Pendekatan Konseling Kelompok PENURUNAN TINGKAH LAKU MENYIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

6. Teknik dalam Konseling Kelompok

a. Teknik umum pengembangan dinamika kelompok

Secara umum, teknik-teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan layanan konsling kelompok mengacu kepada berkembangnya dinamika kelompok yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok untuk mencapai tujuan layanan. Teknik-teknik ini secara garis besar meliputi: 1. Komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka. 2. Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi. 3. Dorongan minimal untuk memantapkan respons aktivitas anngota kelompok 4. Penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh yang tujuannya untuk lebih memantapkan analisis, argumentasi dan pembahasan. 5. Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang dikehendaki. Teknik-teknik tersebut diawali dengan penstrukturan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan dan pengarahan pendahuluan tentang layanan konseling kelompok.

C. Keterkaitan Penggunaan Konseling Kelompok Untuk Mengatasi

Tingkah Laku Menyimpang Keterkaitan antara konseling kelompok untuk mengatasi tingkah laku menyimpang tampak pada saat pelaksanaan konseling kelompok yang mana didalam layanan konseling kelompok, peneliti menggunakan konseling kelompok model pendekatan behavior. Model pendekatan ini membatasi tingkah laku sebagai fungsi pembawaan dari lingkungan. Tingkah laku yang dapat diamati merupakan suatu kepedulian dari konselor sebagi kriteria pengukuran keberhasilan konseling. Adapun tujuan penggunaan teknik konseling behavior adalah untuk menghapus menghilangkan tingkah laku maldaptif masalah untuk digantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien Konseling behavior ini berusaha untuk membantu mengontrol konsekuensi atas tingkah laku menyimpang yang dilakukan dan juga membantu mengatasi tingkah laku siswa agar menjadi tidak menyimpang. Dalam pandangan behavior, menurut Corey 2009 yang menyatakan bahwa konseling behavioral sebagai aplikasi dari teori belajar untuk mengatasi tingkah laku menyimpang. Jadi adanya keterkaitan antara penggunaan konseling kelompok dengan tingkah laku menyimpang dapat dilihat dari tujuan serta proses pemberian tekniknya yaitu dengan penggunaan konseling kelompok model pendekatan behavior yang diharapkan agar tingkah laku menyimpang mengalami perubahan.

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki bukti ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment. Sebagaimana dikemukakan oleh Seniati, dkk 2011 yang menjelaskan bahwa penelitian eksperimen mengukur hubungan sebab-akibat. Peneliti menggunakan metode Quasi eksperiment ini karena dalam metode ini memenuhi tiga syarat utama yang menjadi perbedaan dengan penggunaan metode penelitian lainnya yaitu; dalam metode Quasi ini tidak dilakukan manipulasi terhadap variabel bebas, dalam menentukan subjek penelitian, subjek tidak dipilih secara random, serta adanya atau dimungkinkanya kelompok kontrol pada penelitian.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest-posttest design. Pelaksanaan dengan desain ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan atau treatment X terhadap suatu kelompok. Sebelum diberikan perlakuan atau treatment, kelompok tersebut diberikan pretest O1 dan kemudian setelah perlakuan atau treatment, kelompok tersebut diberikan posttest O2. Hasil dari kedua test ini kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh atau perubahan terhadap kelompok tersebut Sugiyono, 2012. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2 Gambar 3.1 . Pola pre eksperimental design Keterangan : O 1 : Pretest berupa observasi awal sebelum siswa diberikan perlakuan X : Perlakuan treatment O 2 : Posttest berupa observasi akhir setelah siswa diberikan perlakuan

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dari kelas XI Akuntasi dan XI Pemasaran. Berdasarkan apa yang peneliti lakukan di sekolah tersebut terdapat penyimpangan tingkah laku siswa. Salah satu contohnya adalah terdapat siswa yang menggunakan atribut sekolah yang tidak sesuai dengan aturan sekolah, juga penyimpangan tingkah laku lainnya. Untuk pertama kalinya peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu kepada guru bimbingan konseling disekolah tersebut, kemudian peneliti melakukan observasi yaitu melakukan pretest dengan menggunakan lembar observasi untuk memastikan subjek yang diberikan oleh guru BK sesuai dengan kriteria untuk menjadi subjek penelitian atau tidak dan didapatkan 8 siswa yang tingkah lakunya menyimpang. Setelah itu subjek diberikan treatment berupa konseling kelompok, dan yang terakhir peneliti kembali melakukan observasi dengan melakukan posttest untuk dapat melihat perubahan terhadap tingkah siswa tersebut.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto 2011 variabel adalah objek penelitian, atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Hatch dan Fardhy dalam Sugiyono, 2012 secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek lainnya. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas independen dan variabel terikat dependen, yaitu : a. Variabel bebas independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu konseling kelompok b. Variabel terikat dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkah laku menyimpang.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah tingkah laku Menyimpang dan konseling kelompok. Tingkah laku menyimpang adalah tingkah laku yang dianggap tercela, perilaku melanggar aturan-aturan serta nilai-nilai sosial. Indikator tingkah laku menyimpang adalah pembangkangan, tingkah laku agresi, persaingan tingkah laku, tingkah laku berkuasa, dan egois. Konseling Kelompok Konseling kelompok merupakan layanan yang bertujuan untuk mengurangi tingkah laku menyimpang siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Konseling kelompok yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik konseling behavioral. Adapun tahap-tahap pelaksanaan konseling kelompok, yaitu: 1 tahap pembentukan, 2 tahap peralihan, 3 tahap kegiatan, 4 tahap pengakhiran. Konseling kelompok dilaksanakan dalam rangka mengatasi tingkah laku menyimpang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data penelitian, tentunya peneliti harus menentukan teknik

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA BINA MULYA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 55 56

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 46 70

PENURUNAN TINGKAH LAKU MENYIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

0 11 63

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 69

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK 2 SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 57 84

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DENGAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALIREJO TAHUN PELAJARAN 2012-2013

9 86 65

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 36

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 70

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR DI SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 50 68

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 81