2.2.4.1. Periksa Respon dan Layanan Kedaruratan Medis
Menentukan pasien sadar atau tidak dengan cara memanggil, menepuk bahu atau wajah korban. Contohnya: tepuk bahu pasien dengan lembut sambil
bertanya dengan cukup keras “Apakah kamu baik-baik saja?” atau “Siapa namamu?” Bila pasien menjawab atau bergerak, biarkan pasien tetap pada posisi
ditemukan, bila perlu lakukan penilaian kembali dan pindahkan bila bahaya sambil dipantau. Bila pasien tidak memberikan respons, segera berteriak meminta
bantuan atau dengan menggunakan alat komunikasi dan beri tahu dimana posisi anda penolong. ERC Guidelines, 2010.
2.2.4.2. Pembebasan Jalan Napas Airway Support
Gangguan airway dapat timbul secara mendadak dan total, perlahan-lahan dan sebagian, dan progresif danatau berulang ATLS, 2004. Pasien yang tidak
sadar umumnya terjadi sumbatan jalan nafas oleh lidah yang menutupi dinding posterior faring karena terjadi penurunan tonus. Hal ini dapat diatasi dengan tiga
cara yaitu: ekstensi kepala dan mengangkat dagu chin-lift maneuver atau dengan ekstensi kepala dan mendorong rahang bawah ke arah depan jaw-thrust
maneuver atau ekstensi kepala head tilt. Mansjoer, 2000. Teknik-teknik mempertahankan jalan napas airway:
a. Tindakan ekstensi kepala head tilt
Gambar 2.2: Pemeriksaan Kesadaran Korban sumber:
European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation
2010. Gambar 2 3: Berteriak Meminta
Tolong sumber:
European Resuscitation Council Guidelines for
Resuscitation 2010.
Universitas Sumatera Utara
Ekstensikan kepala pasien sejauh mungkin dengan menggunakan satu tangan Alkatri, 2007.
b. Tindakan dagu diangkat chin lift Jari-jemari satu tangan diletakkan dibawah rahang, yang kemudian secara
hati-hati diangkat keatas untuk membawa dagu ke arah depan. Ibu jari dapat juga diletakkan di belakang gigi seri incisor bawah dan secara
bersamaan dagu dengan hati-hati diangkat. Maneuver chin lift tidak boleh menyebabkan hiperekstensi leher IKABI, 2004.
c. Tindakan mendorong rahang bawah jaw-thrust. Ekstensikan kepala, pegang angulus mandibula pada kedua sisi, kemudian
dorong ke depan.
Gambar 2.3: Jaw-thrust Maneuver sumber: European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2010.
Gambar 2.2: Head-tilt, Chin-lift Maneuver sumber: European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4.3. Bantuan Napas dan Ventilasi Breathing Support