Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara. Serta mempelajari data-data yang berhubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas yang nantinya akan
dijadikan bukti dalam daftar dokumen penulis.
3. Pegumpulan Data
Dalam hal ini menjadikan laporan penulisan data yang diperoleh, darimana dan bagaimana data tersebut diperoleh. Dengan memperlihatkan lokasi, penulis
mengadakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan sumber-sumber yang digunakan penulis untuk penambahan data, misalnya buku-buku mengenai materi yang akan
dibahas, wawancara yang akan dilakukan penulis dan lainnya.
4. Penulis Melakukan Pengumpulan Data melalui: 4.1 Data Primer
Data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang-orang yang dianggap mampu memberikan masukan dan informasi serta observasi penulis dilapangan
tempat objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
4.2 Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi literatur seperti sumber-sumber Pustaka, Undang-Undang, Dokumentasi maupun Literatur lain yang berhubungan dengan
objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
5. Analisis Data dan Evaluasi
Universitas Sumatera Utara
Setelah penulis memperoleh datan yang dibutuhkan, penulis akan melakukan analisis dan evaluasi sehingga diperoleh data yang saling mendukung dan akurat
dalam bentuk tulisan yang bersifat deskriptif dan informatif.
G. Metode Pengumpulan Data
Adapun cara pengumpulan sumber-sumber data diatas adalah sebagai berikut :
1. Wawancara Interview
Dengan mengadakan pembicaran langsung terhadap pegawai dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak Kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara.
2. Pengamatan Observasi
Dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara.
3. Studi Dokumentasi
Dengan mengumpulkan catatan-catatan, data-data mengenai pemeriksaan pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
SAMSAT Medan Utara.
H. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Universitas Sumatera Utara
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai Latar Belakang yang menjadi pemikiran dalam penyusunan laporan, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja
Lapangan Mandiri, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode
Pengumpulan data, dan Sistematika penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
BAB II : GAMBARAN UMUM
OBJEKLOKASI PRAKTIK
KERJA LAPANGAN MANDIRI
Bab ini memberikan gambaran umum mengenai lokasi penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam bab ini juga akan diuraikan
mengenai struktur organisasi, tugas dan fungsi dari Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara.
BAB III : GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian secara teoritis dan teori- teori yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan membayar Pajak
Kendaraan Bermotor.
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis menganalisis dan mengevaluasi masalah yang dihadapi mengenai masalah yang timbul dan alternatif pemecahan
masalah tersebut.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Sumatera Utara
Bab ini berisikan kesimpulan dari uraian sebelumnya, disamping itu juga untuk mengemukakan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan untuk
memperbaiki kelemahan yang ada dibidang Perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA
A. Sejarah Umum Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya Mengurusi pengelolaan pajak dan pendapatan daerah dibawah naungan Biro Keuangan pada
Sekretariat Wilayah Tingkat I Sumatera Utara. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara tentang Susunan dan
Tata Cara Sekretariat Wilayah Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara, maka Biro Keuangan ditingkatkan menjadi Direktorat Keuangan.
Dengan demikian, tentu bagian Pajak Pendapatan Daerah berubah menjadi Sub Direktorat Keuangan Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan. Dengan
terbentuknya SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada tanggal 21 Maret 1975 No. 137IIGSU, terhitung tanggal 1 April 1975, maka Sub Direktorat
Keuangan Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Pada tanggal 1 September 1975 keluarlah Surat Menteri Dalam Negeri No. KUPD
31243 tentang Pembentukan Dinas Pendapatan. Sehingga Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I dan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II, yang sebelumnya dibawah
naungan Direktorat Pendapatan Daerah, dirubah namanya menjadi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara tanggal 31 Maret 1976 No. 143IIGSU dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Daerah Sumatera Utara DPRDSU. Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 4 Tahun 1976.
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan tugas serta pelayanan kepada masyarakat, maka diperlukan pengembangan organisasi Dinas Pendapatan Daerah
Tingkat I dengan membentuk cabang-cabang dinas. Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara terdapat di Kabupaten Kotamadya Tingkat II di Sumatera
Utara. Kemudian berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri No. 0612743S tanggal 22
November 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka terhitung sejak tanggal keluarnya surat tersebut, nama Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara diubah
menjadi Dinas Pendapatan Provinsi. Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara diubah juga menjadi Cabang Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera
Utara. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor, maka Pemerintah membentuk Penyelenggaraan Sistem Baru Pendaftaran
Kendaraan Bermotor yang disebut SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP atau selanjutnya disingkat menjadi SAMSAT.
SAMSAT terdiri atas gabungan 4 Instansi yang mempunyai objek dana kendaraan bermotor yang berdomisili di Sumatera Utara. Keempat Instansi tersebut
adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Pemerintah Daerah Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Daerah Sumatera
Utara DISPENDASU.
2.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDASU.
3.
Departemen Keuangan yaitu PT.Jasa Raharja Cabang Utama Medan.
4.
Bank Daerah Sumatera Utara yaitu BANK SUMUT.
Tujuan Pembentukan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT ialah : 1.
Untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor BBN-KB, khususnya di Daerah Sumatera Utara.
2. Untuk mempermudah pengurusan administrasi kendaraan bermotor bagi
masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor di Sumatera Utara.
3. Meningkatkan penerimaan Asuransi Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja Cabang
Utama Medan yang merupakan Aparat Departemen Keuangan Sumatera Utara.
4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan, ketertiban dan kelancaran dalam
pengadaan Administrasi Kendaraan Bermotor.
Tabel Unit Pelakasana Teknis Daerah UPTD Provinsi Sumatera Utara NO
UNIT WILAYAH KERJA
1. UPTD Medan Utara
Medan Barat, Medan Baru, Medan Helvetia, Medan Perjuangan, Medan
Tembung, Medan
Labuhan, Medan
Belawan
Universitas Sumatera Utara
2. UPTD Medan Selatan
Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Kota, Medan Amplas, Medan Selayang,
Medan Tuntungan, Deli Tua, Pancur Batu
3. UPTD Binjai
Kota Binjai dan Kabupaten Langkat 4.
UPTD Pematang Siantar Kota Pematang Siantar dan Kabupaten
Simalungun 5.
UPTD Kisaran Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung
Balai. 6.
UPTD Rantau Parapat Kabupaten Labuhan Batu
7. UPTD Padang Sidimpuan
Kabupaten Tapanuli Selatan 8.
UPTD Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi
9. UPTD Kabanjahe
Kabupaten Karo 10.
UPTD Sibolga Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah
11. UPTD Sidikalang
Kabupaten Dairi 12.
UPTD Gunung Sitoli Kabupaten Nias
13. UPTD Balige
Kabupaten Tapanuli
Utara dan
Kabupaten Toba Samosir 14.
UPTD Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal
15. UPTD Lubuk Pakam
Lubuk Pakam 16.
UPTD Tarutung Tarutung
17. UPTD Stabat
Stabat 18.
UPTD Tanjung Balai Tanjung Balai
19. UPTD Sei Rampah
Kabupaten Serdang Bedagai sekarang berkedudukan di Sei Rampah.
20. UPTD Lima Puluh
Kabupaten Batu Bara 21.
UPTD Aek-Kanopan Kabupaten Labuhan Batu
22. UPTD Kota Pinang
Kabupaten Labuhan Batu 23.
UPTD Salak Kabupaten Pakak Barat
24. UPTD Gunung Tua
Kabupaten Padang Lawas Utara 25.
UPTD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas
26. UPTD Natal
Kecamatan Batang Natal, Lingga Bayu, Natal, Muara Batang Gadis, Batahan dan
Ranto Baek
27. UPTD Dolok Sanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan 28.
UPTD Pangururah Kabupaten Samosir
29. UPTD Barus dan Pandan
Kecamatan Manduamas, Sosor Gadung, Sorandorang, Andam Dewi, Barus Utara,
Sorkam dan Sorkam Barat
Universitas Sumatera Utara
30. UPTD Teluk Dalam
Kecamatan Teluk
Dalam, lahusa,
Lolomatua, Amandaraya, Gomo, Pulau- pulau Batu dan Hilaba
31. UPTD Pangkalan Barandan
Meliputi Sebagian Kabupaten Langkat
Sumber: SAMSAT Medan Utara
B. Struktur Organisasi Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan antara individu- individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian digambarkan dalam bagan
organisasi atau diagram. Diagram ini akan memperlihatkan garis-garis besar hubungan antara fungsi-fungsi dalam organisasi, arus tanggung jawab dan wewenang.
Dalam pengertian luas dapat diartikan bahwa struktur organisasi itu tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan oleh individu-
individu dari kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kantor SAMSAT Medan Utara menerapkan struktur lini dan staf.UPT Medan
Utara dipimpin oleh seorang Kepala UPT, dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha. Kepala UPT secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan
Daerah Sumatera Utara. UPT Medan Utara dahulu terdiri dari lima seksi yaitu : Seksi Bagian Tata Usaha, Seksi Pajak Kendaraan Bermotor PKB, Seksi Pendapatan Lain-
lain PLL, Seksi Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah TanahAir Permukaan ABTAPU, Seksi Retribusi, Seksi Pajak Angkutan Diatas AirBea Balik Nama
Angkutan Di Atas Air PA3BBNA3. Namun untuk mempermudah pendataan struktur dan juga mempermudah warga yang mengurus kegiatan administrasi
Universitas Sumatera Utara
kendaraannya, maka seksi-seksi tersebut diperkecil dengan menggabungkan setiap seksi kedalam satu seksi bagian serta menghapuskan seksi yang kurang berfungsi.
Seksi yang ada di SAMSAT Medan Utara saat ini terdiri dari 3 seksi saja. Yaitu: Seksi Bagian Tata Usaha, Seksi Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Seksi
Retribusi dan PLL, yang dapat dilihat dalam gambar diagram 2.1
Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SAMSAT MEDAN UTARA
Sumber: Kantor SAMSAT Medan Utara
C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kepala Unit Pelaksana Teknis
Tugas dan Fungsi
Ka. UPT
Kasi Pajak Kendaran
bermotor PKB Kasi Retribusi
dan PLL Kasubag Tata
Usaha
Universitas Sumatera Utara
1.1 Melaksanakan Koordinasi, kerja sama dengan pihak terkait, pembinaan
pengendalian teknis dan evaluasi penggalian potensi, pemberdayaan potensi dan Pemungutan Sumber Pendapatan Daerah sesuai ketentuan yang
berlaku. 1.2
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya masing-masing.
1.3 Menyempurnakan
konsep standar-standar
pendapatan potensi,
pengadministrasian serta pengutipan dan pelaporan hasil Pajak Kendaraan Bermotor PKB, PKDA, Pajak ABTAPU, Retribusi dan Pendapatan Lain-
lainnya PLL.
2. Seksi Sub Bagian Tata Usaha
Tugas dan Fungsi 2.1
Menyimpan surat-surat yang berhubungan dengan bidang tugas Sub Bagian Tata Usaha dan Surat-Surat dari seksi lainnya yang telah selesai
diproses. 2.2
Mencatat dalam pembukuan yang telah ditentukan inventaris dan Alat Tulis Kantor ATK.
3. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor PKB
Tugas dan Fungsi 3.1
Menghubungi penunggak Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dengan surat.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Membuat laporan pembayaran penunggakan Pajak Kendaraan Bermotor
PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dengan surat. 3.3
Melakukan pendataan potensi, penetapan dan penagihan, menerima dan memproses usulpengajuan keberatan dari Wajib Pajak mengenai Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Umum ABTAPU dan Pajak Bea Palik Nama Kendaraan Bermotor
BBN-KB. 3.4
Membuat daftar jumlah tagihan, tunggakan dan denda pajak pengambilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Umum
ABTAPU sesuai standar yang ditetapkan. 3.5
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas sesuai bidang teknisnya.
4. Seksi Retribusi dan PLL
Tugas dan fungsi 4.1
Menyempurnakan dan menyusun konsep standar retribusi bagi hasil Pajak dan Bukan Pajak, Pembukuan dan pelaporannya.
4.2 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan databahan untuk
penyempurnaan dan penyusunan jenis retribusi, teknis pemungutan dan tata administrasi rertibusi, sosialisasi standar yang ditetapkan serta penetapan
target retribusi. 4.3
Menerima laporan bulanan dari seksi yang mengelolah PAD dan melaporkannya kepada UPT.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Menerima, menyalurkan dan mempertanggung jawabkan SPT dan Materai
Leges jalur SAMSAT. 4.5
Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi pendapatan lain-lain dan setoran laba Badan Usaha Milik Negara BUMN.
4.6 Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Unit
sesuai dengan bidang teknis.
D. Tabel Jumlah Pegawai Kantor SAMSAT Medan Utara BagianSeksi
Jumlah dalam persentase Jumlah Pegawai
Kepala UPT 1
1 Orang KasubBag Tata Usaha
20 19 Orang
Kasi Pajak Kendaraan Bermotor
73 73 Orang
Kasi Retribusi dan PLL 6
6 Orang
JUMLAH 100
99 Orang Sumber:
Kantor SAMSAT Medan Utara
E. Visi, Misi Motto, Strategi dan Komitmen Kantor SAMSAT Medan Utara
Didalam Pelaksanaan tugas tentunya ada tujuan yang ingin dicapai. Maka dicanangkan Visi dan Misi serta Strategi agar tujuan tersebut tercapai.
1. Visi Kantor SAMSAT Medan Utara
Universitas Sumatera Utara
Visi Kantor SAMSAT Medan Utara ialah : “Terwujudnya Pelayanan yang
Berorientasi Good Govermance dan Berbasis Teknologi”.
2. Misi Kantor SAMSAT Medan Utara
Misi dari Kantor SAMSAT Medan Utara ialah : 2.1
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 2.2
Meningkatkan keamanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. 2.3
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. 2.4
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 2.5
Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung terwujudnya pelayanan berkualitas.
3. Motto Kantor SAMSAT Medan Utara
“Profesional Kerjaku dan Kepuasan Masyarakat Tujuanku”.
4. Strategi Kantor SAMSAT Medan Utara
Strategi Kantor SAMSAT Medan Utara ialah: 4.1
Peningkatan pelayanan kepada masyarakat: a.
Menyederhanakan sistem dan prosedur. b.
Menerapkan pelayanan prima secara konsisten. c.
Sosialisasi yang berkesinambungan. d.
Menindaklanjuti setiap keluhan masyarakat. 4.2
Meningkatkan keamanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor:
Universitas Sumatera Utara
a. Meningkatkan pelayanan pengarsipan dan keamanan data kendaraan
bermotor. b.
Meningkatkan teknologi dalam pengarsipan data kendaraan bermotor. c.
Tertib pemungutan, tertib pembukuan dan tertib pelaporan. 4.3
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dan penerimaan Negara: a.
Melaksanakan pemungutan secara efektif dan efisien. b.
Tertib pemungutan, tertib pembukuan dan tertib pelaporan. 4.4
Meningkatkan sumber daya manusia: a.
Meningkatkan disiplin dan etos kerja. b.
Meningkatkan Kompetensi c.
Meningkatkan kesejahteraan.
5. Komitmen Kantor SAMSAT Medan utara
Adapun Komitmen yang dimiliki Kantor SAMSAT Medan Utara ialah: 5.1
Secara terus menerus memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen mutu.
5.2 Kepuasan masyarakat merupakan tujuan pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III
GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK
A. Penyajian Data
Setelah penulis melakukan penelitian ke lapangan, maka diperoleh berbagai data mengenai pendapatan responden, dan penelitian ini berlangsung di Kantor
SAMSAT Medan Utara. Sebelum menganalisa data yang diperoleh, maka penulis menggunakan beberapa langkah sebagai berikut:
Identitas Wajib Pajak: Data yang dibahas dalam pembahasan ini adalah data yang diperoleh dari 10
orang Wajib Pajak di kantor SAMSAT Medan Utara.
Tabel 4.1 Distribusi Wajib Pajak Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Presentase
1. Laki-laki
7 70
2. Wanita
3 30
Jumlah 10
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah Wajib Pajak yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang atau 70, sedangkan yang berjenis kelamin
wanita sebanyak 3 orang atau 30.
Universitas Sumatera Utara
Penulis juga meneliti usia Wajib Pajak yang melakukan pembayaran BBN-KB di Kantor SAMSAT Medan Utara. Dalam tabel ini, terbagi atas tiga kategori, yaitu
kategori pertama usia 20-30 tahun, usia 31-40 tahun dan usia 41-50 tahun.
Tabel 4.2 Distribusi Wajib Pajak Berdasarkan Usia
No Usia Wajib Pajak
Jumlah Presentase
1. 20-30 Tahun
4 40
2. 31-40 Tahun
3 30
3. 41-50 Tahun
3 30
Jumlah 10
100
Tabel diatas menunjukan bahwa Wajib Pajak yang berusia 20-30 tahun sebanyak 4 orang atau 40, yang berusia 31-40 tahun sebanyak 3 orang atau 30
dan yang berusia 41-50 tahun sebanyak 3 orang atau 30. Penulis mewawancarai juga status pekerjaan Wajib Pajak tersebut. Dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Distribusi Wajib Pajak Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumlah Presentase
1. Wiraswasta
3 30
Universitas Sumatera Utara
2. PNS
2 20
3. Outsourching
1 10
4 PelajarMahasiswa
4 40
Jumlah 10
100
Tabel diatas menunjukan jumlah Wajib Pajak berdasarkan pekerjaannya, yaitu Wiraswasta sebanyak 3 orang atau 30, PNS sebanyak 2 orang atau 20,
Outsourching sebanyak 1 orang atau 10 dan PelajarMahasiswa sebanyak 4 orang atau 40.
Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa pendapat setiap Wajib Pajak tersebut tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB tidak
sama semuanya. Karena saat penulis mewawancarai Wajib Pajak, ada yang mengatakan bahwa Wajib Pajak tersebut sudah mengerti dan memahami tentang tata
cara Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB. Namun banyak dari mereka yang sekedar tau artinya tapi belum memahami prosedur dan guna dari Bea Balik
Nama tersebut. Menurut mereka yang tidak paham tentang Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor BBN-KB, proses atau prosedur pelaksanaannnya di kantor SAMSAT Medan Utara cukup rumit dan berbelit. Sehingga tak jarang sebagian dari mereka
menggunakan Biro Jasa seperti Calo atau sebagainya. Namun bagi mereka yang
Universitas Sumatera Utara
sudah memahami proses dan prosedur pengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB, prosesnya tidak begitu rumit. Sehingga mereka lebih memilih
mengurusnya sendiri.
B. Sistem Penilaian dalam Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pemungutan Pajak Daerah Bea Balik Nama Kendaraan adalah suatu kesatuan kegiatan yang dilakukan dengan memulai penghimpunan data objek dan jubjek pajak,
menentukan besarnya pajak yang terutang hingga kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetoran.
Pelaksanaan pemungutan pajak daerah pada umumnya tidak dapat diberikan kepada pihak ketiga. Pajak Daerah dipungut berdasarkan penetapan Kepala daerah
atau dengan kata lain dibayar sendiri oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD yang dikeluarkan oleh Kepala
daerah atau Pejabat yang ditunjuk. Surat Ketetapan Daerah SKPD khusus bagi pengenaan Bea Balik Naa
Kendaraan Bermotor terdiri dari 5 lembar: 1.
Lembar kesatu untuk Wajib Pajak.
2.
Lembar kedua untuk DISPENDA Provinsi Sumatera Utara.
3.
Lembar ketiga untuk PT.AK Jasa Raharja.
4.
Lembar keempat untuk Bendaharawan khusus penerima
5.
Lembar kelima untuk Kantor SAMSAT.
Universitas Sumatera Utara
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajak harus menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD. Kepada Wajib Pajak yang telah mendapat
Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD dapat dikeluarkan Surat Tagihan Pajak Daerah SPTD. Apabila Wajib Pajak tidak membayar pajak terutang sampai jatuh tempo
selama 30 hari, maka STPD yang disampaikan kepada Kepala Daerah akan ditambah dengan sanksi administrasi sebesar 2 dua persen bulan, berlaku paling
lama 15 lima belas bulan sejak saat terutangnya pajak dan bila Wajib Pajak sudah mendapat STPD tetapi tidak juga membayar pajaknya, maka Kepala Daerah dapat
mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Daerah atau Surat Pajak berdasarkan ketentuan yang berlaku.
C. Syarat Pengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
Jika terjadi penyerahan hak milik Kendaraan Bermotor, maka Orang Pribadi atau Badan yang telah menerima penyerahan hak milik dalam hal ini dianggap
sebagai Wajib Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor wajib mendaftarkan penyerahan Kendaraan Bermotor dengan mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
SPTPD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari sejak saat peyerahan kendaraan tersebut.
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD tersebut harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta di tandatangani oleh Wajib Pajak atau orang yang telah diberi
kuasa dalam penyerahan kendaraan tersebut. Dalam Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD memuat sekurang-kurangnya tentang:
Universitas Sumatera Utara
1.
Nama dan alamat lengkap pemilik
2.
Tanggal penyerahan kendaraan
3. Jenis, Merek, isi silinder, tahun perakitan pembuatan, warna, nomor rangka
dan nomor mesin kendaraan.
Adapun yang menjadi syarat dalam pengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor secara umum, Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan ataupun kuasanya
harus melampirkan berkas-berkas sebagai berikut: 1.
Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor BPKB asli + Foto copy. 2.
Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor STNK asli + Foto copy. 3.
Kartu Tanda Penduduk KTP asli + Foto copy. 4.
Bukti Penyerahan Hak Milik Kendaraan Bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak, yang meliputi:
a. Kuitansi jual beli Jika terjadi karena jual beli Kendaraan Bermotor.
b. Bukti tukar menukar Kendaraan Bermotor karena terjadi Penukaran
Kendaraan Bermotor. c.
Surat Hibah termasuk hibah karena wasiat, hadiah atau pemasukkan ke Badan Usaha.
d. Hasil checking fisik Kendaraan Bermotor yang ditandatangani oleh petugas
Check fisik di Kantor SAMSAT tersebut. e.
Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD.
Universitas Sumatera Utara
D. Dinas yang Berhubungan dengan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
Kegiatan pelayanan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dilaksanakan pada Kantor SAMSAT Medan Utara dengan:
1. Pemerintah Daerah Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara DISPENDASU. 2.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDASU. 3.
Departemen Keuangan yaitu PT. Jasa Raharja Cabang Utama Medan. 4.
Bank Daerah yaitu BANK SUMUT.
Dalam pelaksanaan pelayanan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, para petugas diarahkan untuk lebih memprioritaskan Wajib Pajak yang langsung
membayar pajaknya dari pada Kuasa Wajib Pajak, ntuk itu disiapkan loket-loket khusus bagi Wajib Pajak dan Kuasa Wajib Pajak. Serta kepada Wajib Pajak yang
mengurus langsung, dikalungkan ID Card tanda pemilik langsung.
E. Wilayah Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB yang terutang dipungut di Wilayah Daerah tempat Kendaraan Bermotor didaftarkan. Dimana Orang Pribadi atau
Badan yang menyerahkan Kendaraan Bermotor wajib melaporkan secara tertulis kepada Kepala Daerah atas terjadinya penyerahan hak milik tersebut selambat-
lambatnya 30 tiga puluh hari sejak saat penyerahan Kendaraan Bermotor.
Universitas Sumatera Utara
Dan apabila terjadi pemindahan Kendaraan Bermotor dari satu daerah ke daerah lain, maka Wajib Pajak yang bersangkutan harus memperlihatkan bukti pelunasan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB di daerah asalnya berupa surat keterangan fiskal antar Daerah. Dimana pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor merupakan satu kesatuan dengan pengurusan administrasi Kendaraan Bermotor.
F. Surat Pemberitahuan
Wajib pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB wajib mendaftarkan Penyerahan Kendaraan Bermotor dengan mengisi Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah SPTPD dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari sejak saat penyerahan untuk kendaraan bekas, sedangkan untuk penyerahan Kendaraan
bermotor yang baru dalam jangka waktu paling lama 14 empat belas hari sejak penyerahan.
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditanda tangani oleh Wajib Pajak atau orang yang diberi kuasa olehnya. Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah sekurang-kurangnya harus memuat: 1.
Nama dan alamat lengkap pemilik. 2.
Tanggal penyerahan. 3.
Jenis, merek, isi silinder, tahun perakitanpembuatan, warna kendaraan, nomor rangka dan nomor mesin.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk, isi, kualitas dan ukuran Surat Pemberitahuan Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah berpedoman kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri.
G. Contoh Penghitungan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
1. Bapak Taufik Reza membeli 1 unit sepeda motor second bukan baru keluaran
tahun 2013 dengan merk Yamaha 1KP AT 113CC, dari Bapak Rizal Permana dengan harga Rp 10.500.000,- sepuluh juta lima ratus ribu rupiah. Yang mana
kendaraannya bukan umum. Berapakah pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang harus dibayar oleh Taufik Reza?
Jawaban: Jumlah BBN-KB terutang =
Tarif x Nilai Jual Kendaraan Bermotor =
1 x Rp. 15.500.000,- =
Rp. 1.550.000,- 2.
Syafrian Fadly membeli sebuah mobil second bukan baru keluaran tahun 2011 dengan merk Avanza 1300 E NT, dari Darmawan Netrizal dengan harga
Rp.105.000.000,- seratus lima juta rupiah. Berapakah Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang harus dibayar bapak Syafrian?
Jawaban: Jumlah BBN-KB terutang =
Tarif x Nilai Jual Kendaraan Bermotor =
1 x Rp. 110.250.000,- =
Rp. 1.102.500,-
Universitas Sumatera Utara
3. Pak Iwan Pramudito membeli satu unit sepeda motor bekas dari bapak Zulfadli
Pamungkas untuk kendaraan anaknya. Dengan atas nama anaknya yaitu Ridho Muhammad. Kendaraan tersebut keluaran tahun 2014 dengan Merk Yamaha
1PA V-IXIONFZ150 seharga Rp 26.500.000,- dua puluh enam juta lima ratus ribu rupiah. Berapakah pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang
harus dibayar oleh Pak Iwan? Jawaban:
Jumlah BBN-KB terutang = Tarif x Nilai Jual Kendaraan Bermotor
= 1 x Rp 34.550.000,-
= Rp.3.455.000,-
Catatan: Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang berlaku disini bukanlah nilai jual yang
disetujui antara penjual dan pembeli, namun nilai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan ketentuan yang berlaku seperti tabel dibawah
ini.
Tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor
Jenis MerkTipe
Kendaraan Tahun
Pembuatan Bobot
Nilai Jual Kendaraan
Bermotor
Sepeda Motor
Yamaha 1KP AT 113CC
2013 1.00
Rp. 15.500.000,- Mobil
Avanza 1300 E NT 2011
1.00 Rp. 110.250.000,-
Sepeda Motor
Yamaha 1PA V- IXIONFZ150
2014 1.00
Rp 34.550.000,-
Sumber: Kantor SAMSAT Medan Utara
Universitas Sumatera Utara
H. Prosedur Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB 1. Atas Nama Orang Lain dan Dari Daerah Luar Medan
Prosedur BBN-KB terhadap kendaraan yang berasal dari Daerah Luar Medan atau mutasi dari Daerah lain, yaitu:
Meminta surat keterangan dari Kepala Desa, Lurah atau Camat dari Daerah asal Mengurus Administrasi perpindahan Mutasi kendaraan ke SAMSAT Kota
kepemilikan pertama Terakhir, mengurus sama seperti prosedur BBN-KB di Kota Medan. Dan juga
membayar pajak di Kota Medan juga.
2. Atas Nama Orang Lain dan Dari Kota Medan
Prosedur BBN-KB terhadap Kendaraan yang dari Kota Medan kota asal dapat digambarkan dalam Skema tata cara dan prosedur Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor BBN-KB. Skema ini dibuat sesuai dengan tabel skema prosedur yang ada di Kantor SAMSAT Medan Utara.
Skema prosedur pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
L O
K E
T
I PENDAFTARAN
1. Pengambilan formulir SPTpermohonan formulir STNK khusus pengesahan.
2. Pengisian formulir SPT 3. Berkas.
4. Menyampaikan berkas pada pengurus checking
DISPENDA POLRI
POLRI PENELITIAN BERKAS
1. Check persyaratan dan kelengkapan berkas.
2. Pendataan entry 3. Menyampaikan berkas ke penetapan
L O
K E
T II
PENETAPAN 1. Membuat perhitungan penetapan Wajib
Pajak. 2. Membuat nomor kohir.
3. Mengisi data notice pajak.
4. Menyampaikan berkas pada kasir. DISPENDA
JASA RAHARJA
KOREKTOR 1
. Meneliti Kebenaran dan penetapan kepada
Wajib Pajak 2. Meneliti data pajak dalam ketentuan
sementara
DISPENDA JASA
RAHARJA
Universitas Sumatera Utara
PEMBAYARAN
1. Menerima pembayaran dari Wajib Pajak.
2. Membuka hasil penerimaan. 3. Mencetak SKPD.
4. Menyampaikan SKPD pada loket emblosingpencetak STNK.
5. Menyampaikan berkas petugas kartu box arsip
6. Menyetor hasil penerimaan kasir pada bendahara Validasi
7. Menyampaikan berkas yang belum dibayar ke petugas penagih.
8. Menghimpun berkas yang belum dibayar.
EMBLOSINGPENCETAKAN STNK
1. Melakukan emblosingpencetakan STNK.
2. Menyampaikan SKPDSTNK ke loket pengambilan STNKplat Motor
Penyerahan SKPDSTNK dan Plat Motor
DISPENDA L
O K
E T
III
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
A. Prosedur Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
Adapun prosedur-prosedur yang harus dilaluin dalam melaksanakan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah sebagai berikut:
1. Loket I 1.1 Pendaftaran
Pelaksana yaitu POLRI dan DISPENDA. Prosedur yang dilakukan oleh Wajib Pajak ialah:
a. Pengambilan formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah STPD.
b. Pengisian formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah STPD.
c. Pendaftaran Berkas.
d. Menyampaikan berkas pada pengurus penelitian berkas yang telah
ditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasanya yang bersangkutan
2. Loket II 2.1 Penelitian Berkas Wajib Pajak
. Pelaksana yaitu POLRI dan DISPENDA.
Dalam tahap ini petugas meneliti kelengkapan berkas yang meliputi: a.
Check persyaratan dan kelengkapan berkas pendataan Wajib Pajak. b.
Pendaftaran Entry. c.
Menyampaikan berkas kepada bagian penetapan.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penetapan Pajak