Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

14 4. Tindak Pidana Pencucian Uang adalah setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kasus korupsi di Indonesia semakin marak , ibarat “parasit” yang sudah beranak pinak disemua sistem birokrasi pemerintahan baik disistem legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tata kelola pemerintahan yang semakin memburuk dengan kata lain korupsi di Indonesia, telah mencapai stadium yang mengkhawatirkan karena di semua lembaga pemerintahan didera persoalan yang sama yaitu korupsi, padahal kita telah memiliki instrumen atau regulasi yang mengatur mengenai Tindak Pidana Korupsi dengan cukup baik. Selama ini penanganan kasus korupsi dinilai terlalu lamban, Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang- Undang No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi belum mampu mengurangi korupsi di Indonesia atau menjerakan aparat penyelenggara negara untuk tidak korupsi, maka perlu dikembangkan atau ditemukan suatu cara baru untuk menangani kasus korupsi yang dapat menimbulkan efek jera bagi para pelakunya. Dalam menangani kasus kejahatan korupsi diperlukan cara-cara yang sistematis, mengingat korupsi adalah suatu kejahatan luar biasa extra ordinary crime . Apabila kita menegakkan suatu kejahatan luar biasa menggunakan cara yang biasa-biasa saja, maka akan sulit merobohkan stigma yang terlanjur