33 teori dan pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang mengalami banyak perubahan dan penyesuaian terhadap kondisi-kondisi baru, hal
ini menyebabkan kondisi emosi remaja menjadi tidak stabil dan berubah-ubah.
2.1.8.2 Periode pada Usia Remaja
Hurlock 1996 menyatakan bahwa awal masa remaja berlangsung kira- kira dari usia 13 tahun sampai 16 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia
16 tahun sampai 18 tahun. Berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Kanopka yang dikutip oleh Yusuf 2000 membagi masa remaja menjadi tiga
bagian, yaitu remaja awal usia 12 hingga 15 tahun, remaja madya usia 15 hingga 18 tahun, remaja akhir usia 19 hingga 22 tahun.
Menurut Lutfiyah 2007, masa remaja dibagi ke dalam dua periode, yaitu:
1. Periode Masa Puber Usia 12-18 tahun a. Masa Pra Pubertas, peralihan dari masa kanak-kanak ke masa awal
pubertas. Pada masa ini anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi, dan anak mulai bersikap kritis.
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun, yaitu merupakan masa remaja awal. Pada masa ini anak-anak mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya,
memperhatikan penampilan, sikapnya tidak menentu, dan suka berkelompok dengan teman sebaya.
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun, yaitu merupakan masa peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Pada masa ini pertumbuhan fisik
remaja sudah mulai matang, tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya. Selain itu, proses kedewasaan jasmaniah pada remaja
putri lebih awal daripada remaja putra. 2. Periode Remaja Adolesen 19-21 tahun, merupakan masa akhir remaja.
Beberapa sifat penting pada masa ini adalah: a. Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis.
b. Mulai menyadari akan realitas.
34 c. Sikapnya mulai jelas tentang hidup.
d. Mulai nampak bakat dan minatnya.
2.2 Kerangka Pemikiran
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu karakteristik individu sebagai faktor internal dan faktor eksternal. Karakteristik individu
tersebut berasal dari dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri individu. Karakteristik individu terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, pengalaman masa lalu, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari pengaruh orang tua, pengaruh temansahabat, pengaruh guru,
dan pengaruh media. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi, dan