3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
Hasil dari pelaksanaan kerja praktek yang sudah dilakukan oleh penulis selama Praktek di PT. INTI Persero adalah sebagai berikut:
3.2.1.1 Prosedur Pelaporan SPT Menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan E
– SPT PPn 1111 Pada Pt. Inti Persero Bandung.
Menurut surat keputusan Direksi Divisi Keuangan No. KN2009 Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI Persero adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan
sehubungan dengan kewajiban menghitung, menyetor dan melaporkan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Bagian pajak dan asuransi
a. Menerbitkan SPT PPn Masa lengkap, Surat Setoran Pajak SSP dan rencana
pembayaran. b.
Menerbitkan bukti pengeluaran keuangan voucher, SPT Masa, SSP, dan rekap rencana pembayaran diserahkan kepada bagian pendanaan operasional
untuk proses penerbitan giro. c.
Menerima copy Giro atau Surat Transfer dari bagian pendanaan Operasional. d.
Menyerahkan copy Giro dan Surat Setoran Pajak SSP rangkap 5 lima kepada Bank Persepsi PT. Posindo paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
sebagai pembayaran pajak. e.
Menerima SSP yang sudah ditandatangani dan cap Bank Persepsi PT. Posindo dan didistribusikan kepada:
1 Lembar ke-1 untuk arsip wajib pajak.
2 Lembar ke-3 untuk kantor pelayanan pajak.
3 Lembar ke-5 untuk pihak lainWP.
f. Melaporkan SPT PPn Masa paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya ke
kantor pelayanan pajak KPP BUMN Jakarta dengan dokumen sebagai berikut:
1 SPT PPn Masa yang telah ditandatangan dan di cap
2 SSP lembar ke-3
3 CDsoft copy
g. Menerima bukti surat penerimaan pelaporan dari kantor pelayanan pajak
KPP BUMN bahwa PT. INTI Persero telah melaporkan e – SPT PPn Masa
dan siap diarsip. 2.
Bagian Pendanaan Operasional a.
Menerima bukti pengeluaran keuangan dan dokumen pajak asli dari bagian pajak dan asuransi.
b. Menerbitkan giro dan menyetorkan kepada Bank Persepsi PT. Posindo, Bank
memberi cap lunas pada Giro. c.
Menyerahkan Giro pembayaran pajak dan dokumen pajak ke bagian pajak dan asuransi.
3.2.1.2 Hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan menggunakan
e – SPT PPn 1111 di PT. INTI Persero
Bandung.
Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi kendalapermasalahan dalam pelaksanaan Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI Persero:
1. Kekeliruan pemungut pajak dalam menentukan nomor seri faktur fajak.
2. Rekon antara hasil input kedalam kompuer dengan SAP System Application and
Produck tidak sama. 3.
Kekeliruan dalam Menentukan WHT width holding tax untuk menghitung PPh Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26 dan pasal 42 Final dimana WHT ini merupakan
kode yang berguna untuk mengelompokan jenis dari transaksi yang dilakukan.
3.2.1.3 Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam prosedur
pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e
– SPT PPn 1111 di PT. INTI Persero Bandung.
Untuk mengatasi hambatan prosedur pelaporan SPT PPn di PT. INTI Persero adalah sebagai berikut:
1. Mengganti nomor seri faktur pajak dengan nomor seri asli dan terlebih dahulu
menjelaskan kepada vendor mengenai pengoreksian nomor seri faktur pajak. 2.
Melakukan rekon atau pembetulan ke bagian logistik terkait pekerjaan vendor dengan melihat surat pesanan Purhase Order.
3. Untuk saat ini, belum ada upaya yang bisa dilakukan secara otomatis selain
menghitung manual dan memeriksa dokumen sdengan teliti sebelum di input karena, untuk menghitung PPh dibutuhkan List WHT sebagai pedoman dalam
pengisian di lembar bukti potong.
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek 3.2.2.1 Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan Menggunakan