Pengertian Variasi dalam Proses Belajar Pembelajar Tujuan Variasi dalam Proses Belajar Pembelajaran

1. Agar Perhatian Siswa Meningkat Selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa dituntut untuk memperhatikan materi, sikap dan teladan yang diberikan guru. Apabila perhatian siswa berkurang apalagi tidak memperhatikan sama sekali, sulit diharapkan jika siswa mengetahui dan memahami apa yang di uraikan oleh guru. Oleh karena itu dengan adanya variasi dalam proses pembelajaran siswa mampu mencerna pelajaran yang diberikan guru dengan penuh perhatian. 2. Memotivasi Siswa Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Siswa yang tidak memiliko motivasi belajar tidak akan mendapatkan kualitas belajar dan prestasi yang baik. Selain siswa sendiri yang haris menjaga motivasinya, guru juga hendaklah membantu siswa untuk menjaga dan meningkatkan motivasi belajarnya. 3. Menjaga Wibawa Guru Metode pengajaran guru yang monoton, akan menimbulkan kemalasan mengikuti pelajaran sehingga pandangan siswa bisa menjadi kurang baik terhadap guru Jamaludin, 2015: 253. Untuk menghindari berbagai kejadian yang dapat merendahkan wibawa guru, salah satunya guru harus mampu mengajar dengan percaya diri, memiliki kesiapan mental dan intelek tual, memiliki kekayaan metode, keleluasaan teknik, dan sebagainya. Dengan kata lain guru harus memiliki bentuk dan model pengajaran yang bervariasi. 4. Mendorong Kelengkapan Fasilitas Pengajaran Jika guru mampu menampilkan pengajaran yang bervariasi maka dengan sendirinya akan memicu sekolah menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung bagi penggunaan pengajaran yang bervariasi. Atau setidak-tidaknya siswa secara aktif menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan ketika guru mengajar tersedia fasilitas yang memadai.

C. Prinsip-Prinsip Penggunaan Variasi dalam Proses Belajar Pembelajaran

Menurut M. Sobry Sutikno 2008 dalam Jamaludin, 2015:254 ada tiga prinsip penerapan variasi dalam proses pembelajaran. 1. Variasi hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. 2. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran. 3. Komponen variasi tertentu memerlukan susunan dan perencanaan yang baik. Artinya secara eksplisit dicantumkan dalam RPP. Akan tetapi apabila diperlukan, komponen keterampilan tersebut dapat digunakan secara luwes dan spontan.

D. Dimensi-Dimensi Variasi dalam Proses Belajar Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, ada beberapa dimensi variasi yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

1. Variasi dalam Gaya Mengajar Guru

Variasi dalam gaya mengajar guru banyak sekali. Beberapa diantaranya yang termasuk dalam variasi gaya mengajar guru yaitu sebagai berikut

a. Penguatan Variasi Suara

Tidak dapat dipungkiri bahwa suara guru memiliki peranan penting dalam melahirkan variasi mengajar. Karena itu, intonasi, volume, nada, dan kecepatan suara guru perlu diatur dengan baik. Dalam hal ini termasuk perubahan nada suara yang keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau disaat memberi tekanan pada kata-kata tertentu. Tergantung dari pesan atau konteks cerita yang sedang disampaikan guru.

b. Pemberian Waktu

Setelah guru menyampaikan materi pelajaran, siswa perlu diberi waktu untuk menelaah kembali atau mengorganisasikan pertanyaan- pertanyaan guru yang belum jelas.

c. Kontak Pandang

Ketika guru menyampaikan materi pelajaran hendaklah berbagi pandangan kepada seluruh siswa dan tidak dibenarkan memandang kepada orang tertentu saja. Kontak pandang dapat digunakan untuk memberikan informasi atau dapat juga digunakan untuk mengetahui perhatian dan