D. 2. Jumlah Responden Penelitian D. 3. Karakteristik Responden Penelitian E. Lokasi Penelitian F. Kredibilitas Penelitian

pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan bagi peneliti untuk menanyakan hal-hal di luar pedoman wawancara, supaya data yang dihasilkan lebih lengkap dan bervariasi. III. D. Responden III. D. 1. Prosedur Pengambilan Responden Penelitian Untuk mendapatkan responden yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan prosedur pengambilan sampel yang berfokus pada intensitas, yaitu pengambilan responden yang diperkirakan mewakili penghayatan terhadap fenomena secara intens Patton dalam Poerwandari, 2001. Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai remaja yang pernah mengalami kekerasan pada masa kanak-kanak, karena remaja tersebut telah mengalami abuse yang diterimanya dan mengalami pembentukan identitas diri yang menjadi tugas perkembangan dari masa remaja.

III. D. 2. Jumlah Responden Penelitian

Responden dalam penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Pada dasarnya, jumlah responden dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan secara tegas di awal penelitian Sarantakos dalam Poerwandari, 2001. Pada penelitian ini, jumlah responden yang direncanakan adalah sebanyak 3 orang dengan pertimbangan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk Universitas Sumatera Utara mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang pembentukan identitas diri dalam waktu dan sumber daya yang ada terbatas.

III. D. 3. Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik partisipan adalah : a. Remaja laki-laki atau perempuan yang pernah mengalami kekerasan fisik. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang remaja yang pernah mengalami kekerasan fisik pada masa kanak-kanak. Indikasinya antara lain: 1. Sering atau sangat sering didorong, ditarik, ditampar, dipukul, ditendang atau dilempar sesuatu. 2. Kadang-kadang, sering, atau sangat sering dipukul atau dikenai sesuatu dengan kasar sehingga meninggalkan bekas atau luka pada tubuh. b. Berusia 13-18 tahun. c. Pelaku kekerasan berasal dari keluarga seperti orang tua, saudara, atau pun caregiver lain yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan partisipan.

III. E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Medan. Pengambilan daerah penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan responden penelitian karena lokasi peneliti berada di daerah tersebut. Lokasi penelitian bisa Universitas Sumatera Utara berada dimana saja tergantung pada kenyamanan dan keinginan responden untuk ditemui sehingga peneliti bisa mengambil data.

III. F. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas Poerwandari, 2007. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dalam bahasa kuantitatif adalah variabel dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Menurut Poerwandari 2007, kredibilitas penelitian kualitatif juga terletak pada keberhasilan mencapai tujuan untuk mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang kompleks. Adapun upaya peneliti dalam menjaga kredibilitas dan objektifitas penelitian ini, antara lain dengan: 1. Memilih responden yang sesuai dengan karakteristik penelitian, dalam hal ini adalah seorang remaja yang pernah mengalami kekerasan fisik physical abuse pada masa kanak-kanaknya. 2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori pembentukan identitas diri James E. Marcia dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan identitas diri. 3. Melibatkan teman sejawat, dosen pembimbing, dan dosen yang ahli dalam bidang kualitatif untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik mulai Universitas Sumatera Utara awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti. 4. Melihat kembali kesesuaian dan kelengkapan hasil analisa data dengan melihat hasil wawancara yang dilakukan pertama kali dengan hasil wawancara yang dilakukan setelahnya. III.G. Prosedur Penelitian III. G. 1. Tahap Persiapan a. Melakukan wawancara awal terhadap individu yang pernah mengalami physical abuse. Hal ini dilakukan pada tahap paling awal penelitian, yang bertujuan untuk melihat aspek psikologis apa yang dialami oleh remaja yang mengalami physical abuse. Setelah itu, merumuskan permasalahan yang akan diteliti. b. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama penelitian, seperti alat perekam. c. Peneliti menganalisa dan memilih teori-teori mengenai remaja, physical abuse, dan pembentukan identitas diri yang akan digunakan dalam penelitian ini. d. Menyusun serangkaian pertanyaan untuk dijadikan sebagai pedoman wawancara yang didasarkan dari teori-teori yang dipakai.

III. G. 2. Tahap Pelaksanaan