Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya

(1)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009 MEDAN

PENGAWASAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PT. PERMATA SUMATERA ABADIRAYA

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh :

NAMA : ASNA DEWI SIREGAR NIM : 042102063

JURUSAN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan 2007


(2)

UNIVERSITAS SUMATEA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

TANDA PERSETUJUAN PAPER

Nama : Asna Dewi Siregar

Nim : 04210263

Jurusan : Akuntansi

Judul Paper : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas

Pada PT. Permata Sumatera Abadiraya

TANGGAL……… Pembimbing/Penanggung Jawab

(Drs. Rustam, Ak) Nip : 131127370 TANGGAL……… Ketua PRODI

(Drs. Rustam, Ak) Nip : 131127370

TANGGAL……… Dekan Fakultas Ekonomi

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec) Nip : 131285985


(3)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan kemudahan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi minor ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan segala kritik yang sehat dan saran-saran dari pembaca sehingga dapat berguna bagi penulis untuk dijadikan sebagai bahan masukan dimasa yang akan datang.

Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak sehingga melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Teristimewa ku persembahkan buat Ibunda & Ayahanda tercinta, yang selama ini telah memberikan kasih sayang, dorongan dan doa, serta pengorbanan yang tak pernah ada habisnya.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rustam, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

5. Bapak Drs. Rustam, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan penuh pengertian memberikan bimbingan dan juga saran-saran bagi penulis untuk kebaikan isi dari Skripsi Minor ini.

6. Bapak & Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan, serta seluruh pegawai administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Erwin Iswandi selaku pimpinan PT. Permata Sumatera Abadiraya, Bapak Sukirman pada bagian Keuangan, serta seluruh staf dan karyawan PT. Permata Sumatera Abadiraya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan riset.

8. Buat “Some one” Thank’s ya selama ini da banyak Bantu, memberikan seman9at, motivasi, dan doanya selama !ni.Thanx ju9a dah banyak meluan9kan waktu dalam penyelesa!an Skripsi ini dan selalu ada saat dibutuhkan. Thank you atas semuanya!!! ( KapaN g! Nyusul ….??)

9. Buat An4k2 kozt (ka’ Leila, resma) MAKasih atas dukungan & motivasi-nya.BuaT adik2 ku (rahma, anggi, niar, eva) thanX ya dah biS4 n9ert!in kakak.Selam ini da serin9 Marah- marahiN kalian.Yan9 RajiN ya b3lajar-nya biar cepat d!wisudA. Buat D4n! thanx da nemani ka’ ngetik.( kapan NyusuL???)

10.Buat kakakku (bida, nunun9, L!ez) terima kasih atas Dukun9annya selAma ini, buaT mba’ nunung yan9 SaB4r ya & moga akuR- akuR ma kan9 irul.buat ka. Liez moga CepaT selesai kuliahnya.Buat Yat! Yan9


(5)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

rajin ya cayan9 belajaR- nya.jan9aN Suk4 melawan Oran9 tuA.Buat aba9ku( rasidin, irul, ahmat) Mo9a suks3s selalU dal4m meNiti karieR and diberi JalaN keMudaHaN selalu.buat Nenekku moga dibeR! kesehataN & umuR yang BerkaH & panjan9.Dan Terima kasiH buat Keluar9a asn4 seMuanya.

11.Buat Sahabatku Wina, suhana, sus! Thank’s ya selama ini da Mau nemENi 4sna dalam hal PENyelesaian Skripsi Minor ini, dan Udah mau jadi Temen CURhat AsNa, Thank’s ya!!!buat cici,ulfa, fatimah, ade, thanx ya atas motivasi dan doanya. Semo9a perSahabataN kiTa TetaP TeRjalin Sealam4nya.

12.Buat sahabat-sahabatKU & Teman2 Seperjuan9an Delmi, Juli, Ani, widia, resti, Winda, Sophia,Widya, taisir, danil, mail, aulia, pahr!,andre , (Terima K4sih atas persaHabatannya selama ini ya!!!) buat M4y Semoga langgeng amA Mas “Dedeknya Ya!, jan9an lupa JadilaH Istr! Yan9 baik 13.buat semua teman-teman Akuntansi DIII Stambuk 2004 yang tidak

mungkin ditulis semuanya, Terima K4sih atAs duKUn9annya ya!!!

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih banyak, semoga Skripsi Minor ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.

Medan, Nopember 2007 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Alasan Pemilihan Judul ... 1

B.Perumusan Masalah ... 3

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D.Metode Penelitian ... 4

E.Sistematika Pembahasan ... 6

BAB II : PT.PERMATA SUMATERA ABADIRAYA MEDAN... 8

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10

C. Pengertian dan Fungsi Pengawasan Intern ... 17

D. Unsur – Unsur Pengawasan Intern ... 21

E. Pengawasan Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 23

F. Formulir Serta Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas 27 G. Sistem Pencatatan Kas ... 30

H. Kebijakan Tentang Kas ... 32

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI ... 34

A. Unsur – Unsur Pengawasan Intern ... 34


(7)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

C. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas ... 38

D. Sistem Pencatatan Kas ... 39

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Dewasa ini, dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah yang dihadapi perusahaan juga semakin rumit terutama dalam penyajian laporan keuangan. Oleh karena itu, peranan seorang ahli akuntansi pada saat ini sangat dibutuhkan untuk memberikan kontribusinya dalam dunia usaha, terutama dibidang pencatatan dan penyusunan laporan keuangan.Dalam fungsi manajemen, pengawasan merupakan tanggung jawab yang tidak dapat diabaikan.

Di dalam mencapai tujuannya perusahaan selalu menghadapi masalah baik itu dari dalam maupun dari luar perusahaan. Untuk itu diperlukan adanya pengawasan intern yang dapat membantu memperlancar kegiatan dalam perusahaan dan memperkecil resiko terjadinya penyimpangan atau kesalahan dalam setiap aktifitas di dalam perusahaan.

Pada umumnya transaksi yang terjadi dalam perusahaan selalu berhungan dengan kas.Dilihat dari ciri – ciri dan kepentingannya, kas merupakan unsur aktiva lancar dan selalu menjadi objek utama yang disalah gunakan dan diselewengkan, pengwasan atas penerimaan dan pengeluaran kas merupakan salah satu unsur pokok internal perusahaan yang perlu mendapat perhatian serius, karena itu kas memerlukan penanganan khusus sehingga pengawasan intren kas


(9)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

dapat terlaksana dengan baik dan kas dapat terhindar dari penyelewengan atau penipuan pihak – pihak yang menangani proses penerimaan dan pengeluaran kas dan memajukan kinerja perusahaan serta meningkatkan ketaatan terhadap kebijaksanaan yang dibuat oleh perusahaan.

Pengawasan intern merupakan salah satu fungsi manajemen yang memiliki peranan penting dalam aktivitas perusahaan. Pengawasan yang efektif dan efisien memungkinkan pimpinan perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan serta dapat mengatur dan merencanakan pekerjaan untuk saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Pengawasan dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasi aktivitas – aktivitas perusahaan agar sesuai dengan rencana semula. Salah satu cara untuk melaksanakannya adalah melalui penyusunan sistem pengawasan intern karena ruang lingkup pengawasan intern itu cukup luas maka dalam pembahasannya diperlukan adanya batasan – batasan agar penggunaannya dapat digunakan secara efektif sehingga nyata betapa pentingnya perencanaan dan pengawasan dalam mendukung keberhasilan perusahaan menjalankan aktivitasnya.

Dengan landasan pemikiran diatas, maka penulis ingin meneliti secara langsung sejauh mana pelaksanaan pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan memilih judul “PENGAWASAN INTERNAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PERMATA SUMATERA ABADIRAYA MEDAN”.


(10)

B. PERUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan judul yang diambil maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : “Bagaimana peran pengawasan internal baik secara operasional maupun dari segi pembukuan yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas serta kebijaksanaan kas yang dilakukan oleh PT. Permata Sumatera Abadiraya Medan”.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui penerapan dan pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan.

b. Untuk mengetahui kebijakan yang ditempuh dalam pengawasan intern terhadap kasnya.

c. Untuk melengkapi syarat guna menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi USU.

2. Manfaat Penelitian

a. Penulis dapat mengambil pengetahuan mengenai pengawasan kas perusahaan secara nyata (praktek) degan teori yang penulis peroleh melalui perkuliahan dan buku – buku yag berkaitan dengan hal tersebut. b. Dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengawasan

intern perushaan.

c. Dapat digunakan sebagai perbandingan untuk melakukan penelitian pada masa yang akan datang oleh penulis – penulis lain.


(11)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara yang sifatnya sistematis dan objektif dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi atau data – data yang diteliti dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian.

Dalam penyusunan paper ini, penulis mengadakan serangkaian penelitian untuk memperoleh data-data ataupun mencari kebenaran dari ilmiah ini. Penulis menggunakan beberapa metode penelitian yaitu :

1) Sumber Data

a) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dari hasil wawancara penulis dengan pegawai perusahaan yang bersangkutan.

b) Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh penulis dari sumber lain selain sumber utama, seperti laporan keuangan, dari laporan keuangan tersebut yang terdapat didalam neraca dapat dilihatbagaimana cara penyajian aktiva tetap di neraca dan daftar penyusutan aktiva tetap.

2) Metode Pengumpulan Data

a) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini merupakan penelitian untuk memperoleh data-data ilmiah dengan jalan membaca buku-buku dan mempelajari sumber data lainnya yang perlu di dalam perpustakaan tentang judul yang dibuat.


(12)

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung ke PT. Permata Sumatera AbadiRaya, untuk meneliti objek dan memperoleh data yang diperlukan.

3) Teknik Pengumpulan Data

a) Pengamatan (observasi). Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian sehingga penulis memperoleh data dan gambaran perusahaan secara jelas.

b) Wawancara (Interview). Yaitu Tanya jawab dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan pihak yang berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh data-data yang relevan dengan pokok bahasan.

4) Metode Penganalisa Data

a) Induktif

Yaitu data yang diperoleh dari tempat riset guna menarik kesimpulan yang bersifat umum mengenai apa yang diteliti.

b) Deduktif

Merupakan bagaimana cara mengambil kesimpulan khusus yang berlaku umum di perusahaan berdasarkan teori yang diterima secara umum sebagai suatu kebenaran.

c) Deskriptif

Meliputi bagaimana cara menganalisa, menafsirkan, mengklasifikasikan dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan perusahaan yang diteliti.


(13)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam peper ini penulis akan menguraiIkan sistematika pembahasan untuk mempermudah menganalisa setiap masalah. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : PT. PERMATA SUMATERA ABADIRAYA MEDAN

Bab ini membahas tentang sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, pengertian dan fungsi pengawasan intern, unsur – unsur pengawasan intern, pengawasan intern penerimaan dan

pengeluaran kas, formulir dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem pencatatan kas, dan kebijakan tentang kas.

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini, penulis membahas mengenai analisa dan evaluasi terhadap unsur – unsur pengawasan intern, Pengawasan intern

penerimaan kas, pengawasan intern pengeluaran kas, sistem pencatatan kas.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis memberikan kesimpulan berdasarkan uraian – uraian diatas dan penulis mencoba mengemukakan beberapa saran


(14)

yang mungkin berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan dimasa yang akan datang.


(15)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

BAB II

PT. PERMATA SUMATERA ABADIRAYA MEDAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT. Permata Sumatera Abadiraya merupakan salah satu perusahaan swasta yang kegiatan usaha pokoknya adalah perdagangan besar mesin-mesin, suku cadang dan perlengkapannya. Selain itu, kegiatan yang terkait lainnya adalah perbengkelan yaitu perbaikan bentuk mobil dan juga pengecatan. PT. Permata Sumatera Abadiraya terletak di jalan Setia Budi Raya No. 194A, kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal 20222.

PT. Permata Sumatera Abadiraya pertama kali di dirikan pada tanggal 9 Maret 2004 dengan akte pendirian No. 9 Dikeluarkan oleh Notaris Eben Heiser, SH. Dengan surat izin usaha perdagangan (SIUP) menengah dengan Nomor : 146 / 02. 13 / PM / VI / 2004 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Medan Republik Indonesia, dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor : C – 10453 HT. 01. 01. TH. 2004 pada tanggal 28 April 2004.

PT. Permata Sumatera Abadiraya memulai kegiatan komersilnya pada tanggal 24 Agustus 2004. PT. Permata Sumatera Abadiraya merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh beberapa orang pemegang saham yaitu : Bapak Afrizal Rahman selaku Direktur Utama, Bapak Joen Boedi Putra selaku Komisaris Utama, Bapak Tiras Zerahya selaku Direktur, Bapak Felix Hutabarat selaku Komisaris, dimana masing-masing kepemilikan mereka sebesar 25%.


(16)

Dalam menjalankan kegiatan opersional pada PT. Permata Sumatera Abadiraya.

Para pemegang saham mendelegasikan wewenangnya pada seorang pimpinan. Dimana jabatan tersebut dipegang oleh Bapak Erwin Iswandi. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT. Permata Sumatera Abadiraya bekerjasama dengan beberapa perusahaan, diantaranya adalah : Wahana Trans Lestari-Nissan, General Parts Jaya, Maju Jaya Motor, Technik Auto Motor, PD. Eka Surya, Darma Prima, Spies Hecker, Capella Medan, Harapan Baru, AZR, Gapa AC, Pratama Auto Servis Station, Saga Motor, Mulia Agung, Rezeki Baru, Uma Jaya, dan Auto Kencana Andalas-Ford.

Dalam menjalankan usahanya, terutama dalam bidang pengecatan mobil PT. Permata Sumatera Abadiraya menggunakan produk dari “Spies Hecker” yang merupakan perusahaan cat terkemuka di dunia, yang berusia lebih dari 120 tahun. Spies Hecker pertama kali di dirikan pada tahun 1882 oleh Adolf Friedrich Hecker dan Herman Spies di Cologne, Jerman. Pada tahun 1993 Spies Hecker memulai bisnis di Indonesia melalui PT. Surya Halim Cemerlang. Kemudian pada tahun 1999 Spies Hecker bergabung dengan Dupont Grup. Dari penggabungan perusahaan tersebut menghasilkan tiga merek cat yaitu: Spies Hecker, Standox, Dupont Refinish. Spies Hecker dalam grup Dupont merupakan supplier cat terbesar di Asia. Sedangkan untuk pasar di Indonesia Dupont hanya meluncurkan produk Spies Hecker dan Dupont Centari. Jaringan distribusi Spies Hecker tersebar di 12 kota di Indonesia, yaitu: Surabaya, Bandung, Semarang, Medan,


(17)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Batam, Samarinda, Bali, dan Ujung Pandang, Pontianak, Lampung, Yogya/Solo dan Jakarta.

Tujuan pendirian PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah sebagai tolok ukur pemanfaatan dalam penggunaan teknologi, khususnya dalam bidang pengecatan mobil. Selain itu, pendirian PT. Permata Sumatera Abadiraya juga bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Karena dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT. Permata Sumatera Abadiraya membutuhkan sumber daya manusia agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. PT. Permata Sumatera Abadiraya memiliki 41 orang karyawan yang bekerja sesuai dengan bagiannya masing-masing. Dalam menjalankan usahanya PT. Permata Sumatera Abadiraya sangat mengutamakan mutu, demi kepuasan konsumen.

B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Organisasi merupakan alat manajemen yang besar peranannya untuk mencapai sasaran perusahaan. Struktur organisasi perusahaan memberikan kerangka untuk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, struktur organisasi perusahaan harus memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua anggotanya ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk menunjang operasional perusahaan perlu adanya penyempurnaan struktur organisasi yang sesuai menurut kebutuhan dan kemauan yang dicapai oleh perusahaan dengan berdasarkan prinsip-prinsip organisasi yang sehat


(18)

Mekanik

menghasilkan mekanisme kerja yang tepat waktu dan berhasil guna. Dapat menghindari adanya hirarki yang tidak sepadan dan birokrasi yang terbelit-belit yang dapat menghambat kelancaran operasi perusahaan.

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan, perusahaan memakai struktur organisasi garis dan staff. Hal ini dapat diketahui dari pembagian tugas, hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian serta garis perintah dan secara garis lurus dari atas ke bawah. Untuk lebih jelasnya bagan struktur organisasi PT. Permata Sumatera Abadiraya dapat di lihat pada halaman berikutnya.

STRUKTUR ORGANISASI

Sumber : PT. Permata Sumatera Abadiraya

Pimpinan

Administrasi Marketing Operation Head

Security Kasir S.Admn Billing GDG Formen QC CS

LAB puchase

Driver

S.foreman

Finish

CAT MIX

DMPL LKTK


(19)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009 1. Pimpinan

Tugas dan Tanggung jawab pimpinan adalah :

a) Mengawasi seluruh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh stafnya. b) Memberikan pengarahan-pengarahan kepada staf-stafnya.

c) Mendidik, memimpin, mengarahkan, membina kerjasama serta memberikan motivasi sesuai dengan bagan organisasi.

d) Menyusun, menentukan dan merumuskan tujuan perusahaan, rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang.

e) Mengatur, memperbaiki dan meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja, dalam rangka memaksimalkan profitabilitas perusahaan.

f) Memonitor dan mengawasi aktivitas perusahaan agar berjalan dengan lancar.

g) Dapat mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan selama diperkenankan dalam akte pengangkatan.

h) Berhak untuk memeriksa buku, surat dan catatan-catatan lainnya serta mengetahui seluruh tindakan yang telah diambil.

i) Ikut memecahkan masalah serta mencari jalan keluar dari permasalahan yang berhubungan dengan perusahaan.

2. Bagian Administrasi

Mengkoordinir pelaksanaan dan kelancaran tugas-tugas di bagian administrasi.


(20)

Membawahi :

• Bagian Kasir

• Bagian Keamanan

• Bagian Staf Administrasi

• Bagian Pembayaran

3. Bagian Pemasaran

Tugas-tugasnya adalah :

a) Membina hubungan baik dengan relasi.

b) Menangani segala macam masalah yang di hadapi oleh bagian penjualan, bagian pembelian dan bagian pengiriman.

c) Bertanggung jawab atas proyek-proyek yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

d) Mewakili pimpinan dalam mengikuti tender bersama dengan bagian penjualan.

4. Kepala Bagian Operasional

Tugas-tugasnya adalah :

a) Mempertanggungjawabkan seluruh tugas operasional. b) Mengatur flow kerja internal bengkel.

c) Memberi bimbingan tekhnis maupun no tekhnis opersional. d) Mengontrol proses kerja operasional.


(21)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

5. Bagian Staf Administrasi

Pembantu administrasi berfungsi dalam membantu memperlancar pelaksanaan administrasi operasional.

Tugas-tugas dari pembantu administrasi antara lain : a) Membantu membuat laporan.

b) Mengerjakan kartu stock barang.

6. Bagian Foreman

Tugas-tugasnya adalah :

a) Mempertanggung jawabkan kendaraan dari mulai penerimaan sampai dengan penyerahan kembali kepada custumer.

b) Mendengarkan keluhan dengan seksama dan menerapkannya. c) Pemeriksa kendaraan.

d) Estimasi waktu. e) Booking. f) Membuat PKB.

g) Membuat estimasi ke asuransi. h) Persiapan serah terima kendaraan. i) Mempersiapkan faktur.


(22)

7. Bagian Staf Foreman

Tugas-tugasnya adalah :

a) Membantu segala tugas dan tanggung jawab Foreman. b) Penerimaan kendaraan.

c) Membuat estimasi ke asuransi.

8. Bagian Pembelian

Tugas-tugasnya adalah :

a) Mengadakan pembelian barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan. b) Menangani masalah-masalah yang dihadapi serta mengatur pengadaan

barang.

c) Menyiapkan faktur/dokumen pembelian. d) Membuat order pembelian.

9. Bagian Quality Control (QC)

Tugas-tugasnya adalah :

a) Menerima SPK dari Foreman.

b) Mengatur loading bersama kepala regu. c) Membuat rencana dan jadwal perbaikan. d) Mencatat waktu pengerjaan.

e) Membuat daftar kendaraan yang berada di bengkel.


(23)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009 10. Kepala Regu

Tugas-tugasnya adalah : a) Menerima SPK dari QC. b) Mengatur pekerjaan.

c) Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standart Spies Hecker. d) Supvervisi mekanik.

e) Penyerahan pekerjaan kepada QC.

11.Bagian Custumer Service (CS)

Tugas-tugasnya adalah :

a) Membantu tugas-tugas foreman. b) Booking.

c) Follow up custumer.

12. Bagian Kasir

Tugas-tugasnya adalah :

a) Membuat tanda terima faktur pembayaran. b) Menyediakan uang kas dalam jumlah yang wajar. c) Membuat laporan mingguan tentang kas.


(24)

13. Bagian Mekanik

Tugas-tugasnya adalah :

a) Menerima SPK dari kepala regu.

b) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SPK.

c) Memberitahu kepada kepala regu apabila ada kendala pekerjaan.

14. Supir (Driver)

Pengemudi berfungsi dalam memperlancar hantaran yang berhubungan dengan tugas-tugas perusahaan.

Tugas-tugasnya adalah :

a) Antar jemput mobil custumer. b) Mengantar custumer bila diperlukan.

C. PENGERTIAN DAN FUNGSI PENGAWASAN INTERN

Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan.Dalam arti sempit, pengawasan intern berarti pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan secara mendatar (cross footing), maupun penjumlahan secara menurun (footing). Sedangkan pengertian pengawasan intern dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi juga meliputi semua alat-alat yang digunakan menajemen untuk melaksanakan pengawasan.


(25)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Berikut ini pengerrtian pengawasan intern menurut IAI ( 2002 ; 29)

“Pengawasan intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan menajemen yang telah digariskan”

Pengawasan intern menurut Niswonger, C.R, dan Fees, P.E, (2000;254) dapat pula diartikan sebagai berikut:

“pengawasan intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaannya, menguji ketetapan dan sampai berapa jauh data akuntansi yang dapat dipercaya, menggalakkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan”.

Selanjutnya setelah penulis menguraikan pengertian pengawasan intern, maka dilanjutkan dengan pengertian kas menurut Donald E. kleso dan Jerry J. weygandt (2001; 402) yang menyebutkan bahwa kas adalah sebagai berikut :

“kas, harta yang paling liquid adalah media pertukaran buku dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai harta lancar. Agar dapat dinyatakan dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar, dan harus bebas darti setiap ikatan kontraktul yang membatasi penggunaan dalam pemenuhan hutang”.

Menurut Soemarso (2002; 296) dalam bukunya menjelaskan tentang pengertian kas yang mengatakan bahwa “ Kas adalah segala sesuatu (baik yang

berbertuk uang atau logam ) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”.


(26)

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002, paragraf 05,seksi 2.2) memberikan pengertian kas sebagai berikut :

“Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro setara kas (cash in bank) adalah inventaris yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dilihat bahwa kas merupakan asset perusahaan yang paling liquid dan kas mudah disembunyikan, diselewengkan, tidak memiliki tanda kepemilikan, dan dapat digunakan diseluruh dunia. Oleh karena itu kebutuhan untuk mengamankan kas adalah sangat penting. Resiko pencurian kas terkait langsung dengan kemampuan individu untuk mengakses sistem akuntansi dan memperoleh kas. Perusahaan mengatasi masalah tersebut melalui sistem pengawasan intern, karena untuk melindungi dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas, pengawasan intern yang efektif atas kas merupakan keharusan.

Adapun tujuan pengawasan intern terhadap kas merupakan rangkaian kegiatan dan prosedur yang dirancang untuk :

1.Menjaga Keamanan Harta Perusahaan.

Menjaga keamanan harta perusahaan dan mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan adalah tugas dari menajemen. Perlindungan yang dilakukan pengawasan intern yang baik terhadap kesalahan manusia merupakan hal yang penting, agar mengurangi kemungkinan kesalahan atau kekurangan. Dengan


(27)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

adanya pengawasan yang baik akan membuat pihak-pihak yang berkepentingan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan atas data-data yang tersedia.

2. Mngecek Ketelitian Dan Keandalan Data Akuntansi

Dalam mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, diperlukan sistem administrasi dan akuntansi yang baik yaitu denghan mengadakan formulir dan bukti pencacatan yang dipakai sebagai dasar pengawasan. Bila terjadi suatu transaksi, maka untuk menangani transaksi tersebut diserahkan oleh beberapa orang sehingga dapat diharapkan pengawasan otomatis yang akan timbul diantara orang-orang ynag menangani transaksi tersebut. Berdasarkan formulir dan bukti yang tersedia akan dapat diketahui apakah pencatatan dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

3. Mendorong Efisiensi

Untuk mendorong efisiensi dalam operasi perusahaan perlu diadakan sistem dan prosedur operasional terhadap setiap bagian operasi perusahaan, agar berjalan dengan lancar dan tertib.

4. Mendorong Dipatuhinya Kebijakan Manajemen

Dengan adanya formulir bukti pencacatan dan prosedur serta pemisahan tugas yang jelas harus mengikut sertakan beberapa petugas dengan tanggungjawab yang berbeda akan dapat membantu dan mendorong kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Sistem pengawasan intern dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pengawasan administratif 2. Pengawsan akuntansi


(28)

D. UNSUR – UNSUR PENGAWASAN INTERN

Untuk menjamin agar pengawasan intern dapat berjalan dengan baik, seorang manager harus mengetahui unsur- unsur pengawasan intern tersebut. Pengawasan intern yang memuaskan tidak hanya diperoleh dari suatu sistem yang dikoordinasi, tetapi jika dari prosedur yang dapat dipercaya dengan biaya yang relatif rendah. Menurut Niswonger, Warren,Reeve, and Fees (2005; 229) dalam bukunya Accounting Principle yag diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan ( 2000; 184) ada beberapa unsur- unsur pengawasan intern.Unsur- unsur pengawasan intern yang dimaksud adalah :

1. Lingkungan pengendaian 2. Penilaian resiko

3. Prosedur pengendalian 4. Pemantauan atau monitoring

5. Informasi dan komunikasi (Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan)

Sedangakan unsur- unsur pengawasan perusahaan lainnya terdiri dari : 1.Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggung jawab kepada unit- unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan aktivitas – aktivitas perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip- prinsip sebagai berikut :

a. Harus dipisahkan fungsi- fungsi operasi, dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.

b.Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap- tahap suatu taransaksi.


(29)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Dengan dipisahkannya fungsi- fungsi tersebut, maka catatan akuntansi yang dilaksanakan dapat menggambarkan tarnsaksi sebenarnya yang dilaksanakan oleh unit organiasi yang memegang fungsi lain, sehingga data akuntansi yang dihasilkan dapat diandalkan kebenarannya. Dengan demikian kekayaan organisasi terjami keamanannya.

2.Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang diberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

Dalam organisasi, setiap transaksi hamya terjadi bila ada otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus ada sistem pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Salah satu media utuk hal itu adalah formulir. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data direkam dalam formulir dan catatan akutansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.

3.Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara - cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaanya. Adapun cara – cara umum yang dilaksanakan perusahaan dalam menciptakan praktek yag sehat dalah :


(30)

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang

b.Pemeriksaan yang mendadak

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan orang atau unit organisasi lain.

d.Perputran jabatan

e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang menjadi haknya. f. Setiap periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. 4.Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Diantara empat unsur pokok pengawasan intern diatas, unsur mutu karyawan merupakan unsur pengawasan intern yang paling penting karena dengan memiliki karyawan yang kompoten, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan.

E. PENGAWASAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

Di setiap perusahaan umumnya dijumpai transaksi kas yang bersifat biasa atau bersifat rutin. Seperti halnya juga pada PT.Permata Sumatera Abadiraya , kas merupakan harta perusahaan yang paling digemari untuk dilakukannya penyelewengan dan penyalahgunaan. Kesalahan pencatatan kas akan mempengaruhi perkiraan – perkiraan lain. Oleh sebab itu, pengawasan intern kas perlu dilakukan agar uang kas dapat dijaga dengan aman. Sistem pengawasan


(31)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

internal kas meningkatkan kemungkinan pelaporan nilai kas dan ekuivalen kas menjadi akurat dan dapat diandalkan oleh pemakai laporan keuangan.

I. Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Tujuan dari pengawasan intern kas pada bagian penerimaan adalah sebagai berikut:

a. Menjaminahwa seluruh penerimaan kas benar – benar diterima dan diamankan sebagai milik pengawasa intern kas.

b. Menciptakan manfaat yang besar dari jumlah kas yang diterima dan dimiliki pengawasan intern kas.

Pengawasan internal kas yang baik, harus dapat menjamin penerimaan dicatatat apa adanya. Untuk mengawasi pemeriksaan kasnya PT.Permata Sumatera Abadiraya menerapkan :

a Tanggung jawab dalam menagani kas harus tegas, jelas, dan pasti b. Transaksi dicatat dengan segera.

c. Pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat secara up to date (miring).

d. Penanganan atas fisik kas hanya dilakukan oleh asatu orang.

e.Memuat arsip untuk menyimpan dokumen – dokumen sebagai tanda terima uang.

f. Memeriksa keabsahan penerimaan kas, misalnya dibayar oleh siapa dan diterima oleh siapa.


(32)

Sistem penerimaan kas dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya penerimaan tunai, giro, da cek.Dalam hal ini perushaan menggunakan penerimaan tunai dan cek.

II. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas

Pengawasan terhadap pengeluaran kas juga harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak terjadi kesalahan dan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan.Sistem penerapan pengawasan yang memuaskan aka memberi kepastian bahwa pengeluaran yang dilakukan ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan yang telah dibukukan serta mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang.

Pengeluaran perusahaan terdiri dari pengeluaran rutin, yaitu : gaji, biaya pemeliharaan, biaya lain- lainnya. Pengeluaran kas yang harus diperiksa kelengkapannya dan sah tidaknya bukti yang bersangkutan. Pemeriksaan tersebut meliputi bukti pembayaran pembelian barang dan investasi. Pengeluaran kas berkaitan dengan pembayaran hutang yang timbul karna adanya pembelian secara kredit serta pembayaran gaji karyawan, promosi, dan sebagainya. Sistem pengeluaran kas ada dua yaitu pengeluaran dengan cek dan pengeluaran dengan kas kecil ( cash petty fund) yang selain praktis, biaya juga relatif kecil.

Pengeluaran kas dalam jumlah yang besar dilakukan dengan cek. Pembayaran dengan menggunakan cek ini dilakukan dengan dua cara yaitu : Dengan menuliskan kata tunai atau dengan nama penerimaan yang dituju. Dengan menggunakan kata tunai, cek ini dapat dicairkan atau digunakan oleh siapa saja.


(33)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Sedangakan dengan nama penerimaan yang dituju, hanya dapat digunakan oleh perusahaan yang ditunjuk atau dengan kata lain disebut cek atas untuk PT. Permata Sumatera Abadiraya menggunakan cek untuk pembayaran sejumlah transaksi yang dilakukan dengan memindahkan pembukuan dana rekening giro perusahaan pembayaran ke rekening giro perusahaan penerima.

Pengawasan atas pengeluaran kas oleh PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah :

a. Perushaan menetapka bagian – bagian tertentu yang berwenang untuk menandatangani kwitansi, cek, giro, dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu.

b. Semua cek yang akan dibayar mempunyai nomor, yang umumnya telah ditetapkan oleh bank.

c. Tanggal cek harus sam dengan tanggal pengeluaran yang dicatat dalam buku kas.

d. Nama dari penerima harus sama dengan nama yang dicatat dalam buku kas.

e. Jumlah uang yang tertulis di cek harus sama dengan jumlah uang yang dicatat dalam buku kas.

f. Seluruh bukti pengeluaran kas dan bank ditandatangani oleh manager keuangan dan administrasi sebagai bukti bahwa pengeluaran diketahui dan disetujui oleh perusahaan.


(34)

F. FORMULIR SERTA PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

Bukti pertama yang dihasilkan dari suatu transaksi adalah formulir. Menurut Cecil Gillespie dalam bukunya Accounting System, Procedures and

Method, yang diterjemahkan oleh Mulyadi ( 2001; 75)

“Formulir adalah berupa secarik kertas yang akan diisi dngan informasi tanggal penjualan, nama wiraniaga dengan kodenya, nomor urut, nama barang dan kuantitas, harga satuan, harga total setiap barang, total semua barang, dan tanda tangan wiraniaga”.

Formulir dan dokumen yang digunakan oleh PT. Prmata Sumatera Abadiraya adalah:

1. Faktur

2. Bukti pengeluaran kas atau voucher register 3. jurnal pengeluaran kas

4. bukti setoran bank

Sumber – sumber penerimaan yang diperoleh perusahaan adalah : 1.Tagihan dari customer yaitu :

- Berupa biaya perbaikan / pengecetan / ketok. ( non insurance)

- OR (Own Risk) biaya yang tertuang pada surat perjanjian karyawan antara lembaga asuransi dengan customer ( pemilik)

2.Tagihan ke asuransi yaitu :

- Pencairan klaim dari perusahaan asuransi, Adira, Jasindo, Ramayana dan lain – lain.


(35)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Prosedur Penerimaan Kas

Agar kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik, maka dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh organisasi atau perusahaan. Adapun prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah sebagai berikut :

Pribadi ( non Insurance)

Customer ( pemilik) langsung ke CS ( customer service), Customer mengisi formulir penyerata mobil. Kemudian mobil didata mana yang rusak / perlu diperbaiki. Data dikonversi dengan lebel harga/ biaya SPK dan harga terbentuk , lalu mobil tersebut dikerjakan sesuai permintaan customer ( pemilik). Mobil Asuransi

Customer ( pemilik) lansung kekantor asuransi. Lembaga asuransi menunjuk bengkel kerja / mitra kerjanya. Kemudian bengkel Permata Sumatera Abadiraya mengerjakan sesuai order asuransi . Bengkel hanya menagih OR dari pemilik, sehingga bengkel hanya menagih dari klaim ke asuransinya.

Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan dalam setiap perusahaan guna meningkatkan efisiensi perusahaan. Prosedur dapat diartikan yaitu suatu urutan – urutan pekerjaan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi – transaksi perusahaan yang terjadi.


(36)

Pengeluaran kas adalah uang yang keluar melalui kas, baik berupa uang tunai, cek, ataupun bilyat giro yang dikeluarkan oleh kasir umum dalam rangka kegiatan usaha. Beberapa pengeluaran rutin yang dilakukan oleh PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah sebagai berikut :

1.Gaji, bonus karyawan dan kesejahteraan karyawan lainnya. 2.Biaya telepon, air dan beban operasi lainnya.

3.Pajak.

4.Pembelian bahan untuk perbaikan mobil. 5.Sumbagan – sumbangan.

6.Pengisian dana kas kecil.

Semua pengeluaran kas PT. Permata Sumatera Abadiraya dilakukan dengan uang tunai.

Adapun prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Permata Sumatera Abadiraya sebagai berikut :

a. Setiap pengeluaran kas harus dibuktikan dengan balnko pengeluaran kas yang telah diperiksa kebenaran perhitungannya serta kelengkapan lampirannya.

b. Blanko pengeluaran kas ini dianggap sah apabila telah memenuhi ketentuan sebagai berikut :

- Sudah dibubuhi nomor dan tanggal bukti kas. - Sudah ditanda tangani oleh bagian akuntansi. - Sudah diparaf oleh kasir umum.


(37)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

- Sudah diparaf dan diperiksa oleh bagian keuangan dan wakil direktur keuangan.

c. Blanko pengeluaran kas yang telah diotorisasi menjadi bukti untuk dicatat dalam catatan akuntansi.

G. SISTEM PENCATATAN KAS

Telah diketahui bahwa akuntansi menyediakan sekumpulan informasi yang penting bagi pihak – pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan. Informasi tersebut adalah pengelohan dan penganalisaan data beberapa transaksi perusahaan , sehingga diperoleh laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Arus data akuntansi menggambarkan perjalanan akuntansi mulai dari tahap pencatatan dokumen – dokumen yang diakibatkan oleh suatu transaksi sampai pada laporan keuangan dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Catatan pertama dari setiap transaksi atau suatu kelompok transaksi setiap jenis, dibuktikan dengan suatu dokumen perusahaan. Berdasarkan bukti yang terdapat dalam dokumen perusahaan, transaksi – transaksi ini dicatat ke dalam buku harian menurut urutan tanggal, kemudian jumlah debet dan kredit dari jumlah tersebut dipindahkan atau dibukukan ke perkiraanbuku besar. ( Soemarso 2002; 36)

Sedangkan pada PT. Permata Sumatera Abadiraya metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Setiap transaksi yang diterima dibagian akuntansi seperti daftar penerimaan kas harian maupun bukti – bukti pengeluaran kas yang diterima di klasifikasikan dan dicatat dalam buku jurnal, selanjutnya buku jurnal tersebut

Terjadi Transaksi perusahaa Dimasukkan Dalam Buku Besar Disiapkan Dokumen Transaksi Dicatat Dalam Jurnal


(38)

diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo dan tahap akhir perusahaan membuat laporan keuangan. Semua transaksi mengenai penerimaan kas dicatat pada buku penerimaan kas, seperti penyewaan aktiva, penerimaan bunga piutang dan sebagainya. Untuk setiap pengeluaran kas harus didukung oleh formulir – formulir antara lain :

Faktur

Jurnal pengeluaran kas Bukti pengeluaran kas

Voucher register ( Bukti pengeluaran kas)

Dalam buku pengeluaran kas yang berhubungan dengan uang kas seperti pembelian tunai, pembayaran hutang, pembayaran biaya – biaya dan lain – lain. Jika ada pengeluaran yang relatif kecil harus dibuat suatu dana kas kecil yang bertujuan untuk kelancaran melakukan transaksi sehari – hari pengeluaran kas kecil perusahaan. Penyusunan dan penerapan sistem pencatatan dan pengeluaran kas perusahaan bertujuan untuk :

1.Menjaga keamanan harta perusahaan terutama kas sebagai harta lancar perusahaan.

2.Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi dapat dilakukan dengan cermat dan mudah.

3.Memajukan serta meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.

4.Membantu menjaga agar tidak terjadi penyelewengan dari kebijaksanaan manajemen perusahaan.


(39)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Transaksi yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dicatat sesuai dengan urutan tanggal terjadinya dan dicatat dalam buku besar harian. Buku harian yang terdapat pada perusahaan ini diklasifikasikan menurut keadaan terjadinya, sedangkan buku harian tempat mencatat semua penerimaan dan pengeluaran kas atau uang tunai pada buku kas atau book cash dimana setiap pengeluaran dan penerimaan kas harus ada tanda buktinya atau cash voucher.

H. KEBIJAKAN TENTANG KAS

Sistem pencatatan kas yang diterapkan oleh PT. Permata Sumatera Abadiraya selain menerapkan prosedur, baik untuk penerimaan dan pengeluaran kas juga menetapkan berbagai kebijaksanaan lainnya yang berhubungan dengan kas, kebijakan tersebut antara lain :

1.Setiap transaksi atas kas harus dibuktikan dengan bukti – bukti yang disesuaikan untuk itu, dan bukti – bukti tersebut harus disimpan denga baik atau direkam dalam komputer, untuk mencegah pencurian, dan jika ada bukti dokumen yang hilang atau dicuri dapat segera diketahui dan dilaksanakan penelitian lebih lanjut.

2. Berkenaan dengan salah stu ciri pengawasan intern kas, perusahaan tetap mengupayakan agar saldo kas yang ada cukup untuk melakukan kewajiban sehari – hari dan setiap kelebihan dana, langsung disetorkan ke kas induk pada hari itu juga.


(40)

3. Khusus pada operasi , tidak boleh dicampur antara uang pribadi dengan uang kas yang ada pada kasir karena setelah tutup kas, kasir akan menghitung seluruh uang dan menyerahkan bukti – buktinya yang secara fisik harus sesuai dengan jumlah kas menurut komputer.

4. Pada akhir kerja, seorang operator harus mamback – up data mutasi nasabah yang ada pada komputer di bank pada disket dengan tujuan apabila data yang ada pada komputer bank mengalami kerusakan masih ada cadangan yang disimpan di dalam disket.Disket tersebut dibawa dan disimpan oleh pejabat yang telah ditunjuk untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan , seperti kebakaran dan lain- lain.


(41)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

UNSUR-UNSUR PENGAWASAN INTERN

Struktur organisasi PT. Permata Sumatera Abadiraya melakukan pemisahan fungsi-fungsi penyimpanan dan pencatatan kas. Hal ini dilakukan agar kas tidak diselewengkan dan dalam tiap fungsi tidak diperbolehkan melakukan transaksi tanpa campur tangan yang lain. Selain itu, dalam pengeluaran dan penerimaan kasnya perusahaan menggunakan kwitansi sebagai bukti dan faktur penjualan dan mencatatnya dalam buku kas masuk dan buku kas keluar.

Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap unit perusahaan dilakukan misalnya dengan menggunakan kwitansi bernomor urut, pencacatan traksaksi dengan baik, kecuali dalam hal cuti karyawan yang menangani kas, hal ini agar jarang dilakukan oleh perusahaan. Pemilihan karyawan yang bermutu dilaksakan perusahaan melalui proses seleksi dan melakukan pengembangan atau training untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan khususnya dalam penjualan dan perbaikan produk perusahaan.

Dalam hal kenyataannya perusahaan sudah mampu memilih karyawan dengan baik selain itu perusahaan juga memberikan bonus kepada karyawan yang berprestasi. Dengan merancang unsur-unsur pengawasan intern tersebut, setiap transaksi baik itu pembelian persedian, penjualan produk, pembayaran biaya-biaya akan dicatat dan disajikan dengan ketelitian dan keandalan yang tinggi,


(42)

karena dilaksanakan oleh berbagai fungsi yng saling mengadakan pengecekan intern atas dokumen-dokumen yang dighasilkan melalui sistem otorisasi yang baik.

Penerapan unsur-unsur pengawasan intern PT. Permata Sumatera Abadiraya tidak sepenuhnya dilakukan. Hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada bagian khusus yang berfungsi sebagai internal audit. Yang berwenang melakukan tugas tersebut adalah kepala bagian finance. Ini menggambarkan bahwa pengawasan intern perusahaan tidak baik. Pengawasan intern dikatakan baik jika perusahaan tersebut telah melaksanakan unsur-unsur pengawasan intern, sebab dengan terlaksananya pengawasan intern tersebut, maka apa yang diharapkan dari pengawasan intern akan tercapai seperti :

1. Kekayaan perusahaan akan terlindungi dari orang-orang yang melakukan penyelewengan dan penggelapan.

2. Data akuntansi yang diperoleh akan akurat dan dapat diandalkan 3. Pelaksanaan operasi perusahaan akan efektif.

4. Tidak terdapat penyimpangan atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan menajemen.

PT. Permata sumatera Abadiraya tidak mengadakan inspeksi secara mendadak terhadap aktivitas perusahaan terutama terhadap laporan keuangan perusahaan, sedangkan inspeksi mendadak ini sangat penting tidak hanya terhadap aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan laporan keuangan tetapi juga terhadap aktivitas perusahaan yang lain.


(43)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Jika terdapat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan pada saat inspeksi secara mendadak, maka karyawan tersebut tidak akan memiliki waktu untuk melakukan perbaikan. Misalnya pada bagian penerimaan kas, kasir dapat saja memakai uang kas yang tersedia untuk kepentingan pribadi. Sehingga jika ada inspeksi mendadak, antara catatan dengan buku fisik uang yang tersedia, ia tidak dapat memenuhi kekurangan uang tersebut pada saat itu juga. Oleh karena itu, inspeksi secara mendadak sangat penting dilakukan untuk operasi perusahaan.

Dalam praktek yang lain PT Permata Sumatera Abadiraya juga tidak melakukan perputaran jabatan. Perputaran jabatan ini sangat penting karena apabila satu karyawan melakukan penyelewengan, maka akan dapat diketahui oleh karyawan yang menggantikan jabatannya itu. Jadi untuk periode selanjutnya kemungkinan terjadinya kecurangan sangat kecil bahkan tidak mungkin terjadi.

PENGAWASAN INTERN PENERIMAAN KAS

Pengawasan dapat dilakukan cara aktif melalui pemeriksaan, untuk memperoleh sistem pengawasan yang bersifat preventif, maka diperlukan cara tertentu. Pengawasan yang bersifat preventif ini adalah seperti yang terdapat dalam ilmu akuntansi yang disebut sistem pengawasan intern. Suatu pengawasan intern yang baik diharapkan akan memperkecil kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.

Bila ditinjau dari cara prosedur penerimaan kas yang dilakukan perusahaan, menurut penulis sudah dapat dikatakan baik, karena :


(44)

1.Formulir-formulir dan catatan yang digunakan PT Permata Sumatera Abadiraya memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan didalamnya tercantum aspek pengawasan.

2.Penggunaan bukti-bukti yang telah dirancang dengan baik yang digunakan oleh PT Permata Sumatera Abadiraya untuk merekam kas kedalam bentuk sederhana, sehingga mudah dimengerti cara pemakaiannya. Dimana masing-masing formulir mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda.

3.Pencatatan bukti dengan segera sepanjang penerimaan kas tersebut telah dibuktikan dengan bukti-bukti, maka pencatatannya kedalam pembukuan dilakukan dengan segera oleh kasir sampai selanjutnya diproses oleh bagian akuntansi.

4.Sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan oleh PT Permata Sumatera Abadiraya dapat dikatakan baik, karena :

a. Diadakan pemisahan fungsi pengurusan dengan fungsi pengeluaran kas. b.Terciptanya kerja sama yang baik antara bagian yang berhubungan dengan

penerimaan kas.

c. Diadakan pengawasan yang ketat pada fungsi penerimaan dan pencatatan kas.

d.Harus ditunjuk dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus dicatat.

e. Faktor-faktor yang mendukung seperti adanya struktur organisasi, sistem otorisasi dan lain-lain.


(45)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

Berdasarkan keterangan diatas, tujuan dari pengawasan intern kas adalah : - Menjaga harta kekayaan perusahaan agar selalu aman

- Meneliti dengan cermat atas keabsahan data akuntansi yang berhubungan dengan kas.

- Mengusahakan agar pelaksanaan operasi perusahaan berhungan degan kas seefisien mungkin.

- Saldo kas yang tercantum dalam neraca disajikan secara wajar.

Seluruh pengawasan intern terhadap penerimaan kas menyatakan adanya pemisahan tugas antara satu pengawai dengan pegawai yang lain, sehingga tidak satupun kombinasi-kombinasi tugas yang mengerjakan suatu pekerjaan dari awal sampai selesai.

C. PENGAWASAN INTERN PERNGELUARAN KAS

Kas yang tersedia pada PT Permata Sumatera Abadiraya digunakan untuk membayar biaya operasi perusahaan, baik pembayaran biaya non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasai dari suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut, maupun untuk membayar biaya rutin yaitu gaji, biaya pemeliharaan dan lain-lain. Setiap pengeluaran yang dilakukan harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang. Oleh sebab itu, penulis mengambil kesimpulan bahwa pengawasan intern pengeluaran kas yang dilakukan PT. Permata Sumatera Abadiraya ditujukan untuk pengeluaran yang bersifat rutin.


(46)

Pengawasan terhadap pengeluaran kas sudah cukup memadai yang ditandai dengan :

1.Setiap pengeluaran yang terjadi harus disertai dengan bukti atau cek. 2.Semua cek bernomor urut.

3.Cek dsitandatangani oleh yang berwenang atau pejabat yang ditunjuk. 4.Cek dibuat atas nama perusahaan.

5.Cek ditandatangani kalau faktur dan bukti-bukti lain terlampir. Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Untuk membayar kas harus mendapat otorisasi terlebih dahulu oleh bagian yang berwenang.

b.Pengeluaran kas sebaiknya melalui cek, karena pengawasan intern pengeluaran kas yang baik menghendaki adanya keterlibatan bank dalam mengawasi kas perusahaan dan cek tersebut ditandatangani oleh dua orang yang berkompoten.

c. Diadakan pemisahan antara orang yang menyimpan lembar cek dengan orang yang berhak menandatanganinya.

D. SISTEM PENCATATAN KAS

Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan (reability) yang tinggi pula. Prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang


(47)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, hutang, pendapatan dan daya suatu organisasi.

Sistem pencatatan Acruel Basic : a. Register voucher

Sistem pencatatan voucher-voucher kedalam buku harian dan biasanya bila suatu voucher dibayar maka tanggal dan nomor cek dicantumkan ke lajur register voucher. Voucher yang belum dibayar tetap disimpan diarsip voucher sampai saatnya dibayar dan nilainya dianggap sebagai hutang dagang, dan vouchernya sendiri menunjukkan perkiraan individual dalam buku besar pembantu. Sistem voucher dapat mengingatkan pejabat membayar mengenai voucher-voucher yang harus dibayar tiap harinya. Cara ini sekaligus menyajikan kepada menajemen suatu sarana untuk membuat anggaran dana yang diperlukan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo.

b. Register cek

Bentuk buku harian pengeluaran kas yang telah dimodifikasi, dan disebut register cek sebab merupakan catatan lengkap mengenai semua cek. Tiap cek yang dikeluarkan untuk membayar suatu voucher dicatat sebagai hutang dagang register voucher. Dampak dari tiap pos pada register cek adalah debet hutang dagang dan kredit kas di bank (dan potongan pembelian jika ada).


(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah memberikan analisa dan evaluasi, selanjutnya penulis mencoba mengambil kesimpulan berdasarkan uraian mengenai analisa dan evaluasi atas hasil- hasil dari penelitian yang telah diperoleh dari PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah sebagai berikut :

Struktur organisasi PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah strtuktur organisasi lini / garis, dimana kekuasaan mengalir secara langsung dari pimpinan kepada bagian – bagiannya. Masing- masing memberi pertanggungjawaban hanya pada satu orang atasan dan pemisahan fungsi sudah dilakukan sepenuhnya dengan baik.

1. PT. Permata Sumatera Abadiraya memiliki dana kas kecil yang dapat digunakan untuk keperluan operasional.

2. Proses prosedur penerimaan dan pengeluaran kas berlangsung dengan baik karena setiap transaksi disertai dengan bukti pendukung.

3. Penerapan unsur- unsur pengawasan intern sudah diterapkan dengan baik , terutama pemilihan karyawan yang kompoten, dapat dipercaya dan bermutu , meskipun dalam struktur organisasinya tidak ada pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan kas dan pencatatan kas.


(49)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

4. Sistem pengawasan intern penerimaan kas dilakukan dengan melibatkan direktur yang dinilai cukup efektif dalam mendeteksi terjadinya kecurangan kas.

5. Sistem pengawasan pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan untuk pengeluaran non rutin dilakukan melalui bank. Untuk pengeluaran rutin kas beserta lampiran – lampirannya dan mencocokkan saldo buku perusahaan dengan saldo bank.

6. Sistem pengeluaran kas dilakukan terhadap pembayaran rutin dan non rutin yang dilakukan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dan tanda tangan dari pihak yang berwenang.

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka pnulis akan mncoba mengajukan beberapa saran kepadapihak manajemen PT. Permata Sumaera Abadiraya, sebagai

sumbagan pemikiran dalam rangka erbaikan atau peubahan ke arah yang lebih baik, berikut in penulis menoba untuk mengemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan, yaitu :

1. Sebelum cek ditulis atau sebelum pengeluaran dilakukan, maka perlu diverifikasi dan dibukt ikan kebenaran jumlah kas yang sebenarnya untuk pengeluaran tersebut.

2. Harus diperiksa ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan pencatatan penerimaan kas.


(50)

3. Perlu dibuat laporan keuangan harian unuk pengeluaran rutin sehingga memperoleh pengawasan kas.

4. Sistem administrasi perlu diteliti oleh pihak yang bebas dari tugas ruin yaitu selain pemeriksa dari dalam perusahaan sendiri juga perlu adanya pemeriksa dari luar perusahaan seperti akuntan publik, sehingga dapat dipastikan bahwa prosedur pengawasan intern yang telah dilakukan iu sesuai dengan petunjuk yang ada, wajar, dan konsisten dan hal ini harus dilakukan secara periodik.

5. Hendaknya system penngawasan intern perlu ditingkatkan lagi, mengingat semakin berkembangnya kemajuan disegala bidang khususnya dalam hal- hal yang menunjang segala kemajuan perusahaan. Sebaliknya diadakan pemantauan terhadap pengawasan secara berkala dan teratur agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin dan segala kecurangan – kecurangan dan kelemahan – kelemahan dalam sistem pengawasan intern dapat diketahui segera dan dapa dilakukan perbaikan – perbaikan.Bila perlu dilakukan inspeksi secara mendadak.

6. Harus dibuat anggaran kas agar perusahaan dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan dana.

7. Dalam memberikan tugas dan tanggungjawab kepada pegawai haruslah sesuai dengan tingkat kecakapan dan kemampuan agar dapat memberikan prestasi kerja yang maksimal dan dapat mempertahankan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya.


(51)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Ginting Paham, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Cetakan ke satu, USU Press, Medan.

Klesso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt, 2001, Akuntansi Intermedite, Edisi kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, C.R, dan Fess, P.E, 2000, Dasar – Dasar Akuntansi, Penerjemah Soemarso, Edisi Revisi, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Soemarso, SR, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carl.S, Reeve, Philip. E, Fess, 2005, Prinsip – Prinsip Akuntansi, Penerjemah Alfonsus dan Helda Gunawan, Edisi dua puluh satu, Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan kedua, STIE YKPN, Yogyakarta.


(52)

(1)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, hutang, pendapatan dan daya suatu organisasi.

Sistem pencatatan Acruel Basic : a. Register voucher

Sistem pencatatan voucher-voucher kedalam buku harian dan biasanya bila suatu voucher dibayar maka tanggal dan nomor cek dicantumkan ke lajur register voucher. Voucher yang belum dibayar tetap disimpan diarsip voucher sampai saatnya dibayar dan nilainya dianggap sebagai hutang dagang, dan vouchernya sendiri menunjukkan perkiraan individual dalam buku besar pembantu. Sistem voucher dapat mengingatkan pejabat membayar mengenai voucher-voucher yang harus dibayar tiap harinya. Cara ini sekaligus menyajikan kepada menajemen suatu sarana untuk membuat anggaran dana yang diperlukan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo.

b. Register cek

Bentuk buku harian pengeluaran kas yang telah dimodifikasi, dan disebut register cek sebab merupakan catatan lengkap mengenai semua cek. Tiap cek yang dikeluarkan untuk membayar suatu voucher dicatat sebagai hutang dagang register voucher. Dampak dari tiap pos pada register cek adalah debet hutang dagang dan kredit kas di bank (dan potongan pembelian jika ada).


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah memberikan analisa dan evaluasi, selanjutnya penulis mencoba mengambil kesimpulan berdasarkan uraian mengenai analisa dan evaluasi atas hasil- hasil dari penelitian yang telah diperoleh dari PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah sebagai berikut :

Struktur organisasi PT. Permata Sumatera Abadiraya adalah strtuktur organisasi lini / garis, dimana kekuasaan mengalir secara langsung dari pimpinan kepada bagian – bagiannya. Masing- masing memberi pertanggungjawaban hanya pada satu orang atasan dan pemisahan fungsi sudah dilakukan sepenuhnya dengan baik.

1. PT. Permata Sumatera Abadiraya memiliki dana kas kecil yang dapat digunakan untuk keperluan operasional.

2. Proses prosedur penerimaan dan pengeluaran kas berlangsung dengan baik karena setiap transaksi disertai dengan bukti pendukung.

3. Penerapan unsur- unsur pengawasan intern sudah diterapkan dengan baik , terutama pemilihan karyawan yang kompoten, dapat dipercaya dan bermutu , meskipun dalam struktur organisasinya tidak ada pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan kas dan pencatatan kas.


(3)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

4. Sistem pengawasan intern penerimaan kas dilakukan dengan melibatkan direktur yang dinilai cukup efektif dalam mendeteksi terjadinya kecurangan kas.

5. Sistem pengawasan pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan untuk pengeluaran non rutin dilakukan melalui bank. Untuk pengeluaran rutin kas beserta lampiran – lampirannya dan mencocokkan saldo buku perusahaan dengan saldo bank.

6. Sistem pengeluaran kas dilakukan terhadap pembayaran rutin dan non rutin yang dilakukan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dan tanda tangan dari pihak yang berwenang.

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka pnulis akan mncoba mengajukan beberapa saran kepadapihak manajemen PT. Permata Sumaera Abadiraya, sebagai

sumbagan pemikiran dalam rangka erbaikan atau peubahan ke arah yang lebih baik, berikut in penulis menoba untuk mengemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan, yaitu :

1. Sebelum cek ditulis atau sebelum pengeluaran dilakukan, maka perlu diverifikasi dan dibukt ikan kebenaran jumlah kas yang sebenarnya untuk pengeluaran tersebut.

2. Harus diperiksa ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan pencatatan penerimaan kas.


(4)

3. Perlu dibuat laporan keuangan harian unuk pengeluaran rutin sehingga memperoleh pengawasan kas.

4. Sistem administrasi perlu diteliti oleh pihak yang bebas dari tugas ruin yaitu selain pemeriksa dari dalam perusahaan sendiri juga perlu adanya pemeriksa dari luar perusahaan seperti akuntan publik, sehingga dapat dipastikan bahwa prosedur pengawasan intern yang telah dilakukan iu sesuai dengan petunjuk yang ada, wajar, dan konsisten dan hal ini harus dilakukan secara periodik.

5. Hendaknya system penngawasan intern perlu ditingkatkan lagi, mengingat semakin berkembangnya kemajuan disegala bidang khususnya dalam hal- hal yang menunjang segala kemajuan perusahaan. Sebaliknya diadakan pemantauan terhadap pengawasan secara berkala dan teratur agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin dan segala kecurangan – kecurangan dan kelemahan – kelemahan dalam sistem pengawasan intern dapat diketahui segera dan dapa dilakukan perbaikan – perbaikan.Bila perlu dilakukan inspeksi secara mendadak.

6. Harus dibuat anggaran kas agar perusahaan dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan dana.

7. Dalam memberikan tugas dan tanggungjawab kepada pegawai haruslah sesuai dengan tingkat kecakapan dan kemampuan agar dapat memberikan prestasi kerja yang maksimal dan dapat mempertahankan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya.


(5)

Asna Dewi Siregar : Pengawasan Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas PT. Permata Sumatera Abadiraya, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Ginting Paham, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Cetakan ke satu, USU Press, Medan.

Klesso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt, 2001, Akuntansi Intermedite, Edisi kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, C.R, dan Fess, P.E, 2000, Dasar – Dasar Akuntansi, Penerjemah Soemarso, Edisi Revisi, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Soemarso, SR, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carl.S, Reeve, Philip. E, Fess, 2005, Prinsip – Prinsip Akuntansi, Penerjemah Alfonsus dan Helda Gunawan, Edisi dua puluh satu, Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan kedua, STIE YKPN, Yogyakarta.


(6)