Tindak pidana pembunuhan Tinjauan Kepustakaan 1.

kejahatan dalam kriminologi adalah sama luasnya dengan kejahatan dalam hukum pidana. 32

3. Tindak pidana pembunuhan

Secara prinsip, penggolongan berbagai tindak pidana dalam KUHP didasarkan pada kepentingan umum yang ingin dilindungi. 33 Kejahatan terhadap nyawa misdrijven tegen het leven adalah berupa penyerangan terhadap nyawa orang lain. Kepentingan hukum yang dilindungi dan yang merupakan obyek kejahatan ini adalah nyawa leven manusia. 34 Menurut Leden Marpaung, menghilangkan nyawa berarti menghilangkan kehidupan pada manusia yang secara umum disebut “pembunuhan”. Tindak pidana ini termasuk delik materiil material delict, artinya untuk kesempurnaan tindak pidana ini tidak cukup dengan dilakukannya perbuatan, akan tetapi menjadi syarat juga adanya akibat dari perbuatan itu. Timbulnya akibat yang berupa hilangnya nyawa orang atau matinya orang dalam tindak pidana pembunuhan merupakan syarat mutlak. 35 Tindak pidana tehadap “nyawa” dalam KUHP dimuat pada Bab XIX dengan judul “Kejahatan terhadap Nyawa Orang” yang diatur dalam pasal 338 sampai dengan pasal 350. Kejahatan terhadap nyawa dalam KUHP dapat dibedakan atau dikelompokkan atas 2 dua dasar, yaitu: atas dasar kesalahannya dan atas dasar obyeknya nyawa. 36 32 Roeslan Saleh, Stelsel Pidana Indonesia, Aksara Baru, 1987, Jakarta, hlm 17 33 Tongat, op.cit, hlm.1 34 Adami Chazawi, op.cit, hlm.55 35 Serenity Deliver Refisis, Analisis hukum terhadap putusan dalam tindak pidana pembunuhan. USU Press. 2010, Medan, hlm. 5. 36 Leden Marpaung. Unsur-unsur perbuatan yang dapat di hukum delik, op.cit. hlm. 19. 14 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kejahatan terhadap nyawa ini disebut delik materiil, yakni delik yang hanya menyebut sesuatu akibat yang timbul, tanpa menyebut cara-cara yang menimbulkan akibat tersebut. Kejahatan terhadap nyawa yang dimuat KUHP adalah sebagai berikut: 37 a Pembunuhan Murder Pasal 338 KUHP. Hal ini diatur dalam Pasal 338 KUHP yang berbunyi: “barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang dihukum karena bersalah melakukan pembunuhan dengan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun” Unsur-unsur pembunuhan adalah: 1 Objektif: a Barangsiapa: ada orang tertentu yang menghilangkan jiwa seseorang 2 Subjektif: a Dengan sengaja: dalam ilmu hukum pidana, dikenal 3 jenis bentuk sengaja dolus, yakni: - Kesengajaan sebagai maksud opzet als oogmerk - Kesengajaan sebagai kepastian opzet bij zakerheids bewustzijn - Kesengajaan sebagai kemungkinan opzet bij mogelijkheids bewustzijn atau dolus eventualis b Pembunuhan dengan pemberatan Pasal 339 KUHP Hal ini diatur pada Pasal 339 KUHP yang berbunyi: “pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh kejahatan dan yang dilakukan dengan maksud untuk memudahkan perbuatan itu, atau jika tertangkap tangan, untuk melepaskan diri sendiri atau pesertanya dari pada hukuman, atau supaya barang yang didapatnya dengan melawan hukum tetap 37 Serenity Deliver Refisis, loc.cit. hlm.6 15 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ada dalam tangannya, dihukum dengan hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun” Unsur-unsur pembunuhan dengan pemberatan adalah: 1 Objektif: a Unsur pembunuhan dalam pasal 338 KUHP baik unsur yang subjektif dengan sengaja maupun objektif menghilangkan nyawa orang lain b Unsur diikuti, disertai atau didahului oleh tindak pidana lain. 2 Subjektif: a Unsur dengan maksud: - Untuk mempersiapkan tindak pidana lain. - Untuk mempermudah pelaksanaan tindak pidana lain - Dalam hal tertangkap tangan, ditunjuk untuk Menghindarkan diri sendiri atau peserta laindari pidana dan Memastikan penguasaan benda yang diperolehnya secara melawan hukum. c Pembunuhan berencana Moord Pasal 340 KUHP Hal ini diatur oleh Pasal 340 KUHP yang berbunyi: “barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain dihukum karena salahnya pembunuhan berencana, dengan hukuman mati atau hukuman seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun” Unsur-unsur pembunuhan berencana adalah: 1 Unsur objektif: a Menghilangkan atau merampas nyawa orang lain 2 Unsur subjektif: a Unsur dengan sengaja 16 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b Unsur dengan rencana terlebih dahulu voorbedachte rade d Pembunuhan bayi oleh ibunya Pasal 341 KUHP Hal ini diatur oleh Pasal 341 KUHP yang berbunyi: “seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak dihukum karena pembunuhan anak dengan hukuman penjara selama-lamanya 7 tahun” Unsur-unsur pembunuhan biasa anak adalah: 1 Unsur objektif: a Seorang ibu b Karena takut akan ketahuan melahirkan anak c Pada saat anak dilahirkan d Tidak lama kemudian setelah dilahirkan e Merampas nyawa anak itu 2 Unsur subjektif: a Dengan sengaja e Pembunhan bayi oleh ibunya secara berencana kinder moord Pasal 342 KUHP Hal ini diatur oleh Pasal 342 KUHP yang berbunyi: “seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang diambil sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu dihukum karena membunuh bayi secara berencana dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun” Unsur-unsur pembunuhan bayi oleh ibunya secara berencana adalah: 1 Unsur objektif: a Seorang ibu 17 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b Adanya niat yang sudah ditentukan sebelumnya c Karena takut akan ketahuan melahirkan anak d Pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian setelah anak dilahirkan e Merampas nyawa anaknya 2 Unsur subjektif: a Dengan sengaja. f Pembunuhan atas permintaan sendiri yang bersangkut an Pasal 344 KUHP Hal ini diatur oleh Pasal 344 KUHP yang berbunyi: “barangsiapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang lain itu sendiri, yang disebutkan dengan nyata dan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun” Unsur-unsur pembunuhan atas permintaan sendiri adalah: 1 Unsur menghilangkan atau merampas nyawa orang lain 2 Atas permintaan orang itu sendiri 3 Yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati g Penganjuran membujuk membantu orang agar bunuh diri Pasal 345 KUHP Hal ini diatur oleh Pasal 345 KUHP yang berbunyi: “barangsiapa dengan sengaja membujuk orang supaya membunuh diri, atau menolongnya dalam perbuatan itu, atau memberi ikhtiar kepadanya untuk itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 4 tahun, kalau jadi orangnya bunuh diri”. Unsur-unsur penganjuran agar bunuh diri adalah: 1 Unsur objektif, yang terdiri dari: a Mendorong orang lain untuk bunuh diri b Menolong orang lain untuk bunuh diri 18 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c Memberikan sarana untuk bunuh diri d Orang tersebut jadi bunuh diri 2 Unsur subjektif: a Dengan sengaja. h Pengguguran kandungan dengan izin ibunya Pasal 346 KUHP Kata “pengguguran kandungan” adalah terjemahan dari kata abortus provocateur yang dalam kamus kedokteran diterjemahkan dengan “membuat keguguran”. Hal ini diatur dalam Pasal 346 KUHP yang berbunyi: “perempuan dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya atau menyuruh orang lain menyebabkan itu dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 4 tahun” Unsur-unsur pengguguran kandungan dengan izin ibunya adalah: 1 Unsur objektif, yang terdiri dari unsur: a Perempuan b Menggugurkan c Mematikan d Menyuruh orang lain menggugurkan e Menyuruh orang lain mematikan kandungannya sendiri 2 Unsur subjektif: a Dengan sengaja i Pengguguran kandungan oleh orang lain tanpa izin perempuan yang mengandung Pasal 347 KUHP Hal ini diatur dalam Pasal 347 KUHP yang berbunyi: 19 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara “1. Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan tidak dengan izin perempuan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun. 2. Jika perbuatan itu berakibat perempuan itu mati, ia dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.” Unsur-unsur pengguguran kandungan tanpa izin ibunnya adalah: 1 Unsur objektif, yang terdiri dari unsur: a Menggugurkan kandungan seorang perempuan b Mematikan kandungan seorang perempuan c Tanpa persetujuan perempuan itu 2 Unsur subjektif: a Dengan sengaja j Pengguguran kandungan dengan izin perempuan yang mengandung tersebut Pasal 348 KUHP Hal ini diatur dalam Pasal 348 KUHP yang berbunyi: “1. Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan dengan izin perempuan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 5 tahun 6 bulan 2. Jika perbuatan itu berakibat perempuan itu mati, ia dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 7 tahun”. Unsur-unsur penguguran kandungan dengan izin perempuan yang mengandungnya adalah: 1 Unsur objektif, yang terdiri dari: a Menggugurkan kandungan seorang perempuan b Mematikan kandungan seorang perempuan c Dengan persetujuannya 20 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2 Unsur subjektif: a Dengan sengaja. k Pengguguran kandungan yang dilakukan oleh orang lain yang mempunyai kualitas tertentu Pasal 349 KUHP. Dalam hal ini, dokter, bidan atau tukang obat yang membantu pengguguran atau matinya kandungan. Hal ini juga secara tegas diatur dalam Pasal 349 KUHP yang berbunyi: “jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 346 KUHP, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam Pasal 347 dan 348 KUHP, maka pidana yang ditentukan dalam Pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan”

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Visum Et Repertum Dalam Tindak Pidana Penganiayaan Yang Menyebabkan Matinya Seseorang Dilihat Dalam Perspektif Viktimologi (Studi Putusan Nomor 10/Pid/2014/Pt-Mdn)

3 51 120

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Peranan Toksikologi Dalam Pembuatan Visum Et Repertum Terhadap Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Menggunakan Racun

6 88 85

Peranan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Kasus Tindak Pidana Pembunuhan (Study Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 1243/Pid B/2006/PN-LP)

5 97 118

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Pencabutan Delik Aduan Dalam Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Akibatnya Dalam Peradilan Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. Reg. : 1276/Pid.B/2007PN.LP)

3 144 102

Implementasi Pidana Mati Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan (Study Putusan No. 514/Pid.B/1997/PN-LP)

0 27 87

Peranan Visum Et Refertum Dalam Tindak Pidana Penganiayaan Yang Mengakibatkan Kematian (Study Kasus: Putusan Pengadilan Medan No. 1066/Pid.B/2002/PN Mdn

0 36 90

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

3 82 103

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 9