Latar Belakang Sistem Pakar Pendukung Keputusan Pembagian Harta Waris Menurut Syariat Islam Menggunakan Visual Basic 6.0

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radang paru–paru adalah sebuah penyakit pada paru–paru dimana pulmonary alveolus yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi cairan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Dinkes Sumut, sepanjang tahun 2012 lalu terdapat 11.326 kasus radang paru–paru pneumonia di daerah Sumut. Angka itu tergolong masih cukup tinggi meski turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 16.130 kasus. Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Umum RSU Dr. Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin menilai radang paru-paru merupakan penyakit berbahaya dan berpotensi besar menyebabkan kematian. Dihimbau kepada warga Medan untuk mewaspadai penyakit tersebut, apalagi sangat berpotensi tinggi bagi kematian anak khususnya balita. Setiap bulannya paling tidak delapan pasien meninggal dunia akibat radang paru-paru di Medan. Menurut beliau, banyak faktor resiko yang menyebabkan seseorang menderita jenis penyakit ini salah satunya adalah paparan dari asap rokok. Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan sang perokok maupun orang disekitarnya. Oleh karena itu penyakit radang paru–paru ini merupakan penyakit umum yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan orang–orang yang sering terpapar asap rokok sangat rentan terkena penyakit ini. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar penyakit yang dipicu oleh rokok dapat dicegah, maka tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melindungi masyarakat dari paparan asap rokok melalui upaya pencegahan berbagai penyakit yang dipicu oleh rokok dengan promosi pentingnya lingkungan yang sehat untuk menciptakan keluarga yang bebas dari gangguan radang paru–paru serta menunjang terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera. Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Hair et al Santoso, 2012 membagi berbagai teknik multivariat dimulai dengan melihat hubungan antar variabel. Untuk mengetahui bagaimana hubungan diantara variabel tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu interdependensi dan depedensi. Interdependensi adalah variabel-variabel yang tidak saling bergantung dengan yang lain. Ciri pentingnya adalah tidak adanya variabel dependen dan variabel independen, semua variabel bersifat independen. Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor, cluster, MDS, dan CA. Sedangkan dependensi adalah variabel-variabel yang saling ketergantungan. Ciri penting dependensi adalah adanya dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda, Regresi logistik, analisis diskriminan, SEM, Manova dan korelasi kanonikal. Regresi Logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel dependen bersifat kategori dan variabel independen bersifat kategori, kontinu, atau gabungan antara keduanya. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Faktor Resiko Penyakit Radang Paru–Paru dengan Metode Regresi Logistik”. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah