Ruang Lingkup GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2. Pelayanan Barang a. Jasa Bongkar Muat Jasa bongkar muat merupakan kegiatan pelayanan bongkar muat barang sejak dari kapal hingga saat menyerahkan kepada pemilik barang. Jasa bongkar muat ini antara lain Stevedoring, yaitu kegiatan yang dilakukan sejak membongkarmemuat barang container di palka kapal hingga melepas barang container di dermaga. Cargodoring, yaitu menyusun barang sejak dari dermaga hingga ke gudanglapangan penumpukan atau sebaliknya. ReceivingDelivery, yaitu pekerjaan menyerahkan atau menerima barang di pintu gudang gate darike atas truk atau sebaliknya. b. Pelayanan Dermaga Pelayanan dermaga dilakukan untuk memangani barang di dermaga dengan mengatur kelancaran arus barang di dermaga. c. Jasa Penumpukan Jasa penumpukan merupakan pelayanan penumpukan barang di gudang sampai dengan dikeluarkan dari tempat penumpukan untuk dimuat atau diserahkan kepada pemilik barang. Jasa penumpukan juga yang menentukan ruang tempat penumpukan barang, mengatur penggunaan dan ketertiban ruang penumpukan, meneliti kebenaran jumlah barang serta ukurannya, kondisi kemasan dan jenis barang yang keluarmasuk ke dan dari tempat penumpukan serta ukuran barang yang dibongkar muat, memungut dan menerima sewa penumpukan dan uang dermaga sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Pelayanan Rupa-rupa a. Jasa Persewaan Alat-alat Pelabuhan Penyewa alat ini bertujuan untuk menunjang kegiatan bongkar muat agar memenuhi sasaran yaitu cepat dan tepat waktu, efisien dan tidak menimbulkan ekonomi atau biaya yang tinggi. b. Penyediaan Air Bersih dan Telepon Umum Penyediaan air bersih merupakan jasa yang diberikan untuk penyerahan air tawar dari darat ke kepal untuk keperluan kapal dan Anak Buah Kapal ABK yang bersumber dari Perusahaan Air Minum, pelabuhan dan perusahaan swasta, sedangkan pelayanan telepon umum sebagai alat komunikasi untuk memperlancar kegiatan yang ada di pelabuhan untuk kepentingan kapal dan Anak Buah Kapal ABK. c. Penyediaan Listrik Penyediaan listrik di pelabuhan sebagai alat untuk menunjang kegiatan bongkar muat barang dan industri yaitu melalui sambungan tetap dan sambungan sementara. d. Pelayanan Jasa Lainnya Pelayanan jasa lainnya meliputi persewaan tanah dan bangunan, perairan pelabuhan, gudang dan lapangan penumpukan, imbalan jasa alat-alat bongkar muat dan biaya administrasi. Dalam melakukan semua kegiatan pelayanan kepelabuhanan khususnya bongkar muat barang baik dari kapal ke pelabuhan atau sebaliknya dari pelabuhan ke dalam kapal tentunya diperlukan suatu rencana pekerjaan yang matang agar pelaksanaan kerjanya tidak terjadi kesalahan yang fatal, karena pelaksanaan bongkar muat barang, khususnya Petikemas adalah menyangkut barang milik pihak lain, sehingga tidak boleh terjadi kesalahan agar tidak merugikan banyak pihak. Perencanaan tersebut merupakan tugas dari Divisi Perencanaan dan Pengendalian Terminal Petikemas TPK PT. Pelabuhan Indonesia II Persero Cabang Panjang. Divisi Perencanaan dan Pengendalian Terminal Petikemas TPK merencanakan segala sesuatu tentang kegiatan yang akan dilakukan di lapangan.

F. Struktur Organisasi

Berdasarkan keputusan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II Persero Nomor HK.56419PI-II-98 tanggal 17 Desember 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Manajemen Pelabuhan Panjang, struktur organisasi Cabang Pelabuhan Panjang adalah sebagai berikut : Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia II Persero Cabang Panjang Sumber: Olah data Peneliti, 2014 Gambar 3. Struktur Organisasi Divisi Terminal Petikemas PT. Pelabuhan Indonesia II Persero Cabang Panjang Sumber: Olah data Peneliti, 2014 General Manager GM Direksi Manager Kepanduan Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasi Jasa Manager Terminal Petikemas Manager TeknikSistem Informasi Manager Keuangan Manager SDM Umum, dan Pengadaan Asisten GM Kendali Mutu Manager Terminal Petikemas Asisten Manager Perencanaan Sember Daya Manusia Pengendalian Rendal Spv. Perencana an Spv. Pengendalian Asisten Manager Operasi Spv. Operasi Kapal Spv. Operasi Lap Spv. CFS Gudang Asisten Manager Peralatan Spv. Alat Utama Spv. Alat Bantu Spv. Adm. Alat

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai reformasi pelayanan publik di PT. Pelindo II Cabang Panjang, diketahui bahwa: 1. Pelaksanaan reformasi pelayanan publik di PT. Pelindo II Cabang Panjang dilakukan dari beberapa aspek, yaitu: a. Pengembangan Budaya Baru di PT. Pelindo II Cabang Panjang, yang dilaksanakan dengan adanya nilai-nilai seperti people first, integrity, dan customer centric. b. Perbaikan sarana dan prasarana pelayanan c. Sistem imbalan pegawai yang sesuai produktivitas pegawai. d. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, seperti website internal pegawai, Handkey, serta CCTV. 2. Di dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan reformasi pelayanan publik, diantaranya yaitu: 1. Faktor Internal, diantaranya yaitu: 1 Kegagalan sumber daya manusia dalam beradaptasi dengan perubahan. 2 Rendahnya kualitas sarana dan prasarana 2. Faktor Eksternal, diantaranya yaitu: 1 Kondisi infrastruktur jalan di daerah 2 Kurang optimalnya dukungan dari Instansi-instansi terkait di pelabuhan

B. Saran

1. Karena pegawai PT. Pelindo II tidak memiliki waktu yang cukup untuk berinovasi, maka PT. Pelindo II perlu membuat forum atau kelompok diskusi semacam Focus Group Discussion FGD yang dilakukan secara berkala setiap bulan untuk mendorong ide-ide inovatif para pegawai. Diskusi tersebut dilakukan secara non-formal dengan suasana yang kekeluargaan namun tetap fokus untuk menciptakan ide-ide. Diskusi dapat dilakukan di tempat-tempat yang santai dan di lingkungan yang dapat menciptakan ide- ide yang inovatif. 2. Karena masih terdapat beberapa pegawai yang tidak disiplin, maka PT. Pelindo II Cabang Panjang perlu mengadakan acara penghargaan atau Malam Apresiasi yang diberlakukan untuk pegawai-pegawai PT. Pelindo II Cabang Panjang. Dibuat beberapa kategori dalam Malam Apresiasi tersebut, misalnya penghargaan untuk kategori pegawai yang terbaik, pegawai yang terinovatif, pegawai yang terdisipli, dan lain-lain. Dengan adanya apresiasi tersebut, diharapkan pegawai PT. Pelindo II dapat lebih meningkatkan motivasi kerjanya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. 3. Karena masih terdapatnya sarana dan prasarana yang tidak layak pakai, maka PT. Pelindo II Cabang Panjang perlu menghentikan pemakaian peralatan yang sudah tidak layak pakai serta dengan memberikan surat rekomendasi kepada dewan Direksi PT. Pelindo II untuk memperbaharui peralatan yang ada di PT. Pelindo II Panjang sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal. 4. Karena antara instansi-instansi pemerintah di pelabuhan masih belum bersinergi, maka PT. Pelindo II perlu membuat perjanjian kerjasama secara tertulis dalam sebuah Memorandum of Understanding MoU yang berlaku dalam jangka panjang, untuk melakukan perubahan secara bersinergi dari semua pihak seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, Administrasi Pelabuhan, Syahbandaran, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta POLRI guna menciptakan pelayanan yang singkat di pelabuhan. Apabila dibuat perjanjian tertulis yang berlaku untuk jangka panjang, maka kedepannya semua pihak akan memiliki tanggungjawab yang besar dalam menciptakan pelayanan pelabuhan yang singkat, efektif, dan efisien.