BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Biologi Sengon
Klasifikasi sengon menurut Hidayat 2002 sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Fabales Famili : Fabaceae
Sub Famili : Mimosoidae Marga : Paraserianthes
Jenis : Paraserianthes falcataria L. Nielsen Sengon merupakan pohon berukuran sedang sampai besar, tingginya dapat
mencapai 40 m dan tinggi batang bebas cabangnya 20 m. Pohon sengon tidak berbanir, kulitnya licin, berwarna kelabu muda dan bulat agak lurus. Tajuk sengon
berbentuk perisai, jarang, dan selalu hijau. Daunnya majemuk dan yang terdiri dari 8
– 15 pasang anak tangkai daun yang berisi 15 – 25 helai daun Hidayat 2002.
Secara ekologi, sengon mampu berperan sebagai penyeimbang ekosistem. Akar dan daunnya dapat meningkatkan kesuburan tanah. Bentuk dan struktur
tajuknya yang tidak begitu rapat, memungkinkan sebagian cahaya matahari mampu menembus ke bagian bawah tajuk. Hal ini memungkinkan tanaman
semusim dapat tumbuh dengan baik di bawahnya Santosa, 1992 dalam Setyawan dkk, 2006
.
2. Tumbuhan Bawah
Salah satu komponen dalam masyarakat tumbuh-tumbuhan adalah adanya tumbuhan bawah. Tumbuhan bawah pada berbagai komunitas hutan baik
heterogen maupun homogen, hutan alam maupun hutan tanaman merupakan jenis- jenis yang termasuk tumbuhan liar. Masyarakat tumbuhan bawah ini hidup dan
berkembang biak secara alami dan selalu menjadi bagian dari komponen komunitas ekosistem hutan tersebut Hardjosentono, 1976 dalam Rahardjo, 2003.
Sebagai bagian dari suatu komunitas, tumbuhan bawah mempunyai korelasi yang nyata dengan tempat tumbuh habitat dalam hal penyebaran jenis, kerapatan, dan
dominansinya Soerianegara dan Indrawan, 2008. Menurut Soerianegara dan Indrawan 2008 Tumbuhan bawah adalah
suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan kecuali permudaan pohon hutan, yang meliputi rerumputan dan vegetasi semak belukar.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa jenis-jenis pohon kecil perdu, semak-semak, dan tumbuhan bawah serta liana perlu dipelajari juga karena tumbuh-tumbuhan ini
antara lain : 1.
Mungkin merupakan indikator tempat tumbuh 2.
Merupakan pengganggu bagi pertumbuhan permudaan pohon-pohon penting
3. Penting sebagai penutup tanah
4. Penting dalam pencampuran serasah dan pembentukan bunga tanah.
Pada lahan-lahan atau tegakan hutan tanaman, tumbuhan bawah seringkali dianggap sebagai gulma. Menurut Nazif M dan Pratiwi 1991, gulma adalah
tumbuhan yang mengganggu tanaman budidaya, sebab gulma memiliki kemampuan bersaing dengan tanaman pokok dalam hal unsur hara, cahaya, air
dan tempat tumbuh. Selain itu juga dapat berperan sebagai perantara dari hama penyakit dan juga dapat bersifat alelopati yang dapat menimbulkan gangguan
fisiologis bagi tanaman pokok.
3. Keanekaragaman Jenis