Dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat Hingga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat Kabupaten Simalungun Tahun 1990-1997

(1)

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Kantor Marihat Research Station Tahun 1968

Sumber photo : Arsip Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Gambar 1.2 Kantor Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat Tahun 1993

Sumber photo : Arsip Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat


(2)

Gambar 1.3 Kantor Pusat Penelitan Marihat (PPM) Tahun 1981

Sumber Photo: Arsip Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Gambar 1.4 Proses pembibitan kelapa sawit di Marihat Research Station (MRS) Tahun 1970

Sumber Photo: Arsip Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat


(3)

Gambar 1.5 Proses penyortiran kecambah kelapa sawit di Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat Tahun 1993

Sumber Photo: Arsip Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Gambar 1.6 Proses penelitian kelapa sawit di Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat Tahun 1993

Sumber Photo: Arsip Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Seminar Sejarah

Nasionla V: Subtema Sejarah Industrialisasi, Jakarta, 1992.

Dwiloka, Bambang, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: Rineke Cipta, 2005. Erlina, Metodologi Penelitian, Medan: USU Press, 2011.

Harian Bisinis Indonesia, Selasa, 23 Oktober 2012.

Gotschalk, Louis, Mengerti Sejarah ( Terj.) Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1973.

Kartodirdjo, Sartono dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan Indonesia: Kajian Sosial – Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit Aditya Media, 1991

Lubis, Adlin U, KELAPA SAWIT (Elaeis guineen sis Jacq.) DI INDONESIA, Medan: Pusat PKS, 2008.

Poesponegoro, Marwati Djoenoed dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia IV, Jakarta: Balai Pustaka, 1984.

Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Marihat Tahun 1990.

Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Marihat Tahun 1993.

Tim Penulis PS, KELAPA SAWIT (Usaha budidaya, Pemanfaatan hasil Dan Aspek

Pemasaran) Jakarta: PT Penebar Swadaya, 1992.

Tim Penyusun Buku Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Salim Group, Salim Plantations, Pedoman Teknis Budaya Kelapa Sawit, Jakarta: tanpa penerbit, 1995


(5)

BAB III

PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN 1990-1993

3.1 Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

Pada tahun 1990, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian Pengembangan Perkebunan Indonesia (RAAPPI) nama PPM diganti menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (P3M). Namun beberapa bulan kemudian nama P3M diganti lagi menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat atau disingkat dengan Puslitbun Marihat.16

Setelah mengalami perubahan nama menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat, maka Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) memberikat mandat untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pada komoditas kelapa sawit. Tugas ini bertujuan untk menentukan suatu konsep dalam memecahkan berbagai masalah baik teknik budidaya, pemeliharaan, pengelolaan hasil, pemasaran dan manajemenya. Konsep itu diharapkan dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dengan kualitas yang lebih baik termasuk proses pengelolaan dan manajemennya.17

16 Data Arsip Puslitbun tentang Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian

Perkebunan Marihat tahun1993 tanpa terbit.


(6)

Berdasarkan keadaan tersebut diatas, maka tugas PUSLITBUN Marihat adalah sebagai berikut:18

a. Menangani penelitian terapan tanaman kelapa sawit seperti: Kesesuaian tanah dan iklim, bahan tanaman unggul, kultur jaringan, kultur teknis, proteksi tanaman, manajemen produksi, pasca panen, pengolahan, pemasaran dan masalah social ekonomi dan lain-lain.

b. Menyediakan benih unggul kelapa sawit dan racun tikus. c. Penasehatan untuk perkebunan kelapa sawit.

d. Jasa yang meliputi: survey dan pemetaan tanah, training pegawai perkebunan.

e. Analisa laboratorium untuk tanah, daun, pupuk dan lain lain.

Ketenagaan dan Pendidikan

1. Status Kepegawaian

Status kepegawaian para karyawan dari sumber daya manusia yang ada di Puslitbun Marihat dapat dilihat melalui tabel berikut :

18 Ibid.,


(7)

Tabel 1.5

Jumlah Tenaga Puslitbun Marihat Berdasarkan Status Pegawai Tahun 1990

Status Kepegawaian Jumlah

Staf 39

Bulanan 261

Harian 24

Tenaga Kerja Lepas 115

Total 439

Sumber: Data Puslitbun Tahun 1993

`Dari sumber daya manusia yang ada tersebut, penyebaran tingkat golongan para karyawan Puslitbun Marihat dapat dilihat pada tabel berikut ;


(8)

Tabel 1.6

Penyebaran Tingkat Golongan Karyawan Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990

Tingkat Golongan Jumlah

Orang %

Staf

1. Direktur 1 0.31

2. VII - 0.00

3. VI 3 0.93

4. VB 5 1.54

5. VA 1 0.31

6. IV 7 2.16

7. III 12 3.70

8. II 10 3.09

9. I - 0.00

Jumlah 39 12.03

Karyawan

1. VI 10 3.09

2. V 15 4.63

3. IV 45 13.89

4. III 82 25.31

5. II 42 12.96

6. I 88 27.16

7. KHT 3 0.93

Sub Jumlah 285 87.96

Total 324 100


(9)

2. Kualifikasi Pendidikan

Tingkat pendidikan karyawan yang ada di Puslitbun Marihat terus dikembangkan khususnya pada tenaga peneliti yang ada. Pada tahun 1990 staff peneliti yang sedang mengikuti pendidikan strata 3 sebanyak 2 orang dan strata 2 juga ada 2 orang. Pendidikan ini dilakukan untuk meningkatkan status pendidikan para staff Puslitbun Marihat.

Tingkat pendidikan pegawai pada Puslitbun Marihat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.7

Tingkat Pendidikan Pegawai Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990

Tingkatan pendidikan Jumlah %

S3 (Dr) - 0.0

S2 (Ms) 3 0.93

S1 (Ir, Drs, Dra) 29 8.95

Sarjana Muda 2 0.62

SLTA 75 23.15

SLTP 85 26.23

SD 70 21.60

Non SD 60 18.52

Jumlah 324 100.00


(10)

3. Bidang disiplin tenaga S1, S2, S3

Sesuai dengan disiplin penelitian, jumlah peneliti yang didasarkan kepada Akademis (S1, S2, dan S3) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.8

Jumlah Peneliti Yang Didasarkan Kepada Akademis (S1, S2, dan S3) pada Puslitbun Marihat tahun1990

Disiplin Jumlah dan tingkatan peneliti

S3 S2 S1

Perlindungan Tanaman

- 1 5

Pemuliaan - 1 3

Tanah - - 7

Sosial ekonomi

- 1 2

Agronomi - - 5

Teknologi - - 5

Jumlah - 3 27

Total jumlah 30

Sumber : data Puslitbun tahun 1993

3.2 Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat

Tugas pokok dari Puslitbun Marihat diutamakan pada “applied research” atau penelitian terapan yang dapat langsung di aplikasikan kepada pengguna langsung. Dengan demikian umumnya penelitian dilakukan tersebar di berbagai perusahaan perkebunan, terutama perkebunan milik pemerintah.


(11)

Penelitian-penelitian yang telah banyak dilakukan di Puslitbun Marihat diantaranya adalah penelitian di bidang pemuliaan. Di bidang pemuliaan tanaman telah banyak dilakukan penelitian baik dengan menggunakan material lokal maupun import dan telah menghasilkan berbagai jenis hibrida baru yang sebagian besar telah dipakai. Program lain yang dilakukan oleh Puslitbun Marihat untuk meningkatkan kualitas benih kelapa sawit adalah Program Recurrent Reciprocl Selection (RSS) yang dimulai sejak tahun 1973 dan pada tahun 1992 program kegiatan RSS telah membuahkan hasil.

Adapun Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat adalah:

1. Koperasi/Usaha Karyawan

Di Puslitbun Marihat terdapat Koperasi. Terdapat 3 jenis koperasi yang ada di Puslitbun Marihat, yaitu :

• Koperasi Konsumsi

Dalam koperasi konsumsi, keuntungan yang bias diambil berkisar antara 3-5 %, tergantung pada pembelian barang. Jenis barang yang disediakan cukup bnayak, kurang lebih 250-300 jenis. Koperasi ini menjual kebutuhan pokok karyawan.

• Koperasi Simpan Pinjam

Untuk koperasi Simpan Pinjam, perputaran uang setiap bulan berkisar antara Rp.3.000.0000,- s/d Rp 3.500.0000,- dengan bunga 2 % perbulan. Uang


(12)

pinjaman dibatasi maksimal Rp 300.000,-/karyawan tergantung golongan karyawan tersebut.19

• Koperasi Jasa

Koperasi ini merupakan partner dari perusahaan (Puslitbun Marihat) yang mengerjakan pekerjaaan-pekerjaan borongan, seperti pemeliharaan kantor, penyediaan tenaga lepas untuk pencincangan tandan dll.

2. Kerjasama

Untuk meningkatkan kualitas dan prduktivitas hasil kelapa sawit, Puslitbun Marihat melakukan berbagai kerjasama penelitian dengan berbagai instansi. Beberapa diantaranya adalah dengan instansi BIOTROP (Bogor), IRHO (Prancis), dan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Bidang yang di teliti meliputi : penyakit Ganoderma (BIOTROP), Remote Sensing dan Gulma Chromolaena (MEE). Dana penelitian kerjasama dengan BIOTROP dan IRHO disediakan oleh Puslitbun Marihat, sedangkan dana kerjasama penelitian dengan MEE ditanggung oleh institusi tersebut.

Beberapa hasil dari kerja sama itu telah membuahkan hasil, antara lain : a. Puslitbun Marihat

19

Wawancara dengan Ir. H.M Edwin S Lubis, M.Sc., pensiunan Kepala bidang Penelitian PPKS pada tanggal 07 Februari 2014.


(13)

• Kerjasama dengan BIOTROP20

• Kerjasama dengan IHRO

dibiayai oleh Marihat dengan mendatangkan 3 orang peneliti dari BIOTROP dengan objek kegiatan tentang penelitian penyakit Ganoderma dengan waktu 3 tahun (1989-1991).

21

b. PT.Perkebunan II Tanjung Morawa Medan

Prancis dibiayai oleh Marihat dengan mendatangakan 3 tenaga ahli dari Prancis diperbantukan di Marihat. Dengan objek kegiatan meliputi Agronomi, pemuliaan dan proteksi tanaman. Kerjasama ini berlangsung selama 2 tahun (1989-1990).

Kerjasama antara Puslitbun Marihat, IRHO dengan PTP II dengan mendatangkan 1 orang tenaga ahli dari IRHO Prancis dengan objek kegiatan Penginderaan Jarak Jauh. Kerjasama ini berlangsung selama 1 tahun (1991-1992) dengan biaya dari PTP II.

c. EEC (Masyarakat Ekonomi Eropa)22

Kerjasama Puslitbun Marihat dengan MEE melalui IRHO dengan mendatangkan 1 orang tenaga ahli dari IRHO. Peralatan berupa

20 BIOTROP adalah Pusat Regional untuk Biologi Tropis dari

Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) yang terlibat dalam kegiatan pelatihan dan penelitian yang berada di Bogor.

21

IHRO (Institut de Recherches les Huiles et Oleagineux) merupakan lembaga penelitian tumbuhan perkebunan yang ada di Prancis.

22 Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) adala

negara-negara anggotanya. Organisasi ini dibentuk melalui dibentuk tahun 1993, MEE disatukan dan berganti nama menjadi Masyarakat Eropa (EC). Pada tahun 2009, semua lembaga ME dileburkan menjadi Uni Eropa.


(14)

Laboratorium dan alat-alatnya merupakan bantuan dari MEE, objek kegiatan peelitian ini yaitu pengendalian hayati gulma Chomolaena odorata dengan serangga Pharachetessp. Kerjasama ini berlangsung selama 2 tahun (1991-1993).

3.3. Produk-Produk Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat

Produk yang dimaksud merupakan produk yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) untuk perkebunan kelapa sawit adapun produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

1. Bahan Tanaman Kelapa Sawit Unggul

Pada masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat, terdapat 11 varietas bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dihasilkan dengan produktivitas 7-8 ton CPO/ha/tahun.23

2. Biofungisida Marfu

Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat juga menyediakan biofungisida hasil temuan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat untuk penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma) pada tanaman kelapa sawit.

23

Wawancara dengan bapak Junimar Siahaan, pensiunan karyawan Pusat Penelitan Perkebunan Marihat pada tanggal 9 Juni 2014.


(15)

Biofungisida yang diberi nama MARFU ini sangat diperlukan dalam peremajaan tanaman kelapa sawit.

3. Feromon

Feromon merupakan insektisida alami dan ramah lingkungan yang ditemukan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat. Feromon berguna untuk pengendalian hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang banyak ditemukan di perkebunan kelapa sawit.

4. Frying Shortening

Frying shortening digunakan sebagai medium penggoreng terutama pada proses deep frying, untuk menghasilkan produk yang renyah. Frying shortening ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain: bebas kolesterol, bebas asam lemak dan relatif stabil terhadap panas.

5. Publikasi dan Jasa perpustakaan

Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat secara rutin menerbitkan publikasi ilmiah sebagai sarana penyampaian hasil penelitian kepada pengguna. Publikasi tersebut berupa warta dan jurnal. Penyampaian informasi secara berkala disampaikan dalam bentuk pertemuan teknis, baik yang bersifat lokal maupun internasional.


(16)

3.4. Penggabungan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dengan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Bandar Kuala.

Sejalan dengan tuntutan efisiensi dalam menghadapi tantangan kebutuhan pembangunan, maka AP3I mengadakan re-organisasi pusat-pusat penelitian di lingkungannya. Pada bulan Februari 1992, Pusat Penelitian Perkebunan Marihat dan Pusat Penelitian Perkebunan Bandar Kuala digabung menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala, dengan mandat penelitian dan pengembangan kelapa sawit dan kelapa. Dengan diserahkannya memori pelaksanaan tugas Direktur Puslitbun Bandar Kuala pada tanggal 11 Februari 1992.

Dengan adanya penggabungan tersebut, maka pada bulan April 1992 dilakukan perubahan perubahan intern organisasi agar diperoleh efisiensi kerja dan produktivitas yang tinggi.

Keberadaan Puslitbun ini mempunyai arti yang penting dalam menunjang perkembangan kelapa sawit dan kelapa di Indonesia melalui temuan-temuan paket teknologi, pelayanan jasa, produksi kecambah kelapa sawit dan transfer teknologi Kebun Induk Kelapa hibrida serta berperan aktif dalam pembuatan konsep keputusan nasional.

Disamping tugas tersebut diatas peran Puslitbun ini dalam mencari dan mengumpulkan dana (pendapatan) yang akan digunakan sendiri dan dikirim kepada DPH AP3I dalam 3 tahun terakhir menjadi sangat penting dalam menjunjung AP3I.


(17)

Seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan Puslibun Marihat-Bandar Kuala di koordinatif oleh Asisten Direktur Penelitian. Pada tahun 1990 (Puslitbun Marihat, sebelum digabung) terdiri dari 6 (enam) seksi, yaitu :24

1. Seksi Agronomi (Pemuliaan) 2. Seksi Tanah dan Pemupukan 3. Seksi Proteksi

4. Seksi Bioteknologi 5. Seksi Pasca Panen 6. Seksi Sosial Ekonomi

Pada tahun 1992 (setelah penggabungan) jumlah seksi dirubah menjadi 7(tujuh) seksi. Setiap seksi yang ada, kegiatannya merupakan gabungan dari seksi atau bagian seksi dari Puslitbun Bandar Kuala.

Seksi Agronomi (puslitbun Marihat) dipecah menjadi seksi Agronomi dan seksi pemuliaan, sedangkan seksi agronomi di Puslitbun Bandar Kuala dipecah dalam seksi Agronomi dan seksi Tanah Pemupukan.

Penelitian-penelitian kelapa yang dilakukan tersebar di berbagai tempat yaitu sebagian besar penelitian lapangan dilaksanakan di kebun pihak ketiga, seperti PTP VI dan perusahaan lainnya.

24

Op.Cit., Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Marihat tahun1993.


(18)

Bagan Organisasi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dapat dilihat dari bagan berikut :

Sumber : Data Arsip Puslibun tahun 1993.

Direktur

Monitoring Asisten Direktur Penelitian

Biro Umum Asisten Direktur

Pengembangan

Agronomi

Tanah Pemupukan

Proteksi

Sosial Ekonomi

Pasca Panen

Lab. Kimia

Lab. Biotekonolgi

Jasa PHP Substation

Survei/Pemetaan Saprotan

Administrasi URT

Keuangan Perencanaan/Per sonalia


(19)

BAB IV

PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT TAHUN 1993-1997

4.1 Menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslibun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPH -AP31 No. 084/Kpts/DPH/XII/1993 pada 24 Desember 1992.

Setelah penggabungan pada tanggal 24 Desember 1992, PPKS berpusat di Medan Jl. Brigjen Katamso No.51, maka Puslitbun Marihat dijadikan sebagai unit usaha yang disebut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat yang berada di Jl. Pematangsiantar – Tanah Jawa KM. 5 Marihat Ulu, Siantar, Simalungun, Sumatera Utara.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan menjadi center of

excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan

industri kelapa sawit. Sedangkan misi PPKS adalah menunjang industri kelapa sawit di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan serta pelayanan.25

25

Wawancara dengan Dr. Edy Sigit Sutarta, sebagai Kepala Bidang Penelitian Kelapa Sawit pada tanggal 13 Januari 2014.


(20)

Diharapkan melalui paket teknologi maupun pengembangan IPTEK yang dihasilkan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dapat menjadi motor penggerak

(prime mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit.

Untuk menunjang program kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), maka PPKS Unit Usaha Marihat dijadikan sebagai pusat lokasi produksi penelitian kelapa sawit.


(21)

4.2 Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Marihat (2015)

KA UNIT PPKS Marihat

Keuangan Administrasi URT (Urusan RumahTangga) Kebun Bibitan/Produksi -Keuangan -Verifikasi -Poliklinik -SDM/Personalia -Telepon/Fax -Pos -TK -Penitipan Bayi -Gereja -Mesjid -Darma wanita -Fotocopy -Biro URT -Kemotoran -Bengkel -Listrik -Air -Gudang -Pustaka / Aula -Perawatan Lapangan -Lapangan Tennis -Kalianta -Dalu-dalu -Sijambu-jambu -T.Dalam /P.Maria -Padang Madarsah -Simirik -Bibitan Komersil


(22)

Berdasarkan bagan diatas tugas dari Kepala PPKS Unit Usaha Marihat dan urusan bagian bawahannya adalah sebagai berikut:

1. Kepala Unit Usaha Marihat

Memiliki tugas sebagai berikut :

a. Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan kegiatan operasional dan pengendalian diseluruh wilayah kerja.

b. Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional di wilayah kerja.

c. Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup Marihat.

d. Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti. e. Mengajukan usulan perluasan bidang usaha dan rencana perubahan teknis

serta pencapaian efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional.

2. Kepala Urusan Keuanga

Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah:

a. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan.

b. Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas. c. Melakukan tata usaha keuangan.


(23)

d. Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa. 3. Kepala Urusan Administrasi/SDM

Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM adalah :

a. Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan karyawan.

b. Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum. c. Melakukan tata usaha di bidang hukum.

4. Kepala Usaha Rumah Tangga (URT)

Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggaan adalah :

a. Memelihara gedung dan rumah dinas.

b. Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan. c. Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen. d. Memelihara kebersihan halaman.

e. Melakukan ketata usahaan rumah tangga.

5. Kepala Kebun Produksi


(24)

a. Penyelenggaraan kegiatan perbenihan perkebunan. b. Kegiatan peningkatan produksi perkebunan.

c. Penyelenggaraan kegiatan konservasi dan perlindungan tanaman perkebunan.

4.3 Program Kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

1. Penelitian

Dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS Unit Usaha Marihat melakukan berbagai kegiatan di antaranya adalah kegiatan penelitian. PPKS Unit Usaha Marihat memiliki berbagai sarana penelitian berupa laboratorium maupun kebun-kebun percobaan sebagai berikut :

a. Laboratorium penelitian dan pelayanan yang dilengkapi peralatan canggih seperti Gas Chromatography (GC), High Performance Liquid

Chromatography (HPLC), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS),

XDS NIR Analyzer Liquid, Digital pH meter, Spectrophotometer UV/VIS dan lain-lain.

b. Kebun Induk untuk menghasilkan benih dan bibit unggul kelapa sawit. c. Kebun Percobaan dan Percontohan yang tersebar di 4 (empat) provinsi

yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan total luas areal mencapai ± 2.900 (dua ribu sembilan ratus) Ha.


(25)

d. Perangkat Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning

System (GPS) untuk survei dan pemetaan lahan.

e. Perpustakaan yang memiliki koleksi literatur perkelapasawitan terlengkap di Indonesia.

f. Pilot Plant Biodiesel. g. Pilot Plant Oleo Pangan. h. Workshop.

Adapun program penelitian yang dilakukan PPKS Unit Usaha Marihat di antaranya adalah

a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi faktor produksi. b. Pengembangan industri hilir.

c. Peningkatan pemahaman terhadap peran kelapa sawit dalam aspek lingkungan dan kesehatan.

d. Pengembangan energi alternatif.

e. Mempercepat dan mempertajam program riset dan pengembangan kelapa sawit dalam upaya meningkatkan daya saing.

2. Kerja Sama

Dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan, PPKS Unit Usaha Marihat menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri, diantaranya :


(26)

a. Oil Palm Genome Project (OPGP) konsorsium 16 (enam belas) institusi dari 6 (enam) negara. Kerjasama penelitian industri hilir kelapa sawit TÜV Rheinland, University of Dresden, VW (Jerman), National Agricultural

and Food Research Organization (Jepang), Evonik (Austria), GIZ

(Jerman) dan Seafast Center.

b. Kerjasama dengan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengenai penyakit Ganoderma.

c. Konsorsium Ganoderma dengan beberapa lembaga penelitian untuk pengendalian penyakit Ganoderma.

d. Konsorsium Eksplorasi Plasma Nutfah dengan produsen benih kelapa sawit lain di Indonesia.

e. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan paket teknologi produksi biodiesel, bahan lubrikan dari minyak sawit, briket arang dari tandan kosong sawit dan pengembangan serta pendidikan petani kelapa sawit.

f. Kerjasama penelitian dengan lembaga pendidikan dan lembaga penelitian, seperti ITB, IPB, UGM, UNS, USU, Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK), BPPT dan lain-lain dalam berbagai aspek industri hulu maupun industri hilir kelapa sawit.

g. Kerjasama penelitian dengan BUMN Perkebunan dan Perusahaan Swasta terutama dalam peningkatan produktivitas tanaman.


(27)

3. Kinerja Usaha Terkini

a. Waralaba Untuk mencegah beredarnya benih kelapa sawit ilegitim (palsu) dan tidak unggul, maka PPKS membuat mekanisme baru penyaluran benih kelapa sawit melalui sistem waralaba. Waralaba dilaksanakan dengan perorangan, instansi atau perusahaan swasta yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Perkebunan atau Pertanian setempat.26

b. Integrasi Sawit Sapi Energi (ISSE) Sebuah paket teknologi pengandangan ternak sapi yang mengandalkan hasil samping dari usaha agrobisnis kelapa sawit berupa pelepah dan bungkil kelapa sawit sebagai sumber pakan serta pemanfaatan limbah dari pengandangan sapi sebagai sumber energi dan pupuk organik yang dikembalikan ke kebun.

c. Program Sawit Rakyat (Prowitra) Prowitra ditujukan untuk mendekatkan bahan tanaman resmi yang diproduksi PPKS kepada pengguna di berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan program ini antara lain penyaluran benih unggul kelapa sawit PPKS, penyuluhan tentang kultur teknis kelapa sawit dan dialog interaktif dengan petani kelapa sawit.

26

Wawancara dengan bapak Suhendra, karyawan bagian pembibitan Pusat penelitian Kelapa Sawit Unit Usaha Marihat pada tanggal 10 Februari 2014.


(28)

d. Pelayanan Jasa dan Konsultasi

• Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Jasa rekomendasi yang diberikan berdasarkan informasi analisa tanah dan daun, pengamatan tanaman di lapangan dan didukung berbagai data sehingga dapat ditentukan jenis dosis, cara dan waktu pemupukan yang tepat. • Bantuan Teknis Bentuk pelayanan jasa dan konsultasi PPKS yang

bersifat pemecahan masalah terkait permasalahan di industri hulu dan industri hilir kelapa sawit.

• Jasa Analisis Laboratorium Jasa yang diberikan berupa analisis daun, tanah, pupuk, air dan limbah, mutu minyak sawit dan turunannya dan analisis agrokimia. Laboratorium di PPKS telah terakreditasi sebagai Laboratorium Penguji dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan sistem jaminan mutu ISO/IEC 17025:2005.

• Jasa Training dan Magang Program pendidikan dan pelatihan untuk membentuk dan menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai salah satu kunci pengembangan SDM berkelanjutan.

• Publikasi PPKS menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah ilmiah dan semi ilmiah dan berbagai pedoman teknis, buku saku, buku semi populer dan majalah bulanan “Elaeis Indonesia” untuk menyebarluaskan informasi perkelapasawitan.


(29)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat merupakan salah satu lembaga penelitian kelapa sawit yang sangat berpengaruh dalam perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Pengaruh Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat terhadap industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia tersebut tidak terlepas dari berbagai kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat yang lebih mengutamakan pada penyediaan bibit kelapa sawit berkualitas, pemenuhan kebutuhan bahan tanaman kelapa sawit dan penasehatan berupa rekomendasi pemupukan, analisa tanah atau daun, pemberantasan penyakit dan kultur teknis lainnya.

Proses cikal bakal Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat dimulai pada tahun 1964, dimana pada awal proses terbentukya adalah sebagai berikut:

1. Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) pada tanggal 6 Juni 1964 yang berpusat di Marihat.

2. Marihat Research Station (MRS) tahun 1968. 3. Pusat Penelitian Marihat (PPM) tahun 1981.


(30)

4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Marihat (P3M) tahun 1990.

5. Penelitian Perkebunan Marihat (Puslitbun Marihat) tahun 1990.

6. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1993. Proses pergantian nama lembaga penelitian ini merupakan pengaplikasian dari kebijakan pemerintah untuk mengikuti pola perkembangan dan kebutuhan terhadap industri perkebunan kelapa sawit.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian terhadap Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat, melalui penelitian ini peneliti menyarankan sebagai berikut:

• Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan menjadi pusat informasi terhadap dunia industri perkebunan, baik perkebunan yang dikelola oleh masyarakat maupun perkebunan yang dikelola pemerintah. Selain menjadi pusat informasi terhadap industri perkebunan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) juga diharapkan menjadi pusat informasi terhadap dunia pendidikan sejarah khususnya di Sumatera Utara. Mengingat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) merupakan salah satu pusat informasi sejarah lahirnya perkebunan-perkebunan yang ada di Sumatera Utara. • Dengan sistem “applied research” atau penelitian terapan yang dapat


(31)

Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan dapat menjadi motor penggerak (prime

mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia

khususnya di SUMUT. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit.


(32)

BAB II

PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN 1990

2.1Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS).

Terbentuknya Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) berkaitan dengan pengambilalihan perusahaan perkebunan milik asing oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 10 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pengembalian Irian Barat dan sebagai aksi Trikora.8 Perusahaan perkebunan milik Belanda terdiri atas perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa (Kopra), serat, dan beberapa jenis komoditas lainnya. Beberapa yang terkenal adalah Handels

Vereeniging Amsterdam (HVA), Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam

(RCMA), Vereeniging Deli Maatschappij (VDM), Netherland Handels

Maatschappij (NHM), Bandar Oliepalmen Cultuur Maatschappij (BOCM), dan

lain-lain yang banyak memiliki perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, Aceh dan Lampung.9

Sejak sebelum Perang Dunia II , masing-masing perusahaan milik Belanda ini memiliki semacam Lembaga Penelitian/Bagian atau Seksi Penelitian atau yang

8 Trikora (Tiga Komando Rakyat) pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam sebuah

pidato di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1961. Hal ini sebagai bentuk respon cepat dari pemerintahan Indonesia atas tindakan kolonial Belanda yang mendeklarasikan kemerdekaan Negara boneka Irian Barat. Tiga komando yang dikenal sebagai Tri Komando Rakyat tersebut pada intinya berisi hal-hal sebagai berikut: Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda Kolonial, Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia, dan Bersiaplah untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.


(33)

disebut sebagai Penasehat Pertanian. Lembaga Penelitian ini bertugas untuk melakukan penelitian terhadap perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh pemerintah Belanda. Salah satu lembaga penelitian yang ada pada saat itu adalah Lembaga Penelitian yang terletak di Marihat. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemeritah Republik Indonesia melakukan Nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah asing termasuk Lembaga Penelitian yang terletak di Marihat tersebut. Setelah pengambil alihan, Lembaga Penelitian ini masih tetap menjalankan perannya dalam meneliti perkebunan-perkebunan yang telah di ambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan mengganti namanya menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

BPU PPN Aneka Tanaman melihat bahwa pekerjaan penelitian yang dilakukan di masing-masing penelitian PPN dalam lingkup PPN Aneka Tanaman perlu diorganisir dengan baik agar terarah dan mencapai hasil maksimal. Atas prakarsa Ir. Suherlan, yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Teknik/Produksi BPU Aneka Tanaman, maka melalui SE No : 57/III/1007/AT/64 yang telah dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 1964 dibentuklah Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera, yang disingkat PUPENAS yang berkantor di Marihat, Pematang Siantar (Sumatera Utara).10 Pada awal berdirinya, PUPENAS hanya memiliki enam (6) orang peneliti yang memiliki latar belakang Sarjana Pertanian dengan beberapa karyawan dan fasilitas kantor yang sangat minim dan tanpa memiliki Laboratorium. Beberapa karyawan yang direkrut untuk bekerja di


(34)

PUPENAS yang baru didirikan pada saat itu diambil dari karyawan yang sedang bekerja di Perkebunan Nasional Pemerintah (PNP). Pada masa perekrutan karyawan tersebut PUPENAS mengalami kendala, yaitu susahnya merekrut karyawan yang akan dipekerjakan di PUPENAS. Hal ini dikarenakan adanya keraguan bagi calon karyawan yang akan di rekrut oleh PUPENAS.11

2.2Marihat Research Station (MRS)

Pada saat itu, PUPENAS diberi tugas menangani penelitian aneka tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, coklat, teh, pinus, dan lain-lain yaitu tanaman yang ditanam oleh perkebunan dibawah BPU Aneka Tanaman. Sebelumnya, penelitian terhadap tanaman tersebut dilakukan secarah terpisah oleh kesatuan/unit PPN Sumut VII Bah Jambi dan Bagian Research PPN Sumut VI di Pabatu.

Pada tanggal 28 Agustus 1968 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.185/Kpts/OP/8/1968 Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) menjadi lembaga sendiri yang pembinaannya berada di bawah naungan PTP I, II, IV, VII, dan VIII dengan komoditi kelapa sawit, coklat dan teh. Nama PUPENAS kemudian diganti menjadi Marihat Research Station (MRS). Pada tahun 1972 dengan surat BCU PNP No : 889/WK.BC.A/U/72 PTP-I dan PTP II keluar dari Dewan penyantun. Kemudian pada tahun 1973 sehubungan dengan terbentuknya


(35)

BALAI PENELITIAN TEH DAN KINA (BPTK) yang berpusat di Gambung dengan surat keputusan Menteri Pertanian No :577/Kpts/OP/11/73 PTP VIII juga keluar dari Dewan Penyantun. Maka sejak saat itu hingga sekarang MRS berada di bawah pembinaaan PTP-VI dan PTP-VII.12

- Pembangunan laboratorium analisa tanah dan daun

Penelitian tanaman teh diserahkan kepada BPTK dan kegiatan MRS selanjutnya dipusatkan pada penelitian tanaman kelapa sawit yang terutama diarahkan pada penelitian terapan seirama dengan pengembangan dan perluasan kebun kelapa sawit di Indonesia maka masalah yang timbul juga akan semakin banyak dan kompleks. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka MRS juga dituntut dan harus meningkatkan aktifitasnya dan fasilitasnya dengan :

- Pembangunan laboratorium produksi biji/kecambah - Penanaman pohon-pohon induk baru

- Penambahan tenaga dan fasilitas lainnya.

Pada tahun 1972, merupakan tahun yang sangat penting dalam perkembangan MRS, hal ini dikarenakan dua bagian terpenting bagi MRS yaitu Bagian Seleksi/Produksi Kecambah dan Bagian Tanah/Pemupukan lengkap dengan peralatan laboratoriumnya telah selesai dibangun dan mulai berjalan dengan baik. Dengan tersedianya fasilitas ini maka MRS telah dapat melaksanakan fungsinya sebagai badan penelitian yang berperan menanggulangi masalah yang dihadapi industri kelapa sawit di Indonesia pada saat itu.


(36)

Disamping melaksanakan tugas penelitian, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Marihat research Station (MRS) pada saat itu yaitu:

- Penyediaan kecambah kelapa sawit.

- Pemberian advis dalam bidang kultur teknis.

- Pembuatan rekomendasi pemupukan yang didasarkan atas hasil analisa daun dan tanah.

- Pemetaan terhadap tanah kebun-kebun kelapa sawit PTP - Survei lahan dan areal baru

- Penyediaan racun tikus

Pertumbuhan MRS dari tahun 1964-1980 setelah mengalami pergantian nama dari PUPENAS adalah sebagai berikut :

a) Personalia

Personalia merupakan serangkaian kegiatan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawannya. Data pegawai atau staf personalia MRS pada tahun 1964 – 1980 dapat dilihat pada table 1.1 dibawah ini.


(37)

Tabel 1.1

Data Pegawai / Staf bagian Personalia Marihat Research Station (MRS) Tahun 1964 – 1980

Pegawai 1964 1968 1972 1976 1980

Staf sarjana 1 6 10 16 18

Staf Non-Sarjana

- 2 2 7 7

Pegawai Biasa - 13 141 231 259

Jumlah 1 21 153 254 284

Sumber : Arsip PUSLITBUN Tahun 1993

Dari tabel 1.1 tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1964 jumlah pegawai personali hanya 1 orang dengan tingkat pendidikan sarjana, hal ini terjadi karena pada tahun tersebut jumlah orang pada tingkat pendidikan sarjana masih minim. Peningkatan jumlah pegawai personalia MRS dimulai pada tahun 1968 yakni berjumlah 21 orang pegawai/staf, lalu pada tahun 1972 dengan jumlah 153 orang pegawai/staf, tahun 1976 dengan jumlah 254 orang pegawai/staf, dan tahun 1980 berjumlah 284 orang pegawai/staf.

b) Pelayanan

Pelayanan yang dimaksud dalam kegiatan MRS ini adalah pelayanan terhadap kegiatan untuk menunjang atau meningkatkan hasil produksi jumlah tanaman. Jumlah tanaman dalam kegiatan dari tahun 1964 – 1980 dapat dilihat


(38)

Tabel 1.2

Kegiatan Pelayanan Marihat Research Station (MRS) dalam jumlah produksi pertanaman

Tahun 1964 – 1980

Nama kegiatan 1964 1968 1972 1976 1980

Produksi Kecambah (biji)

- - 1.817.000 1.997.000 8.651.000

Analisa daun - - - 6.877 17.233

Analisa tanah - - - 1828 1.700

Produksi racun tikus

- - - - 409.200

Sumber : Data Arsip PUSLITBUN Tahun 1993

Kesanggupan penyediaan kecambah terus ditingkatkan sehingga peranan MRS yang menghasilkan 85% kebutuhan kecambah kelapa sawit di Indonesia dapat memenuhi program yang telah digariskan oleh pemerintah.

Kegiatan penelitian laboratorium tanah dan daun diikuti pembuatan rekomendasi pemupukan setiap tahun meliputi tanaman kelapa sawit PTP-I, PTP III, PTP V, PTP VI, dan PTP VII disamping perusahaan swasta nasional. Sedangkan pelayanan laboratorium tanah dan daun meliputi seluruh tanaman kelapa sawit PNP/PTP, swasta nasional dan swasta asing seperti PP London Sumatera, NV Goodyear, PT Socfindo, PT Sipef dan PT Plantagen.


(39)

Dalam usaha menunjang program pengembangan tanaman kelapa sawit sesuai dengan program Pemerintah yang digariskan dalam PELITA III maka telah dilaksanakan berbagai survey dan feasibility study ke berbagai daerah di Indonesia.

Penambahan tenaga staf terutama tenaga sarjana, bangunan kantor dan perumahan, alat transportasi dan lain-lain dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan fasilitas yang ada dan pada tahun 1974 telah dapat dikatakan memadai.

Adapun struktur organisasi Marihat Research Station (MRS) dapat dilihat dari bagan berikut :


(40)

Sumber : Data Arsib PUSLITBUN Tahun 1993 DPP-MRS Bagian Seleksi Bagian Tehnik Kultura Bagian Tanah dan Pemupukan Bagian Proteksi Tanaman Bagian Percobaan Lapangan

Penasehatan Pimpinan

MRS Administrasi-Keuangan Urusan Rumah Tangga Publikasi dan Perpustakaa

Seleksi Produksi Biji Teknik Kultura Herbisida Statistik Survei Tanah Percobaan dan Rekomendasi Laboratorium

Hama Penyakit Substation Bah Jambi Substation Tinjowan Substation Dolok Ilir-Pabatu Substation Dalu-Dalu


(41)

2.3Pusat Penelitian Marihat (PPM)

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Penyantun dan Pembina yang didasarkan pada intruksi Menteri Pertanian, maka pada tahun 1981 nama Pusat Penelitian ini berubah lagi menjadi Pusat Penelitian Marihat disingkat PPM. Dalam perubahan nama dari Marihat Research Station (MRS) menjadi Pusat Penelitian Marihat(PPM), bagian-bagian dalam bidang mengalami perubahan.

Adapun perubahan yang dilakukan oleh PPM pada setiap bagian yaitu : 1. Personalia

• Staf

Pada tahun 1984 telah dilakukan penambahan 3 orang staf yaitu 1 orang jurusan agronomi, 1 orang jurusan proteksi tanaman dan 1 orang jurusan teknologi hasil pertanian. Adapun jumlah seluruh staf Pusat Penelitian Marihat pada Desember 1984 dapat dilihat pada tabel 1.3 adalah sebagai berikut :


(42)

Tabel 1.3

Jumlah Staf Pusat Penelitian Marihat (PPM) Tahun 1984

Jabatan Sarjana Non

Sarjana

Jumlah

Pimpinan 2 - 2

Kultur Jaringan 2 - 2

Administrasi/Keuangan - 1 1

Bagian Umum/URT 1 2 3

Bagian

Pelayanan/Substasion

2 4 6

Bagian pengembangan 3 - 3

Bagian Tanah dan Pemupukan

4 - 4

Bagian Seleksi 2 1 3

Bagian Kultur Teknis 3 - 3

Bagian Kimia 1 2 3

Bagian Proteksi Tanaman

4 - 4

Staf Honor 3 - 3

Jumlah 27 10 37

Sumber : Data Arsip Puslitbun Tahun 1993

Dengan demikian jumlah seluruh staf adalah 37 orang dimana 27 orang adalah Sarjana dalam berbagai jurusan. Pada tahun 1985 direncanakan penambahan 2 orang lagi yaitu Sarjana Muda Analis hama dan Sarjana Muda Komputer.

• Karyawan

Mengingat tenaga karyawan yang tersedia masih mencukupi, maka penambahan tidak banyak dilakukan dan situasi akhir desember 1984 jumlah


(43)

karyawan Pusat Penelitian Marihat (PPM) dapat dilihat pada tabel 1.4 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4

Jumlah Karyawan Pusat Penelitian Marihat (PPM) Berdasarkan golongan pada tahun 1984

Golongan Laki-laki Wanita Jumlah

PRB 143 85 238

KHT 35 11 46

BL 49 14 63

Jumlah 347

Sumber: Data Arsip Puslitbun tahun 1993

Dalam tabel 1.4 dapat kita lihat bahwa golongan yang terbanyak adalah Pegawai Rendah Bulanan (PRB) dengan jumlah 238 orang, Karyawan Harian Tetap(KHT) dengan jumlah 46 orang, dan Buruh Lepas (BL) dengan jumlah 63 orang.

Disamping itu ada sejumlah 181 orang setiap hari digunakan untuk membantu kegiatan di lapangan. Untuk tahun 1985 akan direncanakan penambahan beberapa orang karyawan untuk substation Kalimantan Barat dan Kultur Jaringan.


(44)

2. Publikasi dan Penerbitan

Sebagai Pusat Penelitian perkebunan di Sumatera Utara, Pusat Penelitian Marihat (PPM) membuat terobosan dalam bidang publikasi dan penerbitan dengan tujuan untuk dapat bermanfaat dan berkontribusi terhadap bidang ilmu pengetahuan. Pada tahun 1984, PPM menerbitkan beberapa jenis penerbitan, yaitu :

- Buku pedoman teknis pembibitan kelapa sawit - Buletin PPM

- Warta PPM

3. Administrasi

Di bidang Administrasi, Pusat Penelitian Marihat (PPM) melakukan perbaikan administrasi internal perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan administrasi audit PPM dengan administrasi perpajakan.

4. Fasilitas.

1. Fasilitas Kantor

Pada tahun 1984 telah dilakukan penambahan rumah staf dan karyawan dan fasilitas penelitian lainnya, antara lain :

a. Kantor dan Laboratorium : 1. 1 unit tambahan computer


(45)

4. 1 buah kantor laboratorium Bagian Proteksi Tanaman 5. 2 buah ruang kantor Bagian Kultur Teknis

6. 1 buah ruangan kantor Bagian Pelayanan

7. 1 buah kantor ruangan germinator Bagian Pelayanan 8. Perbaikan 2 ruangan kantor Pimpinan

9. 2 buah garasi mobil dan kendaraan roda dua

10.1 buah kantor/laboratorium untuk substasion Kalimantan Barat 11.1 buah kantor/laboratorium Kultur Jaringan

12.1 unit perlengkapan laboratorium pemeriksaan limbah.

Perkembangan yang pesat terjadi mulai tahun 1984 pada saat mana dua bagian penting yaitu Bagian Seleksi/Produksi Biji dan Bagian Tanah dan Pemupukan telah rampung dibangun berikut laboratoriumnya. Dengan berfungsinya kedua bagian ini maka kesulitan biaya telah dapat diatasi sendiri dan kelebihan dana digunakan untuk mengembangkan bagian yang lainnya. Sesuai dengan tuntutan maka Pusat Penelitian Marihat telah memperluas fasilitas yang diperlukan seperti bangunan kantor, laboratorium dan komputer. Fasilitas yang tersedia pada saat itu adalah :

- Laboratorium biji/kecambah untuk bahan tanaman - Laboratorium analisa tandan dan minyak

- Laboratorium analisa tanah - Laboratorium analisa daun


(46)

- Peralatan komputer - Perpustakaan

Disamping itu telah dibangun substation percobaan seperti di Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Tinjowan, Laras/Dolok Ilir, Pabatu dan lain-lain. Untuk daerah luar Sumatera Utara pembangunan kebun percobaan juga telah dilakukan seperti di Riau, Lampung, Jawa Barat dan Kalimantan Barat yang kelak akan dikembangkan menjadi substation.

Sarana komunikasi antara Pusat Penelitian Marihat dengan PNP/PTP, kebun Swasta dan perkebunan lainnya dilakukan melalui beberapa publiksi seperti

- Pedoman Teknis - Bulletin PPM13 - Laporan Tahunan

- Pertemuan Teknis - Laporan Kunjungan - Advis/Rekomendasi - Publikasi khusus

Pada masa itu, Pusat Penelitian Marihat memiliki 34 orang staf, 23 diantaranya adalah Sarjana dan 324 karyawan. Baik perumahan staf maupun karyawan telah mencukupi yang terletak pada suatu kompleks dengan lingkungan perusahaan.


(47)

Kegiatan Pusat Penelitian Marihat (PPM)

Adapun kegiatan PPM yang dilakukan tiap bagian pada tahun 1981-1989 adalah sebagai berikut :

1. Penelitian

a. Pemuliaan tanaman

Seleksi dan pengembangan bahan tanaman telah menghasilkan bibit-bibit unggul dari berbagai jenis D x P (Tenera) yang mampu memproduksi 25-30 ton tandan/ha/tahun dengan rendemen minyak 23%. Untik daerah-daerah pengembangan baru seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Jawa Barat dan lain-lain telah dilakukan pengujian adaptasi.

Usaha-usaha mereproduksi pokok induk dan bapak yang baik terus dilaksanakan disamping membuat persilangan baru baik sebagai persilangan intra-origin maupun inter-intra-origin.

Guna memperbanyak koleksi dan memperkaya “Genetic Variability” juga telah dilakukan pemasukan (Introduksi) bahan tanaman (germplasm) sejak tahun 1973 baik jenis Elaeis guineensis maupun jenis Elaeis melanococca dari Pantai Gading, Kamerun, Zaire, Kolombia, Brazil dan lain-lain. Ternyata sebagian dari introduksi baru ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.

Usaha lain yang dilakukan Pusat Penelitian Marihat untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan pengembangan tehnik kultur jaringan serta pemilihan jenis-jenis persilangan yang mudah dipelihara dan membutuhkan


(48)

b. Agronomi

Kelapa sawit di Indonesia ditanam pada berbagai kondisi lahan yang berbeda dalam hal jenis tanah maupun iklimnya seperti podsolik, hydromorfik, latosol, andosol, gambut dan lain-lain sehingga memerlukan percobaan-percobaan khusus baik kultur tehnis maupun pemupukan.

Berhubungan dengan hal tersebut, Pusat Penelitian Marihat telah membangun berbagai percobaan-percobaan pada berbagai lokasi dan kondisi seperti di Riau, Lampung, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Percobaan-percobaan tersebut dilakukan baik dengan metoda konvensionil maupun metode-metode baru seperti penggunaan system pemupukan kantong paniphane, Electro Ultra Filtration (EUF), Remote sensing melalui satelit dan lain-lain. Percobaan ini dimaksud untuk mendapatkan metode yang tepat dalam memecahkan masalah tanah dan pemupukan guna meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Demikian juga dengan penelitian mikroba tanah terus dilanjutkan untuk mengetahui hubungannya dengan kesuburan tanah.

Pengamatan/percobaan jarak tanam, penjarangan, penggunaan bahan kimia untuk memperoleh system tindakan kultur tehnis yang sesuai dengan kondisi lahan dan iklim terus dikembangkan.

Usaha lain untuk meningkatkan produksi kelapa sawit per hectare dilakukan dengan pelepasan serangga penyerbuk kelapa sawit Elaedobius Kamerunicus yang berasal dari Afrika sejak Maret 1983. Diharapkan serangga


(49)

dan dapat bekerja lebih baik daripada Thrip. Pengamatan percobaan dan monitoring guna melihat pengaruh serangga ini terhadap produksi dan tindakan kultur tehnis juga telah mulai dilakukan.

c. Proteksi Tanaman

Kemanjuran/efektivitas dari berbagai jenis insektisida untuk tujuan pemberantasan hama di perkebunan kelapa sawit telah berhasil diamati. Berbagai percobaan terus dilakukan Pusat Penelitian Marihat untuk memperoleh dosis dan cara penggunaan yang lebih aman dan ekonomis dengan hasil yang optimal.

Sehubungan dengan dilepasnya SPKS Elaeidobius Kamerunicus14

dan dalam rangka usaha melestarikan lingkungan, Pusat Penelitian Marihat juga mengembangkan pemberantasan hama secara biologis antara lain dengan cara memanfaatkan Metarrhizium, Virus, Bacillus, Thuringiensis serta serangga parasit dan predator.

Percobaan antagonis Thricho terhadap cendawan Genoderma dan percobaan inokulasi Genoderma dimaksudkan untuk mencegah timbulnya Genoderma di lapangan. Percobaan/pengamatan fungisida dilakukan untuk mencegah penyakit pada tanaman baik di pembibitan maupun di lapangan dan pembiakan Rhizobium adalah untuk inokulasi pada tanaman penutup tanah.


(50)

Kerugian yang dialami akibat gangguan tikus pada tanaman kelapa sawit secara ekonomis cukup besar. Pengendalian populasi tikus dimaksudkan untuk mengurangi atau mencegah timbulnya kerugian yang dimaksud. Usaha pengendaliannya dilakukan dengan meggunakan racun tikus yang telah berhasil diciptakan di Pusat Penelitian Marihat. Komposisi dari cake tersebut setiap waktu mengalami penyempurnaan sebagai hasil dari penerapan hasil-hasil percobaan. Berbagai pengamatan/percobaan terhadap tikus tetap dilakukan oleh Pusat Penelitian Marihat (PPM) untuk mendapatkan pendekatan/pemecahan yang lebih sempurna atas masalah yang ditimbulkannya.

d. Statistik

Statistik bertugas menyimpan dan mengolah data percobaan yang dilakukan sejak tahun 1982 yang penggunaannya dilakukan dengan menggunakan komputer. Penggunaan komputer untuk keperluan lain seperti pembuatan rekomendasi pemupukan, analisa tandan kelapa sawit, produksi biji kecambah dan lain-lain kini sedang dikembangkan. Dengan penggunaan tenaga yang selama ini dilakukan secara manual dapat digunakan ke bagian lain. Disamping itu waktu yang diperlukan untuk pengolahan data-data (angka) pengamatan dapat dipercepat.


(51)

2. Pengembangan a. Rekomendasi Pemupukan

Sejak tahun 1975 Pusat Penelitian Marihat telah mendapat kepercayaan untuk membuat rekomendasi pemupukan yang dilakukan secara rutin setiap tahun baik pada PNP/PTP, Perkebunan Swasta Asing/Nasional maupun perkebunan rakyat.

Rekomendasi pemupukan dibuat berdasarkan data yang tersedia di dalam

clip card yakni suatu sistem recording yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian

Marihat dimana dicatat seluruh data yang dibutuhkan antara lain ; hasil analisa daun, tanah, jenis/umur tanaman, produksi, pemupukan sebelumnya, histori areal, iklim, legumes cover crops (kacang-kacangan tanaman penutup), hasil pengamatan kunjungan lapangan dan lain-lain. Hasil-hasil percobaan pemupukan, monitoring, pemetaan tanah detail dan lain-lain juga merupakan bahan sebagai dasar pemberian rekomendasi pemupukan.15

b. Survei Lahan

Melakukan survey lahan pada daerah-daerah di luar Sumatera Utara seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan lain-lain. Survey lahan ini akan dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya.


(52)

Pemetaan tanah detail sebagai salah satu bahan untuk rekomendasi pemupukan telah dilakukan pada hamper semua perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dan akan dilanjutkan ke daerah-daerah lain.

c. Advis

Pusat Penelitian Marihat memberikan advis atas permintaan perusahaan baik dalam bidang kultur tehnis maupun bidang produksi.

d. Penelitian Pengembangan

Penerapan hasil percobaaan yang telah diperoleh Bagian Penelitian dilakukan di kebun-kebun oleh Pusat Penelitian Marihat yang terus diikuti pelaksanaannya. Masalah-masalah yang timbul atau yang terjadi di lapangan baik timbul sebagai akibat penerapan suatu cara baru atau sebab lain dikumpulkan guna diteliti dan dicari pemecahan masalahnya bersama-sama dengan bagian lainnya.

e. Pelayanan

a. Penyediaan Bahan Tanaman

Menyediakan kecambah kelapa sawit untuk dikirim kepada pemesan. Dalam hal ini proses penyerbukan dilakukan di substation dan proses pengadaan selanjutnya dilakukan di Marihat. Kemampuan Pusat Penelitian Marihat


(53)

ha tanaman di lapangan/tahun. Bahan tanaman ini diperuntukkan bukan saja untuk PNP/PTP tetapi juga Swasta Nasional/Asing dan Perkebunan Rakyat.

b. Pelayanan Laboratorium

Laboratorium analisa daun dan tanah memiliki kapasitas analisa 24.000 contoh daun/tanah baik untuk analisa daun kelapa sawit, kelapa, teh, coklat dan lain-lain serta 8.000 contoh tanah/tahun. Laboratorium ini melayani keperluan analisa PNP/PTP maupun swasta Nasional/Asing dan Perkebunan Rakyat.

c. Penyediaan Racun Tikus

Pusat Penelitian Marihat dapat menyediakan racun tikus dengan mutu baik dimana telah banyak dimanfaatkan oleh pihak yang membutuhkan.

d. Pengamatan Percobaan

Melaksanakan pengamatan terhadap semua percobaan, baik pengamatan vegetative, produksi dan lain-lain.

e. Urusan Rumah Tangga/Sekretariat

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan urusan rumah tangga/secretariat, penyediaan barang, penerbitan publikasi, perbengkelan, transport, perawatan/keamanan kompleks Pusat Penelitian Marihat. Disamping itu bagian ini mempunyai tugas untuk mengelola Percetakan Off Set dan Perpustakaan Pusat Penelitian Marihat.


(54)

Adapun Struktur organisasi Pusat penelitian Marihat (PPM) dapat dilihat dari bagan berikut:


(55)

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENELITIAN MARIHAT (PPM)

Sumber : Data Arsib PUSLITBUN Tahun 1993

Pimpinan Wkl. Pimpinan

Kepala Bagian

Substation Statistik Produksi Kecambah

Baja/Dosin/ Marihat/Pasir

Mandoge

Adolina / Sawit Sebrang

T.Dlm / Torgamba/

Tinjowan

Recording Program Persiapan

T. Sari

Persiapan Biji

Germinator Perkecamb -ahan


(56)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era tahun 1990-an, nama Marihat sangatlah terkenal, terutama dalam bidang industri perkebunan kelapa sawit. Umumnya nama Marihat dikenal oleh pengusaha perkebunan kelapa sawit, baik itu perkebunan rakyat, perkebunan swasta dan juga perkebunan milik negara. Marihat merupakan suatu wilayah yang terletak di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Nama Marihat mulai dikenal karena di wilayah tersebut terdapat sebuah lembaga penelitian kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat. Lembaga Penelitian ini khusus memberikan pelayanan dibidang pembibitan kelapa sawit. Kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat lebih diutamakan pada pemenuhan kebutuhan bahan tanaman kelapa sawit dan penasehatan berupa rekomendasi pemupukan, analisa tanah atau daun, pemberantasan penyakit dan kultur teknis lainnya. Pelayanan tersebut diberikan ke seluruh Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) yang mengelola kelapa sawit maupun perusahaan swasta yang tersebar di berbagai daerah. Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat juga berperan sebagai pusat informasi produksi, iklim serta memberikan pelayanan mulai dari pelayanan rekomendasi pemupukan, survey lahan, dan lain-lain.


(57)

Nama Marihat mulai dikenal pada saat itu terutama dibidang industri kelapa sawit karena bibit kelapa sawit yang diproduksi oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat. Banyaknya pelaku industri perkebunan kelapa sawit yang memasok benih dari lembaga penelitian ini membuat nama Marihat menjadi dikenal. Terbukti karena Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) mampu memasok bahan tanaman kelapa sawit pada saat itu sebanyak 30 juta kecambah/tahun.

Meningkatnya jumlah permintaan akan benih kelapa sawit pada masa itu dikarenakan naiknya harga jual komoditas kelapa sawit dunia yang kemudian mendorong para investor tertarik untuk mencoba peluang bisnis di sektor ini.1 Selain itu faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya permintaan benih kelapa sawit dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat adalah karena ditetapkannya bibit kelapa sawit Marihat sebagai benih bina yakni sejak tahun 1985 oleh Kementerian Pertanian. Pemberian standar pada bibit kelapa sawit Marihat ini dikarenakan benih varietas Marihat memiliki potensi produksi 12 tandan per tahun dengan berat tandan 17 kg untuk setiap pohon. Dengan potensi minyak 6,7 ton/ha/tahun. Umumnya benih kelapa sawit Marihat ini lebih banyak di pilih oleh petani kelapa sawit rakyat. Hal ini dikarenakan buah kelapa sawit Marihat ini memiliki bobot lebih berat jika dibandingkan dengan benih kelapa sawit yang diproduksi oleh lembaga penelitian kelapa sawit lainnya seperti bibit


(58)

dari PT.LONSUM dan PT.SOCFINDO.2

Sejarah awal berdirinya Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat diawali dengan dibentuknya Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) pada tanggal 6 Juni 1964 yang berpusat di Marihat. Pusat penelitian ini berada di bawah naungan Perusahaan Nasional Perkebunan (PNP) yang ada pada masa itu yakni PNP I, II, IV, VII dan VII. Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) ini bertugas untuk melakukan penelitian terhadap komoditas yang dihasilkan oleh masing-masing Perusahaan Nasional Perkebunan (PNP) tersebut. Komoditas tersebut antara lain adalah kelapa sawit, coklat kakao dan teh. Selanjutnya pada tahun 1968 terjadi reorganisasi pada pusat penelitian ini. Hasil reorganisasi ini menimbulkan perubahan nama pada pusat penelitian ini, nama Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) diganti menjadi Marihat Research Station (MRS) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1981 atas perintah Menteri Pertanian nama Marihat Resarch Station diganti menjadi Pusat Penelitian Marihat (PPM). Sejak 1990, Pusat Penelitian Marihat (PPM) yang selama ini pengelolaannya dilakukan oleh Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP )diserahkan kepada Asosiasi Penelitian Pengembangan Perkebunan Indonesia (APPPI) yang terbentuk pada tahun 1987 Menariknya tanaman ini sudah mengalami pertumbuhan yang cepat sejak umur 14 – 18 bulan dan sudah dapat dipanen setelah umur 30 bulan sehingga komoditas kelapa sawit ini sangat cocok untuk di budidayakan.


(59)

dan sesuai hasil keputusan APPPI, nama Pusat Penelitian Marihat (PPM) diganti menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Marihat (P3M). Namun beberapa bulan kemudian pada tahun 1990 nama P3M diganti lagi menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat atau yang disingkat dengan Puslitbun Marihat.3

Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat, karena melalui keunggulan varietas bibit kelapa sawit serta pelayanan informasi yang diberikan oleh Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat menjadikannya sebagai salah satu indikator perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Selain itu, sejarah berdirinya Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat mempunyai proses sejarah yang cukup panjang sehingga penulis merasa tertarik untuk menelitinya. Dengan alasan tersebut maka penulis memilih judul“Dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat Kabupaten

Simalungun Tahun 1990-1990”. Rentang waktu yang dimulai dari tahun 1990

karena Pusat Penelitian Perkebunan ini berdiri pada tahun 1990. Penulis membatasi hingga tahun 1997 karena pada tahun ini lah puncak meningkatnya permintaan akan benih kelapa sawit dari Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat yang kemudian menjadi meluasnya industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.


(60)

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan tahapan yang paling penting dalam melakukan sebuah penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Albert Einstein: “Perumusan sebuah permasalahan sering lebih esensial dibandingkan dengan pemecahannya itu sendiri”. Rumusan masalah merupakan alasan mengapa sebuah penelitian dilakukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian.4

1. Bagaimana kondisi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat sebelum tahun 1990?

Bagian dalam rumusan masalah ini merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang dicari jawabannya oleh penulis.

Dari penjelasan di atas, adapun rumusan masalah yang diturunkan dalam penelitian ini adalah:

2. Bagaimana perkembangan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat pada periode 1990-1993?

3. Bagaimana proses peralihan dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1993?

4. Bagaimana perkembangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat pada periode 1993-1997?


(61)

5. Apa peran Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat selama periode 1990-1997?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Rumusan masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.5

1. Menjelaskan bagaimana kondisi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat sebelum tahun 1990.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

2. Menjelaskan perkembangan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat pada periode 1990-1993.

3. Menjelaskan proses peralihan dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1993.

4. Menjelaskan perkembangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat pada periode 1993-1997.


(62)

5. Menjelaskan peran Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat selama periode 1990-1997.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai sejarah lokal.

2. Menambah literatur sejarah sehingga dapat digunakan sebagai bahan bacaan.

3. Memberikan motivasi bagi masyarakat sekitar khususnya generasi muda agar lebih dapat mencintai warisan sejarah khususnya yang ada di sekitar mereka.

1.4Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan kegiatan penelitian dan penulisan, penulis perlu melakukan tinjauan pustaka dengan menggunakan buku-buku maupun tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini. Ada beberapa buku maupun tulisan yang digunakan penulis sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah, Harian Bisnis Indonesia terbitan Selasa, 23 Oktober 2012 menerbitkan berita tentang Minat Investasi Sawit di Indonesia Masih Tinggi. Informasi ini berguna bagi penulis karena memberikan bukti bahwa investasi di bidang perkebunan sawit di


(63)

peluang investasi sawit ini berhubungan dengan Lembaga Pusat Penelitian Perkebunan Marihat (PUSLITBUN) Marihat sebagai salah satu penyalur bibit kelapa sawit.

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis juga memanfaatkan kumpulan Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit ini dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis karena Warta PPKS berisi tentang laporan-laporan maupun artikel tentang Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat.

Dalam buku karangan Adlin.U.Lubis yang berjudul “Kelapa Sawit (Elaeis

guineensis Jacq.) Di Indonesia (2008:24). Buku ini menjelaskan kiprah Pusat

Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penelitian kelapa sawit.

Tim Penulis Penebar Swadaya dalam bukunya yang berjudul “Kelapa

Sawit (Usaha budidaya, Pemanfaatan hasil Dan Aspek Pemasaran)(1992:38).

Buku ini menguraikan beberapa hal tentang kelapa sawit, mulai dari perkembangan dan permasalahan pengusahaan kelapa sawit, semua aspek yang menyangkut budidaya penggunaan minyak sawit dan hasil olahannya, sampai pemasaran produk kelapa sawit.6


(64)

1.5 Metode Penelitian

Dalam menuliskan sebuah peristiwa bersejarah yang dituangkan ke dalan historiografi, maka harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dimaksudkan untuk merekontruksi kejadian masa lampau guna mendapatkan sebuah karya yang mempunyai nilai. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis rekaman peninggalan masa lampau.7

1. Heuristik merupakan tahap awal yang dilakukan penulis untuk mencari sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik, sumber diperoleh melalui dua cara, yaitu studi lapangan (field

research) dan studi kepustakaan (library research). Data dari hasil

studi lapangan diperoleh melalui wawancara dengan berbagai informan yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian lapangan yang dilakukan penulis menggunakan metode wawancara yang terbuka. Wawancara yang dilakukan ditujukan kepada informan yang berhubungan dengan topik penelitian. Selain itu, dalam mengumpulkan sumber-sumber penelitian, penulis juga melakukan studi kepustakaan yang diperoleh dari berbagai buku, dokumen, arsip, dan lain sebagainya yang terkait dengan judul penelitian. Sumber-sumber tertulis tersebut diperoleh dari Perpustakaan Umum, Perpustakaan

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:


(65)

Daerah, Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

2. Kritik sumber, merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai kebenaran sumber sehingga dapat menjadi penelitian yang objektif. Dalam tahap ini sumber-sumber yang telah terkumpul dilakukan kritik, baik itu kritik internal maupun kritik eksternal. Kritik internal merupakan kritik yang dilakukan untuk mencari kesesuaian data dengan permasalahan yang diteliti, sedangkan kritik eksternal merupakan kritik yang mencari kebenaran sumber pustaka yang diambil oleh peneliti maupun fakta yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan informan.

3. Interpretasi, yaitu tahap peneliti berusaha untuk menuangkan berbagai ide pemikirannya yang diperoleh melalui sumber primer ataupun skunder, sehingga diharapkan sumber tersebut menjadi data yang objektif.

4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Dalam tahap ini peneliti menuliskan hasil penelitiannya secara kronologis dan sistematis.


(66)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN)

Marihat Hingga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Kabupaten Simalungun Tahun 1990-1997ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah

Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1997. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan studi lapangan dan studi pustaka. Proses pelaksanaan metode ini dengan melakukan wawancara dengan karyawan dan pensiunan karyawan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dan Pusat Penelitian kelapa Sawit (PPKS) Marihat serta mencari buku-buku di berbagai perpustakaan.

Rencana penelitian tentang Sejarah Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1997 ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang berdirinya PPKS Unit Usaha Marihat. Dari hasil dari penelitian ini akan diketahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan PPKS Unit Usaha Marihat sebagai salah satu indikator perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

Kata Kunci : Pusat Penelitian Perkebunan Marihat, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Unit Usaha Marihat.


(67)

DARI PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT HINGGA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA

MARIHAT KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 1990-1997

SKRIPSI DIKERJAKAN

O L E H

ALPA IMMANUEL SITOMPUL 090706035

Pembimbing,

Drs. Edi Sumarno, M. Hum NIP 196409221989031001

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(68)

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

DARI PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT HINGGA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 1990-1997

Yang diajukan oleh

Nama : Alpa Immanuel Sitompul Nim : 090706035

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh:

Pembimbing,

Drs. Edi Sumarno, M. Hum tanggal……….

NIP 196409221989031001

Ketua Program Studi,

Drs. Edi Sumarno, M. Hum tanggal……….

NIP 196409221989031001

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(69)

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

DARI PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT HINGGA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 1990-1997

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

ALPA IMMANUEL S 090706035

Pembimbing

Drs. Edi Sumarno, M. Hum 196409221989031001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang Ilmu Sejarah

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(70)

Lembar Persetujuan Ketua Program Studi

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH Ketua Program Studi,

Drs. Edi Sumarno, M. Hum

NIP 196409221989031001


(71)

Lembar pengesahan skripsi oleh Dekan dan Panitia Ujian PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana Fakultas Ilmu Budaya dalam Ilmu Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan

Pada : Tanggal : Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S NIP 196008051987031001

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. Drs. Edi Sumarno, M. Hum (……….)

2. Dra. Nina Karina, M.SP (……….)

3. Dra. Junita Setiana Ginting, M.Si (……….)

4. Dra. Peninna Simanjuntak, M.S (……….)


(72)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat serta syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menolong, menguatkan dan memberkati penulis dalam mengerjakan Skripsi ini. Hanya karena cinta kasih-Nya lah penulis akhirnya dapat menyelesaikan Skripi ini. Kiranya sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan Yang Maha Kuasa selalu beserta kita dalam setiap aktivitas kehidupan kita.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun skripsi yang dikerjakan penulis berjudul “Dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat Hingga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat Kabupaten Simalungun Tahun

1990-1997”.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk perbaikan skripsi ini nantinya. Semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian para pembaca. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai kita semua. Amin.

Medan, April 2017 Penulis


(73)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis telah banyak mengalami suka dan duka. Namun dengan dukungan, bantuan, bimbingan, dan dorongan dari banyak pihak akhirnya penulis daapat melewati segala kesulitan dan hambatan yang dialami. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati, penulis menyampaikan terimaksih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU. 2. Bapak Drs. Edi Sumarno M.Hum selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah memberikan saran kepada penulis dan Ibu Dra. Nina Karina M.SP yang berperan penting dalam kesibukannya sebagai Sekertaris Program Studi Ilmu Sejarah.

3. Ibu Dra. Junita Setiana Ginting M.Si selaku dosen wali penulis selama menjadi mahasiswa di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Ilmu Sejarah yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Terima kasih juga kepada Bang Amperawira yang telah memberikan pelayanan administrasi di Program Studi Ilmu Sejarah.

6. Kedua Orang tua saya tercinta Humisar Sitompul dan Tarida Br. Sihombing.

Terimakasih Bapak dan Ibu atas segala, doa, nasihat dan dukungan yang tiada henti yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan


(74)

7. Semua adik-adik saya yang saya cintai, Aster Primawati Sitompul S.Kep, Aflestari Sitompul, Ani Empati Sitompul dan Amor Idola Sitompul atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan.

8. Kepada seluruh abangda/kakanda senior yang turut membantu penulis dalam mengerjakan tulisan ini, terimakasih atas semua dukungan doa dan moril yang telah diberikan kepada penulis. Terutama untuk abangda Jhondato Sagala, Hendra Sonang Pakpahan, Eko Reynold Tambunan, Firman Silalahi, Inggit Firmansyah, dan Romy Girsang.

9. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2009 Departemen Sejarah USU terutama Poly, Saddam pulungan, Doly, Philip, Dedy Uye dan lain yang tidak bisa saya sebut satu-persatu.

10.Kepada seluruh teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah. Bravo Sejarah!!!


(75)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAK ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.4 Tinjauan Pustaka ... 7

1.5 Metode Penelitian ... 9

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN 1990 2.1 Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) ... 11

2.2 Marihat Research Station (MRS) ... 13


(76)

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN 1990-1993

3.1 Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat (PUSLITBUN)

Marihat ... 36 3.2 Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan

(PUSLITBUN) Marihat ... 40 3.3 Produk-Produk Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN)

Marihat ... 44

BAB IV PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT TAHUN 1993-1997

4.1 Menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat ... 49 4.2 Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS)

Unit UsahaMarihat ... 51 4.3 Program Kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

Unit Usaha Marihat ... 54

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ... 59 5.2 Saran ... 60


(77)

Daftar Informan Daftar Pustaka Lampiran


(78)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pegawai / Staf bagian Personalia Marihat Research Station (MRS) Tahun 1964-1980 ... 16 Tabel 1.2 Kegiatan Pelayanan Marihat Research Station (MRS) dalam jumlah

produksi pertanaman Tahun 1964-1980... 17 Tabel 1.3 Jumlah Staf Pusat Penelitian Marihat (PPM) Tahun 1984 ... 21 Tabel 1.4 Jumlah Karyawan Pusat Penelitian Marihat (PPM) Berdasarkan

golongan pada tahun 1984 ... 22 Tabel 1.5 Jumlah Tenaga Puslitbun Marihat Berdasarkan Status Pegawai

Tahun 1990 ... 37 Tabel 1.6 Penyebaran Tingkat Golongan Karyawan Pada Puslitbun

Marihat Tahun 1990 ... 38 Tabel 1.7 Tingkat Pendidikan Pegawai Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990 ... 39

Tabel 1.8 Jumlah Peneliti Yang Didasarkan Kepada Akademis (S1, S2, dan S3) pada Puslitbun Marihat tahun1990 ... 40


(79)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN)

Marihat Hingga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat

Kabupaten Simalungun Tahun 1990-1997ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah

Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1997. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan studi lapangan dan studi pustaka. Proses pelaksanaan metode ini dengan melakukan wawancara dengan karyawan dan pensiunan karyawan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dan Pusat Penelitian kelapa Sawit (PPKS) Marihat serta mencari buku-buku di berbagai perpustakaan.

Rencana penelitian tentang Sejarah Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1997 ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang berdirinya PPKS Unit Usaha Marihat. Dari hasil dari penelitian ini akan diketahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan PPKS Unit Usaha Marihat sebagai salah satu indikator perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

Kata Kunci : Pusat Penelitian Perkebunan Marihat, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Unit Usaha Marihat.


(1)

7. Semua adik-adik saya yang saya cintai, Aster Primawati Sitompul S.Kep, Aflestari Sitompul, Ani Empati Sitompul dan Amor Idola Sitompul atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan.

8. Kepada seluruh abangda/kakanda senior yang turut membantu penulis dalam mengerjakan tulisan ini, terimakasih atas semua dukungan doa dan moril yang telah diberikan kepada penulis. Terutama untuk abangda Jhondato Sagala, Hendra Sonang Pakpahan, Eko Reynold Tambunan, Firman Silalahi, Inggit Firmansyah, dan Romy Girsang.

9. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2009 Departemen Sejarah USU terutama Poly, Saddam pulungan, Doly, Philip, Dedy Uye dan lain yang tidak bisa saya sebut satu-persatu.

10. Kepada seluruh teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah. Bravo Sejarah!!!


(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAK ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.4 Tinjauan Pustaka ... 7

1.5 Metode Penelitian ... 9

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN 1990 2.1 Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) ... 11

2.2 Marihat Research Station (MRS) ... 13


(3)

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN 1990-1993

3.1 Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Marihat (PUSLITBUN)

Marihat ... 36 3.2 Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan

(PUSLITBUN) Marihat ... 40 3.3 Produk-Produk Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN)

Marihat ... 44

BAB IV PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT TAHUN 1993-1997

4.1 Menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat ... 49 4.2 Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS)

Unit UsahaMarihat ... 51 4.3 Program Kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

Unit Usaha Marihat ... 54

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ... 59 5.2 Saran ... 60


(4)

Daftar Informan Daftar Pustaka Lampiran


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pegawai / Staf bagian Personalia Marihat Research Station (MRS) Tahun 1964-1980 ... 16

Tabel 1.2 Kegiatan Pelayanan Marihat Research Station (MRS) dalam jumlah produksi pertanaman Tahun 1964-1980... 17

Tabel 1.3 Jumlah Staf Pusat Penelitian Marihat (PPM) Tahun 1984 ... 21

Tabel 1.4 Jumlah Karyawan Pusat Penelitian Marihat (PPM) Berdasarkan golongan pada tahun 1984 ... 22

Tabel 1.5 Jumlah Tenaga Puslitbun Marihat Berdasarkan Status Pegawai Tahun 1990 ... 37 Tabel 1.6 Penyebaran Tingkat Golongan Karyawan Pada Puslitbun

Marihat Tahun 1990 ... 38 Tabel 1.7 Tingkat Pendidikan Pegawai Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990 ... 39

Tabel 1.8 Jumlah Peneliti Yang Didasarkan Kepada Akademis (S1, S2, dan S3) pada Puslitbun Marihat tahun1990 ... 40


(6)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Dari Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat Hingga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat Kabupaten Simalungun Tahun 1990-1997”ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1997. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan studi lapangan dan studi pustaka. Proses pelaksanaan metode ini dengan melakukan wawancara dengan karyawan dan pensiunan karyawan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dan Pusat Penelitian kelapa Sawit (PPKS) Marihat serta mencari buku-buku di berbagai perpustakaan.

Rencana penelitian tentang Sejarah Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat hingga menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1990-1997 ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang berdirinya PPKS Unit Usaha Marihat. Dari hasil dari penelitian ini akan diketahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan PPKS Unit Usaha Marihat sebagai salah satu indikator perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

Kata Kunci : Pusat Penelitian Perkebunan Marihat, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Unit Usaha Marihat.