12
5 10
15 20
25 30
35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Vo lu
m e
Fl o
k m
l L
Masa Pemeliharaan minggu
Kontrol Bioflok
Gambar 8. Volume flok dalam air media pemeliharaan dan pemijahan ikan nila Oreochromis niloticus pada perlakuan kontrol dan BFT
3.1.4 Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diamati dalam penelitian ini yaitu suhu, DO, pH, TAN, nitrat, nitrit, dan alkalinitas Tabel 4.
Tabel 4. Kualitas air dalam air media pemeliharaan dan pemijahan ikan nila Oreochromis niloticus pada perlakuan kontrol dan BFT.
Perlakuan Parameter Kualitas Air
Suhu
o
C DO
mgl pH
TAN mgl
Nitrat mgl
Nitrit mgl
Alkalinitas mgl
Kontrol 27,8-32,0
4,7-6,6 7,28-8,29
0,169-1,000 0,361-1,796
0,01-1,246 88-702
Bioflok 27,8-32,2
3,6-6,5 7,39-8,13
0,146 -0,847 0,111-0,956
0,023-1,025 94-846
Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan bahwa semua parameter kualitas air selama pemeliharaan secara umum masih dalam kisaran optimal bagi
ikan nila Oreochromis niloticus, kecuali nilai konsentrasi TAN. Nilai TAN tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 1,00 mgL pada minggu ke
6, sedangkan nilai TAN terendah terdapat pada perlakuan bioflok pada minggu ke 13 dengan nilai 0,15 mgL Gambar 9a dan Lampiran 11.
Hasil pengamatan terhadap kandungan nitrit nitrogen pada air media pemeliharaan yang ditunjukkan pada Gambar 9b dan Lampiran 11
memperlihatkan bahwa nilai nitrit nitrogen semakin menurun hingga akhir penelitian. Secara umum nilai nitrit nitrogen perlakuan bioflok cenderung lebih
rendah dibandingkan kontrol. Nilai nitrit tertinggi dan terendah terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 1,25 mgL dan 0,01 mgL.
Hasil pengamatan terhadap nilai nitrat nitrogen air media pemeliharaan menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat pada perlakuan kontrol lebih berfluktuatif
dibanding perlakuan bioflok. Nilai nitrat tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol
13
0,5 1
1,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 N
O 2
-N mg
L
Masa Pemeliharaan minggu
Kontrol Bioflok
dengan nilai 1,80 mgL pada minggu ke 4, sedangkan nilai nitrat terendah terdapat pada perlakuan bioflok dengan nilai 0,11 mgL pada minggu ke 3 Gambar 9c dan
Lampiran 11. Hasil pengamatan terhadap nilai pH air media menunjukkan bahwa nilai
pH perlakuan bioflok dan kontrol cenderung sama hingga akhir penelitian. Nilai pH pada perlakuan kontrol berkisar antara 7,28-8,29, dan pada perlakuan bioflok
berkisar antara 7,39-8,13 Tabel 4 dan Lampiran 11 . Hasil pengukuran suhu air menunjukkan bahwa suhu air media pada kedua
perlakuan cenderung sama hingga akhir penelitian. Nilai suhu pada perlakuan kontrol berkisar antara 27,8-32,0
o
C, dan pada perlakuan bioflok berkisar antara 27,8-32,2
o
C Tabel 4 dan Lampiran 11. Nilai DO untuk kedua perlakuan pada Tabel 4 dan Lampiran 11
menunjukkan bahwa selama pemeliharaan terjadi fluktuasi DO dengan kisaran 3,6-6,6 mgL. Nilai DO perlakuan bioflok cenderung lebih rendah dibanding
perlakuan kontrol hingga akhir penelitian. Nilai DO tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 6,6 mgL pada minggu ke 12, sedangkan nilai DO
terendah terdapat pada perlakuan bioflok dengan nilai 3,3 mgL pada minggu ke 13.
Hasil pengamatan alkalinitas air media pemeliharaan pada kedua perlakuan menunjukkan perbedaan nyata Tabel 4 dan Lampiran 11. Nilai
alkalinitas pada perlakuan bioflok cenderung lebih tinggi dibanding perlakuan kontrol. Nilai alkalinitas pada perlakuan kontrol berkisar antara 88-702 mgL,
sedangkan pada perlakuan bioflok berkisar antara 94-846 mgL.
a. Kandungan TAN b. Kandungan Nitrit
0,5 1
1,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TA
N mg
L
Masa Pemeliharaan minggu
Kontrol Bioflok
14
0,5 1
1,5 2
2,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 N
O 3
-N mg
L
Masa Pemeliharaan minggu
Kontrol Bioflok
c. Kandungan Nitrat