www.pixyard.com menjabarkan, perkembangan prilaku anak sangat dipengaruhi beberapa hal antara lain : lingkungan, keluarga dan konsumsi, baik konsumsi materi
maupun non materi.
2. Kerangka Teori
Sukaria Sinulingga 2011:31 menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu dengan memakai instrumen pengumpulan data dan analisis yang bersifat kuantitatif. Filsafat positivisme memandang realita atau
gejala dan fenomena sebagai sesuatu yang tetap, konkrit, teramati observale, terukur measurable, hubungan gejala bersifat sebab-akibat. Sesuai dengan prinsip dan
metode ilmiah yang mendasari penelitian kuantitatif, penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah. Masalah didefenisikan sebagai gap antara apa dan situasi
bagaimana yang diinginkan atau seharusnya dimiliki saat ini. Berhubung karena peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, maka data-data yang digunakan
peneliti adalah data kuantitatif. P.Joko Subagyo 1997:106 menyatakan bahwa data kuantitatif yaitu data
dalam bentuk jumlah dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dari angka- angka atau memperbandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh
gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimaturaian. Erlina 2011:2 mengatakan bahwa data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk angka. Dalam penelitian kuantitatif, biasanya dilakukan dengan menebarkan kuisoner angket kepada responden.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa pengertian angket menurut pakar ahli, yaitu : Neuman dalam Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah 2005:141
menyebutkan bahwa kuisoner adalah “an instrument-...- that heshe uses to measures variabel”. Sekaran dalam Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah 2005:141
mendefenisikan kuisoner seebagai “preformulated written set of questions to which respondents record their annswer, usually within rather closely alternatives”. Cholid
Narbuko dan H.Abu Achmadi 1997:76 berpendapat bahwa kuisoner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang
akan diteliti. Beberapa cara pemakaian angket , yaitu : 1. Kuisoner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden.
2. Kuisoner diisi sendiri oleh kelompok. 3. Wawancara melalui telepon.
4. Kuisoner yang dipost kan, dilampiri amplop yang dibubuhi perangko, untuk dikembalikan oleh responden setelah di isi. Disini peneliti akan menggunakan cara
yang no.2 yaitu kuisoner di isi sendiri oleh kelompok dikarenakan seluruh murid dalam kelas VII tersebut dijadikan responden dan mereka mengisi kuisoner secara
serentak. Selain dari cara pemakaiannya, angket juga bermacam-macam jenisnya. Macam-macam Kuisoner angket :
1. Menurut prosedurnya : a. Angket langsung, yaitu angket yang dikirimkan kepada responden dan dijawab
oleh responden.
b. Angket tidak langsung, yaitu angket yang dikirim kepada seseorang untuk mencari informasi keterangan tentang orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Dilihat menurut prosedurnya, peneliti menggunakan prosedur yang pertama yaitu angket langsung. Karena peneliti langsung turun ke lapangan dan membagikan
angketnya secara langsung. 2. Menurut jenis penyusun itemnya : Angket tipe isian, yaitu angket yang harus
dijawab oleh responden dengan mengisi format titik pada tiap pertanyaan, angket tipe isian menurut bentuknya dapat dibedakan lagi menjadi :
1. Angket terbuka, yaitu respondennya terbuka tentang masalah yang dipertanyakan. 2. Angket tertutup, yaitu angket yang diwajibkan oleh responden secara faktor-faktor
tertentu. 3. Angket tipe pilihan, yaitu angket yang harus dijawab oleh responden tinggal
memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia. Jika dilihat dari jenis penyusun itemnya, peneliti memakai angket tipe pilihan
agar responden dapat dengan mudah mengisi butir-butir yang ada didalam angket tersebut. Terlebih lagi didalam penelitian ini, peneliti menggunakan siswai yang
masih duduk dikelas VII SMP. Dalam usia yang demikian akan sulit bagi mereka jika peneliti menggunakan angket terbuka yang mana responden menuliskan secara
terbuka apa yang ada didalam pikiran mereka. Hasil dari penebaran angket akan berupa angka.
Setelah angket disebar dan mendapatkan hasil, maka selanjutnya peneliti akan menganalisis hasil angket yang berupa angka tersebut. Pada metode penelitian
kuantitatif, hal ini sangat penting untuk diperhatikan yaitu pada saat pengumpulan data. Analisis bertujuan untuk menjelaskan fenomena, kejadian atau prilaku; atau
menerangkan apa yang menjadi latar belakang fenomena, kejadian atau prilaku itu
Universitas Sumatera Utara
baikburuk baik yang mengenai seseorang, kelompok orang, atau masyarakat. Angka- angka yang diperoleh dari hasil angket akan dijabarkan kedalam grafik agar pembaca
mudah memahaminya.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan