Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

Menurut Panshin 1975, pulp hasil pemasakan masih berwarna gelap sehingga perlu dilakukan pemutihan untuk menghilangkan sisa lignin yaitu dengan cara oksidasi. Menurut Fuadi 2008, H 2 O 2 merupakan bahan pemutih yang bisa digunakan untuk proses pemutihan dengan konsep totally chlorine free TCF. H 2 O 2 mampu memutihkan pulp hingga mendekati 90 dengan efek degradasi selulosa yang cukup kecil. Ditinjau dari sisi teknis dan ekonomi, H 2 O 2 layak dipertimbangkan untuk menggantikan ClO 2 , sehingga efek negatif terhadap lingkungan bisa diminimalisir. Penelitian yang telah dilakukan Retnowati 2008 menunjukkan bahwa perlakuan pemutihan eceng gondok dengan katalisator natrium bikarbonat terbaik dengan menggunakan H 2 O 2 adalah pada konsentrasi 4 dengan kadar lignin awal 9,75 diperoleh warna putih yang cerah serta mempunyai kuat tarik cukup besar, yaitu berkisar pada 4,7 Ncm2. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Edahwati 2009 pada proses deinking kertas koran bekas dengan menggunakan H 2 O 2 menyatakan bahwa pada penggunaan H 2 O 2 dengan konsentrasi 3 dan lama waktu operasi 95 menit menghasilkan nilai brightness 58,75. Selain itu Fuadi 2008 menunjukkan bahwa perlakuan pemutihan pulp berbasis pohon akasia terbaik dengan menggunakan H 2 O 2 adalah pada konsentrasi 16. Kandungan lignin pohon akasia pada penelitian yang dilakukan oleh Sutiya 2002 adalah sebesar 29,28. Menurut Erythrina 2010 pada proses pembuatan lembaran kertas, sifat kertas dapat diperbaiki dengan penambahan zat-zat lain seperti pigmen, pengisi dan pewarna. Pigmen ini berfungsi untuk mengisi pori-pori permukaan kertas sehingga permukaan menjadi rata. Untuk pengisi yang digunakan adalah tapioka, tapioka termodifikasi, PVA, dan CMC. Secara umum tapioka digunakan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas dan opasitas, sehingga kertas tidak tembus pandang. Penambahan tapioka dapat pula meningkatkan kecerahan brighteness, kemampuan daya cetak lembaran dan ketahanan lipat. Penambahan tapioka dilakukan pada saat pembentukan kertas baik dalam keadaaan basah maupun dalam keadaan kering untuk memperbaiki sifat fisik dan sifat optik kertas Casey, 1981. Pada panelitian ini akan digunakan jenis bahan tambahan yaitu tapioka. Tapioka berfungsi untuk menutup pori-pori kertas yang tidak terisi serat sehingga tidak mudah dipenetrasi oleh air. Selain untuk sizing, tapioka juga digunakan untuk menggabungkan lapisan-lapisan kertas dan menjamin ikatan antar lapisan kertas. Pemakaian tapioka pada pembuatan kertas berkisar antara 2-3 dari berat pulp kering oven, serta tergantung pada jenis dan prosentase bahan penolong lainnya. Casey 1980. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Roliadi et al. 2009, lembaran karton seni dibentuk dari campuran pulp TKKS 30-50, sludge industri kertas 35-50, dan pulp batang pisang 0-30, berikut aditif kaolin 5, alum 2, tapioka 4, dan rosin size 2 menghasilkan sifat fisik kekuatan karton seni yang lebih baik tinggi daripada sifat karton produksi industri rakyat dari campuran sludge 50, kertas bekas 50, tanpa aditif. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini yaitu belum didapatkannya konsentrasi pemutih hidrogen peroksida H 2 O 2 dan konsentrasi tapioka yang tepat untuk menghasilkan sifat fisik kertas berbasis ampas rumput laut spesies Eucheuma cottonii terbaik. Pada penelitian ini digunakan bahan pemutih H 2 O 2 dengan konsentrasi 0 vv, 2 vv, 4 vv, dan 6 vv dan penggunaan konsentrasi tapioka 2 bb, 4 bb, dan 6 bb. Dari perlakuan penambahan konsentrasi tapioka dan hidrogen peroksida maupun interaksi keduanya diharapkan dapat menghasilkan rendemen, derajat putih dan daya regang lembaran kertas berbasis ampas rumput laut spesies Eucheuma cottonii terbaik. 1.4 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat konsentrasi hidrogen peroksida H 2 O 2 yang tepat untuk menghasilkan rendemen, derajat putih dan daya regang lembaran kertas berbasis ampas rumput laut spesies Eucheuma cottonii terbaik. 2. Terdapat konsentrasi tapioka yang tepat untuk menghasilkan rendemen, derajat putih dan daya regang lembaran kertas berbasis ampas rumput laut spesies Eucheuma cottonii terbaik. 3. Terdapat interaksi antara konsentrasi hidrogen peroksida H 2 O 2 dan konsentrasi tapioka yang tepat untuk menghasilkan rendemen, derajat putih dan daya regang lembaran kertas berbasis rumput laut spesies Eucheuma cottonii terbaik. Judul Skripsi : PENGARUH KONSENTRASI HIDROGEN PEROKSIDA H 2 O 2 DAN KONSENTRASI TAPIOKA TERHADAP SIFAT FISIK KERTAS BERBASIS AMPAS RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii Nama Mahasiswa : Dessy Sintaria Nomor Pokok Mahasiswa : 0714051040 Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas : Pertanian MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing Ir. Zulferiyenni, M.T.A. Dr. Sri Hidayati, S.T.P., M.P NIP. 19620207 199010 2 001 NIP. 19710930 199512 2 001 2. Ketua Jurusan Dr. Eng. Ir. H. Udin Hasanuddin, M.T. NIP. 19640106 198803 1 002 MENGESAHKAN 1. Tim Penguji Ketua : Ir. Zulferiyenni, M.T.A. Sekretaris : Dr. Sri Hidayati, S.T.P., M.P. Penguji Bukan pembimbing : Ir. A. Sapta Zuidar, M.P. 2. Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP. 19610826 198702 1 001 Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 15 Februari 2012 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 31 Desember 1988, sebagai anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak Efendy Syam dan Ibu Romiyana. Langkah awal penulis memulai pendidikan formal di TK Yayasan Pendidikan PG Bunga Mayang dan selesai pada tahun 1995 kemudian dilanjutkan di sekolah yang sama SD Yayasan Pendidikan PG Bunga Mayang pada tahun 1995 dan lulus pada tahun 2001. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP di SLTP Xaverius Kotabumi pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2004, dan kemudian berhasil diterima di SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2004 hingga tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian S1, Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SPMB. Selama menjadi mahasiswa S1 penulis pernah menjadi asisten praktikum Uji Sensori dan aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian HMJ-THP selama dua periode. Pada tahun 2008-2009 aktif tergabung menjadi anggota Bidang Seminar dan Diskusi, kemudian menjadi anggota bidang yang sama pada tahun 2010-2011. Pada tahun 2011 pernah mengikuti Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia IMTPI. Pada tahun 2010 penulis melaksanakan Praktik Umum di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Rejosari Natar, Lampung Selatan dengan judul “Mempelajari Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit CPO Crude Palm Oil dan Penanganan Inti Sawit Di Perusahaan Perseroan Persero PTPN VII Unit Usaha Rejosari Natar Lampung Selatan ”. Selain itu juga penulis merupakan penerima beasiswa PPA Peningkatan Prestasi Akademik terhitung sejak tahun 2008 sampai penulis menyelesaikan studinya. iii SANWACANA Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini : 1. Ibu Ir. Zulferiyenni, M.T.A., selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan, nasehat dan saran yang telah diberikan. 2. Ibu Dr. Sri Hidayati, S.T.P.,M.P., selaku Dosen Pembimbing II atas saran, nasehat, dan bimbingan yang telah diberikan. 3. Bapak Ir.Ahmad Sapta Zuidar, M.P., atas kesediaannya menjadi pembahas, serta atas nasehat dan saran perbaikan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Dr. Eng. Ir. Udin Hasanudin, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian yang telah memberikan izin kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian. 5. Bapak Dr. Ir. Subeki,. M.Si,.M.Sc., selaku Pembimbing Akademik atas segala bimbingan dan masukannya selama kuliah. iv 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen THP FP Unila yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan THP FP Unila. 7. Para staf dan karyawan THP Mas Midi, Mas Hanafi, Mas Joko, dan Mbak Untari atas bantuan yang telah diberikan. 8. Papa, Mama, Ses, Uni, lisa terima kasih atas doa, dukungan, motivasi, cinta dan kasih sayang yang tak pernah berhenti kalian berikan kepada acik hingga saat ini . 9. Rekan seperjuangan Erfan A. Priyogi dan Tiara Mailisa atas semangat, dukungan, kebersamaan dan kerja keras kita selama proses panjang ini. Sebuah pengalaman tak tergantikan oleh cucuran keringat dan air mata. 10. Sahabat-sahabat terbaik, “High Heels Hero In The Rain” Bunda, Ndew, Widu, Inuy, Utii, Cinji, Canti, Ice, Niken, Pie2, Atin, Dewi, Ncrit, Mizu, Ai, Erly, Rizkita Amad, Artha, Ibel, Mora, Aguy, Ardi, Advent, Suhenk, Ayah diaz, Adit, Panda, Satrio, tak terkecuali Vena, Tika dan Setiawan , terimakasih atas 4 tahun kebersamaan kita, lembar cerita keceriaan serta motivasi yang kalian berikan. 11. Keluarga Besar HMJ THP telah banyak memberikan semangat juang, pembelajaran dan pengalaman yang begitu berarti, proses pendewasaan diri serta pengembangan kreatifitas , Mba dian, k ’asep, k’eki, k’dede, pak E, k’andi, k’didit, k’archi, alumni-alumni angkatan 2006-2001 serta keluarga besar RDA, SOP, Angkrang, Anggur yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan, dan “tempat” terbaik yang telah kalian berikan,,Viva THP.. v Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk kehidupan di dunia ini. Amin. Bandar Lampung, Februari 2012 Dessy Sintaria

I. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kertas Menurut Departemen Perindustrian 1982, kertas merupakan lembaran yang terdiri dai serat-serat selulosa yang saling jalin-menjalin dan dihasilkan dari kompresi serat dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Selain itu menurut Sudaryato 2010, kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat unutk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Menurut Stephenson 1952 dalam Palupi, N, 1995 industri kertas dan kertas karton pada dasarnya melibatkan beberapa tahapan proses yaitu pembuatan pulp dari bahan baku berselulosa, penggilingan dan penyaringan pulp serta pembuatan kertas dan penyempurnaannya. Pembuatan pulp pada intinya memberikan perlakuan pada bahan baku berserat secara mekanik, kimia atau kombinasi dari keduanya sehingga setiap serat dapat dipisahlean dari lignin, zat ekstraktif dan komponen kimia lainnya dari bahan berlignoselulosa. Karakteristik akhir kertas yang dihasilkan akan bergantung pada kualitas pulp yang ditentukan oleh banyak faktor seperti pemilihan bahan baku dan tipe proses yang digunakan pada pembuatan pulp.

2.2 Rumput Laut Eucheuma cottoni

Rumput laut Eucheuma cottonii mempunyai ciri-ciri yaitu thallus silindris, percabangan thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi nodulus tonjolan- tonjolan, berwarna coklat kemerahan, cartilageneus menyerupai tulang rawan atau muda, percabangan bersifat alternates berseling, tidak teratur serta dapat bersifat dichotomus percabangan dua-dua atau trichotomus sistem percabangan tiga-tiga. Rumput laut Eucheuma cottonii memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu, rumput laut jenis ini hanya mungkin dapat hidup pada lapisan fotik, yaitu pada kedalaman sejauh sinar matahari masih mampu mencapainya. Di alam, jenis ini biasanya hidup berkumpul dalam satu komunitas atau koloni Jana-Anggadiredjo, 2006. Berikut adalah klasifikasi dari Eucheuma cottoni. Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales Famili : Solieriaceae Genus : Eucheuma Species: Eucheuma cottonii Rumput laut dapat digunakan sebagai bahan baku pada pengolahan pulp. Eucheuma cottonii mempunyai cirri-ciri morfologis berthalus dan bercabang- cabang yang berbentuk bulat atau gepeng. Waktu hidup berwarna hijau atau