kesalahan. Jika pemodelan sudah benar maka akan muncul catatan yang menunjukan bahwa model yang dibuat tidak terjadi kesalahan seperti yang
ditunjukkan gambar 3.15.
Gambar 3.15Error dan warning pada pengecekan bila terjadi kesalahan
Gambar 3.16Error dan warning bila tidak ada kesalahan pada pemodelan
3.6.1.3 Analisis Statik
Sebelum melakukan analisis statik, kita dapat melakukan pemilihan jenis beban yang akan dianalisa dengan memilih icon edit static load case. Bagian ini
menunjukkan pilihan beban-beban yang akan dianalisis diantaranya beban Weight W, Thermal T dan Pressure P pada sistem perpipaan yang telah dimodelkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.17 Pemilihan jenis beban pada pemodelan Setelah dilakukan pemilihan jenis beban, maka dapat dilakukan analisis statik
dengan memilihBatch Run. Dalam analisis statik dapat memilih jenis beban yang akan dianalisa, diantaranya beban operasional, sustain dan ekspansi termal.
Output dari hasil analisis yang dapat dicari adalahdisplacement, restraint summary dan stress summary.
Pada kasus skripsi hanya akan dilakukan analisis statik dengan pembebanan operasional yang meliputi pembebanan gravitasi, ekspansi termal,
dan tekanan internal untuk mengetahui gaya dan momen yang diterima tumpuan. Pada kasus analisis dinamik hanya akan dilakukan modal analysis untuk
mengetahui frekuensi pribadi dari sistem perpipaan. Hasil analisis dapat ditampilkan dengan memilih View Report pada main
menu. Bagian ini sangat penting karena akan memberikan laporan mengenai daerah-daerah kritis pada sistem perpipaan, sehingga memungkinkan perancang
untuk melakukan modifikasi untuk mencegah terjadinya kegagalan. Software CAESAR II ini digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan analisis beban
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang diterima nozzel pompa serta analisis natural frekuensi agar perhitungan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan singkat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV ANALISA, HASIL SIMULASI DAN DISKUSI
4.1 Pemodelan Sistem Perpipaan pada Isometrik dan CAESAR II
Pembuatan model berdasarkan jalur perpipaan yang diambil atau diteliti untuk diproses ke dalam CAESAR II. Jalur perpipaan yang akan dimodelkan
adalah jalur sistem perpipaan pada Water Tower Systemdi salah satu perusahaan minyak kelapa sawit di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Analisa dilakukan dengan
cara memodelkan sistem perpipaan yang terlihat pada gambar isometrik pipa ke dalam software CAESAR II seperti terlihat pada gambar 4.1.
Bentuk isometrik pada sistem perpipaan ini dibuat untuk melihat secara keseluruhan bentuk dari sistem perpipaan yang akan dianalisa,dimana bentuk
isometrik ini telah menggambarkan rooting sistem perpipaan untuk pipa Water Tower System atau penyuplai air ke dalam ketel. Gambar isometrik ini
mempermudah dalam melakukan analisa dan pemodelan bentuk sistem perpipaan. Dengan memasukkan data – data yang didapat dilapangan dan memasukkan
parameter- parameter perhitungan tegangan yang digunakan, dimana parameter untuk beban diperoleh dengan memasukkan jenis pipa dan jenis fluida yang
merupakan pembebanan berat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA