DAMPAK RUNTUHNYA KEKUASAAN BEN ALI KESIMPULAN

27 Perancis. 3 Tiga negara tersebut terlibat persaingan untuk mendapatkan simpati dari dinasti Bey agar diperbolehkan menanamkan modalnya kepada pemerintah Tunisia. Pada Kongres Berlin yang berlangsung tahun 1878, Inggris menyetujui penyerahan Tunisia kepada Perancis. 4 Sejak perjanjian dalam Kongres Berlin diresmikan, Perancis juga resmi mendapatkan Tunisia dengan upaya selanjutnya yaitu perjanjian Bardo. Tunisia mengalami kebangkrutan karena Muhammad Bey 5 meminta banyak pinjaman dana kepada Perancis untuk menopang biaya pembangunan pemerintahannya yang boros. Dana pembangunan negara tidak sebanding dengan pendapatan negara yang berasal dari pajak yang diberikan rakyat. Ketika hutangnya telah mencapai jumlah sebesar 23 juta franc dan kemudian ditambah lagi dengan 35 juta dari Bank Paris, maka untuk membayarkannya kembali ia memasukkan sistem pajak yang sangat berat bagi rakyatnya. 6 Hasilnya Tunisia mengalami kesulitan untuk mengembalikan hutang-hutang pinjaman kepada 3 Darsiti Suratman, Sejarah Afrika, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012, hlm. 111. 4 Trevor Mostyn, The Cambridge Encyclopedia of The Middle East and North Africa, New York: Cambridge University Press, 1988, hlm. 429. 5 Muhammad Bey atau Muhammad Al Sadik adalah penguasa Muslim pertama dalam sejarah Tunisia yang membangun konstitusi destour untuk negara yang dikuasainya, lihat J. D. Fage, A History of Africa, Inggris: The Anchor Press, 1978, hlm. 374. 6 Darsiti Suratman, op. cit., hlm. 110. 28 negara Perancis dan rakyat yang menjadi korbannya untuk menerima beban berat hutang negara. Perancis tertarik untuk menguasai Tunisia karena pada waktu itu Perancis, Italia dan Inggris sedang meluaskan pengaruhnya ke negara-negara di Afrika Utara, diantaranya Tunisia, Maroko, Aljazair dan Mesir. Kesimpulannya bahwa dalam waktu yang panjang, sejarah Tunisia dan Afrika Utara pada umumnya didominasi oleh pandangan kolonialis. Maksudnya adalaha sejarah Tunisia didominasi oleh kekuasaan Kolonial. Tunisia melalui Perjanjian Bardo yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 1881 7 , secara de facto berada di bawah pengusaan Perancis. Perjanjian Bardo disebut juga sebagai Perjanjian Kassar Said karena dilaksanakan di kota Kassar Said. Perjanjian Bardo berisi bahwa sejak itu hubungan pemerintah Tunis dan konsul-konsul asing diawasi oleh residen Perancis. 8 Perjanjian tersebut terpaksa ditandatangani oleh Muhammad Al-Sadik Bey. Perancis memaksa Sadik Bey menandatangani perjanjian tersebut di bawah ancaman tentara Perancis. Selanjutnya Perjanjian Mersa secara resmi dilaksanakan pada 1883. 9 Perjanjian ini menetapkan bahwa penguasaan Perancis di Tunisia diperpanjang dan Tunisia resmi menjadi negara Protektorat Perancis. 7 Agastya, loc. cit,. 8 Darsiti, op. cit,. hlm. 112. 9 Harris, The Middle East and North Africa 1986, London: The Standhope Press, 1985, hlm. 741.