42
3.7 Jenis Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo 2002 : 147, “Data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain”. Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Penelitian ini menggunakan jenis data kombinasi antara data time series dan cross section atau sering disebut dengan pooling data. Data time series atau disebut
juga data deret waktu merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan,
bulanan, atau tahunan. Sementara itu, data cross section atau sering disebut data satu waktu merupakan sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu
saja. Umar, 2008 : 61.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka berupa jurnal,skripsi, tesis dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta
mengumpulkan data sekunder yang diperlukan yaitu laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI di www.idx.co.id.
43
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut :
1. Teknik Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang
dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.
2. Teknik Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh ROCE, ROA,
dan ROE terhadap EPS pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Persamaan regresi berganda yang dipakai adalah sebagi
berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
Keterangan :
+ e
Y = Earnings Per Share EPS
a = Konstanta
X
1
X = ROCE
2
X = ROA
3
X = ROE
4
b = ROCE, ROA, dan ROE
1
b = Koefisien Regresi Variabel ROCE
2
= Koefisien Regresi Variabel ROA
44
b
3
b = Koefisien Regresi Variabel ROE
4
e = Standar Error
= Koefisien Regresi Variabel ROCE, ROA, dan ROE
Adapun syarat uji normalitas dan uji asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis lebih lanjut adalah sebagai
berikut: a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas atau distribusi normal dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi, variabel independen, variabel
dependen, atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Uji ini dilakukan melalui kolmogorov-smirnov. b. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam satu model.
Hubungan linear antara variabel independen inilah yang disebut multikolineritas.
c. Uji Autokorelasi Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada
problem autokorekasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang
45
bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan uji Durbin Watson DW.
d. Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah sesuatu model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan
sama, pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, tetapi jika varians residualnya berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang
baik adalah tidak terdapat heterokedastisitas. e. Koefisien Determinasi
Pengujian determinasi R
2
akan menunjukkan besarnya persentase ROCE, ROA, dan ROE terhadap EPS, dimana 0R
2
1. Hal ini berarti bahwa nilai R
2
3. Pengujian Hipotesis Penelitian H semakin mendekati 1 merupakan indikator yang
menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
a
Uji Hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan,
yaitu uji-F dan uji-t. 1 Uji-F Uji Signifikansi Simultan
46
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap
variabel terikat. Hipotesis yang diuji dengan uji F adalah:
Ha : Tidak semua bi b
1
,b
2
,b
3
,b
4
Kriteria oengambilan keputusan: sama dengan nol, maka dianggap
variabel independen telah memenuhi model penelitian dan berpengaruh terhadap variabel dependen.
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
H pada α = 5
a
tidak dapat diterima jika F
hitung
Ft
abel
2 Uji-t Uji Parsial pada α = 5
Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial
masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapat nilai t
hitung
maka selanjutnya nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Pada penelitian ini t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
Kriteria pengambilan keputusan : pada tingkat signifikansi α =
5.
H
a
diterima jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel
H pada α = 5
a
tidak dapat diterima jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5.
47
3.10 Jadwal Penelitian Tabel 3.2