Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran dan Tokoh-tokohny Peranan Tabiin dalam penafsiran Al-Quran dan Tokoh-tokohnya

melanjutkannya, sebelum mengamalkan ilmu dan amal yang ada didalamnya, mereka berkata kami mempelajari quran berikut ilmu dan amalnya sekaligus. c. Larangan Rasulullah SAW untuk menulis selain quran, sebagai upaya menjaga kemurnian AlQuran. Dari Abu Saad al- Khudri, bahwa Rasulullah SAW berkata: Janganlah kamu tulis dari aku; barang siapa menuliskan aku selain quran, hendaklah dihapus. Dan ceritakan apa yang dariku, dan itu tiada halangan baginya, dan barang siapa sengaja berdusta atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka.HR Muslim

2. Ulumul-Qur’an pada masa khalifah

Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal embrio ulumul-Quran mulai berkembang pesat, di antaranya dengan kebijakan-kebijakan para khalifah sebagaimana berikut : a. Khalifah Abu Bakar :dengan Kebijakan PengumpulanPenulisan Al-Quran yg pertama yang diprakarsai oleh Umar bin Khottob dan dipegang oleh Zaid bin Tsabit b. Kekhalifahan Usman Ra : dengan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf Imam. Salinan-salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa propinsi. Penulisan mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul Usmani yaitu dinisbahkan kepada Usman, dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Quran. c. kekalifahan Ali Ra :dengan kebijakan perintahnya kepada Abu aswad Ad-Duali meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat dan baku dan memberikan ketentuan harakat pada quran. Ini juga disebut sebagai permulaan Ilmu Irabil Quran.

3. Ulumul-Qur’an pada masa sahabat dan tabi’in

a. Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran dan Tokoh-tokohnya. 9 Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan makna- makna al-quran dan penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara mereka, sesuai dengan kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam memahami dan karena adanya perbedaan lama dan tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah SAW , hal demikian diteruskan oleh murid- murid mereka , yaitu para tabiin. Diantara para Mufasir yang termashur dari para sahabat adalah: Empat orang Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali 1. Ibnu Masud, 2. Ibnu Abbas, 3. Ubai bin Kaab, 4. Zaid bin sabit, 5. Abu Musa al-Asyari dan 6. Abdullah bin Zubair. Banyak riwayat mengenai tafsir yang diambil dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Masud dan Ubai bin Kaab, dan apa yang diriwayatkan dari mereka tidak berarti merupakan sudah tafsir al-Quran yang sempurna. Tetapi terbatas hanya pada makna beberapa ayat dengan penafsiran apa yang masih samar dan penjelasan apa yang masih global.

b. Peranan Tabiin dalam penafsiran Al-Quran dan Tokoh-tokohnya

Mengenai para tabiin, diantara mereka ada satu kelompok terkenal yang mengambil ilmu ini dari para sahabat disamping mereka sendiri bersungguh-sungguh atau melakukan ijtihad dalam menafsirkan ayat, yang terkenal di antara mereka , masing-masing sebagai berikut : a. Murid Ibnu Abbas di Mekah yang terkenal ialah, Said bin Jubair, Mujahid, iKrimah bekas sahaya maula Ibnu Abbas, Tawus bin kisan al Yamani dan Ata bin abu Rabah. b. Murid Ubai bin Kaab, di Madinah : Zaid bin Aslam, abul Aliyah, dan Muhammad bin Kab al Qurazi. c. Abdullah bin Masud di Iraq yang terkenal : Alqamah bin Qais, Masruq al Aswad bin Yazid, Amir as Syabi, Hasan Al Basyri dan Qatadah bin Diamah as Sadusi. Dan yang diriwayatkan mereka itu semua meliputi ilmu tafsir, ilmu Gharibil Quran, ilmu Asbabun Nuzul, ilmu Makki wal madani dan imu Nasikh dan Mansukh, tetapi semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan cara didiktekan imla. 10

4. Masa Pembukuan tadwin