Pendekatan Pembelajaran Matematika
Model Pembelajaran Matematika
125 dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan orang lain yang didatangkan
ke kelas dan sebagainya.
3. Menemukan
Inquiry
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan
bukan hanya mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri. Siklus inkuiri adalah: 1 Observasi Observation, 2 Bertanya Questioning,
3 Mengajukan dugaan Hipotesis, 4 Pengumpulan data Data Ghatering, 5 Penyimpulan Conclusion. Sedangkan kata kunci dari strategi inquiry adalah siswa
menemukan sendiri, dengan langkah-langkah kegiatannya adalah: 1 merumuskan masalah; 2 mengamati atau melakukan observasi; 3 menganalisis dan menyajikan hasil
baik dalam bentuk tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya; serta 4 mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru,
atau audience lainnya.
4. Masyarakat Belajar
Learning Community
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antar teman, antar
kelompok, dan antar yang tahu ke yang belum tahu, baik di ruang kelas ini, di sekitar sini, juga orang-orang yang berada di luar sana dan mereka semua adalah anggota masyarakat
yang sedang belajar.
Penggunaan pendekatan kontekstual dalam kelas, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberitahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong
temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya. Kelompok siswa bisa sangat bervariasi bentuknya, baik keanggotaan, jumlah, bahkan bisa
melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melakukan kolaborasi dengan mendatangkan seorang ‘ahli’ ke dalam kelas.
“Masyarakat Belajar” bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. “Seorang guru yang mengajari siswanya” bukanlah sebuah contoh masyarakat belajar,
karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya datang dari guru ke arah siswa. Dalam belajar, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi belajar
memberikan informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi
apabila tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya, tidak ada pihak yang menganggap paling tahu, semua pihak mau
saling mendengarkan. Setiap pihak harus merasa bahwa orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari.
Pendekatan Pembelajaran Matematika
Model Pembelajaran Matematika
126
5. Pemodelan