3. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di beberapa laboratorium, yaitu Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Kimia Dasar LIDA
Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan DKP Propinsi Sumatera Utara dan berlangsung dari bulan Maret hingga Mei tahun
2011.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori. Alat dan bahan yang digunakan untuk pemeliharaan makroalga
Gracilaria edulis . disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Alat dan bahan untuk pemeliharaan Gracilaria edulis.
Alat Bahan
Jenis Spesifikasi
Akuarium Bahan kaca uk. 40x20x20 cm
3
Air laut alami filterisasi
Air Pump Merk BS-410
Gracilaria edulis Thermometer
DO meter pH meter
Refraktometer Colorimeter
Model gelas RST-03 0-40 C
Merk Lutron DO-5509 Merk Hanna
Merk S-Mill-E Merk Hach model DR890
Pecahan karang Aquades
Reagent 8039 Cadmium Reduction Reagent 8048 PhosVer 3 Ascorbic
Acid Method
Alat dan bahan yang digunakan untuk pengukuran laju pertumbuhan, konsentrasi klorofil-a, kualitas air, dan pengamatan histologi struktur talus
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Alat dan bahan untuk pengukuran laju pertumbuhan, konsentrasi klorofil-a, dan pengamatan struktur talus.
Alat Bahan
Jenis Spesifikasi
Spektrofotometer Timbangan digital
Labu ukur 100 ml Gelas beker
Pipet ukur Atomic Absorption
Spectrometer Mortar
Hot plate Model Milton Roy Spectronic 20D
Model WkrCB 3K0,5N Brand 100 ml
Pyrex 50 ml Pyrex 25 ml
Merk Shimadzu model AA-6300 Larutan HNO
3
Aseton 80 Alkohol 70
Tembaga bubuk CuSO
4.
5H
2
O
3.3 Persiapan Penelitian 3.3.1 Penentuan Konsentrasi Toksikan Cu
Studi literatur dan lapangan dilaksanakan untuk menentukan konsentrasi Cu terlarut dalam perairan laut alami. Berdasarkan studi literatur dan latar
belakang di atas ditetapkan konsentrasi Cu yang akan diuji toksisitasnya pada makroalga adalah Cu yang terlarut di Perairan Kepulauan Seribu Perairan Pulau
Lancang dan Perairan Pulau Pari dan hasil pengamatan lapangan, konsentrasi Cu terlarut di perairan tersebut berkisar antara 0.01-0,4 ppm Cu sehingga dipilih
4 konsentrasi Cu sebagai perlakuan toksisitas logam berat terhadap Gracilaria edulis
Tabel 3.
Tabel 3 Konsentrasi Cu sebagai konsentrasi toksikan terhadap makroalga
Toksikan Konsentrasi Cu ppm
Keterangan
Tembaga Cu
0+0,01 Kontrol air laut alami tanpa penambahan Cu
0,01+0,03 Perlakuan 1 air laut alami + Cu
0,01+0,05 Perlakuan 2 air laut alami + Cu
0,01+0,49 Perlakuan 3 air laut alami + Cu
3.3.2 Penyediaan Makroalga
Bibit Gracilaria edulis diperoleh dari tambak budidaya rumput laut Dusun 4 Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
Pemilihan lokasi relatif bebas dari kawasan industri sehingga diharapkan bibit Gracilaria edulis
diambil dari tanaman induk budidaya yang sehat dan segar dengan ciri morfologi berupa talus berwarna coklat kehijauan. Bibit diambil
dengan cara memotong bagian ujung vegetatif kira kira 10-20 cm. Bagian ujung tanaman dipilih karena bagian ini terdiri dari sel dan jaringan muda yang akan
memberikan pertumbuhan yang optimal Indriyani dan Suminarsih, 2004.
3.3.3 Aklimatisasi Makroalga
Makroalga dicuci dibawah air mengalir untuk menghilangkan epifit yang menempel pada talus setelah tiba di laboratorium. Setelah bersih, makroalga
segera dimasukkan ke dalam akuarium untuk proses aklimatisasi dengan tujuan dapat beradaptasi dan hidup pada lingkungan media uji. Tiap hari dilakukan
penimbangan bobot basah makroalga, sampai hari ke-14 bobot makroalga stabil atau tidak mengalami penurunan, kemudian dilakukan penimbangan bibit untuk
sampel uji toksisitas. Bibit terendam seluruhnya dalam media, dengan menggunakan metode
dasar bottom method yang telah dimodifikasi sesuai keadaaan akuarium Alamsjah et al., 2009. Tiap akuarium dipelihara sebanyak 3 rumpun makroalga,
dan setiap rumpun beratnya 10 gram.
3.3.4 Pembuatan Larutan Stok
Larutan induk stock solution Cu dibuat dari Tembaga II sulfat pentahidrat CuSO
4
.5H
2
O Merck, formula pembuatan larutan induk adalah sebagai berikut:
BM A BM B
x C …………………………………………………………………………………1
Keterangan : Bm A
= berat molekul senyawa CuSO
4
.5H
2
O Bm B
= berat molekul Cu C
= konsentrasi larutan induk yang diinginkan
3.3.5 Penyediaan Media Uji
Media uji menggunakan air laut murni sebanyak 10 liter dalam akuarium kaca berukuran 40x20x20 cm
3
dengan kandungan nitrat 0,55 ppm dan fosfat 0,07 ppm serta 0,01 ppm Cu. Nutrien dan konsentrasi Cu dalam media sudah
memenuhi dan tidak bersifat toksik pada kehidupan makroalga Huang et al., 2010; Lobban dan Harrison, 1997 Gambar 7. Akuarium dialiri oksigen dengan
sistem aerasi. Oksigen disalurkan dari aerator, lalu dimasukkan ke dalam akuarium dengan menggunakan selang air yang diberi batu pemberat.
Pengaerasian dilakukan untuk membuat pergerakan air dalam akuarium Mamboya et al., 2007. Pergantian air media uji dilakukan 2 kali seminggu
semistatik untuk mempertahankan nutrien bagi makroalga dan konsentrasi Cu sebagai perlakuan toksisitas tetap stabil hingga akhir penelitian.
Gambar 7 Skema akuarium terkontrol pada pemeliharaan Gracilaria edulis.
3.4 Perlakuan Penelitian 3.4.1 Rancangan Percobaan