kasusnya adalah ketika seorang pembaca mengajak sang siswa untuk menjadi asisten peneliti di dalam penelitian yang sedang dijalankannya. Kasus positif ini bisa saja
terjadi ketika pembaca menganggap bahwa sang siswa pemilik blog mempunyai kompetensi yang ia dibutuhkan berdasarkan karya-karya yang telah diterbitkan oleh
siswa tersebut melalui blog. Menurut Harsono 2005, hal semacam ini sangat sesuai dengan salah satu
elemen dalam SCL yakni ketika daya dan tanggung jawab dipegang oleh siswa itu sendiri power and responsibility are primarily student-centered ketimbang oleh
guru yang menjadi pengampu mata pelajaran atau kuliah.
4.3. Manfaat Fitur Feeds untuk Student-Centered Learning
Di dalam sebuah lingkungan pembelajaran, biasanya satu kelas terdiri dari banyak siswa; puluhan bahkan ratusan. Jika semua siswa dalam kelas tersebut
memiliki blog maka akan ada puluhan atau ratusan blog. Untuk memeriksa blog dalam jumlah yang banyak ini tentu dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Tidak
hanya waktu, sumber daya komputer juga bisa habis termakan oleh aktivitas semacam ini.
Sebagai gambaran, untuk memeriksa seratus blog dalam satu waktu, dibutuhkan 100 jendela browser – jika browser tersebut belum mendukung tabbed
browsing; contoh aplikasinya adalah Microsoft Internet Explorer untuk versi 6 dan sebelumnya atau 100 tab. Selain memakan resource yang besar, keadaan ini tentu
bisa merepotkan para pembaca blog yang dalam hal ini adalah para siswa itu sendiri.
Fitur Feeds WordPress adalah solusi cerdas untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya Feeds, seorang siswa hanya perlu menggunakan sebuah RSS Reader
atau Aggregator untuk memeriksa sekaligus membaca isi semua blog tersebut tanpa menggunakan web browser.
Dalam penelitian ini, kedua siswa menggunakan aplikasi Feed Reader 3.09
untuk berlangganan RSS feed dari kategori yang berlainan. BS berlangganan RSS feed untuk Kategori Semester 7 dan Semester 8 milik MSD. Sementara MSD
berlangganan RSS feed untuk Kategori Semester 3 dan Semester 4 milik BS. Terkait dengan SCL, Fitur Feeds mempunyai fungsi penting untuk
memberikan kemudahan bagi para siswa untuk memilih sendiri materi yang diminatinya. Selain itu, Feeds merupakan ujung tombak implementasi podcasting.
Dengan adanya feed, seorang siswa bisa meletakkan link yang menuju ke berkas audio atau video di dalam karya yang diterbitkannya. Sementara pembaca yang ingin
berlangganan bisa menikmati berkas audio atau video ini melalui aplikasi podcatcher seperti iTunes atau Juice.
Contoh implementasi podcasting dalam penelitian ini adalah berkas audio
milik MSD yang dimuat dalam post yang berjudul “Manfaat WordPress untuk mendukung Student-Centered Learning” dan berkas milik BS yang dimuat dalam
post yang berjudul “Great Hackers by Paul Graham”.
4.4. Manfaat Fitur Themes untuk Student-Centered Learning