Teori AIDDA Kerangka Teori

pelaksanaan keputusan-keputusan mereka, sehingga memiliki andil dalam keseluruhan proses kegiatan. 7. Mandiri self mobilization : Masyarakat mengambil inisiatif sendiri secara bebas tidak dipengaruhi pihak luar untuk merubah sistem atau nilai-nilai yang mereka junjung. Mereka mengembangkan kontak dengan lembaga-lembaga lain untuk mendapatkan bantuan dan dukungan teknis serta sumberdaya yang diperlukan. Yang terpenting, masyarakat juga memegang kendali atas pemanfaatan sumberdaya yang ada dan atau digunakan.

2.1.5. Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut juga proses A-A atau A-A Procedure Attention-Action Procedure. Teori AIDDA adalah akronim dari kata- kata: A Attention perhatian I Interest minat D Desire hasrat D Decision keputusan A Action tindakan Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, komunikator harus menimbulkan daya tarik. Apakah perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat atau interest. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang diharapkan komunikator. Hasrat ada pada diri komunikan harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan atau decision, yakni melakukan kegiatan atau action sebagaimana diharapkan komunikator Effendy, 1992: 304 – 305. Dikaitkan dengan penelitian ini, maka tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Attention perhatian : pesan broadcast yang disebarkan melalui BlackBerry Messenger harus bisa menarik perhatian masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan donor darah di Kota Medan. 2. Interest minat : setelah menarik perhatian komunikan, pesan broadcast yang disebarkan melalui BlackBerry Messenger harus bisa membuat masyarakat berminat untuk berpartisipasi dalam gerakan donor darah di Kota Medan. 3. Desire hasrat : komunikan harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik dan terpikat. Mereka harus mempunyai keinginan untuk memahami pesan broadcast yang disampaikan komunikator dan kemudian mempunyai keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan donor darah di Kota Medan. 4. Decision keputusan : tidak sampai pada keinginan untuk berpartisipasi saja, dalam tahap ini komunikan juga sudah harus membuat suatu keputusan yang kuat apakah mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan donor darah di Kota Medan atau tidak. Dalam tahap ini, komunikan memegang kepercayaan penuh terhadap pesan yang telah disampaikan komunikator melalui pesan broadcast yang disebarkan melalui BlackBerry Messenger. 5. Action tindakan : pada tahap akhir ini, komunikan telah melibatkan dirinya di dalam gerakan donor darah di Kota Medan, yaitu dengan berpartisipasi sesuai dengan isi pesan broadcast yang didapatkannya melalui BlackBerry Messenger.

2.1.6. Teori Media Baru