c. Mencetak Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD.
d. Menyampaikan SKPD pada loket pencetak STNK.
e. Menyampaikan berkas kepada petugas arsip.
f. Menyetor hasil penerimaan ke kasir pada Bendaharawan.
3. Loket III 3.1 Pencetak STNK
Pelaksana yaitu POLRI. Peran dan tugas POLRI disini yaitu:
a. Melaksanakan pencetakan STNK.
b. Menyampaikan SKPDSTNK ke loket pengambilan.
c. Penyerahan SKPDSTNK dan Plat Nomor Polisi kepada Wajib Pajak.
B. Objek dan Subjek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB 1. Objek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
Objek pajak menurut Waluyo 2010:09 dapat diartikan sebagai sasaran pengenaan pajak dan dasar untuk menghitung pajak yang terhutang. Sesuatu tersebut
dapat berupa keadaan perbuatan dan peristiwa yang menjadi objek pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah penyerahan kepemilikan Kendaraan Bermotor.
Termasuk penyerahan Kendaraan Bermotor adalah pemasukan Kendaraan Bermotor dari Luar Negeri untuk dipakai secara tetap di Indonesia, kecuali:
a. Untuk dipakai sendiri oleh Orang Pribadi yang bersangkutan.
b. Untuk diperdagangkan kembali.
c. Untuk dikeluarkan kembali dari Wilayah Pabean Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
d. Digunakan untuk pameran, penelitian, contoh dan kegiatan olahraga bertaraf
Internasional. Kecuali selama tiga tahun berturut-turut tidak dikeluarkan kembali dari Wilayah Indonesia.
Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor: a.
Kererta Api. b.
Semata-mata digunakan untuk keperluan HANKAM. c.
Dimilikidikuasai Kedutaan, Konsultan PNA atas Resiprositas, dan Lembaga Internasional dibebaskan Pajak dari Pemerintah.
d. Lainnya yang diatur PERDA.
2. Subjek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
Secara umum yang disebut sebagai Subjek Pajak bagi Pajak Daerah adalah Orang Pribadi atau Badan yang dapat dikenakan pajak. Pada Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor BBN-KB, yang menjadi Subjek Pajaknya adalah Orang Pribadi atau Badan yang menerima penyerahan Kendaraan Bermotor. Jika Wajib
Pajak berupa Badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut Marihot, 2005:173.
Formula perhitungan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB menurut Marihot,2005:173, adalah:
PAJAK TERUTANG = Tarif Pajak x Nilai Jual Kendaraan Bermotor
Universitas Sumatera Utara
Contoh Perhitungan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
1. Bapak Taufik Reza membeli 1 unit sepeda motor second bukan baru keluaran
tahun 2013 dengan merk Yamaha 1KP AT 113CC, dari Bapak Rizal Permana dengan harga Rp 10.500.000,- sepuluh juta lima ratus ribu rupiah. Yang mana
kendaraannya bukan umum. Berapakah pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor yang harus dibayar oleh Taufik Reza?
Jawaban: Jumlah BBN-KB terutang
= Tarif x Nilai Jual Kendaraan Bermotor
= 1 x Rp. 15.500.000,-
= Rp. 1.550.000,-
2. Syafrian Fadly membeli sebuah mobil second bukan baru keluaran tahun 2011
dengan merk Avanza 1300 E NT, dari Darmawan Netrizal dengan harga Rp.105.000.000,- seratus lima juta rupiah. Berapakah Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor yang harus dibayar bapak Syafrian? Jawaban:
Jumlah BBN-KB terutang =
Tarif x Nilai Jual Kendaraan Bermotor =
1 x Rp. 110.250.000,- =
Rp. 1.102.500,- 3.
Pak Iwan Pramudito membeli satu unit sepeda motor bekas dari bapak Zulfadli Pamungkas untuk kendaraan anaknya. Dengan atas nama anaknya yaitu Ridho
Muhammad. Kendaraan tersebut keluaran tahun 2014 dengan Merk Yamaha 1PA
Universitas Sumatera Utara
V-IXIONFZ150 seharga Rp 26.500.000,- dua puluh enam juta lima ratus ribu rupiah. Berapakah pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang harus
dibayar oleh Pak Iwan? Jawaban:
Jumlah BBN-KB terutang =
Tarif x Nilai Jual Kendaraan Bermotor =
1 x Rp 34.550.000,- =
Rp.3.455.000,-
Catatan: Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang berlaku di sini bukanlah nilai jual
yang disetujui antara penjual dan pembeli, namun nilai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan ketentuan yang berlaku seperti
tabel di bawah ini
Tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor
Jenis MerkTipe
Kendaraan Tahun
Pembuatan Bobot
Nilai Jual Kendaraan
Bermotor
Sepeda Motor
Yamaha 1KP AT 113CC
2013 1.00
Rp. 15.500.000,- Mobil
Avanza 1300 E NT 2011
1.00 Rp. 110.250.000,-
Sepeda Motor
Yamaha 1PA V- IXIONFZ150
2014 1.00
Rp 34.550.000,-
Sumber: Kantor SAMSAT Medan Utara
Universitas Sumatera Utara
C. Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Melakukan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di Kantor SAMSAT Medan Utara
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menjelaskan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak
yang dipungut atas setiap penyerahan Kendaraan Bermotor. Penyerahan yang dimaksud adalah penyerahan sebagai akibat perjanjian dua belah pihak atau
perbuatan sepihak atau kejadian yang terjadi akibat jual beli, tukar menukar, hibah wasiat dan hadiah, warisan atau pemasukan kedalam Badan Usaha.
Target yang diharapkan dari penerimaan Bea Balik nama Kendaraan Bermotor pada Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.546.096.042.193,- namun realisasinya
mencapai Rp. 1.638.589.230.334,-. Jadi dari jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa Kantor SAMSAT Medan Utara telah berhasil dan melebihi target yang
diharapkan sebelumnya.
Tabel Realisasinya Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Tahun Target Rp
Realisasi Rp Presentase
Presentase Target
Kenaikan Presentase
2011 1.259.666.459.960,- 1.395.723.059.124,-
110,80 100
10,80 2012
1.546.069.042.193,- 1.638.589.230.334,- 105,98
100 5,98
Sumber: Kantor SAMSAT Medan Utara
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel dapat diperoleh data atau informasi mengenai jumlah perbandingan target dan realisasi penerimaan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-
KB di SAMSAT Medan Utara selama 2 tahun berturut-turut yaitu mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa secara umum
kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam mengurus Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sudah baik. Hal tersebut dapat kita lihat dari jumlah penerimaan dan
realisasi yang telah tercapai. 1.
Pada tahun 2011, target Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah berjumlah Rp. 1.259.666.459.960,- dengan realilasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
sebesar Rp. 1.395.723.059.124,- dan pencapaian persenatse antara target dan realisasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada tahun tersebut mencapai
110,80 . 2.
Pada tahun 2012, terjadi penigkatan target di SAMSAT Medan Utara sebesar Rp. 1.546.096.042.193,-
sedangkan realisasinya
menjadi sebesar
Rp. 1.638.589.230.334,-. Dan pencapaian persantase antara target dan realisasi Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor pada tahun tersebut mencapai 105,98 .
D. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaran Bermotor dan Solusinya
Dalam kepengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini pada dasarnya dapat dilaksanakan tanpa ada kendala, baik dari pihak petugas maupun dari Wajib
Pajak itu sendiri. Setelah penulis melakukan pengamatan dalam melakukan Praktik
Universitas Sumatera Utara
Kerja Lapangan Mandiri dan melakukan wawancara kepada petugas kepengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, menyimpulkan bahwa dari pihak SAMSAT
Medan Utara tidak mengalami masalah atau kendala dalam melakukan tugasnya. Karena semua prosedur yang mereka jalankan sudah ditetapkan dan dijalankan sesuai
yang telah diatur. Walau demikian, masih ada kekurangan yang dirasakan dari pihak SAMSAT
sendiri, yaitu mengenai kurang luasnya sosialisasi tentang Peraturan Daerah yang mengatur tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini. Sehingga tidak semua
Wajib Pajak yang memiliki Kendaraan Bermotor khususnya yang melakukan penyerahan Kendaraan Bermotor dapat mengetahui secara benar tentang prosedur
pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Akibatnya para Wajib Pajak tersebut menggunakan Biro Jasa atau Calo dalam mengurus Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor BBN-KB. Solusi masalah diatas adalah agar pihak SAMSAT bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah untuk melakukan sosialisasi tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini ditingkatkan pendidikan seperti Universitas dan untuk masyarakat
umum bisa melalui seminar atau penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan pihak Dinas terkait. Sosialisasi juga bisa lebih ditingkatkan melalui media elektronik atau media
cetak. Dengan demikian masyarakat akan mudah memahami pentingnya melakukan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta mekanismenya tidak rumit dan akan
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan kesadaran pada masing-masing Wajib Pajak agar melakukannya sendiri tanpa melalui Biro Jasa atau Calo.
Adapun masalah atau kendala yang sering terjadi adalah dari Wajib Pajak yang melakukan penyerahan Kendaraan Bermotor. Seperti tidak taatnya Wajib Pajak yang
melakukan penyerahan Kendaraan Bermotor untuk melakukan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dalam waktu 30 hari, kemudian banyak Wajib Pajak yang
menggunakan Jasa Calo dalam hal kepengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotornya sehingga Wajib Pajak tersebut haru mengeluarkan biaya untuk
mengurus Bea Balik Nama Kendaraan Bermotornya. Padahal kepengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tidaklah begitu sulit.
Adapun jalan keluarnya dari masalah ini adalah bagaimana caranya agar setiap Wajib Pajak mengetahui prosedur pemugutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
BBN-KB dari mulai pendaftaran sampai dengan proses akhir. Dengan demikian akan memudahkan bagi Wajib Pajak untuk melaksanakan keperluannya. Dan apabila
ada hal-hal yang kurang atau tidak dimengerti Wajib Pajak dianjurkan agar bertanya kepada petugas yang bersangkutan. Dan diharapkan juga kepada Wajib Pajak agar
selalu melakukan Bea Balik Nama Kendaran Bermotor terdekat secepat mungkin dalam waktu maksimal 30 tiga puluh hari sejak jatuh tempo. Sebab demikian akan
menjadi bukti keabsahan bahwa kendaraan yang kita miliki sudah atas nama kita sendiri.
Universitas Sumatera Utara
56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan