Warna lovibond 5,25” Merkuri Hg
Tabel 7. Karakteristik teknis minyak goreng kemasan sederhana No
Aspek Teknis Karakteristik Teknis
1 Sumber Daya Manusia
Pengetahuan Kemampuan
Perilaku
2 Peralatan dan Mesin
Teknologi Pengolahan Mesin Fraksinasi Dengan Cooling System untuk
meningkatkan hasil produksi Fraksinasi dengan nilai IV Iodine Value 55-62
IV tinggi dengan menggunakan cooling system Sarana dan Prasarana yang mendukung proses
produksi
3 Metode SOP,
Schedule, Assurance Penerapan Standard Operational Procedure
SOP yang menjamin keseragaman proses Penentuan Waktu yang tepat pada proses
refinering Manajemen mutu brand
Penjadwalan produksi Penggunaan suhu yang tepat pada proses
fraksinasi
Inovasi pada proses refinaring minyak goreng kemasan sederhana
Inovasi Penggunaan Potensial Permukaan pada proses fraksinasi untuk menghemat energi
Sistem pelabelan atau penomoran kemasan Fortifikasi Vitamin A
4 Material
Bahan baku Minyak Ketersediaan Vitamin A
Hasil Uji Validasi
Uji validasi pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS 20. Atribut penelitian dinyatakan valid apabila r hitung
≥ r tabel tetapi jika sebaliknya maka dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan dengan taraf
signifikansi yang digunakan sebesar 5 dan derajat kebebasannya db = n-2. Hasil uji validitas terhadap atribut kuesioner yang sudah disusun dapat dilihat
pada Tabel 8.
Atribut pada Tabel 8 digunakan untuk merancang kuesioner pada penelitian Lampiran 7. Penyebaran kuesioner dilakukan di Pulau Jawa terdiri
dari 6 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Penentuan jumlah sampel atau responden dalam pengumpulan data voice of consumer dilakukan dengan teknik quota sampling yaitu teknik pengambilan
sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi dengan jumlah tidak terhingga.
Pada quota sampling banyaknya sampel yang ditetapkan merupakan perkiraan yang relatif memadai untuk mendapatkan data yang diperlukan yang diperkirakan
dapat mencerminkan populasi. Menurut Roscoe 1975 dalam Sekaran 2006 terdapat acuan umum untuk menentukan ukuran sampel. Ukuran sampel lebih dari
30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel priawanita, juniorsenior, dan sebagainya, ukuran
sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat. Dalam penelitian ini total responden voice of consumer adal 370 responden dengan variasi tingkat usia dan
jenis kelamin.
Tabel 8. Hasil uji validasi N = 70, df = 68, α = 5
NO ATRIBUT
r Hitung r Tabel
Kesimpulan 1
Kuning jernih 0,427
0,235 Valid
2 Tidak berasa
0,389 0,235
Valid 3
Tidak berbau 0,301
0,235 Valid
4 Proses pembuatan yang higienis
0,365 0,235
Valid 5
Semua tahapan proses produksi minyak goreng dilalui sesuai
dengan standar 0,558
0,235 Valid
6 Ditambahkan vitamin A
0,432 0,235
Valid 7
Tersedia di warung kecil maupun besar
0,664 0,235
Valid 8
Jalur distribusi sampai ke penjuru kotapasar tradisional
0,664 0,235
Valid 9
Harga produk tidah jauh lebih mahal dari minyak goreng curah
0,678 0,455
0,235 Valid
10 Terjangkau untuk seluruh segmen
pasar 0,537
0,235 Valid
11 Diskon untuk pembelian dalam
jumlah besar 0,412
0,235 Valid
12 Kokoh
0,407 0,235
Valid 13
Ramah lingkungan 0,686
0,235 Valid
14 Kenyamanan Penggunaan
0,540 0,235
Valid 15
Tersedia dalam berbagai ukuran 0,561
0,235 Valid
16 Mencantumkan ingredient,
produsen dan masa kadar luarsa 0,251
0,235 Valid
17 pendapat masyarakat mengenai
konversi minyak goreng curah ke kemasan sederhana
0,695 0,235
Valid
Penyebaran kuesioner di Provinsi DKI Jakarta diwakili oleh masing- masing kota di Provinsi Jakarta yang meliputi pasar Kebayoran Lama, Pasar
Palmerah, dan Pasar Ciracas. Kuesioner yang disebar di provinsi Jawa Barat diwakili oleh kota Bandung yang meliputi pasar Kosambi, pasar CiracasCikutra,
pasar Sederhana, dan pasar Ancol. Selain itu kota Bekasi yang meliputi pasar
Baru Cikarang, pasar Induk Cibitung, dan pasar Sentul. Selanjutnya di Provinsi jawa Tengah diwakili oleh ibu kota Semarang yang meliputi pasar Projo, pasar
Ungaran, pasar Kembangsari, pasar Sumowono, dan Pasar Karangjati. Kemudian di Daerah Istimewa Yogyakarta diwakili kota Yogyakarta yang meliputi pasar
Demangan, pasar Sentul, pasar Kranggan, pasar Beringharjo dan pasar Kota Gede. Terakhir adalah di Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh kota Surabaya yang
meliputi pasar Pabean, pasar Tambak Rejo, pasar Wookromo, pasar Kapasan Baru, dan pasar Pacar Keling.
Tingkat Kepentingan Konsumen
Tingkat kepentingan konsumen menunjukkan tingkatan atau prioritas kebutuhan konsumen. Hirarki atribut kebutuhan pelanggan yang akan dilihat
tingkat kepentingannya ditunjukkan pada Gambar 9. Tingkat kepentingan pelanggan diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden dan diolah dengan
menggunakan metode fuzzy AHP Analytical Hierarrchi Process merujuk pada prosedur penyelesaian fuzzy AHP penentuan prioritas atribut suara pelanggan
menurut Nepal 2010, dari fuzzy AHP ini dapat diketahui tingkat prioritas atribut konsumen dalam Cr.
Fuzzy AHP untuk Penentuan Tingkat Kepentingan Konsumen Cr Dalam penelitian ini digunakan pendekatan fuzzy-AHP untuk menentukan
tingkat atribut kebutuhan pelanggan. Pekerjaan dengan angka-angka fuzzy dan kinerja aritmetika fuzzy memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam pengambilan
keputusan. Dasar dari metode AHP adalah perwakilan hierarki yang menolong mengatasi permasalahan kompleks melalui proses penguraian sederhana. Elemen-
elemen dalam hierarki sifatnya berdiri sendiri namun dibandingkan dengan elemen lain dalam tingkat hierarki yang sama. Langkah-langkah dalam metode
AHP sebagai berikut :
1. Menyusun masalah dengan model yang menunjukkan kunci elemen dan hubungannya.
2. Membandingkan setiap elemen dengan penilaian yang menggambarkan pengetahuan, perasaan, dan emosi.
3. Mewakilkan semua penilaian dalam bentuk angka 4. Menggunakana angka-angka tersebut untuk menghitung prioritas elemen
dalam hirarki. Prosedur penyelesaian fuzzy AHP adalah sebagai berikut :