Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Oleh :

DEBBY AKHSA SIJABAT 122102059

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i

kuasa lindungan dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik mungkin. Kesehatan, waktu, kesabaran semuanya berkat Tuhan Yesus yang selalu ada disetiap doa dalam hidup saya dan kepada kedua orangtua yang selalu memberikan motivasi yang luar biasa.

Tugas akhir ini berjudul “Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Tugas akhir ini disusun untuk menyelesaikan studi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi pembahasan maupun penyusunan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di masa yang akan datang.

Tugas akhir saya ini saya persembahkan untuk kedua orangtua saya yang tercinta Kaston Sijabat, M.Si dan Rosianna Sihombing. Saya ucapkan banyak terima kasih atas doa, harapan, perhatian dan kasih sayang baik moril maupun materi yang telah diberikan kepada saya setiap saat dan dalam keadaan apapun. Kalian adalah orangtua terhebat yang saya miliki dalam hidup saya.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu, membimbing, dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, secara khusu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :


(3)

ii

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA selaku Dekan dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE,M.Acc, Ak, CA selaku Pembantu dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku ketua Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku pembimbing yang telah bersedia mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

4. Pimpinan dan seluruh staf PT Perkebunan Nusantara III Medan (Persero) Medan, yang telah banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun Tugas Akhir ini. 5. Kepada Orang Tua Tercinta, Kaston dan Rosianna atas cinta dan doanya yang

tidak pernah putus. Terima kasih atas motivasi dan dukungan berupa moril maupun materil sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir dengan baik.

6. Kepada kakak dan adik tersayang, Inovia Akhsa, Febby Yolanda, dan Miza Chintiya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. 7. Kepada sahabat saya Nilam Soraya, Sullivan Adena, Monica Sinaga, Nur

Azila, Yolanda Reflesya, Deffi Hadyani, Geby K.S siregar, yang selalu setia menemani dan membantu saya memberikan ide dan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Kepada sahabat saya Kendo Aldian, Mhd. Ridhoi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(4)

iii

10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi kita semua. Amin.

Medan, 2015 Penulis,

Debby Akhsa Sijabat NIM. 122102059


(5)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR . ... i

DAFTAR ISI . ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penilitian . ... 3

D. Rencana Penulisan ... 3

1. Jadwal Survey/ Observasi ... 3

2. Rencana Isi ... 4

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN 6 A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi . ... 13

C. Job Description ... 16

D. Jaringan Usaha ... 32

E. Kinerja Usaha Terkini ... 34


(6)

v

A. Pengertian sistem akuntansi ... 37

B. Pengertian Gaji. ... 37

C. Unsur-unsur Gaji ... 38

D. Prosedur Pencatatan Gaji. ... 40

E. Prosedur Perhitungan Gaji ... 43

F. Pengawasan Internal Gaji ... 45

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN. ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran. ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(7)

vi

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman


(8)

vii

Gambar 2.1 Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ……… 11 Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)


(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dalam melaksanakan seluruh kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia.

Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa era perdagangan bebas akan segera dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif dan produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan.

Berbicara mengenai tenaga kerja, maka hal yang sangat berhubungan adalah biaya gaji. Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang paling besar yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa pada karyawan. Pada


(11)

2

umumnya, karyawan akan lebih produktif dan memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan apabila mereka menerima gaji yang seimbang dengan kontribusi yang mereka berikan demi tercapainya tujuan perusahaan. Namun sebaliknya, apabila mereka menerima gaji yang tidak sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan maka akan muncul masalah seperti demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan sehingga membuat perusahaan tersebut mengalami kerugian.

Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan/instansi lebih memperhatikan penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan, khususnya dalam perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang gaji. Disini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO) MEDAN”

B. Rumusan Masalah

Penulis akan membahas permasalahan “Apakah Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah berjalan dengan baik?”


(12)

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan penggajian pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah dijalankan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai penggajian pegawai dam untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

b. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey / Observasi

Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan 20122, Propinsi Sumatera Utara.


(13)

4

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN

Apr-15 Mei 2015 Juni 2015

I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Tugas

Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin

Riset

4 Penunujukan Dosen

Pembimbing

5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas

Akhir

7 Bimbingan Tugas

Akhir

8 Penyelesaian Tugas

Akhir

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu pendahuluan, profil PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, sistem akuntansi penggajian pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dan penutup dimana setiap bab saling berkaitan.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan.

BAB II : PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN


(14)

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI

PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

(PERSERO) MEDAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian gaji, unsur-unsur gaji, prosedur pencatatan gaji, prosedur perhitungan gaji, dan pengawasan internal gaji.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.


(15)

6 BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah


(16)

disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah merancang program transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sedang melakukan perubahan terhadap pola target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic of business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan transormasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer/General Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

PTPN III berkedudukan di kota Medan, Sumatera Utara dengan Kantor Direksi beralamat di Jl. Sei Batang Hari No.2 Sei Sikambing, Medan. Kebun dan pabrik kelapa sawit dan karet perusahaan tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Utara. PTPN III mengelola kebun karet seluas 37.715,50 hektar dan kebun sawit seluas 105.202,40 hektar pada bulan Mei 2014 . Perkebunan kelapa sawit dan karet menghasilkan produk utama minyak kelapa sawit .


(17)

8

Maksud dan tujuan Perusahaan yaitu turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintag dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disub sector perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan azas :

a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional melalui upaya meningkatkan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri maupun eksport sekaligus dalam rangka meningkatkan eksport nova migas.

b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup petani dan karyawan pada khususnya.

c. Memelihara kelestarian SDM dan lingkungan, air dan kesuburan tanah Berikut ini adalah Susunan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berikut :

Visi dan Misi Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.


(18)

2. Misi

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

b. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan.

c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

d. karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

e. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.

f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. g. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

Tata Nilai Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis sebagai berikut:

1. Proactivity (Proaktif)

Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi gkin terjadi.

2. Excellence (Terbaik)

Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi.


(19)

10

3. Team Work (Kerjasama)

Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

4. Innovation (Perubahan)

Selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode dan produk baru.

5. Responsibility (Bertanggung Jawab)

Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

Paradigma Baru

Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III (Persero) Medan ada pada seluruh karyawan, untuk itu PTPN III (Persero) Medan bertekad mewujudkan paradigma bisnis baru sebagai berikut:

1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah satu keharusan.

2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.

3. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. 4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan

keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani (human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.


(20)

6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan.

7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya.

8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis.

9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatkan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.

10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

11. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu. Logo dan Makna Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Logo suatu instansi sebagai ciri khas yang membedakannya dengan instansi lainnya.Pada umumnya logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan mempunyai makna dan arti bagi perusahaan tersebut.

Gambar 2.1

Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan


(21)

12

1. Gambar duabelas helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan tujuh urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola dunia melambangkan bahwa PTPN III (Persero) Medan memiliki duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan PTPN III (Persero) Medan, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan green technology, green business dan ramah lingkungan. 2. Gambar lima garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru

melingkari bola dunia melambangkan bahwa PTPN III (Persero) Medan memiliki lima tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3. Gambar dua meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka tiga melambangkan bahwa PTPN III (Persero) Medan bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan produk turunannya, sedangkan yang berwarna oranye bermakna produksi CPO beserta turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PTPN III (Persero) Medan untuk mewujudkan visi dan misi PTPN III (Persero) Medan yang telah dicanangkan bersama dengan


(22)

ditunjang oleh lima tata nilai, duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang dimiliki PTPN III (Persero) Medan.

B. Struktur Organisasi

Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya.Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan.Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga


(23)

14

dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No. 3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dalam rangka pelaksanaan pencapaian tujuan maka ditetapkanlah perubahaan struktur organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing pengelola. Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah struktur organisasi garis dan staf.Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.


(24)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi PTPN III (Persero) Medan Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan


(25)

16

C. Job Description

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat umum pemegang saham (RUPS) merupakan pimpinan tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham (RUPS) sebagai berikut:

a. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

c. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

a. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi direktur utama.

b. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan. 3. Direktur Utama

Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang direktur utama sebagai berikut:

a. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh rapat umum


(26)

pemegang saham (RUPS), mentri pertanian selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris.

b. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara umum.

d. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

e. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui dewan komisaris.

4. Direktur Produksi

Mengelola bidang tanaman, teknik dan teknologi yang berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur produksi sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

b. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

c. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

d. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.


(27)

18

5. Direktur Keuangan

Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi kepala bagian keuangan, bagian akuntansi dan bagian pelelangan. Tugas dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut:

a. Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh. b. Mencari dan memanfaatkan dana.

c. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

6. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum

Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah mengkoordinir kepala bagian sumber daya manusia, bagian umum, bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian sumber daya manusia.

b. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum. 7. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan

Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir kepala bagian komersil, bagian TI/TB dan manajemen resiko, bagian perencanaan pengembangan bisnis hilir, dan bagian perencanaan dan pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur perencanaan dan pengembangan sebagai berikut:


(28)

a. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan.

b. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar.

c. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri. 8. Kepala Bagian Tanaman

Tujuan jabatan kepala bagian tanaman adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi dibidang tanaman yang meliputi eksploitasi dan investasi (tanaman karet, kelapa sawit, tanaman pangan dan konservasi) untuk peningkatan kinerja secara berkesinambungan dengan memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian tanaman adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard, RJP/RKAP/RKO bidang tanaman di bagian/distrik/unit dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke direksi.

b. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke Direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

c. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman (Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.


(29)

20

9. Kepala Bagian Teknik

Tujuan jabatan kepala bagian teknik adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi di bidang teknik yang meliputi eksploitasi dan investasi mesin instalasi, sipil/ traksi dan alat berat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian teknik adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja. b. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru

bidang teknik.

c. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.

d. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/instrument kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit. e. Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja,

spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis. 10.Kepala Bagian Teknologi

Tujuan jabatan kepala bagian teknologi adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengefektifkan sumber daya, sistem dan teknologi dalam pencapaian Visi, Misi dan Target Perusahaan (RKAP/RKO). Tugas pokok bagian teknologi adalah sebagai berikut:


(30)

a. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa Sawit dan Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta investasi (peralatan laboratorium dan pengendalian lingkungan/ limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta Kebijakan Perusahaan

b. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional Bagian Teknologi.

c. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan pihak ketiga.

d. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

e. Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

11.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

Tujuan jabatan kepala bagian sumber daya manusia adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya manusia melalui implementasi sistem-sistem SDM berbasis kompetensi atau Competency Based Human Resources Management System (CBHRM) untuk menciptakan sumber daya manusia sebagai Capital Intellectual. Tugas pokok bagian sumber daya manusia adalah sebagai berikut:


(31)

22

a. Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di Bagian SDM.

b. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen, pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

c. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency Level Index dengan menggunakan CBHRM online guna mengetahui kesesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan remunerasi.

d. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan melalui analisa hasil individual development plan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

e. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing yang efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan knowledge karyawan bekerjasama dengan bagian terkait.

12.Kepala Bagian Umum

Tujuan jabatan kepala bagian umum adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyediaan fasilitas pelayanan umum meliputi pendidikan, kesehatan dan akomodasi transportasi perusahaan. Tujuan bagian umum adalah sebagai berikut:


(32)

a. Menganalisa, mengawasi dan mengevaluasi RKAP/RKO urusan umum/K3, kesehatan dan URTA secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real tentang pemakaian biaya di urusan tersebut.

b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosial, keagamaan, olahraga, EBTA madrasah dan kepramukaan di kandir, kebun/unit.

c. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat-alat APAR, Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.

d. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti rumah sakit, klinik dan lain-lain.

e. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman administrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standard pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.

13.Kepala Bagian PKBL

Tujuan jabatan kepala bagian PKBL adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan PKBL sesuai Permen BUMN No.PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 untuk mewujudkan citra perusahaan (corporate image) yang positif pada masyarakat sekitar wilayah usaha PTPN-III khususnya dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Tugas pokok bagian PKBL adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.


(33)

24

b. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan,semester dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN No.: SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja.

c. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No.PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

d. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang.

e. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.

14.Kepala Bagian Hukum

Tujuan jabatan kepala bagian hukum adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan sistem hukum, keamanan dan pertanahan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Tugas pokok bagian hukum adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku. b. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang –

undangan telah terlaksana dengan baik.

c. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan.


(34)

d. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di tingkat perusahaan.

e. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui dilakukannya sosialisasi kepada seluruh karyawan pimpinan di bagian/DM/ kebun/unit.

15.Kepala Bagian SPI

Tujuan jabatan kepala bagian SPI adalah melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan, sekaligus menjadi mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan dengan memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukan.Selain itu juga berperan sebagai consultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance. Tugas pokok bagian SPI adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi dan mengajukan program kerja audit tahunan yang telah disusun kepada direktur utama untuk mendapat persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada dewan komisaris.

b. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

c. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada direktur Utama, Komite Audit dan Audit.

d. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit khusus/investigasi sesuai penugasan dari direktur utama.


(35)

26

e. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan kepada direktur utama.

16.Kepala Bagian Keuangan

Tujuan jabatan kepala bagian keuangan adalah membantu direktur keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan penyusunan dan evaluasi RKAP / RKO, memberdayakan sumber daya keuangan, serta mencari sumber pendanaan eksternal yang kompetitif dan ekuitas secara optimal guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan. Tugas pokok bagian keuangan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan kepada direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan kebun/unit.

b. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

c. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan carascreening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan. d. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian

terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

e. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap aset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.


(36)

17.Kepala Bagian Akuntansi

Tujuan jabatan kepala bagian akuntansi adalah membantu direktur keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan serta memberdayakan aktiva, kewajiban dan ekuitas secara optimal guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat. Tugas pokok bagian akuntansi sebagai berikut:

a. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk diteruskan ke direksi.

b. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen, laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan caramereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

c. Mengevaluasi laporan dari DM/kebun/unit mengenai keakuratan serta kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.

d. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK.

e. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. 18.Kepala Bagian Pelelangan

Tujuan jabatan kepala bagian pelelangan adalah membantu direktur pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam


(37)

28

proses pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa serta memberdayakan sumber daya secara optimal. Tugas pokok bagian pelelangan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk kebutuhan operasional bagian pelelangan dan selanjutnya diajukan ke bagian keuangan.

b. Membuat kesepakatan karya, melakukan bimbingan karya dan membuat penilaian karya karyawan pimpinan/pelaksana di bagian pelelangan dan selanjutnya dikirim ke bagian SDM untuk proses persetujuan dan penetapan direksi lebih lanjut.

c. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran operasional bagian pelelangan.

d. Memberikan saran dan pendapat kepada direksi terhadap proses pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar diperoleh alternatif sistem yang efektif dan efisien.

e. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

19.Bagian Komersil

Tujuan bagian komersil adalah membantu Direktur Pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi managemen sesuai dengan visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan Penjualan dan Pengadaan Barang & Jasa secara maksimal sehingga tercapai kepuasan pelanggan , optimalisasi


(38)

harga, minimalisasi stock, penagihan pembayaran yang efektif dan peningkatan arus kas masuk dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian komersil sebagai berikut:

a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) & RKO bagian komersil dan sasaran mutu dan monitoring strategic planning dan RJP bagian komersil.

b. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan, kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar. c. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk

datim yang dijual melalui PT. KPBN dan bursa berjangka Jakarta. d. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non

CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO dan CPO non CSPO melalui bursa berjangka Jakarta.

e. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif melalui kantor lelang negara.

20.Kepala Bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Risiko Tujuan jabatan kepala bagian TI & transformasi bisnis/CMR dan manajemen risiko adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam mengimplementasikan PTB perusahaan termasuk teknologi informasi melalui upaya strategi (strategic initiative) Sistem Manajemen PTPN III serta Manajemen Resiko. Tugas pokok bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko sebagai berikut:


(39)

30

a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja. b. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian direksi dalam

pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan KPI dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

c. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari Strategic Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview pencapaiannya agar strategic target dapat tercapai.

d. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

e. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategic Initiative PTB dan manajemen risiko melalui rapat dan forum grup diskusi sehingga program dan action plan dapat dipahami.

21.Kepala Bagian Pengembangan

Tujuan jabatan kepala bagian pengembangan adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri yang berbasis perkebunan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tugas pokok bagian pengembangan sebagai berikut:

a. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan sumberdaya untuk pengembangan bisnis dan industri.


(40)

b. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.

c. Melakukan survei dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit usaha perusahaan.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.

e. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri. 22.Kepala Bagian Sekretariat perusahaan

Tujuan jabatan kepala bagian sekretariat perusahaan adalah Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait bidang tugas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan perusahaan dan memfasilitasi kegiatan Direksi dengan stakeholders, yang berhubungan dengan pengaturan arus informasi antara perusahaan dengan stakeholders. Tugas pokok bagian sekretariat perusahaan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi RKAP/RKO dan RJP agar target kinerja yang ditentukan dapat dicapai.

b. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian uang kerja bagian sekretariat perusahaan, kantor penghubung Jakarta termasuk uang kerja dewan komisaris agar tercipta cost efectiveness. c. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang

positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan dapat meningkat.


(41)

32

d. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan agar diperoleh informasi yang benar dan akurat.

e. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh data yang akurat.

f. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K).

D. Jaringan Usaha

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet.Perusahaan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun komoditi dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berupa komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit. Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan, seluruh BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia.PT. KPBN dibentuk untuk menjadi pusat pemasaran komoditi utama PTPN.


(42)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan.PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik di dunia. Mutu produk RSS-1, SIR-1-, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year, Firestone, Hankook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber

Article, Rubber Cownat, Conveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin

Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat karet sintesis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini


(43)

34

memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII) Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 14001 1996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdaskan Nomor Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah sehat–AA (double A) dengan rincian:

1. Nilai skor aspek keuangan 61,50 2. Nilai skor aspek operasional 13,00 3. Nilai skor aspek administrasi 15,00 Total nilai skor 89,50

Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total nilai skor 89,50. 1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan

entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding RKAP-P per


(44)

31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding pe 31 Desember 2012 sebesar Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91%.

2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun 2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III dan entitas anak (konsolidasi) sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta.

3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55% terhadap total laba (rugi) konsolidasi sebelum PPh.

4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$ 71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093.

5. Penerimaan negara dari pasal 29 (kini) atas laba operasional tahun 2013 sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta.

6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.

F. Rencana Usaha

Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi usaha 2013, yaitu:


(45)

36

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitrastrategik untuk mewujudkan peluang bisnis.

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.

3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.

4. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost effective.

5. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan paradigma baru.

Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tahun 2010-2014 (sebelum RUPS) disusun selain untuk memenuhi permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan, misalnya pada laporan posisi keuangan.


(46)

37 BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa dan menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:02). Baridwan Zaki yang mengutip definisi Stettler memberikan pengertian sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi (Baridwan, 2001:04).

Berdasarkan definisi sistem akuntansi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur pokok dalam suatu sistem akuntansi, yaitu: formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.

B. Pengertian Gaji

Instansi yang mempekerjakan orang disebut juga sebagai pegawai, secara umum disebut karyawan dalam hal ini pegawai atau karyawan disebut menjual jasa tenaga kerja yang dipergunakan untuk memperoleh imbalan yang


(47)

38

disebut dengan gaji. Pada umumnya, jumlah gaji ditetapkan secara bulanan. Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, pegawai tata usaha dan sebagainya.

Beberapa pengertian gaji menurut para ahli menurut para ahli :

a) Menurut Warran, Reeve dan Fess (2006:7), pengertian gaji yaitu, gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa manajerial, administratif, jasa lain yang serupa. Tarif gaji biasanya disampaikan bulanan.

b) Menurut Mulyadi (2001:14), pengertian gaji adalah gaji umumnya merupakan pembayaran atas penjualan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan, manajer dan dibayarkan secara tetap setiap bulan.

c) Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006:16), pengertian gaji adalah gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata usaha, dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya.

C. Unsur-Unsur Gaji

Dalam PT. Perkebunan Nusantara III, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.

Di dalam masyarakat masih mengganggap bahwa istilah gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai.


(48)

Adapun unsus-unsur gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III yaitu :

1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat dalam suatu perangkat/golongan ruang atau masa kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan istri/suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga lainnya.

6. Tunjangan jabatan fungsional, aadalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara.

7. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk natura (uang).


(49)

40

Sifat gaji pada umumnya menurut Hartadi (1999:11) adalah : 1. Berlaku secara rasional

2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat 3. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali

4. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan 5. Daftar pemberian adalah golongan/tingkat pekerja, dan

6. Diikuti dengan sistem tunjangan

Potongan-potongan yang ada dalam daftar gaji PT. Perkebunan Nusantara III yaitu :

1. PFK Beras

2. Pajak Penghasilan 3. Potongan Subsidi Akses 4. Simpanan Wajib Pegawai 5. Sewa Rumah

6. Tunggakan Sewa Rumah 7. Hutang Kelebihan 8. Tabungan Perumahan 9. Potongan Lain-lain

D. Prosedur Pencatatan Gaji

Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi.


(50)

Adapun bagian-bagian yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji menurut Usry (1992:23-24) adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselengggarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu kantor administrasi atau pabrik

2. Prosedur pencatatan waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan difungsikan untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. 3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan

daftar gaji yaitu membuat daftar gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk membuat/menulis cek untuk pembayaran gaji.

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan prosedur pencatatan gaji bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan yaitu sebagai berikut :


(51)

42

1. Bagian Umum a. Data Karyawan

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji dan upah sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan tunjangan tetap yang ditentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Karyawan Pencatatan Gaji

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji karyawan serta jumlah hari dari setiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagi data pembayaran gaji karyawan.

2. Kepala Bagian Masing-masing Unit

Kepala bagian masing-masing unit mengecek kehadiran para karyawan sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi).


(52)

Bagian Keuangan : a) Kasir

Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah diterima setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui oleh bagian keuangan. Setiap karyawan harus membubuhkan tanda tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut kemudian dikirimkan kasir ke bagian pembukuan akuntansi. b) Bagian Pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut ke dalam buku besar gaji.

E. Prosedur Perhitungan Gaji

Besar kecilnya gaji karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dibayar setiap awal bulan serta tunjangan lainnya dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Gaji pokok yang diterima karyawan berbeda jumlahnya karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam perusahaan.

Rumus Sistematis :

Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada PT. Perkebunan Nusantara III antara lain :

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku.


(53)

44

b. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok.

c. Tunjangan anak sebesar 2% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak) dibayarkan kepada pegawai negeri yang gaji pokoknya lebih tinggi .

d. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku.

e. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri keuangan.

Daftar Perhitungan Gaji Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Penghasilan

1. Gaji pokok Rp.XX

2. Tunjangan Istri/Suami Rp.XX

3. Tunjangan Anak Rp.XX

4. Tunjangan Perbaikan Penghasilan Rp.XX

5. Tunjangan Umum Rp.XX

6. Tunjangan Tambahan Umum Rp.XX

7. a. Tunjangan Jabatan Struktural Rp.XX b. Tunjangan Jabatan Fungsional Rp.XX

8. Tunjangan Beras Rp.XX

Jumlah Bruto Rp.XX


(54)

10.Subsidi Asuransi Kesehatan Rp.XX

11.Pembulatan Rp.XX

Total gaji kotor Rp.XX

Potongan

1. PFK Beras Rp. XX

2. Pajak Penghasilan Rp. XX 3. Pot. Subsisi Askes Rp. XX 4. Simpanan Wajib Pegawai Rp. XX

5. Sewa Rumah Rp. XX

6. Tunggakan Sewa Rumah Rp. XX 7. Hutang Kelebihan Rp. XX 8. Tabungan Perumahan Rp. XX 9. Potongan Lain-lain Rp. XX Total gaji bersih Rp.XX

F. Pengawasan Internal Gaji

Didalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan , kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern gaji merupakan suatu proses yang dijalankan oleh orang sehingga dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling


(55)

46

berkaitan dalam bidang pelaporan keuangan, kepatuhan, operasi. Berbeda dengan pengawasan intern gaji merupakan pengawasan yang sangat membantu suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan yang penting bagi instansi yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan menghindari dari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan, dan manipulasi lainnya pada PT. Perkebunan Nusantara III. Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern gaji telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab kepala bagian keuangan (bendahara).

Pengertian pengendalian intern gaji dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas menurut AICPA. Dalam arti sempit “ prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi, sedangkan dalam arti luas sistem sosial yang mempunyai wawasan atau makna khusus yang berada dalam organisasi instansi “.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas menurut Comitte On Auditing Procedure AICPA. Pengawasan internal meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan di dalam instansi untuk melindungi harta milik instansi, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi dan mendorong, dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengawasan intern dalam arti sempit diartikan sama dengan “ internal check” yaitu suatu sistem dan


(56)

prosedur yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi instansi.

Demi terciptanya sistem akuntansi atas gaji serta pengawasan intern gaji yang baik pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dilakukan pembayaran gaji dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.

1. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan kepada masing-masing kabag lainnya.

2. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertugas menandatangani semua bukti pembayaran gaji lalu membukukannya ke dalam buku besar gaji.

3. Internal Auditor

Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran gaji berjalan dengan baik.


(57)

48

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian dan pengawasan intern gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

1. Sistem pengawasan intern gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang telah diberikan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai dan pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga produktivitas kerja pegawai akan meningkat dan tujuan dapat dicapai.

2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan.

3. Sistem pengawasan intern gaji sudah dimulai dari awal penerimaan karyawan baru, pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji, serta pembayaran gaji. Prosedur ini telah ditempatkan sesuai bagian dan ketentuan yang telah ditetapkan.

4. Sistem perhitungan gaji pegawai telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengemukakan saran sebagai berikut :MM


(58)

1. Sistem pengawasan intern dalam pemberian gaji sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka dari itu perhatian terhadap kesejahteraan pegawai lebih ditingkatkan agar pegawai mempunyai kinerja yang lebih baik lagi.

2. Sistem pelaksanaan pengawasan intern gaji mengenai slip pembayaran gaji maupun dalam perubahan pangkat dan tarif telah efektif, mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini tentunya lebih dipertahankan dan ditingkatkan sehingga kesejahteraan pegawai bertahan lama sehingga meningkatkan produktivitas pegawai.

3. Sistem pengendalian intern terhadap gaji yang dilakukan perusahaan diharapkan tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.


(59)

50

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1990. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPTE

Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan Kelima,Bartongan jaya,Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penilitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Soemarso, S.R 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta

Winarni, F dan G. Sugiyarso. 2006, Administrasi Gaji & Upah, Cetakan Pertama, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.


(1)

45

10.Subsidi Asuransi Kesehatan Rp.XX

11.Pembulatan Rp.XX

Total gaji kotor Rp.XX

Potongan

1. PFK Beras Rp. XX

2. Pajak Penghasilan Rp. XX 3. Pot. Subsisi Askes Rp. XX 4. Simpanan Wajib Pegawai Rp. XX

5. Sewa Rumah Rp. XX

6. Tunggakan Sewa Rumah Rp. XX 7. Hutang Kelebihan Rp. XX 8. Tabungan Perumahan Rp. XX 9. Potongan Lain-lain Rp. XX Total gaji bersih Rp.XX

F. Pengawasan Internal Gaji

Didalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan , kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern gaji merupakan suatu proses yang dijalankan oleh orang sehingga dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling


(2)

berkaitan dalam bidang pelaporan keuangan, kepatuhan, operasi. Berbeda dengan pengawasan intern gaji merupakan pengawasan yang sangat membantu suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan yang penting bagi instansi yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan menghindari dari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan, dan manipulasi lainnya pada PT. Perkebunan Nusantara III. Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern gaji telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab kepala bagian keuangan (bendahara).

Pengertian pengendalian intern gaji dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas menurut AICPA. Dalam arti sempit “ prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi, sedangkan dalam arti luas sistem sosial yang mempunyai wawasan atau makna khusus yang berada dalam organisasi instansi “.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas menurut Comitte On Auditing Procedure AICPA. Pengawasan internal meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan di dalam instansi untuk melindungi harta milik instansi, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi dan mendorong, dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengawasan intern dalam arti sempit diartikan sama dengan “ internal check” yaitu suatu sistem dan


(3)

47

prosedur yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi instansi.

Demi terciptanya sistem akuntansi atas gaji serta pengawasan intern gaji yang baik pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dilakukan pembayaran gaji dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.

1. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan kepada masing-masing kabag lainnya.

2. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertugas menandatangani semua bukti pembayaran gaji lalu membukukannya ke dalam buku besar gaji.

3. Internal Auditor

Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran gaji berjalan dengan baik.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian dan pengawasan intern gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

1. Sistem pengawasan intern gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang telah diberikan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai dan pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga produktivitas kerja pegawai akan meningkat dan tujuan dapat dicapai.

2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan.

3. Sistem pengawasan intern gaji sudah dimulai dari awal penerimaan karyawan baru, pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji, serta pembayaran gaji. Prosedur ini telah ditempatkan sesuai bagian dan ketentuan yang telah ditetapkan.

4. Sistem perhitungan gaji pegawai telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengemukakan saran sebagai berikut :MM


(5)

49

1. Sistem pengawasan intern dalam pemberian gaji sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka dari itu perhatian terhadap kesejahteraan pegawai lebih ditingkatkan agar pegawai mempunyai kinerja yang lebih baik lagi.

2. Sistem pelaksanaan pengawasan intern gaji mengenai slip pembayaran gaji maupun dalam perubahan pangkat dan tarif telah efektif, mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini tentunya lebih dipertahankan dan ditingkatkan sehingga kesejahteraan pegawai bertahan lama sehingga meningkatkan produktivitas pegawai.

3. Sistem pengendalian intern terhadap gaji yang dilakukan perusahaan diharapkan tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1990. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPTE

Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan Kelima,Bartongan jaya,Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penilitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Soemarso, S.R 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta

Winarni, F dan G. Sugiyarso. 2006, Administrasi Gaji & Upah, Cetakan Pertama, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.