Kalor Penetralan HCl – NaOH

= 0,2 65,4 = 0,003 mol  Mol CuSO 4 = M x V = 1 . 0,025 = 0,025 mol CuSO4 aq + Zn s ZnSO4 aq + Cu s Awal : 0,025 0,003 - - Reaksi : 0,003 0,003 0,003 0,003 Sisa : 0,022 - 0,003 0,003  Massa ZnSO 4 = mol x Mr ZnSO 4 = 0,003 x 161 = 0,483 gram a. q 4 = k T 4 -T 3 = 52,5 JK 310-306K = 210 J b. q 5 = m larutan x kalor jenis larutan x kenaikan suhu = 0,483 gram x 3,52 Jgram K x 310 - 306K = 6,8 J c. q 6 = - q 5 +q 4 = - 6,8 + 210 = -216,8 J d. ∆ H r= q 6 mol pembatas ZnSO 4 = − 216,8 0,003 = - 72266,7 Jmol

3. Kalor Penetralan HCl – NaOH

Dalam percobaan yang ketiga ini pada awal percobaan kami memasukkan HCl dengan konsentrasi 1 M sebanyak 10 mL kedalam kalorimeter. Kami mengukur suhu HCl itu dan kami peroleh suhu T 5 sebesar 33ºC atau 306 K. Selanjutnya kami mengambil NaOH dengan konsentrasi 1 M sebanyak 10 mL dan mengatur suhunya agar sama dengan suhu HCl. Lalu masukkan NaOH tersebut ke dalam kalorimeter yang di dalam telah terdapat HCl. Kami mengaduk agar kedua larutan itu tercampur dan kami mengukur suhu campurannya T 6 sebesar 35º C atau 308 K. Reaksi antara HCl dan NaOH adalah sebagai berikut: HCl aq + NaOH aq NaCl aq + H 2 O l Setelah itu kami menghitung kalor penetralan HCl – NaOH. Caranya adalah awalnya kami hitung massa HCl dan NaOH yang beraksi dengan cara mengalikan massa jenis larutan yaitu sebersar 1,03 grammL dengan volume larutan, maka kami akan mengetahui massa larutan campuran yang terbentuk sebesar 20,6 gram. Kemudian kami menghitung kalor yang diserap larutan q 7 dengan cara mengalikan massa larutan campuran dengan kalor jenis larutan dan kenaikan suhu larutan. q 7 = m larutancampuran x c larutan x ΔT. Maka kami memperoleh Q 7 sebesar 152,028 J. Kemudian kami menghitung kalor yang diserap kalorimeter q 8 dengan cara mengalikan tetapan kalorimeter dengan perubahan suhu q 8 = k x T 6 – T 5 . Maka kami mendapatkan kalor yang diserap kalorimeter sebesar 105 J. Dengan diketahuinya Q 7 dan Q 8 maka kami dapat menghitung kalor yang dihasilkan sistem reaksi Q 9 dengan cara q 9 = - q 7 + q 8 . Maka kami memperoleh kalor yang dihasilkan sistem reaksi q 9 sebesar –257,028 J. Dengan demikian kami dapat menghitung kalor penetralan yang dihasilkan dalam satu mol larutan ΔH n . Caranya yaitu dengan membagi kalor yang dihasilkan sistem reaksi q 9 dengan jumlah mol pembatas yang terbentuk. Maka kami memperoleh kalor penetralan ΔH n sebesar -1028,12 Jmol. Perhitungan Diketahui: m larutancampuran = 20,6 gram Massa jenis larutan 1,03 gramml Kalor jenis larutan= 3,69 Jgram K. T 6 = 35 o C= 308 K T 5 = 33 o C= 306 K Ditanya: ∆H n ?  Mol HCl = M x V = 1 x 0,010 L = 0,010 mol  Mol NaOH = M x V = 1 x 0,010 L = 0,010 mol  Massa larutan campuran = ρ larutan x V = 1,03 x 20 = 20,6 gram  HCl aq + NaOH aq NaCl aq + H 2 O l Awal : 0,010 0,010 - - Reaksi : 0,010 0,010 0,010 0,010 Sisa : - - 0,010 0,01 Jawab: b. q 7 = m larutan x kalor jenis larutan x kenaikan suhu = 20,6 gram x 3,69 Jgram K x 308-306 K = 152,028 J c. q 8 = K x T 6 -T 5 = 52,5 x 308-306 = 105 J d. q 9 = - q 7 +q 8 = - 152,028 +105 = -257,028 J e. ∆ H n= q 9 mol larutan NaCl = 2 57,028 0,005 = 10281,12 Jmol

IX. Pembahasan