2.2.2 Subjek kolektif
Subjek kolektif adalah istilah yang menggantikan masyarakat dalam kajian strukturalisme genetik. Subjek adalah orang, tempat atau benda yang diamati dahulu rangka
pembuntutan sebagai sasaran, sedangkan kolektif merupakan secara bersama; secara gabungan. Jadi, Subjek kolektif merupakan subjek fakta sosial historis yang diklasifikasi
dari subjek fakta kemanusiaan yang tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari aktifitas manusia sebagai subjeknya KBBI,2007:581,1095.
2.2.3 Pandangan dunia pengarang
Pandangan dunia merupakan istilah bagi kompleks menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasan-perasaan, yang menghubungkan secara bersama-sama anggota-
anggota suatu kelompok sosial tertentu dan yang mempertentangkannya dengan kelompok- kelompok sosial yang lainnyaGoldmann dalam Faruk,1999:16.
Pandangan dunia adalah sebuah perspektif yang koheren dan terpadu mengenai manusia dengan sesamanya dan dengan alam semesta Goldmann dalam Faruk,1999:111.
Pandangan dunia adalah fakta historis dan sosial, yang merupakan keseluruhan cara berfikir, perasaan dan tindakan dimana pada situasi tertentu membuat manusia menemukan diri
mereka dalam situasi ekonomi dan sosial yang sama pada kelompok sosial tertentu Goldmann dalam Faruk,1999:112. Karena merupakan fakta sosial yang berasal dari
interaksi antara subjek kolektif dengan sekitarnya, pandangan dunia tidak muncul dengan tiba-tiba. Transformasi mentalitas yang lama secara perlahan-lahan dan bertahap diperlukan
demi terbangunnya mentalitas yang baru Goldmann dalam Faruk,1999:112.
2.3 Strukturalisme Genetik Teori
Strukturalisme Genetik adalah teori yang lahir sebagai reaksi dari pendekatan Strukturalisme Murni yang antihistoris dan kausal. Teori ini juga merupakan teori yang
mampu merekonstruksi pandangan dunia pengarang. Teori yang bertolak belakang dengan
Universitas Sumatera Utara
pendekatan struktur lain karena pendekatan lain lebih memusatkan perhatiannya terhadap otonomi sastra sebagai karya fiksi tanpa mengaitkan unsur-unsur lain yang ada di luar
struktur signifikansinya. Berbeda pula dengan strukturalisme genetik genetik karya sastra adalah asal-usul karya sastra dimana pengarang dan kenyataan sejarahnya turut
mengkondisikan karya sastra saat diciptakan. Hal inilah yang menjadikan karya itu dapat dikaji secara luas tanpa harus terfokus pada strukturnya saja.
Prinsip dasar strukturalisme genetik adalah bahwa karya sastra lahir karena proses sejarah suatu masyarakat. Penelitian dengan pendekatan strukturalis genetik senantiasa
mempertimbangkan hal-hal yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra. Peneliti dalam menganalisis karya yang diteliti dapat menghubungkannya dengan pengarang dan latar
belakang masyarakatnya Sitepu, 2009: 21 Strukturalisme genetik sebagai pendekatan sosiologi sastra meyakini bahwa terdapat
hubungan antara teks sastra dengan hal-hal di luar teks. Hal di luar teks itu adalah pengarang dan masyarakat Sitepu, 2009: 22
Menurut Umar Junus Jabrohim, 2001:61, “Pendekatan strukturalisme genetik Goldmannlah yang paling kuat untuk memberikan tekanan nilai kepada sebuah karya sastra
yang mempunyai dasar teori yang jelas,”hal ini dikarenakan sebuah karya sastra harus terlebih dahulu diketahui strukturnya baru kemudian bisa dikaji.
Goldmann membangun seperangkat kategori yang saling bertalian satu sama lain. Kategori-kategori itu adalah fakta kemanusiaan, subjek kolektif, strukturasi, dan pandangan
dunia pengarang. Fakta kemanusiaan adalah segala hasil aktivitas atau perilaku manusia baik yang verbal
maupun yang fisik, yang berusaha dipahami oleh ilmu pengetahuan. Fakta itu dapat berwujud aktivitas sosial , politik, maupun kreasi kultural seperti filsafat, seni rupa, seni musik, seni
patung, dan seni sastra.
Universitas Sumatera Utara
Subjek kolektif merupakan subjek fakta sosial. Subjek kolektif juga disebut sebagai transindividual. Maksudnya, subjek yang mengatasi individu, yang didalamnya individu
hanya merupakan bagian. Subjek transindividu bukanlah kumpulan individu-individu yang berdiri sendiri, melainkan satu kesatuan, satu kolektivitas.
Strukturasi merupakan struktur karya sastra yang koheren dan terpadu. Maksudnya, karya sastra yang besar merupakan produk strukturasi dari subjek kolektif. Dalam konteks
strukturalisme genetik, konsep struktur karya sastra berbeda dengan konsep struktur yang umum dikenal.
Pandangan dunia merupakan Istilah yang cocok bagi kompleks menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-perasaan, yang menghubungkan secara
bersama-sama anggota-anggota suatu kelompok sosial tertentu dan yang mempertentangkannya dengan kelompok-kelompok sosial yang lainnya Goldmann dalam
Faruk, 1999:16 .
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN