10. PT. Bank Tabungan Negara Tbk 11. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
12. PT. Bank Mandiri Persero Tbk 13. PT. Bank Bumi Arta Tbk
14. PT. Bank Victoria Internasional Tbk 15. PT. Bank Mayapada Internasional Tbk
16. PT. Bank Mega Tbk 17. PT. Bank CIMB Niaga Tbk
Waktu penelitian yang dipilih adalah dari tahun 2007 – 2009.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel Dependen Y : Gejala financial distress.
Financial distress adalah keadaan kesulitan dana baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Dalam
menganalisisnya tingkat kesehatan bank menjadi salah satu indikatornya. Dalam penilaian kesehatan perbankan ada 5 kategori,yaitu :
a. Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan. b.
Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera
diatasi dengan tindakan segera dan rutin. c.
Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila
tidak akan menurunkan peringkat komposit. d.
Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi
perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
e. PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan
kelangsungan usahanya. 2.
Variabel Independen X terdiri dari : a.
Capital Adequacy Ratio CAR Rasio ini untuk menilai kecukupan modal. Yang dinilai adalah
permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Perbandingan Rasio tersebut adalah rasio modal terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR dan sesuai ketentuan pemerintah CAR hingga tahun ini minimal harus 8 yang dirumuskan
sebagai berikut :
b. Kualitas Aktiva Produktif 1 KAP 1
Rasio ini untuk menilai kualitas aktiva. Penilaian KAP 1 dapat menggunakan rumus :
c. Good Corporate Governance GCG
Rasio ini untuk menilai kualitas manajemen. Penilaian terhadap faktor
manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen – komponen manajemen menggunakan indikator pendukung yaitu nilai
komposit GCG. Hasil penilaian GCG diklasifikasikan dalam 5 kelompok, yaitu:
1 sangat baik jika NK1,5
2 baik untuk jika 1,5
≤ NK 2,5 3
cukup baik jika 2,5 ≤ NK 3,5
4 kurang baik jika 3,5
≤ NK4,5 5
tidak baik jika 4,5 ≤ NK5
d. Net Interest Margin NIM
Net Interest Margin NIM adalah pengukuran kemampuan bank untuk menghasilkan laba atas kredit yang disalurkan. Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional, digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu
terhadap lainnya.
e. Beban Operasional Pendapatan Operasional
Beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional untuk mengukur rentabilitas bank dengan rumus :
f. Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to Deposite Ratio LDR menilai suatu kinerja bank terutama dari seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan dana yang diterima
oleh bank yang diperoleh dengan rumus :
Tabel 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian
No. Variabel
Simbol Rumus
Skala
1. Kondisi Financial
Distress Bank Y
4, jika tingkat keseharan sangat baik 3, jika tingkat kesehatan bank baik
2, jika tingkat kesehatan bank cukup baik 1, jika tingkat kesehatan bank kurang baik
0, jika tingkat kesehatan bank tidak baik Interval
2. Capital Adequacy
Ratio X
1
Rasio 3.
KAP 1 X
2
Rasio 4.
Good Corporate Governance
X
3
Nilai good corporate governance 4, jika nilai komposit sangat baik
3, jika nilai komposit baik 2, jika nilai komposit cukup baik
1, jika nilai komposit kurang baik 0, jika nilai komposit tidak baik
Interval
5. Net Interest Margin
Biaya OperasionalPendap
atan Operasional X
4
X
5
a
b
Biaya Operasional dibagi dengan Pendapatan Operasional BOPO
Rasio
Rasio
6. Loan Deposit Ratio
X
6
Rasio
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
F. Metode Analisis Data