif, Bodgan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah
dipahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain Bodgan dalam Sugiyono 2009: 334.
Menurut Miles dan Huberman dalam Rachman 1999: 20 ada dua metode analisis data yaitu:
“Pertama model analisis mengalir, dimana komponen analisis reduksi
data, sajian data,
penarikan kesimpulan
atau verivikasi dilakukan secara saling mengalir secara bersamaan.
Kedua model analisis interaksi, dimana komponen reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan
proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka ketiga
komponen analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan saling berinteraksi.”
Penelitian ini menggunakan model analisis data yang kedua yaitu model analisis interaksi yang terdiri dari komponen reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka ketiga komponen
analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan saling berinteraksi.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan model analisis interaktif.
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan dan verifikasi
Gambar 2. Teknis Analisis Kualitatif Milles and Huberman dalam Sugiyono 2009: 338
1. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan pemusatan pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang ada
dalam catatan yang diperoleh dilapangan. Data yang diperoleh selama
penelitian baik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan
petugas Lembaga
Pemasyarakatan dan
anak didik
pemasyarakatan ditulis dalam catatan sistematis. 2. Penyajian data, berupa sekumpulan informasi yang telah tersusun
yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah diperoleh selama penelitian
kemudian disajikan dalam bentuk informasi-informasi yang sudah dipilih menurut kebutuhan penelitian. Setelah peneliti mendapatkan
data-data yang
berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan kesetaraan dalam anak didik pemasyarakatan, kemudian data tersebut
diuraikan dalam bentuk pembahasan
pelaksanaa pendidikan
kesetaraan narapidana. 3. Penarikan kesimpulan, merupakan langkah terakhir dalam analisis
data. Penarikan kesimpulan didasarkan pada reduksi data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Keadaan Umum dan Letak Geografis Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kutoarjo
Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga pemasyarakatan di bawah Wilayah Departemen Hukum dan HAM
Jawa Tengah. Selain sebagai Rumah Tahanan Anak Purworejo, Lembaga Pemasyarakatan Anak ini memiliki fungsi dan tugas untuk
menampung, merawat dan membina Anak Didik Pemasyarakatan dari seluruh wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY.
Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo bertempat di Jalan P. Diponegoro No. 36 A, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
Lembaga pemasyarakatan Anak Kutoarjo mempunyai luas tanah: 6.843 m² dan luas bangunan: 1.289 m².
Secara lokasi mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi maupun angkutan umum.
Sejarah terbentuknya Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo berawal dari
tahun 1880. Pada
tahun itu gedung
Lembaga Pemasyarakatan Anak didirikan dibangun oleh Pemerintah Belanda.
Kemudian bertahap dari tahun ke tahun, yaitu pada tahun 1917 gedung digunakan sebagai Rumah Tahanan Perang. Tahun 1945,
menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia dalam keadaan kosong hingga tahun 1948. Tahun 1948, sebagai Tangsi Tentara Indonesia,
53