BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Cannon 2000, istilah Student-Centered Learning SCL atau yang sering juga dikenal dengan Learner-Centered Teaching adalah suatu paradigma atau
pendekatan dalam dunia pembelajaran dan pengajaran di mana di dalamnya siswa memiliki tanggung jawab atas beberapa aktivitas penting seperti perencanaan
pembelajaran, interaksi antara guru dan sesama pelajar, penelitian, dan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dikerjakan Ingleton dkk, 2000. Paradigma baru
ini muncul sebagai jawaban atas paradigma lama yang cenderung berpihak kepada teacher-centered learning TCL.
Di dalam TCL, dosen atau guru menjadi aktor utama sage on the stage dari hampir sebagian besar kegiatan belajar-mengajar Anderson dkk, 2006. Mulai dari
perencanaan materi pembelajaran sampai ke masalah ujian dan penilaian, hampir semuanya dikendalikan oleh para pengajar. Dengan paradigma seperti ini, para siswa
menjadi tidak bisa berbuat terlalu banyak ketika materi yang akan diterimanya ternyata sangat tidak sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya.
Akibatnya, pelajar yang berada dalam lingkungan seperti ini umumnya akan sulit untuk melibatkan dirinya ke dalam kegiatan belajar-mengajar yang sedang
diambilnya.
Selain itu, para pelajar ini justru akan menjadi pasif, tidak antusias apathetic dan bahkan merasa bosan atas pembelajaran yang sedang dijalaninya O’Neill dan
McMahon, 2005. Dengan fakta yang cukup memprihatinkan di atas, hadirnya SCL menjadi sesuatu yang tidak hanya dibutuhkan tapi juga diinginkan oleh banyak
kalangan Bender, 2003. Salah satu faktor atau aspek yang diyakini mampu mempercepat suksesnya
paradigma ini adalah teknologi informasi dan komunikasi information and communication technology. Penelitian ini akan melihat dan menganalisis WordPress
2.2 sebagai blogging software yang dapat dimanfaatkan oleh siswa-siswa untuk mendukung implementasi SCL melalui aktivitas blogging dan podcasting.
1.2. Rumusan Masalah