Hipotesis Tindakan Pengertian Belajar Aktivitas Belajar

b. Menjadikan pembelajaran menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu pada pelajaran Bahasa Indonesia lebih aktif dan menyenangkan melalui model pembelajaran “experiental learning”. 2. Bagi Guru : a. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu pada pelajaran Bahasa Indonesia yang berpusat pada siswa. b. Meningkatkan profesionalitas guru demi perbaikan pembelajaran menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu pada pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran “experiental learning”. 3. Bagi Sekolah : a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu pada pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran “experiental learning”. b. Memberikan informasi hasil penelitian bagi dunia pendidikan

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan yang akan diajukan adalah sebagai berikut : melalui model pembelajaran Experiental Learning maka aktivitas dan hasil belajar menulis petunjuk pada pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri 3Parerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 20112012 akan meningkat. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Untuk membantu mengatasi berbagai persoalan tentang metode kependidikan dan pengajaran yang efektif, maka penulis mengajak untuk mengingat kembali apa sebenarnya pengertian belajar itu. Menurut PedomanPembinaan Profesional Guru Sekolah Dasar dan Menengah, Depdikbud, 1997-1998 : 7- 8 memberikan arti belajar adalah sebagai berikut : “Belajar merupakan proses perubahan tingkah siswa akibat adanyapeningkatan pengetahuan, keterampilan, kemauan, minat, sikap, kemampuanuntuk berfikir logis, praktis dan kritis”. Selain itu belajar juga dapat diartikansebagai proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu danbelajar merupakan proses pengembangan pengetahuan. Sebagai upaya untukmencapai suatu perubahan, kegiatan belajar itu sendiri harus dirancangsedemikian rupa sehingga seluruh siswa menjadi aktif, dapat merangsang dayacipta, rasa dan karsa. Dalam hal ini, para siswa tidak hanya mendengarkanatau menerima penjelasan guru secara sepihak, tetapi dapat pula melakukanaktivitas-aktivitas lain yang bermakna dan menunjang proses penyampaianyang dimaksud. Misalnya melakukan percobaan, membaca buku, bahkan jikaperlu siswa-siswa tersebut dibimbingmenemukan masalah dan sekaligusmencari upaya-upaya pemecahannya.

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajaradalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Sardiman 1994:95 mengatakan aktivitas sangat diperlukan dalam belajar mengajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Selanjutnya Djamarah 2000:67 mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik. Dierich dalam Sardiman, 1994:99 menyatakan bahwa jenis kegiatan siswa digolongkan ke dalam 8 kelompok, diantaranya: 1 Visual activities, seperti: membaca dan memperhatikan. 2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, dan diskusi. 3 Listening activities, seperti: mendengarkan uraian dan diskusi. 4 Writing activities, seperti: menulis laporan dan menyalin. 5 Motor activities, seperti: melakukan percobaan. 6 Mental activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil kesimpulan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat dikemukakan bahwa aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.

C. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 84

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 26 71

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 70

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LEMATANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 36

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KEBAGUSAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 55

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MENULIS PETUNJUK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN “EXPERIENTAL LEARNING” SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SDN 3 PAREREJO GADINGREJO TAHUN 2011/2012

0 6 49

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PAREREJO KEC. GADINGREJO KAB. PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/2012

0 10 46

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE BERMAIN PERAN KELAS IV SDN 5 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP. 2011/2012

0 4 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 PAREREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 9 38

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 28 67