Pengadilan Ad Hoc HAM Penegakan melalui Pencegahan Penegakan melalui Penindakan

5. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik orang lain secara sewenang- wenang sehingga melanggar asas-asas ketentuan pokok hukum internasional. 6. Penyiksaan 7. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk - bentuk kekerasan seksual lain yang setara. 8. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional. 9. Penghilangan orang secara paksa. 10. KejahatanApartheid, yaitu sistem politik yang diskriminatif terhadap manusia atas dasar pembedaan ras, agama, dan suku bangsa.

3. Pengadilan Ad Hoc HAM

Pengadilan Ad Hoc HAM. yaitu pengadilan khusus untuk kasus-kasus HAM yang terjadi sebelum diberlakukannya Undang-Undang No. 2A Tahun 2000. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yaitu penjelasan kasus HAM di luar pengadilan HAM. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia dapat dilakukan oleh dua pihak yaitu: 1. pihak negara dalam hal ini aparat negara atau pemerintah state actors, 2. pihak masyarakat atau warga negara non state actors. Pendekatan dalam Upaya Penegakan HAM

1. Penegakan melalui Pencegahan

Penegakan HAM melalui pencegahan antara lain dilakukan dalam bentuk upaya-upaya sebagai berikut. 1. Penciptaan perundang-undangan HAM yang semakin lengkap, termasuk di dalamnya ratifikasi berbagai instrument HAM intemasional. 2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM. Lembaga ini bisa merupakan lembaga negara yang bersifat independen misalnya Komnas HAM maupun lembaga-lembaga yang dibentuk atas inisiatif masyarakat berbagai organisasi non- pemerintahLSM yang bergerak dalam bidang pemantauan HAM human rights watch 3. Penciptaan perundang-undangan dan pembentukan lembaga peradilan HAM 4. Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat melalui pendidikan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, media massa cetak maupun elektronik serta organisasi nonpemerintahLSM yang bergerak dalam penyadaran masyarakat memiliki peran yang amat besar. Materi Pendalaman PPKn Kelas XII TP. 20142015 14

2. Penegakan melalui Penindakan

Adapun penegakan HAM melalui penindakan antara lain dilakukan dalam bentuk upaya- upaya sebagai berikut. 1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat yang menghadapi kasus HAM. Dalam hal ini, lembaga-lembaga bantuan hukum serta organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang advokasi masyarakat memainkan peran penting. 2. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM. Dalam hal ini Komnas HAM, lembaga-lembaga bantuan hukum, dan LSM HAM memiliki peran penting. 3. Investigasi, yaitu pencarian data, informasi, dan fakta yang berkaitan dengan peristiwa dalam masyarakat yang patut diduga merupakan pelanggaran HAM. Investigasi ini merupakan tugas Komnas HAM. Namun, pada umumnya LSM HAM maupun media massa juga melakukannya secara independen. 4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli. Komnas HAM bertugas dan berwenang melakukan proses ini. 5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui proses peradilan di pengadilan HAM. Pelanggaran HAM berat meliputi kejahatan genosida menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, dan kelompok agama dengan cara- cara tertentu dan kejahatan terhadap kemanusiaan serangan yang meluas dan sistematik yang ditujukan secara langsung kepada penduduk sipil. 6. Penanganan Pelanggaran HAM di Indonesia Di Indonesia pemah terjadi sebagai Kasus-kasus pelanggaran HAM. Dari beberapa kasus tersebut, ada yang sudah dipersidangan di pengadilan. Dibawah ini kasus disampaikan beberapa contoh peristiwakasus serta upaya-upaya penanganannya. 1. Kasus Tanjung Priok 1984 2. KasusMarsinah 1993 3. Kasus Tri Sakti Semanggi I Semanggi I II 1998 4. Kasus Kerusuhan Timor-Timor Pasca Jajak Pendapat Referendum 1999 Timor Leste akhimya resmi berpisah dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah hasiljajak pendapat dimenangkan oleh kelompok yang menolak otonomi khusus padabulanAgustus 1999. 5. Kasus Pembunuhan Theys Hiyo E Luay 2001 6. Kasus Pembunuhan Munir Hambatan dan Tantangan Penegakkan HAM di Indonesia