Dakwaan Tuntutan Fakta-fakta hukum

b. Pada bagian dada belakang ukuran 1 cm x 2 cm x 1 cm dan 1 cm x 3 cm x 1 cm c. Pada tangan kiri lengan atas ukuran 1 cm x 2 cm x 1 2 dan 2 cm x 2 cm x 1 2 cm d. Pada tangan kiri lengan bawah ukuran 5 cm x 4 cm x 1 2 , 1 cm x 2 cm x 1 2 dan 5 cm x 3 cm x 1 2 e. Pada kaki kiri ukuran 2 cm x 1 cm x 1 2 , 3 cm x 1 cm x 1 2 , 5 cm x 4 cm x 1 2 , 1 cm x 3 1 2 cm dan 1 2 cm x 2 cm x 1 2 Akibat luka-luka yang dialami korban Eko tersebut maka korban Eko seketika atau beberapa saat kemudian meninggal dunia sesuai dengan Visum Et Repertum No.119VR-VIII2006 tanggal 08 Mei 2006 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh dr. HJ. Fanni Ludwina, dokter pada Puskesmas Plus Perbaungan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai yang menyimpulkan dari hasil pemeriksaannya bahwa luka-luka tersebut ditimbulkan oleh benda tajam dan benda tumpul.

2. Dakwaan

Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa dalam dakwaan: Primair : Melakukan tindak pidana “Pembunuhan Dengan Direncanakan Lebih Dahulu Secara Bersama-sama” melanggar Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana; 62 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Subsidair : Melakukan tindak pidana “Pembunuhan Yang Dilakukan Secara Bersama-sama” melanggar Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

3. Tuntutan

Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II oleh Jaksa Penuntut Umum telah menuntut: 1. Menyatakan Terdakwa I.Ronald Sagala dan Terdakwa II.Nasib Purba Alias Boy Alias Purba telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja dan Direncanakan Lebih Dahulu, Menghilangkan Jiwa Orang Lain Yang Dilakukan Bersama-sama” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana dalam dakwaan primair 2. Menghukum Terdakwa I.Ronald Sagala dan Terdakwa II Nasib Purba dengan pidana Mati 3. Menetapkan barang bukti berupa: a. 5 lima keping pecahan kaca nako; b. 1 satu potong celana jeans warna hitam terkena noda darah; c. 1 satu potong kaos warna kehitaman terkena noda darah; d. 1 satu pasang sepatu warna hitam keputihan terdapat bercak darah; e. 1 satu buah jaket terkena noda darah; f. 1 satu buah tali pinggang terdapat bercak darah; g. 1 satu potong celana warna hitam terkena noda darah; 63 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara h. 1 satu potong baju kaos lengan panjang warna hitam dikembalikan kepada yang berhak yaitu keluarga korban Nazaruddin atau korban Ratna; i. 1 satu buah gagang pisau terbuat dari kayu terkena noda darah; j. 1 satu bilah pisau tanpa gagang lengkap dengan sarungnya, dan k. 1 satu buah kampak bergagang kayu dirampas untuk dimusnahkan: 4. Membebankan biaya perkara masing-masing sebesar Rp.5.000,- lima ribu rupiah kepada Negara.

4. Fakta-fakta hukum

a. Keterangan saksi Menimbang, bahwa dalam upaya pembuktian tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa I dan Terdakwa II kepersidangan telah diajukan dan didengar keterangan saksi-saksi, masing-masing saksi memberi keterangan setelah bersumpah atau berjanji terlebih dahulu sesuai dengan agamanya, selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan dan pada Pokoknya sebagai berikut: 1 Saksi I : Jamaluddin Alias Syaiful; a Bahwa saksi mengetahui Nazaruddin dan keluarganya telah dicincang dirumahnya dari Abdullah pada hari Senin pagi tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 07.30 Wib; b Bahwa setelah mendapat berita tersebut saksi segera pergi ke rumah Nazaruddin dan dari jendela kaca nako yang sudah pecah saksi melihat abang saksi, korban Nazaruddin dalam posisi telungkup dan isterinya dalam posisi telentang sudah meninggal dengan bersimbah darah; 64 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c Bahwa korban seluruhnya 4 empat orang yaitu Nazaruddin dan isterinya juga turut anak Nazaruddin bernama Ana dan abang iparnya bernama Eko; d Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana luka-luka korban, karena setelah melihat abang saksi dan isterinya sudah meninggal tergeletak bersimbah darah, Saksi tidak sanggup melihatnya sehingga saksi tidak masuk ke dalam rumah dan sehingga tidak melihat anak dan abang iparnya; e Bahwa pelakunya menurut informasi 3 tiga orang yaitu Terdakwa- terdakwa dan Paulus Simanjuntak yang melarikan diri; f Bahwa pekerjaan Nazaruddin adalah pengurus pantai, sedang motif kejadian saksi tidak tahu akan tetapi korban Nazaruddin pernah melarang Paulus Simanjuntak yang berniat membuka warung tuak di Pantai, akan tetapi pakcik saksi yang bernama Abdullah pernah cerita pada saksi yang didengar Syamsul, bahwa Terdakwa II.Nasib Purba pernah mengatakan “Kapan Dia Lengah Akan Saya Isap Darahnya”; g Bahwa barang bukti yang saksi kenal hanya pecahan kaca nako; Menimbang, bahwa Terdakwa I membenarkan keterangan saksi I, sedangkan Terdakwa II keberatan atas keterangan saksi I yang menerangkan Terdakwa II ada mengatakan “Kapan Dia Lengah Saya Isap Darahnya”; 2 Saksi II : Nur Aisyah a Bahwa berita meninggalnya Nazaruddin dan isterinya anak saksi bernama Ratna dan cucunya bernama Ana serta Eko anak saksi pada hari 65 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 08.00 Wib dari keluarga Nazaruddin; b Bahwa saksi pergi ke rumah korban Nazaruddin hanya pada waktu akan membawa mayat Eko dan pada saat akan membawa mayat Eko, saksi melihat pada bagian kepala dan wajah Ratna terdapat luka-luka; c Bahwa pelakunya menurut informasi adalah para Terdakwa-terdakwa; d Bahwa saksi tidak memeriksa luka-luka korban karena saksi tidak tahan melihatnya; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II membenarkan keterangan dari saksi II; 3 Saksi III : Abdullah a Bahwa pada hari Senin, tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 08.00 Wib, ketika akan pergi ke pantai, saksi melihat rumah korban tertutup, lalu melalui kaca nako saksi mengintip dan melihat korban Nazaruddin dalam keadaan telungkup dan isterinya terlentang meninggal dengan bersimbah darah, lalu saksi memberitahukan kepada masyarakat; b Bahwa saksi tidak melihat luka korban, karena saksi tidak tahan melihatnya dan kematian korban kelihatannya mati karena terbunuh; c Bahwa korban yang meninggal 4 empat orang, yaitu Nazaruddin, Ratna isteri Nazaruddin, Ana anak Nazaruddin dan Eko abang ipar Nazaruddin; 66 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d Bahwa pelakunya adalah Terdakwa I dan Terdakwa II dan pernah mengatakan kepada saksi “Apa Nazaruddin Tidak Keluar Mandi Atau Berak Akan Kuminum Darahnya dan Kumakan Jantungnya”; e Bahwa kata-kata itu langsung diucapkan Terdakwa II kepada saksi kira- kira 1 1 2 satu setengah bulan sebelum kejadian, kata-kata itu diucapkannya ditempat pemotongan karcis pintu masuk Pantai Kelang yang didengar oleh Syamsul; f Bahwa saksi tidak tahu apa ada masalah antara Terdakwa-terdakwa dengan Nazaruddin; g Bahwa karena tidak tahan saksi tidak melihat luka-luka para korban; h Bahwa terkecuali pecahan kaca nako, selebihnya barang bukti tesebut saksi tidak mengenalnya; Menimbang, bahwa Terdakwa I tidak keberatan atas keterangan saksi III, sedang Terdakwa I keberatan atas keterangan saksi III yang menerangkan, Terdakwa ada mengatakan kepada saksi III tersebut “Apa Nazaruddin Tidak Keluar Mandi Atau Berak Akan Kuminum Darahnya dan Kumakan Jantungnya”; 4 Saksi IV : Syamsul Bahri Alias Syamsul a Bahwa saksi mengetahui kejadian pembunuhan di rumah Nazaruddin pada hari Senin, tanggal 08 Mei 2006, lalu saksi pergi kesana dan karena tidak tahan melihatnya saksi hanya melihat dari pintu, saksi tidak melihat lukanya karena banyak darah; 67 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b Korban meninggal 4 empat orang yaitu, Nazaruddin, isterinya, anaknya, dan abang iparnya serta apa sebabnya dibunuh saksi tidak tahu dan menurut cerita dari orang pelakunya adalah para Terdakwa-terdakwa; c Bahwa pada hari Sabtu bulan April 2006 sekira pukul 11.00 Wib ditempat pemotongan karcis masuk Pantai Kelang Terdakwa II ada mengatakan “Paling Gampang Membunuh Orang” tapi kata-kata itu tidak ada ditujukan kepada nama seseorang; d Bahwa barang bukti kaca nako, saksi mengenalnya yaitu kaca nako jendela rumah Nazaruddin yang pecah; Menimbang, bahwa Terdakwa I tidak keberatan atas keterangan saksi IV, tetapi Terdakwa II keberatan atas keterangan saksi IV yang menerangkan Terdakwa II ada mengatakan kata-kata “Paling Gampang Membunuh Orang”; 5 Saksi V : Hendra Sakti Lubis a Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 08.00 Wib ketika saksi akan pergi ke pajak melewati rumah korban Nazaruddin, diteras depan rumahnya saksi melihat ceceran darah, lalu saksi dari jendela kaca nako melihat di ruang tamu, Nazaruddin terhampar berlumuran darah dan melihat luka dilehernya, kemudian saksi memberitahukan kepada Abdullah; b Bahwa kaca nako jendela rumah korban Nazaruddin ada yang pecah; c Bahwa korban yang meninggal 4 empat orang; 68 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi V; 6 Saksi VI : Sopyan Alias Iyan Kumis a Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 adik saksi memberitahukan kepada saksi bahwa Nazaruddin dan keluarganya dibunuh, lalu saksi pergi kesana dan lewat jendela saksi melihat posisi Nazaruddin telungkup sedang isterinya terlentang; b Bahwa korban yang meninggal 4 empat orang; c Bahwa sebelum kejadian saksi ada jumpa dengan Terdakwa I di pemotongan karcis Pantai Kelang dari jam 16.00 Wib sd 19.00 Wib dan malamnya jumpa lagi dikedai tuak dan disana ada Terdakwa II, dan bersama Terdakwa I pergi mencari seseorang ke Sungai Nifah yang siangnya membeli Fanta dari Terdakwa I tapi hanya membayar Rp.1.000,- seribu rupiah tapi orang yang dicari tidak jumpa kemudian saksi dan Terdakwa I kembali ke kedai tuak bersama Terdakwa II; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi VI; 7 Saksi VII : Jhon Periadi Saragih Alias Adi Saragih a Bahwa saksi mengetahui pembunuhan itu pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib, yang dibunuh 4 empat orang, dan pelakunya adalah Terdakwa-terdakwa, hal ini saksi ketahui dari pemberitaan di televisi; 69 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi VII; 8 Saksi VIII : Marwan Saragih Alias Marwan a Bahwa kejadian pembunuhan tersebut saksi ketahui pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 setelah diberitahukan oleh orang tua saksi dan korban pembunuhan 4 empat orang yaitu Nazaruddin, isterinya, anaknya, dan abang iparnya; b Bahwa saksi tidak melihat luka-luka korban karena banyak kali orang dan pelakunya yang saksi ketahui adalah Terdakwa-terdakwa setelah Terdakwa-terdakwa ditangkap; c Bahwa barang bukti jaket dan sepatu milik Terdakwa I yang dipakai malam itu dan barang bukti baju kaos serta celana milik Terdakwa II yang dipakainya malam itu; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi VIII; 9 Saksi IX : Maruli Tua Sidabutar a Bahwa pada hari Minggu, malam Senin tanggal 08 Mei 2006 saksi dengan teman main judi di kedai Nasib Purba, dan sekitar pukul 03.00 Wib, Terdakwa I dan Terdakwa II datang dan memberitahukan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya; b Bahwa saat itu di baju dan wajah Terdakwa I ada bercak darah sedang Nasib Purba tangannya berdarah dan kemudian Terdakwa I dan Terdakwa 70 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara II atas permintaan Terdakwa I lalu diantar ke rumah Terdakwa I selanjutnya ke rumah pamannya di Pematang Pasir dan seterusnya diantar ke Tebing Tinggi; c Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak memberitahukan apa alasan mereka membunuh para korban, dan saksi sendiripun tidak ada menanyakan hal tersebut; d Bahwa malam itu saksi di kedai tuak Terdakwa II sejak jam 21.30 Wib dan ketika sampai di kedai saksi disana menemukan Terdakwa I dan Terdakwa II bersama Paulus Simanjuntak minum tuak, dan saksi mengambil tempat lain meja sehingga saksi tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, kemudian sekira pukul 22.00 Wib saksi bersama beberapa orang teman lalu main judi dan Terdakwa II ikut main judi dan setelah main judi beberapa lama kemudian sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa dipanggil oleh Terdakwa I dan mengatakan dalam bahasa karo sehingga saksi tidak mengerti yang Terdakwa I dan Terdakwa II bicarakan dan kemudian mereka pergi tetapi perginya kemana saksi tidak tahu; e Bahwa pakaian yang dipakai Terdakwa I sekembali membunuh pakai jaket dan Terdakwa II pakai kaos putih; f Bahwa korban yang dibunuh Terdakwa I dan Terdakwa II ada 4 empat orang dan karena ramainya orang saksi tidak melihat luka korban; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi IX; 71 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 10 Saksi X : Bernat Saragih Alias Bernat a Bahwa pada malam kejadian saksi bermain judi di kedai tuak Terdakwa II dan sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa I dan Terdakwa II datang dengan pakaian dan telapak tangan berdarah, memberitahukan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya; b Bahwa atas permintaan Terdakwa I dan Terdakwa II, saksi besama teman mengantar Terdakwa I dan Terdakwa II ke Pematang Pasir ke rumah Pamannnya seterusnya diantar ke Tebing Tinggi; c Bahwa ketika Terdakwa I dan Terdakwa II datang dan memberitahukan telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya, ketika itu Terdakwa I memegang kampak dan Terdakwa II memegang pisau; d Bahwa ketika diantar ke Tebing Tinggi, di perjalanan Terdakwa I mencampakkan kampak; e Bahwa barang bukti kampak, saksi mengenalnya dan kampak itulah yang dibuang Terdakwa I di perjalanan ke Tebing Tinggi; 11 Saksi XI : Bisara Simanjuntak a Bahwa pada malam kejadian saksi minum tuak di kedai Terdakwa II kemudian sekira pukul 22.00 Wib main judi bersama 4 empat orang lainnya diantaranya ikut Terdakwa II; b Bahwa saksi tiba di kedai tuak Terdakwa II sekira pukul 22.00 Wib dan menemukan disana Paulus Simanjuntak, Terdakwa I dan Terdakwa II; c Bahwa sedang main judi, Terdakwa I memanggil Terdakwa II dan selanjutnya mereka pergi, dan kemudian sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa 72 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara I dengan kampak di tangan dan noda darah di wajah dan Terdakwa II baju dan tangan berdarah ditangan ada pisau datang dan memberitahukan telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya; d Bahwa saksi ikut mengantar Terdakwa I dan Terdakwa II ke Pematang Pasir ke rumah paman Terdakwa I dan Terdakwa II yang selanjutnya mengantarkan ke Tebing Tinggi; e Bahwa saksi tidak tahu apakah sebelumnya antara Terdakwa I dan Terdakwa II ada masalah dengan Nazaruddin; f Bahwa di perjalanan ke Tebing Tinggi ada 2 dua kali berhenti, yang pertama Terdakwa I membuang baju dan yang kedua saksi tidak tahu; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi XI; 12 Saksi XII : Manan Sinurat a Bahwa pada malam kejadian saksi datang ke kedai Terdakwa II minum tuak dan kemudian main judi, Terdakwa II juga ikut main judi dan berlangsung kira 1 1 2 jam, Terdakwa I memanggil Terdakwa II dan seterusnya pergi dan sekira pukul 02.30 Wib Terdakwa I dan Terdakwa II kembali dan mengatakan Terdakwa I dan Terdakwa II telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya dan ketika itu baju Terdakwa I berdarah, dengan kampak ditangannya, sedang Terdakwa II tangannya berdarah serta ditangannya ada pisau; b Bahwa saksi tidak ada menanyakan kenapa Terdakwa I dan II membunuhnya dan saksi tidak ada mengetahui masalah sebelumnya; 73 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c Bahwa saksi ikut mengantarkan Terdakwa I dan II ke rumah pamannya di Pematang Pasir dan seterusnya ke Tebing Tinggi; d Bahwa korban pembunuhan itu ada 4 empat orang yaitu Nazaruddin, isterinya, anaknya dan abang iparnya; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan II tidak keberatan atas keterangan saksi XII tersebut; 13 Saksi XIII : Jian Purba a Bahwa pada malam kejadian saksi minum tuak di kedai Terdakwa II kemudian saksi tertidur dan sekira pukul 04.00 Wib saksi dibangunkan Terdakwa II dan mengatakan pintu akan tutup karena Terdakwa II mau pergi ke Berastagi; b Bahwa saksi pada pagi harinya mengetahui Nazaruddin dan keluarganya telah meninggal dan saksi pergi melihatnya, tapi tidak dapat melihatnya karena orang sangat ramai; c Bahwa dari cerita orang Nazaruddin dan keluarganya meninggal karena dibunuh oleh Terdakwa I dan Terdakwa II dengan alat yang dipakai pisau dan kampak; d Bahwa yang meninggal ada 4 empat orang dan pelakunya saksi ketahui karena besoknya pagi-pagi datang Polisi dan melihat ada darah dan mengatakan “Mungkin Pelakunya Terdakwa II”; e Bahwa kampak barang bukti dalam perkara ini adalah milik saksi yang sudah 3 tiga bulan dipinjam oleh Terdakwa II; 74 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara f Bahwa saksi tidak tahu apakah antara Terdakwa I dan II dengan Nazaruddin ada masalah sebelumnya; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan II tidak keberatan atas keterangan saksi XIII; Menimbang, bahwa atas persetujuan Terdakwa I dan Terdakwa II di depan persidangan telah di dengar keterangan saksi pemeriksa di Kepolisian yang setelah disumpah menurut agamanya yang pada pokoknya menyatakan: 1 Syahnan Alias Aseng a Bahwa saksi mengetahui kejadian pembunuhan tehadap korban Nazaruddin dari cerita orang di Sei Buluh, kemudian saksi berangkat menuju TKP, dengan maksud melihat secara langsung dan ketika sampai masyarakat sudah ramai dan didalam rumah korban Nazaruddin, isteri dan anak kandungnya serta abang iparnya dalam keadaan tidak bernyawa dengan luka bersimbah darah dibahagian kepala dan tubuh; b Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Mei 2006 sekira pukul 19.00 Wib saksi bersama dengan teman-temannya ± 7 tujuh orang minum di Pantai Kelang di pinggir pantai, pada saat itu berjumpa dengan Nazaruddin dan mengajak saksi pindah kerumahnya untuk minum; c Bahwa saksi dan teman-temannya minum diteras rumah Nazaruddin dan sekira pukul 20.30 Wib saksi dan teman-teman saksi pulang ke rumah masing-masing; d Bahwa saksi tidak mengetahui siapa pelaku pembunuhan Nazaruddin dan keluarganya dan pembantaian tersebut sangat sadis; 75 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa-terdakwa tidak keberatan; 2 Edison Purba a Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib dari cerita orang dan kemudian saksi berangkat melihat ke lokasi kejadian di Dusun III Pantai Kelang Desa Naga Lawan Kecamatan Perbaungan yang jaraknya ± 2-3 Km dari rumah saksi; b Bahwa saksi melihat korban Nazarudin Alias Ayang, isterinya yang bernama Ratna, anaknya yang bernama Ana dan iparnya yang bernama Eko telah meninggal dunia di dalam rumah korban dalam keadaan luka bacokan di kepala dan tubuh serta berlumuran darah; c Bahwa saksi mengetahui pelaku yang membunuh korban setelah ditayangkan di Televisi diantaranya adalah Ronald Sagala, Nasib Purba dan Paulus Simanjuntak melarikan diri dan saksi kenal dengan ketiga- tiganya yang kesemuanya penduduk Pantai Kelang Desa Naga Lawan Kecamatan Perbaungan dan Nasib Purba adalah keponakan saksi; d Bahwa pada malam sebelum kejadian hari Minggu tanggal 07 Mei 2006 sekira pukul 19.30 Wib, saksi berada di kedai tuak milik Nasib Purba minum tuak dan berjumpa dengan ketiga Tersangka dan saksi-saksi lainnya diantaranya Sofyan Alias Ian Kumis, Bisara Simanjuntak, Bernat Saragih, Parlin Simanjuntak dan Maruli Tua Sidabutar; e Bahwa ketiga Tersangka ketika berada di warung tuak tersebut duduk dan bercerita disatu meja, namun saksi tidak mengetahui apa yang mereka 76 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bicarakan dan saksi pulang ke rumah sekitar pukul 23.30 Wib dan yang saksi tinggalkan di warung ketika itu adalah Bisara Simanjuntak, Manan Sinurat, Bernat Saragih, Maruli Tua Sidabutar dan ketiga Tersangka; f Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana caranya para Tersangka membunuh korban dan tidak mengetahui alat yang digunakan; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa-terdakwa tidak keberatan; 3 Jalida Nainggolan Alias Pak Lambok a Bahwa saksi mengetahui kejadian pembunuhan terhadap korban Nazaruddin dan keluarganya pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 04.00 Wib setelah dibangunkan dan diberitahu Bisara Simanjuntak, Manan Sinurat, dan Bernat Saragih, bahwa keponakan saksi bernama Ronald Sagala dan Nasib Purba telah melakukan pembunuhan; b Bahwa ketika itu saksi sedang tidur di rumah Pematang Pasir, setelah mendapat penjelasan saksi terkejut dan keluar serta menjumpai kedua Tersangka yang berada di samping rumah serta mengarahkan kedua Tersangka untuk menyerahkan diri ke Kantor Polisi; c Bahwa kedua Tersangka meminta agar diantarkan ke Tebing Tinggi ke rumah Opung Olga di Kampung Bicara Tebing Tinggi dengan tujuan Tersangka Ronald Sagala dapat berhubungan dengan orang tuanya yang berada di Berastagi dan berjumpa dengan orang tuanya dahulu baru menyerahkan diri; 77 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d Bahwa saksi mengantarkan kedua Tersangka dengan mobil miliknya dan ikut serta Manan Sinurat, Bernat Saragih, dan Bisara Simanjuntak mengantar ke Tebing Tinggi; e Bahwa setelah sampai di Tebing Tinggi saksi menghubungi orang tua Ronald Sagala melalui HP dan menjelaskan kejadian serta meminta agar datang ke Tebing Tinggi ke rumah Opung Olga dan menyerahkan kedua Tersangka ke Polisi; f Bahwa kedua Tersangka selanjutnnya diserahkan ke Polres Serdang Bedagai pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 22.00 Wib; g Bahwa saksi ada menghentikan mobil di daerah Sei Bamban atas permintaan Ronald Sagala dan tidak tahu apa yang dibuang, namun setelah Ronald Sagala menyerahkan diri baru mengetahui bahwa barang yang dibuang adalah kampak dan pisau yang digunakan untuk membunuh korban; h Bahwa saksi tidak kenal dengan korban dan juga tidak tahu lokasi kejadian pembunuhan tersebut; Menimbang, bahwa Terdakwa I dan II tidak keberatan atas keterangan saksi-saksi yang dibacakan tersebut. b. Surat Menimbang, bahwa dipersidangan telah dibacakan Visum Et Repertum masing-masing: 1 Nomor 116 VR-VIII 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Nazaruddin; 2 Nomor 117 VR-VIII 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Ana; 78 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3 Nomor 118 VR-VIII 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Ratna; 4 Nomor 119 VR-VIII 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Eko; Dengan suatu kesimpulan kaku mayat dan dijumpai perubahan yang ditimbulkan oleh benda tajam dan benda tumpul. c. Petunjuk Menimbang, bahwa kepada saksi-saksi dan kepada Terdakwa I dan Terdakwa II dipersidangan telah diperlihatkan dan dipertanyakan barang bukti berupa: 1 5 lima keping pecahan kaca nako; 2 1 satu potong celana jeans warna hitam terkena noda darah; 3 1 satu potong kaos warna kehitaman terkena noda darah; 4 1 satu pasang sepatu warna hitam keputihan terdapat bercak darah; 5 1 satu buah jaket terkena noda darah; 6 1 satu buah tali pinggang terdapat bercak darah; 7 1 satu potong celana warna hitam terkena noda darah; 8 1 satu potong baju kaos lengan panjang warna hitam dikembalikan kepada yang berhak yaitu keluarga korban Nazaruddin atau korban Ratna; 9 1 satu buah gagang pisau terbuat dari kayu terkena noda darah; 10 1 satu bilah pisau tanpa gagang lengkap dengan sarungnya, dan 11 1 satu buah kampak bergagang kayu dirampas untuk dimusnahkan. Menimbang, bahwa saksi IX sd XII menerangkan mengenal barang bukti pisau bersarung dan kampak, selebihnya tidak mengenal, saksi XIII mengenal kampak, sedang saksi lainnya hanya mengenal pecahan kaca nako. 79 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II menerangkan mengenal barang-barang bukti tersebut. Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa I dan Terdakwa II serta barang bukti dan Visum Et Repertum dipersidangan diperoleh fakta-fakta Yuridis sebagai berikut: 1 Bahwa pada hari Senin, tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 07.30 Wib di dalam rumahnya, di Pantai Kelang Dusun III Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai, Nazaruddin, isterinya bernama Ratna, putrinya bernama Ana dan abang iparnya bernama Eko ditemukan mati dengan penuh luka-luka disekitar tubuh masing-masing korban. 2 Bahwa pelaku yang mengakibatkan para korban mati adalah Terdakwa I dan Terdakwa II bersama Paulus Simanjuntak dengan menggunakan alat berupa parang, pisau dan kampak. 3 Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak masuk ke dalam rumah korban lewat jendela dengan cara membuka kaca nako jendela rumah Nazaruddin. 4 Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak melakukan perbuatannya tersebut setelah membicarakan dan merundingkan terlebih dahulu pada hari minggu. 5 Bahwa dalam perundingan tersebut Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak menyepakati untuk menghabisi korban Nazaruddin. 6 Bahwa alat yang digunakan untuk menghabisi para korban berupa parang, pisau dan kampak yang dibawa Terdakwa I dan Terdakwa II bersama Paulus 80 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Simanjuntak ketika berangkat dari kedai Terdakwa II menuju rumah korban Nazaruddin. 7 Bahwa untuk menghabisi korban Nazaruddin dan keluarganya, Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak membagi tugas pelaksanaan yaitu, Terdakwa I bersama Paulus Simanjuntak bertugas menghabisi Nazaruddin, sedangkan Terdakwa II betugas menghabisi Eko dengan strategi pelaksanaan dilakukan secara bersamaan setelah ada aba-aba hitungan 1, 2 dan 3. 8 Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak melakukan perbuatannya atas diri para korban pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 02.30 Wib dini hari. d. Keterangan Terdakwa Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa I dan Terdakwa II selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan dan pada Pokoknya sebagai berikut: 1 Terdakwa I : Ronald Sagala a Bahwa Terdakwa pernah memberi keterangan di Penyidik dan tanda tangan yang ada di Berita Acara Penyidik adalah tanda tangan Terdakwa I; b Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Mei 2006 sekira pukul 16.00 Wib seseorang yang mengaku Keponakan Syaiful membeli Fanta dan membayar Rp.1.000,- seribu rupiah sedang harga Fanta Rp.3.000,- tiga ribu rupiah; 81 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c Bahwa malamnya setelah mencari orang tersebut ke Sungai Nifah tapi tidak ketemu, Terdakwa pulang ke warung Terdakwa II dan di kedai bertemu Paulus Simanjuntak; d Bahwa di kedai Terdakwa II sekira pukul 23.00 Wib Paulus Simanjuntak mengatakan dia dendam kepada Nazaruddin, dan kemudian Paulus Simanjuntak bertanya kepada Terdakwa I “Apakah Kau Ada Sakit Hati Sama Nazaruddin” yang Terdakwa I jawab “Ada, Karena Terdakwa I Pernah Dimaki-maki” seterusnya Paulus Simanjuntak mengatakan “Ayo Kita Ambil Nazaruddin” yang Terdakwa I jawab “Mana Mungkin Hanya Kita Berdua”, kemudian Paulus Simanjuntak menyuruh Terdakwa I memanggil Terdakwa II yang sedang bermain judi; e Bahwa setelah Terdakwa II dipanggil Terdakwa, seterusnya Paulus Simanjuntak membicarakan rencana membunuh Nazaruddin dengan Terdakwa I dan Terdakwa II dan rencana untuk membunuh Nazaruddin disetujui oleh Terdakwa I dan Terdakwa II; f Bahwa selesai membicarakan rencana pembunuhan tersebut sekira pukul 01.00 Wib, Paulus Simanjuntak pulang ke rumahnya mengantarkan sepeda motornya dan sekalian mengambil parang, sedang Terdakwa II kembali main judi; g Bahwa sekembalinya Paulus Simanjuntak dari rumahnya ke kedai, Terdakwa I atas suruhan Paulus Sumanjuntak memanggil Terdakwa II dan mempersiapkan pembunuhan tersebut; 82 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara h Bahwa alat yang dipersiapkan Paulus Simanjuntak adalah parang yang dibawa dari rumahnya, Terdakwa I membawa pisau yang sudah Terdakwa I bawa ketika datang ke kedai tuak Terdakwa II dan Terdakwa II dengan sebilah kampak; i Bahwa sekira pukul 02.00 Wib dini hari, Senin tanggal 08 Mei 2006 dengan alat ditangan masing-masing Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak berangkat menuju rumah Nazaruddin yang berjarak ± 600 meter, dan di tengah jalan sebelum sampai ke rumah Nazaruddin, Terdakwa II menukar kampak yang dibawannya dengan pisau yang Terdakwa I bawa, kemudian dan saat itu Paulus Simanjuntak telah mengintip lewat kaca nako memberitahukan di rumah itu ada 4 empat orang. Dan Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak untuk melaksanakan pembunuhan itu dengan menyepakati agar dilakukan bersama-sama setelah aba-aba hitungan; j Bahwa sesampai di rumah Nazaruddin, Terdakwa mengetuk pintu tetapi tidak dibuka, lalu Paulus Simanjuntak membuka kaca nako dengan mencongkel pakai parangnya sebanyak 4 empat lembar, selanjutnya Paulus Simanjuntak menutup wajah dengan baju yang dibukanya dan masuk kedalam yang diikuti oleh Terdakwa I dan Terdakwa II; k Bahwa setelah di dalam rumah, pembagian tugas disepakati, Terdakwa I dan Paulus Simanjuntak menghabisi Nazaruddin dan Terdakwa II menghabisi Eko, dengan posisi Terdakwa berada di bagian kepala Nazaruddin sedangkan Paulus Simanjuntak berada di bagian kakinya; 83 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara l Bahwa ketika itu keempat orang yang berada di dalam rumah tersebut sedang pulas tidur dan setelah berada dalam posisinya masing-masing, seterusnnya Terdakwa I memberi aba-aba 1, 2, 3 dan setelah Terdakwa I memberi aba-aba hitungan, Paulus Simanjuntak lalu menikam perut Nazaruddin beberapa kali dan membuatnya terbangun menungging dan saat itu lalu Terdakwa I mengkampak bagian kepala Nazaruddin beberapa kali, sehingga korban Nazaruddin roboh tidak berdaya dengan posisi menungging dan pada saat yang bersamaan juga Terdakwa II melakukan penikaman terhadap Eko. Pada saat Terdakwa I mengkampak kepala Nazaruddin, isterinya bernama Ratna berada disebelahnya dan putrinya yang bernama Ana berada dikamar sebelah terbangun dan menjerit ketakutan meminta tolonng. Dalam situasi ketakutan itu isterinya memohon agar tidak dibunuh lalu diancam Paulus Simanjuntak agar diam, kemudian Paulus Simanjuntak masuk ke kamar sebelah untuk menghabisi Ana. Sementara Terdakwa menjaga Ratna; m Bahwa tidak beberapa lama Paulus Simanjuntak keluar dari dalam kamar dan mengatakan agar Terdakwa menghabisi Ana yang ditinggalkan di kamar sebelah karena belum meninggal. Dan Terdakwa masuk ke kamar menemukan Ana dalam posisi tidur miring berlumuran darah, lalu Terdakwa mengkampak kepalanya 2 dua kali dan memastikan dia sudah mati. Lalu Terdakwa kembali menghampiri Ratna dalam posisi duduk tersandar kedinding dengan rasa ketakutan dan memohon agar tidak dibunuh; 84 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara n Bahwa atas perintah Paulus Simanjuntak untuk tidak menimbulkan masalah nantinya, Terdakwa mengkampak kepala Ratna sebanyak 1 satu kali pada bagian kepala dan bagian wajah 1 satu kali dan Paulus Simanjuntak kemudian menikam perut Ratna, lalu atas suruhan Paulus Simanjuntak Terdakwa keluar. Dan dari luar Terdakwa masih mendengar Paulus Simanjuntak memukuli Ratna, kemudian menyusul keluar; o Bahwa setelah Terdakwa, Paulus Simanjuntak berada di luar dan Terdakwa II yang sudah berada di luar lebih dulu, lalu Terdakwa I dan Terdakwa II kembali ke kedai Terdakwa II dan memberitahukan kepada Pak Gembira, Bernat, Pak Desi dn Pak Gundul yang masih bermain judi di kedai Terdakwa II, bahwa Terdakwa I dn Terdakwa II bersama Paulus Simanjuntak telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya dan meminta tolong pada mereka untuk mengantar Terdakwa I dan Terdakwa II ke Pematang Pasir ke rumah Paman Terdakwa; p Bahwa setelah diantar ke Pematang Pasir, lalu Terdakwa I dan Terdakwa II meminta agar diantar ke Tebing Tinggi dengan menggunakan mobil Pak Lambok ke rumah family Terdakwa. Dalam perjalanan ke Tebing Tinggi, Terdakwa I dn Terdakwa II membuang kampak dan parang dipinggir jalan Desa Sei Bamban; q Bahwa ketika kembali ke kedai Terdakwa II, bahwa alat kampak dan parang yang dipergunakan saat menghabisi Nazaruddin dan keluarganya ada pada tangan Terdakwa I dan Terdakwa II. Ketika itu tangan dan baju 85 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Terdakwa I dan Terdakwa II ada bercak darah dan bahkan tangan Terdakwa II terluka; r Bahwa Nazaruddin dan keluarganya ditinggalkan di rumahnya oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Paulus Simanjuntak sudah dalam kondisi meninggal dunia; 2 Terdakwa II : Nasib Purba a Bahwa Terdakwa pernah memberi keterangan di penyidik dan keterangan itu adalah keterangan Terdakwa sendiri yang Terdakwa tanda tangani setelah membacanya terlebih dahulu; b Bahwa rencana pembunuhan itu dibicarakan pada hari Minggu malam sekira pukul 23.00 Wib di kedai Terdakwa II. Ketika itu Terdakwa II sedang bermain judi dipanggil oleh Terdakwa I, lalu Paulus Simanjuntak memberitahukan rencana tersebut dan membicarakannya dan recana yang dibicarakan tersebut disepakati oleh Terdakwa I dan Terdakwa II; c Bahwa Terdakwa II menyetuju rencana pembunuhan itu karena Terdakwa II merasa sakit hati pada korban Nazaruddin; d Bahwa sehabis membicarakan rencana pembunuhan itu, sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa II kembali bermain judi dan sekira pukul 02.00 Wib Terdakwa I memanggil kembali Terdakwa II dan kemudian dengan alat yang sudah ada ditangan masing-masing lalu berangkat menuju rumah korban Nazaruddin yaitu Paulus Simanjuntak membawa parang, Terdakwa I membawa pisau dan Terdakwa membawa kampak. Dan ketika di jalan 86 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sebelum sampai di rumah korban, Terdakwa menukar kampak yang Terdakwa II bawa dengan pisau yang dibawa oleh Terdakwa I; e Bahwa setibanya di rumah korban, strategi diatur. Terdakwa II berjaga- jaga di pintu manakala ada yang bangun. Setelah pintu diketuk tidak ada yang bangun, Paulus Simanjuntak membuka kaca nako jendela dengan memakai parang kemudian Paulus Simanjuntak masuk lebih dahulu ke dalam rumah, yang disusul Terdakwa I dan Terdakwa II. Setelah berada di dalam, antara Terdakwa II, Terdakwa I dan Paulus Simanjuntak membagi tugas yaitu Paulus Simanjuntak dan Terdakwa I membunnuh Nazaruddin, sedangkan Terdakwa II bertugas membunuh Eko. Serta diatur pembunuhan dilakukan secara bersamaan setelah ada aba-aba hitungan 1, 2, 3; f Bahwa kemudian Terdakwa II, Terdakwa I dan Paulus Simanjuntak mendekati para korban yang sedang tertidur lelap. Terdakwa II mendekati Eko dan Terdakwa I bersama Paulus Simanjuntak mendekati Nazaruddin. Selanjutnya setelah Terdakwa I memberi aba-aba hitungan 1,2,3 Terdakwa II menikam perut Eko, tetapi tidak mempan, lalu Terdakwa II menggosokkan pisau kelantai lalu kembali menikam tetapi juga tidak mempan. Kemudian Terdakwa mengatakan “Kau Berasal Dari Tanah Dan kembalilah Ke Tanah”, lalu dengan pakai kedua tangan Terdakwa II mencucuk baru mempan. Dan korban Eko pun terbangun yang sempat berdiri dan menunjang Terdakwa II. Selanjutnya Terdakwa II kembali menikam beberapa kali kebagian perut sehingga korban Eko terjatuh tidak 87 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara berdaya lagi. Setelah tidak berdaya lagi, ketika akan keluar melaui jendela untuk menjaga keadaan di luar Terdakwa II melihat Paulus Simanjuntak berjalan kearah kamar dengan parang ditangan. Sedangkan Terdakwa I menjaga korban Ratna yang masih hidup. Dan korban Nazaruddin dalam keadaan tidak berdaya dengan kondisi menungging; g Bahwa setelah berada di luar rumah, Terdakwa mendengar suara minta tolong dari Ratna, dan menyatakan “Tolong Pak Jangan Bunuh Aku”; h Bahwa korban seluruhnya ada 4 empat orang yaitu Nazaruddin, Isterinya, Anak perempuannya dan Abang iparnya; i Bahwa tangan Terdakwa II mengalami luka ketika menikam korban Eko, dan sehabis melakukan pembunuhan Terdakwa II bersama Terdakwa I kembali ke kedai dan memberitahukan kepada saksi Bernat Saragih, saksi Maruli Tua Sidabutar, saksi Bisara Simanjuntak dan saksi Manan Sinurat yang masih beramin judi di kedai Terdakwa II, bahwa Terdakwa II dan Terdakwa I telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya, dan atas permintaan Terdakwa I saksi-saksi tersebut mengantar Terdakwa I dan Terdakwa II ke rumah Terdakwa I ke Pematang Pasir dan kemudian Terdakwa I dan Terdakwa II dengan menaiki mobil diantar oleh Pak Lambok Nainggolan ke Tebing Tinggi yang juga ditemani saksi-saksi tersebut. Dalam perjalanan menuju Tebing Tinggi, Terdakwa I membuang kampak dan pisau ke parit di Desa Bamban; j Bahwa selain membunuh Nazaruddin, Terdakwa I dan Paulus Simanjuntak juga membunuh Ratna dan Ana; 88 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5. Putusan Hakim

Dokumen yang terkait

Visum Et Repertum Dalam Tindak Pidana Penganiayaan Yang Menyebabkan Matinya Seseorang Dilihat Dalam Perspektif Viktimologi (Studi Putusan Nomor 10/Pid/2014/Pt-Mdn)

3 51 120

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Peranan Toksikologi Dalam Pembuatan Visum Et Repertum Terhadap Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Menggunakan Racun

6 88 85

Peranan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Kasus Tindak Pidana Pembunuhan (Study Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 1243/Pid B/2006/PN-LP)

5 97 118

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Pencabutan Delik Aduan Dalam Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Akibatnya Dalam Peradilan Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. Reg. : 1276/Pid.B/2007PN.LP)

3 144 102

Implementasi Pidana Mati Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan (Study Putusan No. 514/Pid.B/1997/PN-LP)

0 27 87

Peranan Visum Et Refertum Dalam Tindak Pidana Penganiayaan Yang Mengakibatkan Kematian (Study Kasus: Putusan Pengadilan Medan No. 1066/Pid.B/2002/PN Mdn

0 36 90

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

3 82 103

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 9