Biomarker pada Cedera Kepala

Lewy bodies. Selain itu, ada polimorfisme UCH-L1 lain yang tampaknya mengurangi kemampuan ligase. Mutasi ini ditemui pada populasi tertentu di Asia Timur, berupa perubahan serine 18 menjadi serine.Mutasi ini dinamai UCH-L1 S18Y. Mutasi S18Y dari UCH-L1 menyebabkan penurunan kadara-synuclein yang mengalami ubiquitinisasi dan berhubungan dengan penurunan resiko terjadinya Parkinson’s. UCH-L1 juga terlibat dalam plastisitas sinaps pada tikus percobaan. Tikus transgenic percobaan ini dinamai gracile axonal dystrophy gad, berupa tikus yang sudah mengalami delesi ekson 7 dan 8 pada gen Uch-l1. Ekspresi UCH-L1 pada susunan saraf tikus-tikus ini tidak dapat dideteksi. Tikus gad mengalami paresis motorik akibat degenerasi aksonal dari neuron spinal cord dan traktus spinoserebelar. Tikus gad ini juga menunjukkan penurunan kadarubiquitin monomeric Gong et al., 2006.

C. Biomarker pada Cedera Kepala

Aplikasi penggunaan biomarker pada cedera kepala akan sangat memberikan manfaat sebagai tambahan alat diagnosis berbagai macam cedera kepala. Sebagai contoh, pelatih pada sepak bola dapat menggunakan biomarker sebagai penentu keputusan yang objektif untuk penghentian permainan saat terjadi sport concussion. Biomarker yang tervalidasi akan merevolusi penatalaksanaan dan diagnosis cedera kepala, bahkan sekaligus dapat membantu menilai prognosis seorang penderita. Universitas Sumatera Utara Gambar 2 menggambarkan jalur mulai terbentuknya biomarker cedera kepala pada jaringan otak sampai deteksinya pada CSF dan darah.Selama cedera otak, protein neural terlepas ke lingkungan ekstrasel, dan kemudian CSF.Biomarker ini muncul dalam konsentrasi tinggi pada CSF. Protein-protein ini kemudian akan mencapai aliran darah melalui sawar darah otak yang terganggu atau melalui filtrasi CSF. Karena volume CSF manusia adalah sekitar 30-40 kali lebih sedikit dibandingkan volume darah CSF 125-150 mL, darah 4-5 L, konsentrasi biomarker akan jauh lebih tinggi pada CSF dibandingkan darah. Gambar 2. Terbentuknya biomarker setelah trauma dan penyebarannya pada darah Kobeissy et al., 2008 Sampai saat ini, kebanyakan penelitian biomarker cedera kepala berfokus pada profil protein.Namun, genom manusia diperkirakan mengandung 23.000 gen. Separuh di antaranya ada dalam jumlah sangat sedikit.Akibatnya, mendata seluruh proteasome yang ada menjadi sangat sulit. Termasuk juga dalam pendataan proteasome yang terlibat dalam Universitas Sumatera Utara proses cedera kepala. Sebuah review tahun 2008 oleh Kobeissy et al mencoba mendata seluruh proteasome yang kemungkinan besar terlibat dalam cedera kepala manusia Gambar3 Gambar 3 Proses cedera kepala dengan protein yang potensial menjadi biomarker Kobeissy et al, 2008 Penanda yang ada dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan tempatnya diaktifkan, antara lain penanda protein, Universitas Sumatera Utara penanda inflamasi, metabolit, neurotransmitter, metabolit lipid, dan biomarker secondary insult tabel 1 Tabel 1 Penanda cedera kepala Dash et al., 2010 Biomarker Kegunaan Diagnosis Sumber sampel Keterangan α II-Spectrin BDPs Meningkat pada cedera kepala, berhubungan dengan ukuran lesi dan keparahan cedera CSF, jaringan otak, serum Banyak ditemui pada otak, meningkat pada kematian sel α –Synuclean C-tau Meningkat pada cedera kepala, peningkatan C-tau berhubungan dengan perburukan hasil akhir dan peningkatan TIK Jaringan otak, CSF, serum Spesifik pada SSP, memerlukan validasi lagi pada manusia, alat diagnosis yang jelek pada CKR 3’,5’cAM2’,3’cAMP Kadar pada CSF berkorelasi dengan derajat koma CSF Second messenger CeruloplasminCu Menurun pada peningkatan TIK Serum CK-BB Gangguan blod brain barrier mempermudah penetrasi serum, tidak berhubungan dengan volume kontusio CSF, serum Waktu paruh pendek, dieliminasi dengan cepat CRP SAA Marker cedera secara umum Serum Diinduksi dengan cepat. Mengindikasikan politrauma CRMP-2 Menurun pada penderita mesial temporal lobe epilepsy. Berhubungan dengan Alzheimer’s Jaringan otak Mungkin dapat digunakan sebagai marker epilepsy post trauma FABP Meningkat pada cedera kepala ringan Serumplasma, jaringna otak Akurasi tinggi untuk cedera kepala ringan F2-Isoprostane Meningkat pada penyakit multipel CSF, serum Penanda kerusakan oksidatif 4-HNE Meningkat pada jaringan otak penderita cedera kepala Jaringan otak Marker peroksidasi lemak 5-HIAA Meningkat pada CSF, indikator trauma CSF Marker gangguan neurotransmisi GFAP Prediktif untuk peningkatan ICP, penurunan MAP, penurunan CPP, dan GOS CSF, serum Spesifik untuk SSP. Mungkin kurang sensitif pada cedera kepala ringan HVA Meningkat pada CSF CSF Marker gangguan neurotransmisi ICAM Meningkat pada gangguan sawar darah otak CSF, serum Penanda disfungsi neurovaskuler IL-1b Peningkatannya berhubungan dengan hasil akhir yang buruk CSF Muncul saat terjadi jaringan parut astroglia IL-6 Hasil yang meragukan. Peningkatan IL-6 berhubungan dengan hasil akhir yang membaik CSF, serum, dialisat intrakranial Penanda cedera organ multipel IL-8 Meningkat pada CSF penderita cedera kepala berat CSF, serum Penanda inflamasi IL-10 Peningkatan IL-10 berhubungan dengan penurunan TNF-a dan CSF, serum Penanda anti inflamasi Universitas Sumatera Utara mortalitas Biomarker Kegunaan Diagnosis Sumber Sampel Keterangan IL-12p70 Meningkat pada CSF penderita CKB CSF Marker inflamasi Laktat Berhubungan dengan keparahan cedera CSF Marker gangguan metabolism otak Magnesium Penurunan Mg dalam lima hari pertama berhubungan dengan keparahan cedera Serum MBP Peningkatan MBP berhubungan dengan hasil akhir yang lebih jelek pada anak-anak CSF, serum Penanda cedera white matter MCP-1 Peningkatan pada otak tikus dalam empat jam pertama setelah trauma Jaringan otak Belum diuji pada manusia MIP-1a Meningkat pada CSF penderita CKB CSF Penanda invasi sel inflamasi Phospho- neurofilament Meningkat pada penderita cedera kepala Serum Perlu divalidasi manusia NSE Gangguan neuropsikologi pada lesi intrakranial CSF, Serum, jaringan otak Penanda small cell lung cancer, neuroendocrine bladder tumor, stroke, dan neuroblastoma NE Meningkat pada penderita dalam keadaan koma dan penderita politrauma Serum Penanda gangguan neurotransmisi S100b Meingkat pada penderita cedera kepala ringan CSF, Serum Tidak spesifik untuk cedera kepala. Dapat digunakan sebagai penanda gangguan Sawar darah otak TGF-b Meningkat pada cedera kepala, tetap meningkat selama 3 minggu CSF Pertumbuhan dan diferensiasi sel, angiogenesis, fungsi imun, apoptosis TNF-a Meningkat pada penderita cedera kepala berat. CSF, serum Penanda inflamasi UCH-L1 Meningkat pada CSF, berhubungan dengan mortalitas, komplikasi, dan hasil akhir dalam 6 bulan pertama CSF Marker yang banyak ditemukan pada otak BBB : blood brain barrier; BDPs : proteolytic breakdown products; B-FABP : brain type-fatty acid binding proteins; C-tau : cleaved tau; ChoCre : cholinecreatine; CK-BB : creatine kinase-BB; CPP : cerebral perfusion pressure; CRMP-2 : collapsin response mediated protein-2; CRP : C-reactive protein; FABP : fatty acid binding proteins; GCS : Glasgow coma score; GDNF : glial derived neurotrophic factor; GFAP : glial fibrillary acidic protein; GOS : Glasgow hasil akhir scale; 5- HIAA : 5-hydroxy indol acetic acid; HNE : 4-Hydroxynonenal; HVA : homovanillic acid; ICAM : intercellular adhesion molecule 1; ICP : intracranial pressure; IL : interleukin; MAP : mean arterial pressure; MBP : myelin basic protein; MCP-1 : monocyte chemo-attractant protein-1; MIP : macrophage inflammatory protein; NAA : N-acetylaspartate; NE : norepinephrine; NSE : neuron-specific enolase; phospho-NFH : phosphorylated neurofilament H; TGF-b: transforming growth factor-beta; TNF-a: tumor necrosis factor-alpha; UCH-L1 : ubiquitin C-terminal hydrolas Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Teori