Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

32 2.1.7 Daya Ledak Otot Tungkai Dalam hal ini peneliti memilih untuk tidak melakukan latihan daya ledak otot tungkai, melainkan membedakan antara sampel yang memiliki daya ledak tinggi dengan yang rendah, sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok berdasarkan kekuatan daya ledak otot tungkai.

2.2 Kerangka Berpikir

Kemampuan menyundul bola dengan meloncat jump heading perlu didukung oleh kekuatan otot perut guna menunjang hasilnya agar menghasilkan heading yang maksimal. Otot perut sebagai otot-otot batang badan merupakan otot-otot penegak badan selain otot punggung, sebab anggota gerak atas dalam melakukan gerakan terutama dalam pelaksanaan menyundul bola dengan meloncat jump heading memerlukan ayunan togok yang didukung oleh persendian pada panggul. Persendian panggul digerakkan oleh otot perut dan otot punggung. Sebagai otot penopang tegaknya tubuh, otot perut memberikan manfaat yang sangat besar di dalam ayunan togok. Ayunan togok yang cepat dan kuat dan dengan fleksibilitas gerakan yang baik akan menyebabkan ayunan togok dengan amplitudo yang besar. Amplitudo ayunan togok yang besar tersebut akan menyebabkan gerakan kepala yang merupakan bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan bola saat menyundul bola menjadi cepat dan kuat. Ayunan kepala yang cepat dan kuat tersebut tentunya akan menghasilkan jarak hasil sundulan yang jauh. Selain kekuatan otot perut, daya ledak juga turut menunjang kemampuan menyundul bola dengan meloncat. kemampuan kontraksi dari otot-otot pada tungkai secara maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya karena dengan daya ledak otot tungkai yang besar, maka kemampuan meloncat pemain ke atas untuk menyundul bola yang berada di atas 33 kepala akan semakin besar yang pada akhirnya apabila perkenaan bola dengan dahi tepat pada waktunya akan dapat menghasilkan perpindahan bola yang sangat jauh. Menurut M. Sajoto 1995:7-8, bahwa daya otot muscular power adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan tenaga maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya otot sama dengan kekuatan force x kecepatan velocity. Seperti dalam melompat, tolak peluru serta gerak lain yang bersifat eksplosif, komponen daya ledak sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Pelaksanaan menyundul bola sangat membutuhkan koordinasi yang baik antara gerakan, waktu yang tepat melakukan gerakan sundulan dan kemantapan bola Luxbacher, 1997:87. Dengan penguasaan gerak teknik yang baik, seorang pemain sepakbola akan lebih optimal dalam melakukan gerakan menyundul bola, akan tetapi kondisi fisik seseorang sangat mempengaruhi hasil sundulan yang dilakukan dengan baik. Dengan demikian jelas bahwa latihan berbagai komponen kondisi fisik yang terlibat dalam pelaksanaan menyundul bola dengan meloncat jump heading seperti kekuatan otot perut maupun daya ledak otot tungkai sangat diperlukan untuk mencapai hasil heading yang optimal.

2.3 Hipotesis

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN CROSSOVER CRUNCH TERHADAP KEKUATAN HEADING JUMP HEADER PADA PEMAIN USIA 14-15 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) BHINEKA MEDAN TAHUN 2016.

1 3 18

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK JUMP OVER BARRIER DAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 16

KONTRIBUSI LATIHAN BACK- UP DAN BOX JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN JUMP HEADING SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 14 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SURYA PUTRA SAMPALI TAHUN 2015.

0 5 27

PENGARUH LATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BASKET Pengaruh Latihan Alternate Leg Bound Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Basket.

0 3 19

PENGARUH LATIHAN LONCAT KATAK TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA Pengaruh Latihan Loncat Katak Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkaipada Pemain Futsal.

0 3 15

PENGARUH LATIHAN LONCAT KATAK TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Loncat Katak Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkaipada Pemain Futsal.

0 2 17

LATIHAN COUNTERMOVEMENT JUMP LEBIH BAIK DARI PADA LATIHAN SQUAT JUMP DALAM MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLA VOLI PORGAM GAMBIH PAYANGAN GIANYAR.

1 2 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI ZIG ZAG DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN SEPAK BOLA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI ZIG ZAG DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI P

0 1 16

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ROPE JUMP DAN SQUAT JUMP DENGAN METODE INTERVAL TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ROPE JUMP DAN SQUAT JUMP DENGAN METODE INTERVAL TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEM

0 2 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DENGAN LATIHAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN FUTSAL NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DENGAN LATIHAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGK

0 8 16