Efektivitas Pengobatan HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.2 Jenis penggunaan antibiotik pada pasien bedah sesar non-elektif dirawat inap RSUP H. Adam Malik Medan No Jenis Antibiotik Jumlah Injeksi-Oral Pasien 1 Ampi Inj – Cefa Oral 1 2 Cefo Inj – Cefa Oral 1 3 Ampi+Genta Inj – Cefa Oral 1 4 Ampi+Cefo Inj – Amoks Oral 1 5 Ampi+Metro – Cefa Oral 1 6 Ampi+Genta Inj – Amoks Oral 3 7 Cefo+Genta Inj – Cefa Oral 2 8 Ampi Inj+Metro Inf - Amoks+Metro Oral 3 9 Ampi+Genta Inj - Cipro+Metro Oral 1 10 Ampi+Cefo+Genta Inj – Cefa Oral 1 11 CefoInj+MetroInf+GentaInj - Cefa+Metro Oral 1 12 Metro Inf+Ampi+Genta Inj - Amoks+Metro Oral 2 Total 18 Keterangan: a. Ampi : Ampicillin g. Amoks : Amoksilin b. Genta : Gentamisin h. Ceftri : Ceftriakson c. Cipro : Ciprofloksasin i. + : Kombinasi d. Metro : Metronidazol j. - : Pembeda injeksi dengan oral e. Cefo : Cefotaksim k. Inj : Injeksi f. Cefa : Cefadroksil l. Inf : Infus

4.2 Efektivitas Pengobatan

Pada penelitian ini efektivitas pengobatan dinilai berdasarkan lamanya hari rawat inap hingga pasien dinyatakan sembuh oleh dokter, lama waktu kering luka operasi dan adanya tanda-tanda infeksi setelah operasi. Seperti diketahui invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala infeksi sering muncul dalam 2–7 hari setelah pembedahan berupa adanya purulent nanah, cairan radang yang terdiri dari leukosit, peningkatan drainase pengaliran genangan cairan dalam luka dengan memasukkan pipa kuras ke dalam rongga abses, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih Suparyanto, 2011; Ramali dan Pamoentjak, 2005. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini tanda gejala infeksi yang dapat dinilai berdasarkan pengamatan pada rekam medik adalah peningkatan suhu, hal ini disebabkan tidak ada data mengenai purulent, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak sekeliling luka serta hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan ada atau tidak ada peningkatan jumlah sel darah putih. Tidak ada data mengenai gejala infeksi ini disebabkan pasien kasus bedah sesar elektif dan non-elektif tidak menunjukkan tanda infeksi pasca operasi sesar. Sedangkan perubahan suhu selain merupakan vital sign yang harus selalu diukur dan ditulis direkam medik juga merupakan salah satu tanda gejala infeksi. Karena harus ditulis maka data mengenai perubahan suhu pasti terdapat di rekam medik. Kenaikan suhu tubuh lebih dari 38 Berdasarkan pengamatan pada rekam medik pasien yang menjalani bedah sesar periode Januari 2010-Desember 2010, maka hanya ada satu pasien dengan nomor rekam medik 00.43.33.16 yang mengalami penigkatan suhu tubuh. Suhu tubuh pasien pada hari ke-1 setelah operasi adalah 36 C menunjukkan adanya gejala infeksi Roeshadi, 2006. C dan meningkat pada hari ke-2 sampai pada hari ke-3 dengan suhu 38,2 Suhu tubuh kembali normal 36,5 C. Peningkatan suhu tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari fase penyembuhan luka operasi pasca bedah. Secara normal, luka akan mengalami inflamasi pada hari ke-2 sampai hari ke-3 pasca bedah Potter, 2006. Pada fase inflamasi biasanya didapati demam Sjamsuhidajat, 2003. C pada hari ke-4 disebabkan selain pemberian parasetamol juga karena pasien telah melewati waktu kritis penyembuhan luka antara 24 sampai 72 jam setelah pembedahan pasien telah melewati fase inflamasi. Jika suhu tubuh tetap diatas 38 C setelah melewati masa Universitas Sumatera Utara kritis ini, maka pasien kemungkinan terkena infeksi pasca operasi karena infeksi terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-6 setelah pembedahan Potter, 2006. Berdasarkan uraian diatas maka pada kasus bedah sesar elektif dan non- elektif tidak terdapat pasien yang mengalami infeksi pasca operasi, sehingga efektivitas pengobatan dinilai berdasarkan rata-rata waktu kering luka operasi dan rata-rata lama hari rawat inap. Pengobatan yang lebih efektif dinilai berdasarakan kecepatan waktu kering luka operasi ≤ 72 jam setelah operasi dan rata-rata lama hari rawat inap. Waktu kritis penyembuhan luka adalah 24 sampai 72 jam setelah pembedahan Potter, 2006. Penggunaan antibiotik profilaksis telah terbukti efektif mencegah infeksi dengan membunuh bakteri penyebab infeksi Iwan, 2008. Rata-rata waktu kering luka operasi pada hari ke-3 menunjukkan penggunaan antibiotik ini lebih efektif karena waktu kering luka operasi tidak lebih dari 72 jam sedangkan jika lebih dari 72 jam kemungkinan kurang efektif karena setelah melewati waktu kritis penyembuhan luka maka akan ada kemungkinan luka mengalami infeksi, biasanya infeksi terjadi 3-6 hari setelah pembedahan Potter, 2008. Waktu kering luka operasi pasien yang paling cepat adalah pasien yang menggunakan Ampicilin+Gentamisin injeksi dengan Amoksilin oral, Ampicilin+ Gentamisin injeksi dengan Cefadroksil oral dan pasien yang menggunakan Cefotaxim+Gentamisin dengan Cefadroksil+Metronidazol oral dengan rata-rata waktu kering luka operasi pada hari ke-3 dengan demikian penggunaan antibiotik ini lebih efektif karena waktu kering luka operasi tidak lebih dari 72 jam sedangkan 3 jenis penggunaan antibiotik lainnya kemungkinan kurang efektif karena waktu kering luka operasi lebih dari 72 jam. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini pasien dinyatakan sembuh dan dapat pulang apabila luka operasi telah kering sehingga waktu kering luka operasi akan mempengaruhi lama hari rawat inap. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata waktu kering luka operasi dan rata- rata lama hari rawat inap diperoleh efektivitas pengobatan yang lebih baik pada kasus bedah sesar elektif adalah penggunaan Cefotaxim+Gentamisin injeksi dan obat pulang Cefadroksil+Metronidazol oral, dengan rata-rata waktu kering luka operasi pada hari ke 3 dan rata-rata lama hari rawat inap 4,33 hari. Efektivitas pengobatan bedah sesar elektif ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Efektivitas pengobatan pada kasus bedah sesar elektif berdasarkan rata- rata lama waktu kering luka operasi dan rata-rata lama hari rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan No Jenis Antibiotik Injeksi-Oral Rata-rata Rata-rata Waktu Kering Lama Hari Luka Operasi Rawat Inap Hari ke- Hari 1 Cefo Inj – Cefa Oral 4 5 2 Ampi+Genta Inj – AmoksOral 3 5 3 Ampi+Genta Inj – Cefa Oral 3 5 4 Cefo+Genta Inj - Cefa+Metro Oral 3 4,33 5 Cefo+Genta Inj – Amoks+Metro Oral 4 5 6 Ceftri+Genta Inj+Metro Inf – Cefa Oral 4 6 Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata waktu kering luka operasi dan rata- rata lama hari rawat inap diperoleh data efektivitas pengobatan yang lebih baik pada kasus bedah sesar non-elektif adalah penggunaan Cefotaxim injeksi dan obat pulang Cefadroksil oral, dengan rata-rata waktu kering luka operasi pada hari ke 3 dan rata-rata lama hari rawat inap 3 hari. Efektivitas pengobatan bedah sesar non- elektif ditunjukkan pada Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Efektivitas pengobatan pada kasus bedah sesar non-elektif berdasarkan rata-rata lama waktu kering luka operasi dan rata-rata lama hari rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan No Jenis Antibiotik Injeksi-Oral Rata-rata Rata-rata Waktu Kering Lama Luka Operasi Hari Rawat Hari ke- Inap hari 1 Ampi Inj – Cefa Oral 4 4 2 Cefo Inj – Cefa Oral 3 3 3 Ampi+Genta Inj – Cefa Oral 4 4 4 Ampi+Cefo Inj – Amoks Oral 4 4 5 Ampi+Metro – Cefa Oral 4 5 6 Ampi+Genta Inj – Amoks Oral 3,66 4 7 Cefo+Genta Inj – Cefa Oral 3,5 3,5 8 Ampi Inj+Metro Inf - Amoks+Metro Oral 3,66 4,33 9 Ampi+Genta Inj - Cipro+Metro Oral 3 5 10 Ampi+Cefo+Genta Inj – Cefa Oral 4 4 11 CefoInj+MetroInf+GentaInj - Cefa+Metro Oral 4 4 12 Metro Inf+Ampi+Genta Inj - Amoks+Metro Oral 3,5 3,5 4.3 Biaya Langsung Medis 4.3.1 Biaya Langsung Medis Pada Kasus Bedah Sesar Elektif