UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUK

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
i

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI
MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER
DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1
Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)

Skripsi

Oleh:
REZA YOHANA
NIM K5406035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
2010

commiti to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI
MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER
DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1
SurakartaTahun Ajaran 2009/2010)

Oleh:
REZA YOHANA
NIM K5406035


SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan
Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

commit to user
ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iii


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Reza Yohana. K5406035. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR
MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN DI MUKA BUMI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa
Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010).
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar
siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010
dengan menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT) pada Kompetensi
Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka
Bumi.
Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa
kelas X-4 sebanyak 39 siswa. Data diperoleh melalui dokumentasi, observasi,
wawancara, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Indikator kinerja yang harus dicapai adalah ketuntasan 80% motivasi
dan hasil belajar.
Hasil belajar pada siklus I menunjukan bahwa penerapan metode Teams
Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran geografi belum mampu
meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian.
Hal ini ditunjukkan pada motivasi siswa yang baru mencapai 67% dan hasil
belajar siswa mencapai 67% dari jumlah siswa. Hasil penelitian siklus II terjadi
peningkatan motivasi siswa menjadi 85% dan hasil belajar belajar siswa 82%.
Hasil pada siklus II tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode TGT pada
pembelajaran geografi disertai dengan pemberian motivasi, penilaian terhadap
hasil kerja individu dan mengoptimalkan penggunaan media seperti makromedia

flash dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Motivasi siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 18% (siklus I = 67%
dan siklus II = 85%). Hasil belajar siswa meningkat 15% dari siklus I ke siklus II
(siklus I = 67% dan siklus II = 82%). Dengan demikian dapat diajukan
rekomendasi bahwa penerapan metode TGT dapat meningkatkan hasil belajar
geografi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010.

commit to user
v

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
REZA YOHANA. K5406035. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE
GEOGRAPHY LEARNING MOTIVATION AND RESULT USING TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) LEARNING METHOD IN BASIC
COMPETENCY OF ANALYZING HYDROSPHERE AND THE EFFECT ON

LIFE ON THE EARTH SURFACE. (Clasroom Action Research on Class X-4
of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in Academic Year 2009/ 2010).Thesis,
Surakarta: Teaching and Education Science Faculty of Sebelas Maret
University Surakarta, August 2010.
The aim of the research is to know student motivation and student learning
result on class X-4 of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in academic year
2009/2010 using Teams Games Tournament (TGT) method in basic competency of
analyzing hydrosphere and the effect on life on the earth surface.
This research is Clasroom Action Research. The subject of the research is
students on class X-4 in amount of 39 students. Instrument of data collecting in
this research are documentation, observation, interview and test. Technique of
analyzing data used is qualitative description. The indicator of work system
needing to be achieved is 80% passing in learning motivation dan learning result.
The learning outcome in the first cycle showed that TGT method in
motivation reached 67%
and student learning result reached 67% of total student number. In second
cycle result, there is an increase in student motivation into 85% and student
learning result into 82%. That result showed that use of TGT method in
geography learning is accompained by motivation giving
value and optimizing to use of media as makromedia flash can increase the

student learning motivation and student learning result.
The student motivation increase by 18% from cycle I to cycle II (cycle I
=67% and cycle II =85%). The student learning result increase by 15% from
cycle I to cycle II (cycle I =67% and cycle II =82%). So it can be recommended
that the application of TGT method can improve student motivation and student
learning result of geography on class X-4 of SMA Muhammadiyah 1 Surakarta in
academic year 2009/2010.

commit to user
vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.
Orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan
(Mario Teguh)


Jika anda dapat memimpikan dan meyakininya, anda dapat meraihnya
(Rev. Jesse Jackson)

commit to user
vii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Dalam naungan Allah SWT, kupersembahkan karya
ini untuk:
1. Ibuku tercinta yang selalu mendoakan dan
menguatkanku
2. Almarhum Bapak, segala doa kupanjatkan untuk
kedamaian dan ketenanganmu di sana
3. Kedua kakakku Rosi dan Riki yang selalu

menanyakan kabar skripsiku dan
menyemangatiku tentunya
4. Seseorang yang berarti bagiku, terima kasih
telah menemani perjalananku
5. Teman6. Almamaterku

commit to user
viii

6

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi
sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Geografi. Selain
karena kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, keberhasilan penyusunan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberi izin
penelitian skripsi kepada penulis.
2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP-UNS yang telah memberi izin penulisan skripsi
kepada penulis.
3. Drs. Partoso Hadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi
yang telah memberikan izin penulisan skripsi.
4. Bapak Drs. Partoso Hadi, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan
banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan penyusunannya.
5. Bapak Dr. M. Gamal Rindarjono, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan arahan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik yang
dengan sabar membimbing penulis pada tahun-tahun awal studi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan

perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
8. Drs. H. Tri Kuat, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1
Surakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.

commit to user
ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

9. Ibu Umi Rochyani selaku guru Geografi kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1
Surakarta yang telah membantu kelancaran penelitian.
10. Siswa-siswi kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
11. Teman-teman seperjuangan

6 yang ikut memberikan sejarah bagi

hidupku.
12. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini mungkin masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dan
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis

commit to user
x

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iv

HALAMAN ABSTRAK INDONESIA ...........................................................

v

HALAMAN ABSTRAK INGGRIS ................................................................

vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

viii

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ...................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

xv

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah ..........................................................

1

B.

Perumusan Masalah ................................................................

7

C.

Tujuan Penelitian ....................................................................

7

D.

Manfaat Penelitian ..................................................................

8

BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................

9

1. Penelitian Tindakan Kelas.....................................................

9

2. Belajar Pembelajaran ............................................................

11

3. Metode Pembelajaran ............................................................

14

4. Motivasi Belajar ....................................................................

21

5. Hasil Belajar ..........................................................................

24

6. Menganalisis

Hidrosfer

dan

Dampaknya

terhadap

Kehidupan di Muka Bumi .....................................................

25

B. Penelitian yang Relevan .............................................................

36

C. Kerangka Pemikiran ...................................................................

38

D. Hipotesis Tindakan......................................................................

40

commit to user
xi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian .......................................................................

41

B. Pendekatan Penelitian ................................................................

42

C. Sumber Data ...............................................................................

45

D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

46

E. Validitas Data .............................................................................

50

F. Teknik Analisis Data ...................................................................

51

G.

.............................................................

52

H.

..........................

52

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.........................................................

55

1. Lingkungan Sekolah..............................................................

55

2. Karakteristik Guru.................................................................

60

3. Karakteristik Siswa ...............................................................

60

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................

62

1. Kondisi Awal ........................................................................

62

2. Siklus I .................................................................................

64

3. Siklus II .................................................................................

79

................................................................

90

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................

98

B. Implikasi .....................................................................................

98

C. Saran ...........................................................................................

98

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100
LAMPIRAN ..................................................................................................... 103

commit to user
xii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL
Halaman
1.

Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas X ...............

2.

Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas X pada tiap

2

Kompetensi Dasar Tahun 2008. .............................................

4

3.

Tabel 3. Perbandingan Metode TGT dengan Metode STAD...............

18

4.

Tabel 4. Penelitian yang Relevan .........................................................

36

5.

Tabel 5. Jadwal Penyusunan Skripsi ....................................................

42

6.

Tabel 6. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ...............................

48

7.

Tabel 7. Kategori Motivasi Belajar ......................................................

49

8.

Tabel 8. Ukuran Keberhasilan Penelitian ............................................

52

9.

Tabel 9. Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta .................

58

10. Tabel 10. Keadaan Guru dan Pegawai SMA Muhammadiyah 1
Surakarta ................................................................................

58

11. Tabel 11. Sarana Prasarana SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.............

59

12. Tabel 12. Motivasi Awal Siswa terhadap Mata Pelajaran Geografi. ......

62

13. Tabel 13. Nilai Awal Siswa ...................................................................

63

14. Tabel 14. Motivasi Siswa Siklus I ..........................................................

74

15. Tabel 15. Nilai Tes Formatif Siklus I.................. ...................................

75

16. Tabel 16. Hasil Tes Formatif Siklus I terhadap masing-masing
indikator.................. ...............................................................

76

17. Tabel 17. Motivasi Siswa Siklus II.................. .......................................

88

18. Tabel 18. Nilai Tes Formatif Siklus II ....................................................

89

19. Tabel 19. Perbandingan Pembelajaran Awal dan Baru yang digunakan
Guru ......................................................................................

91

20. Tabel 20. Perbandingan Kategori Motivasi Siswa pada Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II ..............................................................

94

21. Tabel 21. PerbandinganTingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Dilihat dari Nilai Tes Kondisi Awal, Siklus I Dan Siklus I ...

commit to user
xiii

96

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK ....................................................

10

2. Kerangka Pemikiran...................................................................................

39

3. Peta Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta .........................................

56

4. Peta Citra Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta....... .........................

57

5. Peta Persebaran Asal SMP Siswa Kelas X-4 Tahun Ajaran 2009/ 2010
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.............................................................

61

6. Histogram Motivasi Awal Siswa ...............................................................

63

7. Histogram Nilai Awal Siswa ......................................................................

64

8. Histogram Motivasi Siswa Siklus I ............................................................

74

9. Histogram Nilai Tes Formatif Siklus I .......................................................

75

10 Histogram Motivasi Siswa Siklus II ..........................................................

88

11. Histogram Nilai Tes Formatif Siklus II .....................................................

89

12. Histogram Perbandingan Kategori Motivasi Siswa pada Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II ..................................................................................

95

13. Histogram Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Dilihat
dari Nilai Tes Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II...................................

commit to user
xiv

97

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lembar Angket Motivasi Belajar

Lampiran 2.

Lembar Observasi Terstruktur Untuk Siswa

Lampiran 3.

Kuesioner Tanggapan Siswa terhadap Cara Pembelajaran
yang Dilaksanakan Guru

Lampiran 4.

Lembar Observasi untuk Guru

Lampiran 5.

Angket Karakteristik Guru Kolaborasi

Lampiran 6.

Pedoman Wawancara Guru

Lampiran 7.

Daftar Siswa Kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Lampiran 8.

Nilai UAN

dan Asal Sekolah Siswa Kelas X-4 SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta
Lampiran 9.

Silabus Siklus I

Lampiran 10.

Silabus Siklus II

Lampiran 11.

RPP Siklus I

Lampiran 12.

RPP Siklus II

Lampiran 13.

Validitas Instrumen Soal Tes Formatif Siklus I

Lampiran 14.

Validitas Instrumen Soal Tes Formatif Siklus II

Lampiran 15.

Kisi-Kisi Soal Tes Formatif Siklus I

Lampiran 16.

Soal dan Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus I

Lampiran 17.

Kisi-Kisi Soal Tes Formatif Siklus II

Lampiran 18.

Soal dan Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus II

Lampiran 19.

Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Siklus I

Lampiran 20.

Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Siklus II

Lampiran 21.

Peraturan Permainan Siklus I dan Siklus II

Lampiran 22.

Soal dan Kunci Jawaban Permainan Siklus I

Lampiran 23.

Soal dan Kunci Jawaban Permainan Siklus II

Lampiran 24.

Skor Motivasi Siswa pada Survei Awal

Lampiran 25.

Rata-Rata Nilai Ulangan Siswa pada Survei Awal

Lampiran 26.

Hasil Observasi Terstruktur untuk Siswa Siklus I

commit to user
xv

perpustakaan.uns.ac.id

Lampiran 27.

digilib.uns.ac.id

Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa terhadap Cara Pembelajaran
yang Dilaksanakan Guru Siklus I

Lampiran 28.

Hasil Observasi untuk Guru Siklus I

Lampiran 29.

Skor Motivasi Siswa Siklus I

Lampiran 30.

Nilai Ulangan Siswa Siklus I

Lampiran 31.

Analisis Soal Tes Formatif Siklus I

Lampiran 32.

Hasil Observasi Terstruktur untuk Siswa Siklus II

Lampiran 33.

Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa terhadap Cara Pembelajaran
yang Dilaksanakan Guru Siklus II

Lampiran 34.

Hasil Observasi untuk Guru Siklus II

Lampiran 35.

Skor Motivasi Siswa Siklus II

Lampiran 36.

Nilai Ulangan Siswa Siklus II

Lampiran 37.

Pembagian Kelompok

Lampiran 38.

Materi Hidrosfer

Lampiran 39.

Dokumentasi Foto Kondisi Pembelajaran

Lampiran 40.

Profil SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Lampiran 41.

Perijinan

commit to user
xvi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan kunci masa depan suatu
bangsa.

Pendidikan

merupakan

kebutuhan

yang

sangat

penting untuk

mengembangkan dan membina potensi sumberdaya manusia. Pendidikan
merupakan investasi utama bagi setiap bangsa karena dari sanalah tunas muda
harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat menjadi
pelopor dalam pembaharuan dan perubahan. Oleh karena itu, bidang pendidikan
perlu mendapatkan perhatian, baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya
dan juga para pengelola pendidikan pada khusunya. Tantangan untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang akan mampu meningkatkan kualitas
manusia dan meningkatkan mutu kehidupan harus dihadapi. Untuk mewujudkan
keberhasilan dalam bidang pendidikan perlu adanya perhatian terhadap proses
belajar di sekolah yang tak lepas dari peran serta guru sebagai pendidik dan siswa
swa tidak
hanya tergantung pada rencana pengajaran dan buku pelajaran yang baik saja,
melainkan bergantung pula pada orang yang berdiri di muka kelas. Kalau orang
itu mampu dan cakap menjalankan tugasnya, barulah dapat kita harapkan bahwa
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajarSejak tahun pelajaran 2006/ 2007 pemerintah telah menerapkan kurikulum
baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerapan Kurikulum
yang digunakan saat ini yaitu KTSP mengharuskan siswa untuk berperan aktif
dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini mulai diberlakukan sejak tahun
2006 yang merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada kedua kurikulum ini, guru tidak
lagi mendominasi pembelajaran (teacher centered) tapi menempatkan siswa
sebagai subyek didik sehingga pendekatannya berpusat pada siswa (student

commit 1to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
2

centered). Namun pembelajaran dengan konsep teacher centered nampaknya
masih sering diterapkan karena dianggap praktis dan mudah dilaksanakan.
Pembelajaran yang digunakan guru geografi kelas X di SMA Muhammadiyah 1
Surakarta juga masih menerapkan teacher centered.
Pembelajaran

geografi

yang

dilaksanakan

di

kelas

X

SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta terutama kelas X-4 menemui kendala yaitu
menyangkut hasil dan motivasi belajar yang masih rendah. Berdasarkan data yang
diperoleh dari guru geografi kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, diketahui
bahwa kelas X-4 memiliki rata-rata nilai ulangan paling rendah bila dibandingkan
dengan kelas X yang lain. Berikut disajikan tabel rata-rata nilai ulangan harian
geografi kelas X.
Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas X
Kelas

Rata-Rata Nilai Ulangan

X-1

69,05

X-2

64,6

X-3

63,4

X-4

59,6

X-5

60,5

X-6

60,4

X-7

62,3

Sumber: Data Guru Pengampu Mata Pelajaran Geografi KelasX

Pada saat ulangan, sebagian besar siswa kelas X-4 belum mencapai nilai
65 yang merupakan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata
pelajaran geografi. Dari 39 siswa hanya 16 siswa (41%) yang mencapai KKM
sehingga 23 siswa (59%) belum mencapai ketuntasan.
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh motivasi siswa. Jika siswa
kurang memiliki motivasi maka hasil belajarpun kurang optimal. Sesulit apapun
materi jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa akan tetap belajar.
Informasi awal mengenai motivasi belajar kelas X-4 diperoleh melalui wawancara

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
3

guru dan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 April 2010. Siswa kelas
tersebut cenderung pasif ditandai dari ketidakberanian mengungkapkan pendapat
maupun mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti. Pada
saat pembelajaran berlangsung banyak siswa tidak memperhatikan, mengantuk,
hanya ada beberapa siswa yang mencatat penjelasan dari guru dan jika diberi
tugas siswa suka mengulur waktu mengerjakannya. Sikap siswa tersebut
memperlihatkan mengenai motivasi siswa yang masih rendah terhadap
pembelajaran geografi. Motivasi siswa dapat disebabkan oleh kurangnya
kesadaran siswa akan pentingnya mata pelajaran geografi ataupun karena metode
yang sering digunakan guru kurang menimbulkan ketertarikan siswa.
Bersamaan dengan observasi motivasi siswa, peneliti juga melaksanakan
observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Berdasarkan observasi
tersebut diperoleh informasi bahwa pembelajaran geografi kelas X masih
menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru (teacher centered) serta
penggunaan media yang kurang menarik. Guru menggunakan metode ceramah
karena dirasa metode ini mudah dalam penerapannya dan sudah sering dilakukan.
Kegiatan dalam pembelajaran banyak diisi dengan penyampaian materi sedangkan
siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru menyampaikan materi dengan
berorientasi menghabiskan materi yang sangat padat sehingga kegiatan yang
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran kurang begitu mendapat perhatian.
Dalam metode yang diterapkan guru ini, siswa hanya bersifat mendengarkan
penjelasan dari guru dan tidak ada interaksi dari siswa terhadap materi yang
diajarkan. Situasi belajar pasif yang didominasi guru menjadikan siswa cenderung
jenuh dan mengantuk sehingga tidak berkonsentrasi dalam belajar.
Berdasarkan pengalaman guru geografi mengajar kelas X, materi hidrosfer
merupakan materi yang dianggap sulit. Guru memiliki kesulitan dalam
memahamkan materi tersebut kepada siswa karena keterbatasan waktu untuk
menyampaikan materi yang begitu luas meliputi siklus hidrologi, perairan darat
dan perairan laut. Selain itu, kegiatan pembelajaran berupa penyampaian materi
hidrosfer dengan metode ceramah saja dan tanpa kegiatan aktif bagi siswa untuk
memahami konsep materi menjadikan situasi belajar membosankan sehingga

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
4

siswa sulit menyerap materi. Apalagi dengan sikap siswa yang kurang aktif dalam
pembelajaran seperti ketidakberanian dalam mengungkapkan ketidakpahaman
melalui pertanyaan sehingga semakin menyulitkan guru untuk memahamkan
mereka. Dalam setiap ulangan harian yang diberikan sebagaian besar siswa belum
mencapai batas KKM yaitu 65, sehingga guru perlu memberikan remidi.
Berdasarkan perbandingan nilai pada tiap Kompetensi Dasar geografi kelas X
semester genap tahun 2008, diperoleh data bahwa KD Menganalisis Hidrosfer dan
Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi termasuk rendah bila
dibandingkan dengan KD lain. Berikut ini disajikan tabel perbandingan rata-rata
nilai siswa kelas X semester genap pada tiap Kompetensi Dasar.
Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas X pada tiap
Kompetensi Dasar Tahun 2008.
No.
1

Kompetensi Dasar

Nilai Rata-rata

Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan

65,16

litosfer

dan

pedosfer

serta

dampaknya

terhadap

dan

dampaknya

terhadap

62,36

dan

dampaknya

terhadap

59,45

kehidupan di muka bumi
2

Menganalisis

atmosfer

kehidupan di muka bumi
3

Menganalisis

hidrosfer

kehidupan di muka bumi
Sumber: Data Guru Pengampu Mata Pelajaran Geografi KelasX

Data tersebut menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah pada
Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
di Muka Bumi. Oleh karena itu perlu diterapkan metode pembelajaran baru
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada KD tersebut.
Di dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai metode pembelajaran
diantaranya yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Numbered Head
Together (NHT), dan Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini
menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT). Metode Teams Games
Tournament (TGT) memiliki kesamaan dengan metode STAD (Student Teams

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
5

Achievement Division) yaitu dalam pembentukan kelompok dan pembagian
materi, kecuali dalam satu hal yaitu kuis-kuis diganti dengan permainan. TGT
memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi menggunakan dimensi
kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan (Slavin, 2009:14)
Metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) mengelompokkan siswa
secara heterogen misal dalam hal prestasi akademik dan jenis kelamin. Tahaptahap yang dilakukan dalam metode Teams Games Tournament (TGT) yaitu
penyampaian materi (presentasi kelas), diskusi, permainan (turnamen) dan reward
(penghargaan).
Tahap pertama dalam metode Teams Games Tournament (TGT) adalah
presentasi kelas. Guru hanya memberikan konsep-konsep pokok. Selanjutnya,
pengembangan dari konsep-konsep tersebut dilakukan oleh siswa dalam bentuk
kelompok. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan konsep dan soal yang
diberikan, membandingkan masing-masing jawaban dan membetulkan kesalahan
dalam memahami konsep sehingga seluruh siswa terlibat secara langsung dalam
penguasaan materi geografi. Kerja tim dipimpin oleh asisten yaitu siswa yang
memiliki kemampuan lebih daripada teman-temannya. Jika ada kesulitan maka
siswa yang merasa mampu harus mau membantu kesulitan teman sekelompoknya.
Permainan didesain untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dan disusun
dalam pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan permainan dalam Teams Games
Tournament

(TGT)

memuat

penambahan

pengetahuan

dengan

konsep

pembelajaran yang menyenangkan. Kelompok yang mempunyai kinerja tinggi
diberikan penghargaan oleh guru. Penghargaan yang diberikan dapat berupa nilai,
hadiah atau piagam. Setiap anggota ikut bertanggung jawab atas keberhasilan
kelompok tersebut sehingga diperlukan kerjasama diantara anggota kelompok
dalam

memahami

materi

dan

dalam

menyelesaikan

masalah.

Metode

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) juga memiliki keterbatasan yaitu
membutuhkan manajemen waktu yang baik dan persiapan yang rumit yaitu
mempersiapkan segala instrumen misal untuk diskusi dan permainan. Selain itu
suasana kelas terkesan ribut dan kurang tertib.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
6

Metode Teams Games Tournament (TGT) disesuaikan dengan kondisi
siswa kelas X-4 yang cenderung pasif dalam pembelajaran geografi seperti tidak
memperhatikan guru, jarang ada siswa yang bertanya dan mengungkapkan
pendapat. Selain itu, metode ini juga disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang
menjadi materi penelitian yaitu Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan
Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Materi hidrosfer bersifat hafalan
dan memiliki cakupan yang luas meliputi siklus hidrologi, perairan darat dan
perairan laut. Pembelajaran akan membosankan dan siswa sulit menyerap materi
jika kegiatan hanya diisi penyampaian materi dengan metode ceramah. Dalam
metode Teams Games Tournament (TGT) terdapat variasi kegiatan yang
melibatkan siswa secara aktif, dan melalui permainan siswa dapat lebih mudah
memahami materi karena belajar dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan aktif
dalam metode ini menjadikan siswa mengalami proses pembelajaran secara
alamiah sehingga hasilnya akan lebih mudah diingat. Dalam metode ini
pembelajaran kelompok dilaksanakan dengan bantuan asisten sehingga siswa
yang memiliki kemampuan lebih diantara teman lainnya dapat membantu teman
sekelompoknya yang belum paham. Kegiatan permainan dalam metode ini dapat
menyajikan materi hidrosfer yang memiliki cakupan luas dan bersifat hafalan
menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa akan lebih
mudah menyerap materi. Permainan disusun dengan variasi soal yang banyak
sehingga siswa dituntut untuk menguasai materi hidrosfer yang memiliki cakupan
luas. Aktivitas belajar dengan permainan membuat siswa dapat belajar lebih rileks
dan tanpa tekanan sehingga dapat menimbulkan ketertarikan siswa. Penghargaan
diberikan

sebagai

pengakuan

terhadap

keberhasilan

kinerja

kelompok.

Penghargaan dapat memacu setiap siswa untuk berkompetisi dan menjalin
kerjasama dengan siswa lain.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan

penelitian

pendidikan

yang

berkaitan

dengan

pelaksanaan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
7

MENGANALISIS

HIDROSFER

KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

DAN

DAMPAKNYA

TERHADAP

Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/ 2010.

B. Perumusan masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan motivasi belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis
Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi siswa kelas
X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010?
2. Apakah metode pembelajaran TGT Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar Menganalisis
Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi siswa kelas
X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010?

C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan pokok penelitian ini
yaitu
1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar geografi pada Kompetensi
Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka
Bumi siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/
2010 melalui metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi pada Kompetensi Dasar
Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi
siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010
melalui metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
8

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sumbangan untuk dunia pendidikan dalam rangka peningkatan motivasi dan
hasil belajar geografi melalui metode pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT).
b. Masukan bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Memberi peluang siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar
mengajar.
2) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
geografi.
b. Bagi Guru
1) Sebagai masukan bagi guru geografi tentang pentingnya keterlibatan
siswa dalam proses belajar mengajar.
2) Mendapatkan wawasan pengetahuan tentang metode pembelajaran yang
tepat untuk digunakan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
3) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil belajar siswa

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
9

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka,
dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu
gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh
nyata dari upaya itu. Suharsimi Arikunto (2009: 2-3) menjelaskan PTK melalui
paparan gabungan definisi tiga kata, yaitu :
1. Penelitian
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan
Tindakan adalah sesutu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian bebentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Kelas
Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
PTK merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis,
karena penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktekkan guru dalam
tugasnya sehari-hari. Permasalahan yang diangkat untuk diteliti benar-benar
merupakan permasalahan yang ada dalam pekerjaan guru. Tujuan utama PTK
adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas. Kegiatan
penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahakan masalah, tetapi sekaligus
mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dapat dipecahkan dengan
tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk kegiatan nyata guru dalam
pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki

commit9 to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
10

berbagai persoalan dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan anak didik.
Arikunto (2009:16) mengemukakan bahwa secara garis besar terdapat
empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi.
Langkah-langkah tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

?

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto dkk, 2009: 16)
Kegiatan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh, siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Kegiatan tersebut
meliputi mengidentifikasi masalah menganalisis masalah, merumuskan masalah
dan membuat hipotesa tindakan. Tahap berikutnya setelah perencanaan adalah
pelaksanaan tindakan. Dalam PTK rincian tindakan yang dilakukan adalah
langkah-langkah yang akan dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh
guru dan yang diharapkan oleh siswa, serta jenis media pembelajaran dan jenis
intrumen yang akan digunakan. Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
11

mencatat semua hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Sedangkan pada tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan

data yang terkumpul, kemudian

evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk
membentuk siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah
semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan
refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.
Salah satu ciri khas dalam PTK adalah adanya kolaborasi (kerja sama)
antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain) dan peneliti (dosen,
mahasiswa, dan lain-lain). PTK juga dapat dilaksanakan sendiri oleh guru tanpa
kerjasama dengan peneliti sehingga guru berperan sebagai peneliti sekaligus
praktisi pembelajaran.
2.

Belajar Pembelajaran

a. Belajar
Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak ditentukan oleh proses belajar yang dialami siswa sebagai
anak didik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:7), Belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri. Kegiatan belajar tidak dapat dipaksakan dari seseorang kepada orang lain,
belajar harus dilakukan sendiri oleh individu secara aktif. Keterlibatan siswa
secara langsung sangat penting dalam kegiatan belajar.
es usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi

atu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
12

pengetahuan - pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
ngan yang dipelajari siswa berupa
keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal lain
yang dapat dijadikan bahan ajar. Dengan demikian banyaknya hal yang terdapat
dalam lingkungan dapat dijadikan sebagai bahan belajar melalui proses interaksi
yang berkesinambungan. Adanya interaksi dengan lingkungan, maka fungsi
intelek semakin berkembang.
Senada dengan penjelasan di atas, pengertian belajar menurut Uno

seseorang

setelah

mempelajari

suatu

obyek

(pengetahuan,

sikap

atau

yang terjadi pada diri seorang anak. 7Perubahan yang dimaksud hendakya
perubahan yang mengarah pada hal-hal yang bersifat positif.
Menurut Gulo (2002 : 74), Belajar adalah aktivitas manusia dimana semua
potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan
mental intelektual, tetapi juga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat
emosional bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Rasa senang atau
tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, simpati atau antipati, adalah dimensidimensi emosional yang turut terlibat dalam proses belajar tersebut.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi akibat adanya usaha yang
dilakukan oleh orang itu sendiri. Perubahan itu berbentuk kemampuan
kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu relatif lama, perubahan perubahan
tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan individu yang sedang belajar.

b. Pembelajaran

sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan
mengaktifkan faktor ekstern d

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
13

kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa

Sagala (2005:64) mengemu
yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih lanjut

kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari sesuatu

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa
ya Dimyati
dan Mudjiono (1999:76) menyatakan bahwa pembelajaran tidak mengabaikan
karakteristik pebelajar dan prinsip-prinsip belajar. Oleh karena itu dalam program

dalam belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian,
mengelola, meganalisis dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan
(1) perhatian dan motivasi belajar siswa, (2) keaktifan siswa, (3) optimalisasi
keterlibatan

siswa,

(4)

melakukan

pengulangan-pengulangan

belajar

(5) pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab, (6) memberikan balikan
dan penguatan terhadap siswa dan (7) mengelola proses belajar sesuai perbedaan
individual siswa.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran adalah usaha sadar dari pengajar untuk membuat proses belajar atau
membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor internal yang datang
dari individu dan faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu.
Seseorang yang melakukan kegiatan pembelajaran harus membawa siswa ke arah
perubahan tingkah laku yang positif. Sehubungan dengan hal tersebut, guru tidak
hanya menyampaikan informasi saja, tetapi membimbing siswa ke arah perubahan
yang lebih baik.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
14

3. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua unsur pokok yaitu unsur
kegiatan guru dan unsur kegiatan murid. Dalam proses belajar mengajar, di satu
pihak guru melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan dimana murid
melakukan serangkaian kegiatan atau perbuatan yang disediakan oleh guru, yaitu
kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Dalam proses
membimbing dan memfasilitasi, guru memungkinkan siswa dapat belajar secara
optimal serta kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode yang
dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, metode pembelajaran
merupakan salah satu penentu tercapainya tujuan belajar. Banyak penelitian yang
membuktikan bahwa siswa-siswa tidak menyukai guru karena metode yang
digunakan guru tidak tepat, dampaknya hasil belajar siswa menjadi rendah. Ada
beberapa pengertian mengenai metode pembelajaran.
Metode pembelajaran menurut Slameto (2003:65) adalah suatu cara atau
jalan yang harus dilalui di dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Uno
(2007:2), metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru
dalam

menjalankan

fungsinya

merupakan

alat untuk

mencapai

tujuan

pembelajaran, metode pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan
tertentu.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan. Seorang guru
diharapkan dapat menguasai berbagai metode serta memilih metode pembelajaran
yang tepat sehingga proses pembelajaran di kelas dan proses belajar siswa dapat
berjalan efektif dan efisien. Pemilihan metode yang tepat disesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan, waktu, kondisi kelas, tujuan pembelajaran yang
diinginkan dan lain-lain.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
15

b. Metode Teams Games Tournament (TGT)
1). Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran

kooperatif

adalah

suatu

pembelajaran

yang

melibatkan kerjasama dalam kelompok yang mempunyai tanggung jawab
bagi individu maupun kelompok terhadap tugas-tugas. Oickle dan Slavin
dalam Susan Bawn (2007: 4) menyatakan bahwa,
is a model of teaching to investigate for the purpose of eliminating the
achievement gap. While traditional methods focusing on individualism in
schools may attribute to the achievement gap, cooperative learning
Hal ini berarti
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang melibatkan
kerjasama kelompok.

Kerja kelompok merupakan bagian dan bukan

hanya sekedar cara untuk mencapai tujuan. Tujuan dari pembelajaran
kooperatif adalah pencapaian hasil belajar, penerimaan keberagaman dan
keterampilan sosial. Dalam kerjasama kelompok, masing-masing anggota
dituntut untuk melibatkan diri secara optimal sehingga dapat memajukan
kelompoknya untuk menjadi yang terbaik. Hal ini berarti masing-masing
anggota harus memiliki tanggung jawab sebagai anggota kelompok yang
menentukan

keberhasilan

diri

dan

kelompoknya.

Seperti

yang

diungkapkan Johnson dan Johnson dalam Susan Bawn (2007: 4) bahwa,
positive interdependence. Positive interdependence is when students
believe they can reach their learning goals only when other students in
their cooperative group also reach their goals. Positive interdependence
means that individual accountability must occur. Cooperative groups work

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode
pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk
saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Dalam kelas kooperatif para siswa diharapkan dapat saling membantu,
saling mendiskusikan dan menutup kesenjangan dalam pemahaman
mereka (Slavin, 2009:4).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
16

Dalam

pembelajaran

kooperatif,

guru

merancang

struktur

kelompok dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa
untuk belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam
penguasaan dan kemampuan memahami materi. Siswa dikondisikan untuk
mampu berperan bekerja sama dengan kelompoknya. Selama kerja
kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi
dan saling membantu teman sekelompok mencapai ketuntasan
Unsur pembelajaran kooperatif menurut Lie (2008:31) terdiri dari
lima unsur yaitu
(1). Saling ketergantungan positif
Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada usaha setiap anggota
kelompoknya. Setiap anggota diberi tugas berlainan kemudian bertukar
informasi. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota kelompok
merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang
lain berhasil.
(2). Tanggung jawab perseorangan
Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawabnya
sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
Setiap anggota kelompok akan meuntutnya untuk melaksanakan
tugasnya agar tidak menghambat yang lain.
(3). Tatap muka
Setiap anggota kelompok bertemu dan berdiskusi. Inti dari kegiatan ini
adalah menghargai perbedaan dan memanfaatkan kelebihan dan
mengisi kekurangan dari masing-masing anggota kelompoknya.
(4). Komunikasi antar anggota
Keberhasilan suatu kelompok sangat bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan kemampuan mereka untuk
mengutarakan pendapat.
(5). Evaluasi proses kelompok
Evaluasi dilaksakan untuk mengetahuai apakah dalam setiap anggota
kelompok dapat bekerja sama dengan baik.
Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya
perlu diajarkan keterampilan-keterampilan kooperatif pada peserta didik.
Keterampilan-keterampilan tersebut sebagai berikut:
(1). Berada dalam tugas
(2). Mengambil giliran dan berbagi tugas
(3). Mendorong partisipasi
(4). Mendengarkan dengan aktif

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
17

(5). Bertanya
Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya
perlu diajarkan keterampilan-keterampilan kooperatif pada peserta didik.
Keterampilan-keterampilan tersebut sebagai berikut:
Menurut Lie (2008:55), ada beberapa metode pembelajaran
kooperatif, yaitu : (1) Make a Match ( Mencari Pasangan), (2) Bertukar
Pasangan,

(3) Thing Pair Share, (4) Berkirim salam dan soal, (5)

Numbered Heads (Kepala bernomor), (6) Kepala bernomor terstruktur, (7)
Dua

Tamu Dua Tinggal, (8) Keliling Kelompok, (9) Kancing

Gemerincing, (10) Keliling Kelas, (11) Lingkaran Kecil Lingkaran Besar,
(12) Tari Bambu, dan (13) Jigsaw

Metode-metode pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2009:11)
dibedakan menjadi :
(1). Student Teams Achievement Divisions (STAD)
(2). Teams Games Tournamet (TGT)
(3). Jigsaw
(4). Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)
(5). Teams Assisted Individualization (TAI)

2). Metode Teams Games Tournament (TGT)
Metode Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu
bentuk

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DISERTAI MEDIA GAMBAR CETAK SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA

0 7 131

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN STAD DAN TGT PADA HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 148

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI POKOK BAHASAN HIDROSFER

1 10 118