Latar Belakang PENDETEKSIAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT DENGAN ANALISIS FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

nuklir, dan lain – lain bizcovering.com, diakses 16 September 2015. India Satyam Computer Servces Overstated nilai piutang semesar US 100 miliar dan mencatat kewajiban lebih rendah dari yang seharusnya sebesar US 250 miliar yang dilakukan untuk kepentingan pribadi pendiri perusahaan bizcovering.com, diakses 16 September 2015. Amerika Utara Waste Management, Inc Laba yang meningkat sebesar US 17 miliar dengan menambah masa manfaat penyusutan untuk aset tetap pada tahun 2002 bizcovering.com, diakses 16 September 2015. Sumber : beberapa literatur penelitian dan media online Meningkatnya berbagai kasus skandal akuntansi di dunia menyebabkan berbagai pihak berspekulasi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan pada laporan keuangan Skousen et al., 2009. Menurut Australian Audit Standard AUS dalam Brennan and McGrath 2007 fraudulent financial reporting adalah salah saji yang disengaja termasuk kelalaian jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menipu pengguna laporan keuangan. Sehingga , kecurangan laporan keuangan dapat dikatakan sebagai kegiatan baik disengaja maupun tidak disengaja dengan menyajikan laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum, sehingga menghasilkan informasi yang dapat menyesatkan para pengguna laporan keuangan tersebut. Kecurangan laporan keuangan sulit dideteksi, karena memiliki berbagai motivasi dibalik tindakan yang dilakukan Brennan and McGrath, 2007. Secara umum, kecurangan fraud akan selalu terjadi ketika tidak adanya pencegahan dan pendeteksian sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara dalam mendeteksi kecurangan seperti segitiga kecurangan fraud triangel dan segiempat kecurangan fraud diamond. Cressey 1953 dalam Skousen et al. 2008 mengemukakan tiga kondisi berupa kerangka untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi tindakan kecurangan yaitu pressure tekanan, opportunity kesempatan, dan rationalization rasionalisasi yang disebut sebagai fraud triangle. Selanjutnya Wolfe dan Hermanson 2004 menambahkan tiga kondisi yang telah ditemukan oleh Cressey 1953 dalam Skousen et al. 2008 dengan kemampuan capability, sehingga empat kondisi tersebut dinamakan fraud diamond. Pada dasarnya fraud tidak akan muncul bilamana seseorang memiliki kemampuan dengan disertai kontrol diri yang baik. Wolfe dan Hermanson 2004 berpendapat bahwa penipuan tidak akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat untuk melaksanakan setiap detail dari penipuan. Elemen kemampuan ini dapat digunakan untuk menilai risiko kecurangan, dikarenakan posisi seseorang dalam organisasi dapat memberikan kemampuan dalam memafaatkan kesempatan untuk melakukan penipuan, orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat akan cukup cerdas untuk memanfaatkan kelemahan pengendalian internal, fungsi, akses wewenang untuk keuntungannya, serta orang yang tepat dan memiliki ego yang kuat, serta keyakinan bahwa dia tidak akan terdeteksi melakukan kecurangan Wolfe dan Hermanson, 2004. Pada penelitian ini peneliti mencoba mendeteksi kecurangan laporan keuangan fraudulent financial statement dengan menggunakan fraud diamond. Peneliti mengadopsi penelitian Sihombing dan Rahardjo 2014 yang bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh fraud risk factor menurut fraud diamond yaitu Pressure, Opportunity, Rationalization dan Capability terhadap Financial Statement Fraud. Penelitian tersebut menggunakan delapan variabel proksi independen yaitu financial targets, financial stability, external pressure, nature of industry, innefective monitoring, change in auditor, rationalization, capability. Adapun sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur selama tiga tahun periode pengamatan dari tahun 2010 – 2012. Variabel – variabel ini diuji dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan variabel financial stability yang diproksikan dengan leverage ratio, variabel nature of industry yang diproksikan dengan rasio perubahan piutang dan variabel razionalization yang diproksian dengan rasio perubahan total akrual, terbukti berpengaruh terhadap financial statement fraud. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada jumlah variabel, sampel, dan periode pengamatan. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti faktor – faktor yang masih belum konsisten dari penelitian – penelitian sebelumnya untuk memengaruhi seseorang dalam melakukan fraud. Pada penelitian ini menggunakan enam variabel proksi independen yaitu stabilitas keuangan financial stability, tekanan eksternal external pressure, target keuangan financial target, kondisi industri nature of industry, opini audit dan pergantian direksi. Variabel proksi tersebut mewakili variabel independen dalam fraud diamond yaitu tekanan pressure, kesempatan opportunity, rasionalisasi rationalization, dan kemampuan capability. Periode pengamatan yang peneliti lakukan yaitu lima tahun dari tahun 2010 – 2014 dengan sampel perusahaan jasa sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut –turut dalam periode pengamatan. Peneliti memilih sektor tersebut dikarenakan semakin banyaknya kasus terkait dengan sektor properti seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pendeteksian Fraudulent Financial Statement dengan Analisis Fraud Diamond Studi Empiris Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2014. ”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah financial stability berpengaruh terhadap fraudulent financial statement ? 2. Apakah external pressure sebagai berpengaruh terhadap fraudulent financial statement ? 3. Apakah financial target berpengaruh terhadap fraudulent financial statement ? 4. Apakah nature of industry berpengaruh terhadap fraudulent financial statement ? 5. Apakah opini audit berpengaruh terhadap fraudulent financial statement? 6. Apakah pergantian direksi berpengaruh terhadap fraudulent financial statement ?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi farudulent financial statement dengan proksi dari fraud diamond yaitu pressure financial target, financial stability, external pressure, opportunity nature of industry, rationalization opini audit , dan capability pergantian direksi. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan jasa sektor properti dan real estate yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia secara berkelanjutan dari tahun 2010 – 2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh financial stability terhadap fraudulent financial statement. 2. Untuk mengetahui pengaruh external pressure terhadap fraudulent financial statement. 3. Untuk mengetahui pengaruh financial target terhadap fraudulent financial statement. 4. Untuk mengetahui pengaruh nature of industry terhadap fraudulent financial statement. 5. Untuk mengetahui pengaruh opini audit terhadap fraudulent financial statement. 6. Untuk mengetahui pengaruh pergantian direksi terhadap fraudulent financial statement.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis Manfaat yang dikontribusikan adalah digunakannya fraud diamond dalam mendeteksi tingkat kecurangan laporan keuangan. Selain itu, penelitian ini menunjukkan variabel fraud diamond yang berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan fraudulent financial statement.

1.5.2 Manfaat Praktis

Menjadi acuan dalam menilai tingkat fraudulent financial statement pada sebuah perusahaan, serta dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kecurangan laporan keuangan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Agency Theory Jensen dan Meckling 1976 menyatakan hubungan keagenan timbul karena adanya kontrak antara prinsipal dan agen dengan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Sesuai dengan perjanjian tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa keputusan akan memberikan kewenangan untuk agen. Pada praktiknya manajer perusahaan yang berperan sebagai agen dengan tanggung jawab meningkatkan keuntungan para pemilik principal , tapi manajer juga memiliki kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraannya Ujiyantho Pramuka, 2007. Ketika manajer memiliki kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraannya, dapat memungkinkan agent tidak bertindak sesuai kepentingan principal. Perbedaan kepentingan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya konflik kepentingan antara agent dan principal yang memicu adanya biaya agensi. Jensen dan Meckling membagi biaya agensi menjadi tiga jenis yaitu a monitoring cost adalah biaya untuk memonitoring perilaku agen, b bonding cost adalah biaya untuk membuat dan menyesuaikan kepentingan agent dan principal dalam satu kontrak; c residual cost adalah adanya kemungkinan agent membuat beberapa keputusan yang tidak sepenuhnya untuk kepentingan prinsipal Godfrey et al., 2010:363. Berdasarkan penjelasan teori agensi tersebut, manajer sebagai pihak yang akan menerima kompensasi keuangan dengan syarat yang menyertai hubungan tersebut, maka diharapkan dapat memaksimalkan kinerja atas kewenangan yang telah diberikan oleh principal. Hal tersebut dilakukan agar agent dapat bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukannya kepada principal . Principal membutuhkan peningkatan kinerja keuangan suatu perusahaan, karena terkait dengan harapan untuk tingkat pengembalian yang tinggi dari investasi mereka.

2.1.2 Konsep Kecurangan Fraud

Kecurangan merupakan suatu tindakan menyimpang berupa penerapan perilaku negatif yang sering terjadi di kehidupan masyarakat, termasuk dalam berbagai bidang pekerjaan. Hal yang mendorong seseorang melakukan kecurangan biasanya karena adanya hambatan dalam pencapaian suatu tujuan yang dapat dipermudah dengan melakukan tindakan kecurangan tersebut. Albrecht et al. 2011 mengatakan : Fraud is a generic term, and embraces all the multifarious means which human ingenuity can devise,which are resorted to by one individual, to get an advantage over another by false representations. Berdasarkan pendapat Albrecht et al. 2011 dapat dikatakan bahwa fraud adalah tindakan bersifat umum dan mencakup beragam makna berupa cara cerdik seseorang yang dirancang untuk mendapatkan keuntungan dengan penyajian yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Spesialisasi Industri Auditor, Dan Audit Brand Name Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 28 127

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2015.

6 40 37

PENDAHULUAN Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 14

ANALISIS FRAUD DIAMOND UNTUK MENDETEKSI TERJADINYA FINANCIAL STATEMENT FRAUD Analisis Fraud Diamond Untuk Mendeteksi Terjadinya Financial Statement Fraud Di Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015).

1 10 13

ANALISIS FRAUD DIAMOND UNTUK MENDETEKSI TERJADINYA Analisis Fraud Diamond Untuk Mendeteksi Terjadinya Financial Statement Fraud Di Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015).

0 4 18

FRAUD RISK FACTOR (OPPORTUNITY) DAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT

0 0 16

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD DALAM PERSPEKTIF FRAUD DIAMOND (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 14

PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

1 0 15

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD DI INDONESIA (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 0 15

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016) - Unissula Repository

2 11 9