Serimonial Sembahyang, Ritual, dan Serimonial
Sedangkan danau Batur adalah danau terbesar di Pulau Bali, danau ini mengandung 815.38 juta meter kubik air. Selain pertanian, danau ini juga
memberikan penghidupan tambahan untuk penduduk desa Trunyan dan sekitarnya. Penduduk Trunyan terdiri dari 315 kepala keluarga, dan terbagi
kedalam 5 blok anak desa, atau yang di bali dikenal Tempek, yaitu Tempek Trunyan yang didiami 86 kk, Tempek Madia-Pangkungan 88 kk, Tempek Bunut
34 kk, Tempek Puseh 50 kk dan Tempek Mukus dengan 57 kk. Pada tahun 2003, hasil penghitungan terakhir penduduk, desa Trunyan berjumlah sekitar 12.416
jiwa. Prinsip keturunan orang petani Desa Trunyan berdasarkan prinsip patrilineal,
yamg menghitungkan hubungan kekerabatan melalui orang laki-laki saja. Hal ini mengakibatkan bahwa setiap individu dalam masyarakat Trunyan semua kerabat
ayahnya masuk di dakam batas kekerabatannya, sedangkan i kerabat ibunya berada diluar batas tersebut. tetapi ini hanya berlaku di dalam hal warisan, untuk
lainnya, berjalan seperti biasa seperti kebaktian di sanggahdadia kuil milik kerabat ibu. Sedangkan untuk mata pencaharian hidup, desa Trunyan sebenarnya
bermata pencaharian utama tani dan bercocok tanam di ladang, tetapi bagi orang luar yang baru masuk ke desa Trunyan, mereka pasti menganggap penduduk
Trunyan hidup dari menangkap ikan di danau Batur. Apalagi bagi orang yang hanya mendengar Bali dari pencitraan pulau wisata, menganggap bahwa mata
pencaharian penduduk ini dari berdagang, melayani turis dan berbisnis motor boat di danau. Padahal semua itu adalah mata pencaharian tambahan.