ANALISA DAN ASUMSI RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN NEGARA LEMBAGA (RENSTRA KL)

. Proses penat aan ruang belum t erkoordinasi dengan baik; . Unit Pengelolaan pada semua f ungsi kawasan hut an belum seluruhnya t erbent uk; . Pemanf aat an hut an belum berpihak kepada masyarakat . 0. Sumberdaya hut an menurun disebabkan ant ara lain oleh: . Pemanf aat an sumberdaya hut an masih bert umpu pada hasil hut an kayu; . Pengawasan t erhadap pengelolaan sumberdaya hut an masih lemah; . Penegakan hukum t erhadap pelanggaran dalam pengelolaan hut an masih rendah; . Laj u rehabilit asi hut an dan lahan masih lebih rendah dibandingkan dengan laj u kerusakan hut an dan lahan. B. Peran dan dist ribusi manf aat belum adil 0. Indust ri kehut anan t idak ef isien disebabkan ant ara lain oleh: . Tidak ada arah yang j elas, dan dukungan serius pemerint ah dalam mengembangkan indust ri kehut anan yang kompet it if ; . Tidak ada keadilan dalam dist ribusi manf aat indust ri kehut anan. 0. Kegiat an perekonomian masyarakat yang t erkait dengan sumberdaya hut an belum opt imal disebabkan ant ara lain oleh: . Perat uran perundangan yang mengat ur akses masyarakat t erhadap hut an belum t ersedia secara memadai; . Belum berkembangnya indust ri pengolahan hasil hut an skala kecil dan menengah; . Belum t ersedianya mekanisme pendanaan UKM bidang kehut anan.

BAB 6 ANALISA DAN ASUMSI

A. Ident if ikasi Fakt or Kekuat an, Kendala, Tant angan dan Peluang Dalam melakukan analisa unt uk menent ukan st rat egi, sasaran dan program selama lima t ahun kedepan Renst ra-KL ini menggunakan t elaahan SWOT . Telaahan ini menganalisis f akt or-f akt or kekuat an, kendala kelemahan, peluang, t ant angan ancaman. 0. Beberapa kekuat an yang bisa digunakan, ant ara lain: . Eksist ensi Depart emen Kehut anan sebagai penyelenggara pengelolaan hut an lest ari; . Perat uran perundangan bidang kehut anan yang mendukung pengelolaan sumberdaya hut an UU. No. 41 t ahun 1999, PP 34 t ahun 2002, UU No. 32 t ahun 2004, PP No. 35 t ahun 2002, PP No. 44 t ahun 2004, Kepmenhut -kepmenhut pendukung lainnya; . SDM dan sumberdaya hut an kehut anan yang t ersedia; . Hasil-hasil pembangunan kehut anan yang selama ini t elah dilaksanakan dapat dij adikan modal pembangunan selanj ut nya. 0. Beberapa kendala kelemahan yang perlu diperhat ikan, ant ara lain: . Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hut an masih lemah t erindikasi dengan t erbat asnya unit -unit pengelolaan hut an yang beroperasi secara penuh; . Indust ri kehut anan t idak ada arah yang j elas, t idak kompet it if dan kurang dukungan yang serius dari pemerint ah; . Pemberian peran kepada masyarakat kurang berkeadilan; . Dist ribusi manf aat kehut anan kurang berkeadilan; . Pemanf aat an SDM kehut anan unt uk pengelolaan hut an t idak opt imal; . Kepast ian dan pelayanan usaha di bidang kehut anan masih rendah; . Penyelenggaraan kehut anan belum sinergi; . Pemberian akses t erhadap kebij akan dan inf ormasi kehut anan rendah; . Perat uran perundangan bidang kehut anan belum sepenuhnya dapat dit erapkan; . Terbat asnya sarana-prasarana pendukung pelaksanaan pembangunan kehut anan. 0. Beberapa t ant angan ancaman yang perlu diant isipasi, ant ara lain: . Pencurian dan perdagangan sumberdaya hut an kayu dan non kayu illegal masih t erj adi; . Kebakaran hut an belum sepenuhnya mampu diat asi; . . Kawasan hut an belum mant ap; . Penduduk di dalam dan sekit ar hut an miskin; . Penyediaan lapangan kerj a bidang kehut anan rendah; . Kebut uhan lahan unt uk berbagai kepent ingan sangat t inggi; . Meningkat nya kebut uhan akses usaha kehut anan; . Kebij akan invest asi dalam pengembangan usaha kehut anan kurang menarik. 0. Beberapa peluang yang dapat dimanf aat kan, ant ara lain: . Pot ensi pemanf aat an sumberdaya hut an besar; . Komit men dalam negeri dalam menyelenggarakan kehut anan; . Dukungan int ernasional yang besar unt uk pengelolaan sumberdaya hut an yang lest ari; . Keberadaan mit ra kehut anan dan pot ensi peran sert a masyarakat yang t inggi dalam mendukung pembangunan kehut anan; . Ket ergant ungan t erhadap sumberdaya hut an t inggi; . Permint aan pasar t erhadap hasil sumberdaya hut an t inggi; . Peluang invest asi di bidang sumberdaya hut an t inggi. B. Analisa Berdasarkan hasil ident if ikasi f akt or kekuat an, peluang, kendala dan t ant angan sert a dengan menggunakan analisa SWOT, diperoleh alt ernat if -alt ernat if st rat egi j angka menengah pembangunan kehut anan melalui 4 empat pengelompokan sebagai berikut : 0. St rat egi memakai kekuat an unt uk memanf aat kan peluang; 0. St rat egi menanggulangi kendala kelemahan dengan memanf aat kan peluang; 0. St rat egi memakai kekuat an unt uk menghadapi t ant angan ancaman; 0. St rat egi memperkecil kelemahan dan menghadapi t ant angan ancaman. Rincian st rat egi masing-masing kelompok dapat dilihat pada mat rik 1. C. Asumsi Dalam upaya mencapai sasaran j angka menengah pembangunan kehut anan 2005-2009 yang realist ik dan proporsional dit et apkan asumsi-asumsi dasar. Asumsi t ersebut dij adikan pert imbangan dalam menganalisa masing-masing st rat egi yang t ert uang pada SWOT. Asumsi dasar t ersebut ant ara lain: 0. Renst ra-KL mendapat dukungan dan komit men dari j aj aran Depart emen Kehut anan; 0. SDM kehut anan yang kompet en t ersedia dan dapat didayagunakan secara penuh; 0. Regulasi dan kebij akan pembangunan kehut anan mendukung program-program yang dit et apkan dalam Renst ra-KL; 0. St akeholder dan sekt or lain mendukung dan berpart isipasi secara penuh dalam pembangunan kehut anan; 0. Monit oring dan evaluasi pembangunan kehut anan berj alan ef ekt if ; 0. St abilit as polit ik, keamanan, ekonomi dan sosial t erj aga. Berdasarkan st rat egi yang diperoleh dan asumsi-asumsi dasar sert a mengacu pada visi-misi-t uj uan dit et apkan sasaran-sasaran pembangunan selama 5 t ahun 2005-2009.

BAB 7 KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK