Tabel 14. Konversi ransum sebelum dan sesudah uji tantang virus IBD atau ND
Umur minggu
1-3 3-4 4-5 5-6
3-6
Konversi Ransum R9 non vaksin
2.12 ± 0.27 a 2.09 ± 0.22 abc
1.82 ± 0.18 b 2.32 ± 0.11 bc
2.06 ± 0.10 bc
R9 vaksin 2.02 ± 0.12 a
2.00 ± 0.08 bc 1.93 ± 0.12 b
1.98 ± 0.12 c 1.96 ± 0.07 c
R9 non vaksin ND + tantang virus ND 2.26 ± 0.34 a
2.16 ± 0.30 abc 2.65 ± 0.62 a
3.61 ± 1.39 a 2.68 ± 0.37 a
R9 vaksin + tantang virus ND 2.01 ± 0.11 a
1.88 ± 0.15 c 1.89 ± 0.37 b
3.07 ± 0.12 ab 2.16 ± 0.13 bc
R1 vaksin + tantang virus ND 2.08 ± 0.08 a
1.98 ± 0.05 bc 1.94 ± 0.17 ab
3.09 ± 1.04 ab 2.21 ± 0.20 bc
R9 non vaksin IBD + tantang virus IBD 2.37 ± 0.10 a 2.33 ± 0.19 a
2.20 ± 0.36 b 2.56 ± 0.58 bc
2.06 ± 0.10 bc R9 vaksin + tantang virus IBD
2.18 ± 0.20 a 2.09 ± 0.15 abc
1.73 ± 0.21 b 2.34 ± 0.10 bc
2.16 ± 0.04 bc
R1 vaksin + tantang virus IBD 2.04 ± 0.40 a
2.25 ± 0.23 ab 2.21 ± 0.28 ab
2.48 ± 0.37 bc 2.31 ± 0.20 b
Keterangan : Huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata p0.05 Uji tantang virus IBD dilakukan pada umur 24
Uji tantang virus ND dilakukan pada umur 30 hari R9 : Ransum yang mengandung 6 minyak ikan lemuru dan disuplementasi 200 ppm vitamin E
R1 : Ransum tanpa minyak ikan lemuru dan tidak disuplementasi vitamin E
Konversi ransum sebelum uji tantang virus IBD atau ND Konversi ransum sesudah uji tantang virus IBD atau ND
54 Dampak uji tantang virus ND terhadap konversi ransum berlanjut terus
pada umur 5 –6 minggu. Uji tantang virus ND pada kelompok ayam yang diberi vaksin baik yang diberi ransum ransum yang mengandung 6 minyak ikan
lemuru dan disuplementasi 200 ppm vitamin E, maupun yang tidak mengandung minyak ikan lemuru dan tidak disuplementasi vitamin E menunjukkan konversi
ransum yang nyata P0.05 lebih tinggi dibandingkan dengan ayam yang tidak ditantang virus dan diberi vaksin.
Gambar 11. Grafik konversi ransum pasca uji tantang virus ND atau IBD.
Keterangan : P1 Diberi ransum 6 minyak ikan lemuru + 200 ppm vitamin E, tidak ditantang
virus, tidak divaksin ND atupun IBD, P2 Diberi ransum 6 minyak ikan lemuru + 200 ppm vitamin E, tidak ditantang
virus, divaksin ND dan IBD P3 Diberi ransum 6 minyak ikan lemuru + 200 ppm vitamin E, ditantang virus
ND, tidak divaksin ND P4 Diberi ransum 6 minyak ikan lemuru + 200 ppm vitamin E, ditantang virus
ND, divaksin ND dan IBD P5 Diberi ransum 0 minyak ikan lemuru + 0 ppm vitamin E, ditantang virus ND,
divaksin ND dan IBD P6 Diberi ransum 6 minyak ikan lemuru + 200 ppm vitamin E, ditantang virus
IBD, tidak divaksin IBD P7 Diberi ransum 6 minyak ikan lemuru + 200 ppm vitamin E, ditantang virus
IBD, divaksin ND dan IBD P8 Diberi ransum 0 minyak ikan lemuru + 0 ppm vitamin E, ditantang virus IBD,
divaksin ND dan IBD
Peranan pemberian ransum dalam mengurangi permasalahan peradangan akibat uji tantang virus dapat dilihat dari konversi ransum pasca uji
55 tantang virus IBD dari umur 3 sampai umur 6 minggu. Uji tantang virus IBD pada
kelompok ayam yang diberi ransum tanpa minyak ikan lemuru dan suplementasi vitamin E menunjukkan konversi ransum yang nyata P0.05 lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok ayam yang tidak diuji tantang virus dan diberi vaksin. Uji tantang virus IBD pada kelompok ayam diberi ransum yang
mengandung 6 minyak ikan lemuru dan suplementasi 200 ppm vitamin E , baik yang diberi vaksin maupun tidak , tidak memberikan pengaruh yang nyata
bila dibandingkan dengan kelompok ayam yang tidak ditantang virus IBD dan diberi vaksin.
Menurut Klasing Korver 1997 dampak dari respon peradangan akibat sistem pertahanan tubuh terhadap antigen ditandai dengan meningkatnya
kecepatan metabolik. Reaksi tubuh terhadap antigen selain mengaktifkan sel-sel pertahanan juga meningkatkan aktifitas katabolisme, sebagai upaya untuk
menyediakan energi pada peradangan Husband 1995. Dalam reaksi pertahanan karena aktivitas PGE
2
terjadi proses glikolisis dan glikogenolisis Schmidt et al. 1995; Lehninger 1991. Pada penelitian yang dilakukan berupa uji
tantang virus IBD atau ND tidak menunjukkan pengaruh terhadap konsumsi ransum namun memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan.
Pengaruh terhadap pertambahan bobot badan inilah yang menyebabkan perbedaan nilai konversi pakan. Tingginya nilai konversi pakan pada kelompok
ayam yang ditantang virus ND maupun IBD menunjukkan bahwa sebagian energi ransum yang dikonsumsi digunakan untuk menyediakan energi peradangan,
sehingga pertumbuhan jaringan terganggu. Dampak peradangan dengan meningkatnya konversi ransum dapat dikurangi pada ayam yang diberi ransum
yang mengandung minyak ikan lemuru dan suplementasi vitamin E. Penambahan minyak ikan dalam ransum ayam dapat meningkatkan imbangan
asam lemak n-3 terhadap asam lemak n-6 Rusmana 2000. Peningkatan imbangan asam lemak n-3 terhadap asam lemak n-6 dapat menekan
pembentukan PGE
2
akibat sistem pertahanan tubuh terhadap antigen.
Berat Relatif Organ Limfoid Berat Relatif Bursa Fabricius
Berat relatif bursa Fabricius sebelum dan sesudah ditantang virus IBD
atau ND dapat dilihat pada Tabel 15. Sebelum ditantang virus IBD atau ND berat relatif organ bursa Fabricius antar perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang
56 nyata, walaupun terlihat bahwa kelompok ayam yang diberi ransum yang tidak
mengandung minyak ikan lemuru dan tidak disuplementasi vitamin E memperlihatkan berat relatif bursa Fabricius yang paling rendah dibandingkan
dengan kelompok ayam yang diberi ransum yang mengandung 6 minyak ikan lemuru dan disuplementasi 200 ppm vitamin E.
Tabel 15. Berat relatif bursa Fabricius sebelum dan sesudah ditantang virus ND atau IBD
Umur minggu 2 4 5 6
Berat relatif 10
-3
bursa Fabricius R9 non vaksin
2.95 ± 1.00 a 0.98 ± 0.48 b 0.60 ± 0.09 c 0.55 ± 0.21 a
R9 vaksin 2.72 ± 0.24 a 1.02 ± 0.59 b
0.75 ± 0.10 c 0.63 ± 0.11 a R9 non vaksin ND+tantang ND 5.40 ± 3.47 a 2.20 ± 1.36 ab 1.92 ± 0.63 ab 0.91 ± 0.37 a
R9 vaksin + tantang ND
2.91 ± 1.06 a 1.55 ± 0.86 ab 2.76 ± 1.17 a 0.77 ± 0.26 a