Perencanaan Dimensi Sumur Resapan

apabila tidak diukur langsung pada medan pengaliran yang dimaksud, maka dapat digunakan perkiraan nilai koefisien C secara empiris berdasarkan hasil penelitian yang dilampirkan. Tabel 2. 8 Nilai Koefisien Aliran Permukaan C untuk Berbagai Permukaan NO Jenis Permukaan Koef. Aliran Permukaan

1. Bussines

Daerah kota 0.70 - 0.95 Daerah pinggiran 0.50 - 0.70

2. Perumahan

Daerah Single Family 0.30 - 0.50 Multiunit terpisah-pisah 0.40 - 0.60 Multiunit tertutup 0.60 - 0.75 Sub Urban 0.25 – 0.40 Daerah rumah-rumah Apartemen 0.50 - 0.70

3. Kawasan Industri

Daerah industri ringan 0.50 - 0.80 Daerah industri berat 0.60 - 0.90

4. Atap

0.75 - 0.95

5. Pertamanan; kuburan

0.10 - 0.25

6. Jalan

0.70 – 0.95

7. Aspal

0.75 - 0.95

8. Beton

0.80 - 0.95

9. Batu

0.70 - 0.85 Sumber: Suripin, Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, 2004

2.6.4 Perencanaan Dimensi Sumur Resapan

Dimensi sumur resapan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu tinggi muka air tanah, intensitas hujan, lama hujan, luas penampang tampungan dan koefisien permeabilitas tanah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan di bawah ini: Universitas Sumatera Utara a Tinggi muka air tanah Dasar bangunan sumur resapan akan efektif apabila terletak di atas muka air tanah. Oleh karena itu diperlukan peta sebaran muka preatik daerah penelitian yang menggambarkan distribusi tinggi muka air tanah. b Intensitas hujan Intensitas hujan sangat diperlukan untuk menghitung besarnya kapasitas sumur resapan untuk menampung air hujan yang jatuh pada penutupan lahan dengan luasan tertentu. Volume air tampungan adalah hasil kali intensitas hujan, luas daerah tampungan dan lama hujan. c Durasi hujan Lama hujan adalah waktu terlama hujan itu terjadi setiap kejadian hujan. Lama hujan durasi sangat diperhitungkan dalam memprediksi daya tampung sumur serapan. d Luas penampung tampungan Luas penampung tampungan ini merupakan jumlah total dari atap bangunan atau bidang pekerasan yang airnya dialirkan pada sumur resapan. Semakin besar luas tampungan maka semakin besar luas tampungan maka semakin besar volume tampungan. e Koefisien permeabilitas tanah. Koefisien permeabilitas adalah kemampuan tanah dalam melewatkan air sebagai fungsi dari waktu. Kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan yang di tampung ditentukan oleh koefisien permeabilitas ini. Universitas Sumatera Utara Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air yang meresap ke dalam tanah dan dapat dituliskan sebagai berikut:

2.6.4.1 Sumur Kosong Tampang Lingkaran

Untuk konstruksi sumur resapan biasanya dengan dinding samping dan ruang tetap kosong maka dimensinya dihitung dengan: H =

2.6.4.2 Sumur Kosong Tampang

Rectangular Untuk konstruksi sumur resapan biasanya dengan dinding samping dan ruang tetap kosong maka dimensinya dihitung dengan: H = di mana :H = Tinggi muka air dalam sumur m, F = Faktor Geometrik m, f = faktor geometrik tampang rectangular m, Q = Debit air masuk m³dtk, T = Waktu pengaliran detik, K = Koefisien permeabilitas tanah mdtk, R =Jari-jari sumur m.

2.6.5 Metode PU