Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 1.8 Tanggapan Faktor Pendidikan dalam Mendorong Kegiatan Pertanian Di Kecamatan Torue
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Sangat Berpengaruh
2 Berpengaruh
3 Cukup Berpengaruh
3 7
4 Tidak Berpengaruh
27 61
5 Sangat Tidak Berpengaruh
14 32
Total 44
100 Sumber: Olah Data Primer, 2013
Tabel 1.8 mengenai tanggapan responden tentang faktor pendidikan dalam mendorong kegiatan pertanian. Sebanyak 61 27 orang mengatakan tidak ada pengaruhnya pendidikan
terhadap kegiatan pertanian. Sebanyak 7 3 orang mengatakan mereka cukup berpengaruh pendidikan dalam bertani karena menurut mereka dengan memiliki pendidikan yang tinggi
akan menambah pengetahuan bertani seseorang.
4. Usia
Umur akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan kegiatan pertanian dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kriteria usia responden di Kecamatan Torue dapat
dilihat pada Tabel 1.9. Tabel 1.9 Deskripsi Usia Petani dalam melakukan Kegiatan Pertanian
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Sangat Produktif
7 16
2 Produktif
22 50
3 Cukup Produktif
12 27
4 Tidak Produktif
3 7
5 Sangat Tidak Produktif
Total 44
100 Sumber: Olah Data Primer, 2013
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 1.9 menunjukkan bahwa pada usia produktif responden memilih menjadi petani sebanyak 50 22 orang yaitu rentang usia dari 32 - 47 tahun. Sebanyak 7 3 orang
menjadi petani berumur sangat tidak produktif dengan rentang usia 62 – 77 tahun. Tabel 1.10 Tanggapan Faktor Usia dalam Mendorong Kegiatan Pertanian
di Kecamatan Torue No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase 1
Sangat Berpengaruh 2
Berpengaruh 3
Cukup Berpengaruh 10
23 4
Tidak Berpengaruh 26
59 5
Sangat Tidak Berpengaruh 8
18 Total
44 100
Sumber: Olah Data Primer, 2013 Tabel 1.10 menunjukkan bahwa tanggapan terhadap faktor usia dalam mendorong
responden menjadi petani sawah sebanyak 59 26 orang mengatakan tidak ada pengaruh usia dalam bertani. Sebanyak 18 8 orang mengatakan sangat tidak berpengaruh usia pada
kegiatan pertanian. Dimana menjadi petani membutuhkan tenaga yang besar serta fisik yang kuat.
5. Pendapatan
Pendapatan usaha tani diperoleh dari total penerimaan usaha tani dikurangi biaya usaha tani. Penerimaan usaha tani dihitung dengan mengalikan produksi untuk tiap-tiap jenis usaha
tani dengan harga tiap-tiap jenis pula. Penerimaan per panen responden pada penelitian ini dibedakan ke dalam lima kategori ukuran yaitu:
1. Penerimaan sangat rendah Rp.5.000.000 - Rp. 22.600.000, 2. Penerimaan rendah Rp. 22.600.000 - Rp. 40.200.000,
3. Penerimaan cukup tinggi Rp. 40.200.000 - Rp. 57.800.000 4. Penerimaan tinggi Rp. 57.800.000 - Rp. 75.400.000
5. Penerimaan sangat tinggi Rp. 75.400.000 - Rp.93.000.000
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 1.11 Deskripsi Penerimaan Petani Perpanen No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase 1
Sangat Tinggi 5
11 2
Tinggi 7
16 3
Cukup Tinggi 9
21 4
Rendah 1
2 5
Sangat Rendah 22
50 Total
44 100
Sumber: Olah Data Primer, 2013 Tabel 1.11 menunjukkan bahwa tingkat penerimaan petani setiap panen yang tergolong
sangat tinggi sebanyak 11 5 orang. Sebanyak 50 22 orang memiliki tingkat penerimaan tergolong sangat rendah.
Pengeluaran per panen responden pada penelitian ini dibedakan ke dalam lima kategori ukuran :
1. Pengeluaran sangat rendah Rp.1.000.000 - Rp. 6.600.000, 2. Pengeluaran rendah Rp. 6.600.000 - Rp. 12.200.000,
3. Pengeluaran cukup tinggi Rp. 12.200.000 – Rp. 17.800.000 4. Pengeluaran tinggi Rp. 17.800.000 – Rp. 23.400.000
5. Pengeluaran sangat tinggi Rp. 23.400.000 - Rp. 29.000.000 Tabel 1.12 Deskripsi Biaya Pengeluaran Petani Perpanen
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Sangat Tinggi
9 21
2 Tinggi
3 Cukup Tinggi
12 27
4 Rendah
1 2
5 Sangat Rendah
22 50
Total 44
100 Sumber: Olah Data Primer, 2013
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 1.12 menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran petani yang tergolong sangat tinggi sebanyak 21 9 orang. Sebanyak 50 22 orang memiliki tingkat pengeluaran yang sangat
rendah. Pekerjaan responden sebagai petani sehingga pendapatan yang digunakan pendapatan
perpanen usaha tani responden. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 1.13. Tabel 1.13 Deskripsi Pendapatan Petani Perpanen
No Kisaran Pendapatan
Frekuensi Persentase
1 Rp. 3.000.000,00 – Rp. 15.200.000,00
27 61
2 Rp. 15.200.000,00 – Rp. 27.400.000,00
1 2
3 Rp. 27.400.000,00 – Rp. 39.600.000,00
4 9
4 Rp. 39.600.000,00 – Rp. 51. 800.000,00
10 23
5 Rp. 51. 800.000
2 5
Total 44
100 Sumber: Olah Data Primer, 2013
Tabel 1.13 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani yang tergolong sangat tinggi sebanyak 5 2 orang. Sebanyak 61 27 orang memiliki tingkat pendapatan perpanen
yang sangat rendah. Tabel 1.14 Tanggapan Faktor Pendapatan dalam Mendorong Kegiatan Pertanian
di Kecamatan Torue No
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase 1
Sangat Berpengaruh 31
70 2
Berpengaruh 13
30 3
Cukup Berpengaruh 4
Tidak Berpengaruh 5
Sangat Tidak Berpengaruh Total
44 100
Sumber: Olah Data Primer, 2013
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 1.14 menunjukkan bahwa jawaban responden terhadap faktor pendapatan sehingga mereka lebih memilih kegiatan pertanian khususnya sebagai petani sawah, cenderung
mengatakan sangat berpengaruh sebanyak 70 31 orang.
6. Jumlah Tanggungan dalam Keluarga