Selain itu didalam penjelasan umum butir 3huruf c secara tegas dinyatakan tentang Asas Praduga Tidak Bersalah, bahwa :
“…setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan
pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap”
Di dalam UU No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, ketentuan Pasal 18 ayat 1 menyatakan bahwa :
“setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan sesuatu tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan
kesalahannya secara sah dalam suatu siding pengadilan dan diberikan segala jaminan hukum yang diperlukan untuk pembelaannya, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.”
Di dalam UU No.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia,
tersirat dalam Pasal 10 yang berbunyi : “dalam hal tidak ditentukan lain dalam Undang-undang ini, hukum acara atas
perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan berdasarkan ketentuan hukum acara pidana”.
Dari uraian tersebut, terlihat bahwa asas praduga tidak bersalah telah secara tegas diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana, dan tersurat secara tegas dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman.
F. Metode Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode hukum normatif, yakni merupakan penelitian yang dilakukan dan ditujukan pada
Universitas Sumatera Utara
berbagai peraturan perundang-undangan tertulis dan berbagai literatur berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini.
2 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data sekunder yang didukung oleh data primer.
a. Data Sekunder adalah mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil
penelitian yang berwujud laporan dan makalah-makalah hukum. b.
Data sekunder diperoleh dari: 1.
Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer mencakup peraturan perundang-undangan tentang
asas-asas hukum pidana , kepolisian, dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder berupa tulisan-tulisan para pakar hukum, buku- buku, dan juga mass media. Juga diperoleh beberapa dari media massa
serta jurnal dan internet. 3.
Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier berupa hasil penelitian para pakar hukum yang telah
dijadikan sebagai laporan ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
c. Data Primer merupakan suatu bahan yang bersumber dari hasil suatu
wawancara dengan narasumber yang terkait dengan judul skripsi.
Universitas Sumatera Utara
d. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data didalam memecahkan permasalahan skripsi dilakukan dengan studi kepustakaan dilakukan dengan cara menelaah buku-buku
karangan ilmiah, dan peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan permasalahan pada skripsi ini. Selain itu studi juga diarahkan terhadap
artikel ilmiah yang dimuat di media massa internet. e.
Analisis Data Dalam penulisan skripsi ini, segala data yang diperoleh penulis kemudian
dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menjawab segala permasalahan dalam skripsi ini, yang kemudian analisis deskriptif tersebut akan membantu penulis
membuat suatu kesimpulan yang benar.
G. Sistematika Penulisan