32
3. Tragedi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tragedi berarti peristiwa yang menyedihkan Moeliono, 1990:959. Tragedi adalah suatu peristiwa menyedihkan
yang sebenarnya tidak diinginkan oleh setiap manusia. Sulaeman
menyebut tragedi
ini dengan
kata penderitaan.
Ia mengungkapkan bahwa penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.
Intensitas penderitaan bertingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Akibat penderitaan bermacam-macam. ada yang mendapatkan
hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Suatu penderitaan bisa juga merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan atau kebahagiaan. oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat Sulaeman, 1989:66.
4. Harapan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, harapan berarti sesuatu yang dapat diharapkan atau keinginan supaya menjadi kenyataan Moeliono, 1990:297.
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, dan kerinduan supaya sesuatu itu terjadi Sulaeman, 1998:81.
Menurut macamnya, ada harapan yang optimis besar harapan dan harapan yang pesimistis tipis harapan. Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan
terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional bahwa sesuatu yang akan terjadi bakal muncul. Harapan yang pesimistis
33 mempunyai tanda-tanda yang rasional bahwa sesuatu iotu tidak bakal terjadi
Sulaeman, 1998:82. Besar kecilnya harapan ditentukan oleh kemampuan kepribadian seseorang
untuk menentukan dan mengontrol jenis, macam, dan besar kecilnya harapan tersebut. Jenis dan besarnya harapan orang yang mempunyai kepribadian kuat akan
berbeda dengan orang yang berkepribadian lemah. kepribadian yang kuat akan mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga tidak merugikan
dirinya atau orang lain untuk masa kini dan masa mendatang Sulaeman, 1998:82.
5. Pengabdian